Jelaskan arti dari landasan teori dan apa kegunaannya?

Landasan Teori – Halo sobat dosenpintar.com apa kabar kalian semua ? semoga selalu baik ya. Dikesempatan kali ini penulis akan membagikan artikel mengenai Landasan teori yang meliputi Pengertian Landasan Teori, Fungsi Landasan, Cara  Menuliskan Landasan Teori, Contoh Landasan Teori, Diskripsi Dan Pengertian, Tingkatan Dan Fokus Teori, Kegunaan Teori Dalam Penelitian, Kesimpulan, Daftar Pustaka selngkapnya dari penulis akan diuraikan sebagai berikut.

Jelaskan arti dari landasan teori dan apa kegunaannya?
Landasan Teori

Pengertian Landasan Teori

Landasan Teori adalah suatu konsep berupa pernyataan yang tertata dengan rapi dan secara sistematis yang memiliki variabel dalam penelitian dikarenakan landasan teori akan menjadi landasan yang kuat didalam sebuah penelitian yang akan dilakukan peneliti.

Fungsi Landasan

Berikut merupakan fungsi dari landasan teori dalam sebuah penelitian, antara lain.

  • Menyusun dan juga meringkas pengetahuan dibidang tertentu.
  • Peristiwa yang terjadi diberikan keterangan sementara.
  • Sebagai pengemabangan pengetahuan baru didalam tulisan.

Cara  Menuliskan Landasan Teori

Adapun hal yang dapat kita perhatikan dalam penulisan landasan teori.

  1. Tambahkan semua nama dari teori yang diambil.
  2. Tulisakan tempat dan tanggal.
  3. Sertakan uraian ilmiah dari landasan teori.
  4. Teori yang diambil hendeknya berhubungan dengan topik yang sedang dibahas.

Contoh Landasan Teori

Berikut contoh mengenai landasan teori, sebagai berikut.

Diskripsi Dan Pengertian

Adapun diskripsi dan pengertian ini terbagi menjadi :

Hal yang harus dipertimbangkan dalam landasan teori, yaitu:

  1. Nama penulis teori harus selalu disertakan
  2. Tidak lupa tahun dan tempat pertama
  3. Deskripsi dari ilmiah teori
  4. Relevansi teori untuk mencapai tujuan.

Baca Juga :  Contoh Teks Eksplanasi

Kerangka Pikir

Kerangka fikir adalah konsep tetang apa saja yang akan dibahas, susunan atas apa saja landasan teori yang akan dicari dan ditambahkan.

Hipotesis

Hipotesis adalah anggapan sementara dari berbagai praduga yang ada yag masih dibutuhkan pembuktian untuk kebenarannya.

Tingkatan Dan Fokus Teori

Berikut ulasan mengenai tingkatan dan fokus teori, yaitu.

Tingkatan Teori

Berikut tiga tingkatan teori menurut Neuman, tahun 2003 yaitu :

  • Teori tingkat mikro merupakan ruang yang kecil didalam waktu dan juga tempat yang berurutan sebagai sebuah konsep yang bersifat tidak abstrak.
  • Teori tingkat meso adalah sebuah ruang yang bisa mengukur teori yang menghubungkan beberapa tingkat mikro dan makro dalam tingkat yang dasar.
  • Teori tingkat makro adalah sebuah pernyataan besar bahwa tingkatan operasional lebih besar dari semua jumlah total dengan konsep sistem gerakan sosial.

Fokus Teori

Selain itu juga terdapat pernyataan dari Neuman, tahun 2003 yang membedakan fokus teori yang menjadi tiga bidang diantaranya adalah sebagai berkut ini:

  • Teori Noun adalah sebuah bentuk dari masalah yang dapat dikembangkan untuk tujuan sosial dengan hubungan RAS.
  • Teori formal adalah suatu teori yang bisa dikembangkan untuk melengkapi konseptualisasi yang cukup luas dalam teori umum sebagai alat sosialisasi.
  • Teori ranah adalah dalam bentuk sebuah teori abstrak atau hipotesis empiris yang tertentu sehingga bisa untuk digunakan dalam sosiologi  penyelidikan empiris.

Kegunaan Teori Dalam Penelitian

Dalam kaitannya suatu kegiatan penelitian dengan beberapa kegunaan dari landasan teori bisa di dibagi menjadi tiga bagian diantaranya antara lain sebgai berikut:

  • Klarifikasi dan juga pertajam terhadap ruang lingkup atau konstruktor dalam bentuk variabel variabel yang akan diperiksa lagi.
  • Sebagai prediksi dan sebagai panduan dengan menemukan suatu fakta yang diyakini sangat penting untuk ikut serta merumuskan hipotesis dan mengatur beberapa alat penelitian yang di dasari dengan sistem diprediksi.
  • Sebagai kontrol maka hal ini dapat digunakan untuk membantu membahas hasil penelitian dengan cara membuat saran sebagai sarana pemecahan masalah.

Baca Juga :  Pengertian Assessment

Kesimpulan

Dari beberapa yang telah kami uraikan dapat diperoleh bahwa dapat di simpulkan sebuah metode konseptualisasi yang umum dan dasarnya dapat diperoleh melalui jalan yang sudah harus dipertanyakan tentang kebenarannya sehingga memiliki model tentang teori dari berbagai faktor yang telah dianggap menjadi masalah terhadap rumusan masalah pada saat akan melakukan sebuah penelitian yang mungkin akan diajukan.

Jelas sudah bahwa dari landasan teori ini saling memiliki keterkaitan dan tidak bisa diselesaikan dalam sebuah penelitian karena sebuah peneliti perlu untuk memperdalam materi sebagai bentuk panduannya.

Daftar Pustaka

Dari ulasan yang telah kita bahas di atas maka di sini juga dapat kita lihat daftar pustaka yang didapat dari landasan teori ini yaitu

  • Karangan dari buku Hadi S. Jonah mengenai tentang Metodologi penelitian regional kontemporer 2010: Yogyakarta.
  • Karangan dari buku Hasan. M Iqbal yang membahas tentang Analisis data penelitian dengan statistik 2014 : Jakarta
  • Karangan yang terdapat didalam buku dari Sugiyono dengan pokok bahasan mengenai tentang Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif 2011 : Bandung

Jadi sekian artikel mengenai Landasan Teori, tentunya dengan artikel ini kita mendapat banyak wawasan baru, dan besar harapan penulis semoga artikel ini banyak manfaatnya bagi kita semua. Dan tentunya penulis mengucapkan terima kasih kepada kalian semua sobat artikel. Pesan kami jangan bosan nantikan artikel terlengkap lainnya yang pasti dengan bahasan menarik lainnya.

Baca Juga :

Landasan teori diperlukan dalam kegiatan penelitian. Baca lebih lanjut untuk mengetahui informasi lebih lengkapnya

Pada saat akan menyusun sebuah makalah, pastinya diperlukan suatu bab khusus yang mengulas terkait teori yang akan digunakan dalam suatu kegiatan penelitian.

Setiap teori yang digunakan untuk mendukung kegiatan penelitian, maka sebaiknya ditempatkan dalam sebuah landasan teori.

Untuk memahami lebih dalam terkait landasan teori, simak penjelasannya dibawah ini.

Pengertian Landasan Teori

Secara umum, teori diartikan sebagai sebuah konsep, generalisasi, dan asumsi yang akan digunakan dalam pemaparan suatu gejala atau fenomena yang terjadi.

Landasan teori adalah konsep yang berupa pertanyaan yang disusun secara sistematis dan rapi yang mempunyai variabel dalam kegiatan penelitian.

Hal ini disebabkan karena landasan teori akan menjadi sebuah landasan yang kuat pada sebuah kegiatan penelitian yang akan dilaksanakan oleh si peneliti.

Oleh karena itu dalam membuat suatu landasan teori harus secara baik dan benar dalam sebuah kegiatan penelitian.

Sebab landasan teori digunakan sebagai pondasi atau landasan dalam suatu penelitian.

Pengertian Menurut Para Ahli

Adapun pengertian landasan teori menurut para ahli antara lain sebagai berikut :

1. Sugiyono (2012:52)

Menurut Sugiyono, landasan teori perlu diterapkan dalam penelitian agar penelitian tersebut telah mempunyai dasar kokoh dan bukan semata-mata hanya kegiatan coba-coba.

2. Littlejohn & Karen Foss

Menurut Littlejohn & Karen Foss, landasan teori ialah sebuah konsep abstrak dan hubungan dari beberapa konsep yang akan mempermudah peneliti dalam memahami suatu peristiwa atau fenomena.

3. Kerlinger

Menurut Kerlinger, landasan teori ialah konsep yang memiliki hubungan satu sama lain yang didalamnya memuat isi terkait pandangan dari fenomena secara sistematis.

4. Manning

Menurut Manning, landasan teori ialah seperangkat asumsi terkait kesimpulan yang logis dan menghubungkan satu set nilai-nilai variabel antara satu sama lain.

5. Stevens

Menurut Stevens, landasan teori ialah suatu pernyataan yang memuat tentang penyebab timbulnya ciri dari beberapa peristiwa.

Tujuan Teori Dalam Penelitian Kualitatif

Berikut beberapa tujuan teori dalam penelitian kualitatif:

  1. Teori digunakan untuk menjelaskan terkait atas perilaku dan sikap
  2. Teori diperlukan sebagai poin akhir pada sebuah kegiatan penelitian. Hal ini berarti peneliti menjalankan kegiatan penelitian nya secara induktif.
  3. Beberapa penelitian jenis kualitatif tidak selalu menerapkan teori yang terlalu eksplisit.
  4. Menggunakan perspektif teoritis sebagai panduan umum dalam kegiatan meneliti yang terkait gender, ras, kelas dan lain sebagainya.
  5. Untuk menemukan suatu hal baru dan menyempurnakan penemuan sebelumnya.

Langkah-Langkah Dalam Membuat Landasan Teori

Adapun langkah-langkah dalam penyusunan landasan teori sebagai berikut:

  1. Menentukan nama variabel yang diikuti dengan jumlahnya.
  2. Mencari sumber bacaan, sumber bacaan ini meliputi ensiklopedia, buku, kamus, skripsi, laporan ilmiah, tesis, dan sumber-sumber lain yang dirasa relavan terkait variabel yang nantinya akan diteliti.
  3. Memiliki suatu topik yang relevan dengan variabel yang ada dalam daftar isi pada buku.
  4. Mencari definisi terkait berbagai variabel yang akan dilakukan penelitian pada setiap sumber bacaan.
  5. Membaca isi secara keseluruhan dari berbagai topik yang relevan terkait sebuah variabel yang akan dilakukan penelitian.
  6. Melakukan deskripsi terkait teori-teori yang sudah dipelajari dan dibaca sebelumnya dengan gaya bahasa sendiri.

Melakukan analisis dan perumusan dengan menggunakan gaya bahasa sendiri terkait isi dari sumber data atau sumber bacaan yang telah diperoleh.

Sumber bacaan yang telah dikutip atau digunakan sebaiknya dideskripsikan dengan mencantumkan sumber asal.

Fungsi Landasan Teori

Adapun fungsi-fungsi yang ada dalam landasan teori antara lain sebagai berikut :

  1. Menyusun dan meringkas terkait pengetahuan pada suatu bidang tertentu.
  2. Peristiwa atau fenomena yang sedang terjadi akan dibuat keterangan sementara.
  3. Sebagai kegiatan dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang baru yang terdapat dalam sebuah tulisan.

Sejarah Indonesia: Pra-Sejarah, Kemerdekaan, Hingga Masa Kini

Jenis-Jenis Landasan Teori

No Jenis-Jenis Landasan Teori
1 Teori Dalam Penelitian Kuantitatif
2 Teori Dalam Penelitian Kualitatif
3 Teori Dalam Penelitian Metode Campuran

Berikut penjelasan dari jenis-jenis landasan teori antara lain sebagai berikut:

1. Teori Dalam Penelitian Kuantitatif (Theory in Quantitative Research)

Sebelum mengulas lebih jauh terkait teori penelitian kuantitatif, peneliti haruslah memahami terlebih dahulu terkait variabel dan jenisnya yang nantinya akan digunakan untuk membangun sebuah teori.

Variabel yang menyelidiki tentang fakta pada suatu karakter individu atau suatu organisasi yang dapat di observasi atau diukur.

Adapun jenis variabel yang biasanya digunakan dalam penelitian, antara lain :

  • Variabel bebas (independen),
  • Variabel terikat (dependen),
  • Variabel intervening  (mediating),
  • Variabel moderating,
  • Variabel kontrol, dan
  • Variabel counfounding (spurious).

Pada teori penelitian kuantitatif ini ialah ide-ide yang saling berkaitan dan hipotesis yang memperinci sebuah hubungan antarvariabel.

Teori dalam penelitian bisa saja diperlukan dalam kegiatan sebagai pembahasan, argumentasi serta alasan-alasan. Teori terkadang dapat mempermudah dalam penjelasan terkait fenomena yang ada di dunia.

Dalam proposal penelitian kuantitatif, teori yang ditegaskan peneliti antara lain sebagai berikut :

  1. Peneliti menekankan bahwa teori yang berbentuk pernyataan-pernyataan hipotesis yang masih saling berkaitan.
  2. Peneliti menegaskan teori yang berupa ‘jika-maka’ yang memperlihatkan mengapa seorang itu diharuskan berharap pada suatu variabel bebas yang dapat mempengaruhi variabel terikat.
  3. Peneliti dalam penyajian teorinya ialah berbentuk visual. Sebab teori yang berbentuk visual ini sangat penting digunakan untuk menerjemahkan berbagai variabel ke dalam bentuk visual.

2. Teori Dalam Penelitian Kualitatif

Tujuan peneliti dalam menggunakan teori penelitian kualitatif antara lain sebagai berikut:

  • Pada penelitian kualitatif, teori digunakan untuk menjelaskan terkait suatu sikap dan perilaku tertentu.

Dengan adanya variabel, konstrak dan hipotesis, maka sebuah teori akan dapat menjadi sempurna.

  • Para peneliti teori kualitatif ini sering menggunakan prespektif teoritis untuk panduan umum yang digunakan dalam meneliti kelas, gender, atau ras.
  • Dalam penelitian kualitatif, teori juga sering digunakan untuk poin akhir dari sebuah penelitian.

Yang berarti peneliti akan menerapkan kegiatan penelitiannya secara induktif yang bermula dari data, tema-tema umum, dan selanjutnya akan menuju ke teori atau model tertentu.

Sebagian dari penelitian kualitatif ini tidak menggunakan teori yang terlalu eksplisit. Hal ini dipengaruhi oleh dua faktor, antara lain :

  1. Sebab tidak terdapat satu pun penelitian kualitatif yang dijalankan dengan observasi yang umum.
  2. Sebab struktur konseptual yang sebelumnya telah disusun dari sebuah metode atau teori telah mampu memberikan poin bagi seluruh observasi.

3. Teori Dalam Penelitian Metode Campuran

  • Menggunakan kerangka kerja ilmu sosial
  • Teori dengan menggunakan ilmu sosial ini dapat dijadikan sebagai sebuah kerangka kerja keseluruhan dalam kegiatan penelitian dengan metode campuran.

Teori ini dapat diambil dari berbagai teori yang sering kita jumpai seperti ilmu politik, kepemimpinan, ekonomi, pemasaran, perubahan suatu perilaku, dan difusi terkait ilmu sosial yang lain.

  • Menggunakan kerangka kerja transformatif
  • Dalam penggunaan kerangka kerja transformatif ini semakin marak berkembang pada dekade terakhir.

Dalam sebuah karya Mertens (2003, 2009) dalam Creswell (2016), menyatakan bahwa teori ini tidak hanya menjelaskan tujuan utama, akan tetapi bagaimana tujuan tersebut dapat digunakan dalam proses penelitian.

Cara Menuliskan Landasan Teori

No Cara Menuliskan Landasan Teori
1 Nama Pencetus Teori
2 Tahun dan Tempat Pertama kali
3 Uraian Ilmiah Teori
4 Relevansi Teori

Beberapa cara untuk menuliskan landasan teori antara lain sebagai berikut:

1. Nama Pencetus Teori

Cantumkan sebuah nama terkait identitas dari sebuah teori yang telah diambil.

2. Tahun dan Tempat Pertama kali

Tulis secara lengkap yang mencakup tahun dan tempat .

3. Uraian Ilmiah Teori

Sertakan uraian ilmiah terkait sebuah landasan teori.

4. Relevansi Teori

Teori yang telah diambil sebaiknya memiliki keterkaitan dengan suatu topik yang nantinya akan dibahas.

Relevansi teori tersebut sebagai  upaya peneliti dalam mencapai tujuan atau suatu target pada kegiatan penelitian.

Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan oleh peneliti dalam menulis landasan teori antara lain :

  • Dalam kegiatan penyusunan landasan teori, peneliti sebaiknya membawa panduan atau pedoman yang berkaitan dengan berbagai masalah yang diteliti .
  • Dalam menulis sub bab yang lain harus saling berkaitan jelas dan tetap harus memperhatikan aturan yang terdapat dalam pustaka.
  • Untuk memperoleh hasil penelitian yang benar dan baik, maka studi pustaka haruslah mengurus terkait prinsip dan berkaitan pula dengan masalah penelitian.

Perbedaan Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori

Tinjauan pustaka ialah yang mendasarkan diri terkait pada hasil sebuah penelitian terdahulu yang dianggap relavan pada suatu masalah yang sedang dikaji oleh peneliti.

Hasil penelitian yang terdahulu akan digunakan untuk refrensi dalam penentuan topik masalah, arah serta tujuan dalam kegiatan penelitian.

Tinjauan pustaka juga penting dalam penentuan kedudukan hasil penelitian dari beberapa penelitian yang terdahulu.

Kedudukan dalam penelitian ini akan digunakan untuk mengukur bobot dari penelitian, apa penelitian telah menjadi pelengkap, penyempurna, pembanding, atau uji ulang dari hasil penelitian sebelumnya.

Sedangkan menurut Mullins (dalam Salim, 2006: 67), teori merupakan sekelompok gagasan atau ide mempunyai keterkaitan dan mengandung 3 kebenaran, yakni :

  1. Konsep-konsep yang digunakan oleh peneliti dalam membahas suatu persoalan.
  2. Perubahan yang dipercaya sebagai sumber potensi dalam penggambaran suatu masalah.
  3. Alasan pemilihan ide dan asumsi yang digunakan untuk membahas suatu masalah.

Contoh Landasan Teori

Adapun contoh dari landasan teori ialah sebagai berikut :

1. Deskripsi dan Pengertian

#1. Landasan Teori

Adapun hal yang harus dipertimbangkan pada landasan teori ini, yaitu :

  • Harus menyertakan nama dari si penulis teori,
  • Mencantumkan tahun dan tempat pertama,
  • Deskripsi ilmiah terkait suatu teori,
  • Relevansi teori dalam pencapaian suatu tujuan.

#2. Kerangka Pikir

Kerangka pikir merupakan sebuah konsep terkait apa yang harus dibahas dan susunan apa saja yang nantinya akan dicari dan ditambahkan.

Langkah-langkah dalam menentukan kerangka berpikir :

  1. Penentuan jenis variabel yang nantinya akan diteliti,
  2. Membaca terkait hasil penelitian dan buku,
  3. Mendeskripsikan hasil penelitian dan mendeskripsikan teori-teori,
  4. Menganalisis secara kritis terkait hasil penelitian dan suatu teori,
  5. Melakukan analisis secara komparatif terkait hasil penelitian dan teori-teori,
  6. Menyusun sebuah kesimpulan,
  7. Kerangka berpikir, dan
  8. Membuat Hipotesis (dugaan sementara).
  9. Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan atau argumentasi sementara dari beberapa praduga yang masih dibutuhkan untuk membuktikan kebenaran.

Hipotesis digunakan sebagai pedoman kerja dalam sebuah kegiatan penelitian akan tetapi tidak semua penelitian harus mempunyai suatu hipotesis.

Penggunaan hipotesis dalam kegiatan penelitian ini berdasarkan pada persoalan dan tujuan dari kegiatan penelitian.

Adapun kegunaan hipotesis antara lain sebagai berikut :

  1. Hipotesis akan menjelaskan terkait berbagai gejala dan membantu mempermudah dalam memperluas ilmu pengetahuan dalam sebuah bidang.
  2. Hipotesis akan memberi pernyataan terkait dengan hubungan secara langsung yang dapat diuji dalam kegiatan penelitian.
  3.  Hipotesis akan memberi arahan dalam kegiatan penelitian.
  4. Hipotesis akan memberi kerangka dalam pelaporan hasil kesimpulan terkait kegiatan penyelidikan.

2. Tingkatan dan Fokus Teori

#1. Tingkatan Teori

Tingkatan teori ini dibagi menjadi tiga, antara lain sebagai berikut :

  1. Teori tingkat mikro ialah ruang kecil yang ada dalam waktu dan tempat yang sistematis sebagai suatu konsep yang tidak bersifat abstrak.
  2. Teori tingkat meso ialah ruang yang dapat digunakan untuk mengukur suatu teori yang masih berkaitan dengan beberapa tingkat mikro dan makro pada tingkat yang masih dasar.
  3. Teori tingkat makro ialah pernyataan besar yang menyebutkan bahwa tingkat oprasional lebih besar daripada jumlah total suatu konsep gerakan sosial.

#2. Fokus Teori

Fokus teori ini juga dibagi menjadi tiga, antara lain sebagai berikut :

  1. Teori noun ialah bentuk dari suatu permasalahan yang dapat dikembangkan agar tercapainya hubungan ras dan hubungan sosial.
  2. Teori formal ialah teori yang dapat dikembangkan dalam melengkapi konseptual yang cukup dalam. Teori ini digunakan sebagai alat untuk melakukan sosialisasi.
  3. Teori ranah ialah bentuk dari sebuah teori abstrak atau suatu jawaban empiris agar dapat digunakan untuk penyelidikan empiris.

Kegunaan Teori Dalam Kegiatan Penelitian

Kegunaan teori ini dibagi menjadi tiga, antara lain sebagai berikut :

1. Klarifikasi dan menajamkan terkait ruang lingkup dalam sebuah variabel yang nantinya akan diperiksa kembali.

2. Untuk memprediksi dan sebagai panduan dalam penemuan suatu fakta yang berperan penting untuk terlibat dalam perumusan suatu hipotesis.

Selain itu juga mengatur alat-alat yang digunakan dalam penelitian berdasarkan dengan sistem yang telah diprediksi.

3. Untuk mengontrol dan membantu membahas terkait dari hasil kegiatan penelitian dengan cara menyusun sebuah saran yang akan digunakan sebagai sarana dalam pemecahan masalah.

Kesimpulan

Teori merupakan suatu konseptual yang didapatkan secara sistematis dan harus dapat diuji terkait kebenarannya.

Kerangka pikir merupakan sebuah model konseptual yang memaparkan tentang bagaimana teori yang saling berkaitan dengan faktor yang sudah diidentifikasi sebagai suatu yang penting.

Hipotesis merupakan  dugaan atau argumentasi sementara dari beberapa praduga yang masih dibutuhkan untuk membuktikan kebenaran.

Hipotesis akan memberi kerangka dalam pelaporan hasil kesimpulan terkait kegiatan penyelidikan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa tiga hal diatas sangat berkaitan erat dalam suatu kegiatan penelitian.

Sebab itu peneliti harus dapat memahami betul untuk pedoman dalam melakukan kegiatan penelitian.

Adapun Cara Menuliskan Landasan Teori yaitu Nama pencetus teori, Tahun dan tempat pertama kali, dan Uraian ilmiah teori. Landasan teori ini berbeda dengan tinjauan pustaka.

Tinjauan pustaka ialah yang mendasarkan diri terkait pada hasil sebuah penelitian terdahulu yang dianggap relavan pada suatu masalah yang sedang dikaji oleh peneliti.

Sedangkan Landasan teori adalah konsep yang berupa pertanyaan yang disusun secara sistematis dan rapi yang mempunyai variabel dalam kegiatan penelitian.

Landasan teori difungsikan Sebagai kegiatan dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang baru yang terdapat dalam sebuah tulisan.

Selain itu Untuk mengontrol dan membantu membahas terkait dari hasil kegiatan penelitian dengan cara menyusun sebuah saran yang akan digunakan sebagai sarana dalam pemecahan masalah.

Yang Banyak Ditanyakan

Cara Menuliskan Landasan Teori yaitu Nama pencetus teori, Tahun dan tempat pertama kali, dan Uraian ilmiah teori. Landasan teori ini berbeda dengan tinjauan pustaka.

Untuk mengontrol dan membantu membahas terkait dari hasil kegiatan penelitian dengan cara menyusun sebuah saran yang akan digunakan sebagai sarana dalam pemecahan masalah.

Penutup

Demikian penjelasan terkait landasan teori. Landasan teori ini mungkin memiliki keterkaitan dan tidak dapat di pecahkan dalam kegiatan penelitian.

Oleh karena itu, peneliti haruslah memahami terkait landasan teori secara mendalam dan memahami materi dalam bentuk panduannya.