Jelaskan apa yang dimaksud pelestarian keanekaragaman hayati secara insitu dan eksitu serta berikan contohnya?

Bumi adalah tempat hidup bagi mahkluk hidup. Bumi merupakan salah satu planet yang ada di dalam tatasurya (baca: Planet di Tata Surya dan Penjelasannya). Sebagai tempat tinggal makhluk hidup, bumi memiliki banyak sekali ekosistem. Ekosistem tersebut terbentuk akibat adanya permukaan bumi yang tidak rata. Permukaan bumi juga di sebut sebagai kerak bumi. kerak bumi yang tidak rata, menghasilkan relief- relief permukaan bumi yang memiliki kekhasan dan ciri- ciri masing- masing.

Kekhasan tersebut akibat tempat ekosistem tersebut. Relief bumi yang bisa berupa tonjolan akibat adanya dua tenaga yang membentuk permukaan bumi. Gaya tersebut adalah endogen dan eksogen. Endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi (Baca: Macam-macam Tenaga Endogen dan Penjelasannya). sedangkan eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi (baca: Jenis Tenaga Eksogen Pengubah Muka Bumi). kedua tenaga ini menyebabkan bumi memiliki berbagai macam karakteristik, yang pada akhirnya melahirkan banyak ekosistem.

Pengertian Ekosistem

Ekosistem adalah sekumpulan makhluk hidup yang saling membaur dan membetuk suatu sistem ekologi utuh bersama- sama. Setiap ekosistem memiliki jenis flora dan fauna khas masing- masing. Bumi adalah sebuah planet yang berisi berbagai macam ekosistem. Ekosistem tersebut berada pada setiap relief yang ada di bumi. Bumi sendiri memiliki dua ekosistem besar. Yaitu ekosistem darat dan ekosistem air. Ekosistem darat adalah ekosistem yang berada di daratan (baca: Ekosistem Darat : Pengertian, Ciri- ciri, Jenis dan Manfaatnya). Beberapa contoh ekosistem dara antara lain ekosistem hutan hujan tropis, ekosistem hutan gugur, ekosistem sabana, ekosistem gurun, dan masih banyak ekosistem lainnya. Sedangkan ekosistem air adalah ekosistem yang berada di tempat yang berair (baca: Ekosistem Air : Pengertian, Ciri-ciri, dan Jenisnya). Seperti ekosistem sungai, ekosistem rawa, ekosistem danau, atau ekosistem air laut.

Setiap ekosistem yang ada di bumi, memiliki berbagai macam flora dan fauna. Setiap flora dan fauna memiliki karakteristik serta kekhasan masing- masing. Akan tetapi, akibat dari ulah manusia, keseimbangan ekosistem mulai terganggu. Beberapa jenis flora maupun fauna terancam punah, bahkan beberapa sudah punah, seperti burung moa, burung dodo, atau gajah mamoth. Fauna dan flora yang ada di bumi, memiliki fungsi sebagai penyeimbang ekosisem. Ekosistem yang tidak seimbang ataupun rusak akan berdampak pada manusia serta alam itu sendiri. Keanekaragaman hayati perlu di pelihara, sehingga ekosistem tetap seimbang (baca: Peran Manusia Dalam Menjaga Keseimbangan Lingkungan Hidup). Banyak cara yang bisa di pakai manusia dalam melestarikan keanekaragaman hayati. Salah satunya dengan metode insitu dan eksitu

Metode Insitu

Insitu adalah upaya pelestarian keanekaragaman hayati, yang langsung di lakukan di di alam tempat flora dan fauna tersebut berada. Metode insitu, memberikan perlindungan kepada daerah yang dianggap memiliki ekosistem yang unik, dengan flora dan faunanya yang terancam punah. Selain itu, metode insitu adalah bentuk konservasi cagar alam, yang langsung dilakukan di daerah tersebut. Ada beberapa bentuk pelestarian hayati memakai metode insitu, yaitu suaka marga satwa, taman nasional, cagar alam dan hutan suaka alam.

  1. Suaka marga satwa adalah upaya perlindungan pada ekosistem yang dinilai memiliki keunikan. Keunikan itu juga berisi berbagai macam jenis flora dan fauna yang harus dilindungi.
  2. Taman nasional adalah sebidang tanah yang mendapatkan perlindungan mutlak dari pemerintah. Tanah ini berisi ekosistem- ekosistem yang dilindungi.
  3. Cagar alam adalah keadaan alam yang mempunyai sifat yang khas melalui flora dan fauna yang ada di dalamnya. Cagar alam juga memiliki ekosistem yang harus dilindungi.
  4. Hutan suaka alam adalah hutan yang memiliki ekosistem dilindungi di dalamnya. Hutan suaka alam juga bisa disebut hutan lindung.

Setiap daerah yang dilindungi pemerintah, tidak boleh mengalami penebangan. Selain itu, perburuan hewan yang berada di dalam daerah yang dilindungi dianggap ilegal. Hanya saja, akibat dari perluasan perkebunan kelapa sawit, beberapa hutan lindung di Kalimantan, berbatasan langsung dengan perkebunan kelapa sawit. Akibatnya, beberapa hewan ditemukan merusak sekitar pemukiman warga akibat kekurangan sumber makanan. Beberapa daerah konsevasi metode insitu di indonesia adalah:

  • Taman nasional ujung kulon yang melindungi badak bercula satu dan badak jawa
  • Taman nasional ujung putiing yang melindungi orang utan dan beberapa jenis palem
  • Taman nasional kerinci adalah taman nasional terbesar di indonesia dengan luas 15000 km. Taman nasional ini khusus melindungi hewan endemik Sumatra.
  • Taman nasional komodo yang melindungi hewan komodo
  • Taman nasiobal gunung lauser yang memiliki 1000 jenis flora dan 4000 jenis fauna. Taman nasional ini memegang sebagai taman nasional dengan jenis flora fauna terbanyak se asia tenggara.

Metode eksitu adalah metode pelestarian keanekaragaman hayati yang dilakukan dengan cara mengambil fauna dan flora dari wilayah aslinya, dengan tujuan melakukan konservasi, perlindungan, serta pengembang biakan. Metode ini juga dilakukan saat ekosistem tempat flora maupun fauna tersebut tinggal, telah hancur total atau rusak, dan membutuhkan waktu untuk dapat layak diinggali kembali. Metoden eksitu juga sebagai upaya konservasi dengan cara mengoleksi spesies langka, sehingga masa hidup mereka bisa sedikit lebih lama. Dalam metode eksitu, terdapat beberapa cara, antara lain dengan kebun binatang, taman safari, dan taman hutan raya.

  1. Kebun binatang adalah salah satu bentuk konservasi dengan memakai lingkungan alam buatan, yang terpisah- pisah pada setiap jenis spesies. Setiap spesies akan berada di dalam kandang yang terpisah dengan spesies lain. kekurangan dari kebun binatang adalah ruang herak menjadi sangat terbatas, akibat berada dalam kandang.
  2. Taman safari adalah upaya pelestarian flora dan fauna melalui pembuatan lingkungan buatan. Berbeda dengan kebung binatang yang setiap spesies berada dalam satu kandang, pada taman safari, beberapa spesies berada dalam satu wilayah besar. Setiap wilayah terpisah oleh pagar tinggi. Pengunjung harus memakai mobil atau kendaraan dari taman safari jika ingin mengunjungi serta melihat jenis fauna dan flora di dalamnya. Di taman safari, ruang gerak hewan lebih bebas karena daerahnya yang luas.
  3. Taman hutan ruya adalah taman hutan yang sebagian masih habitat asli, dan sebagian telah di perbarui dengan lingkungan buatan. Taman hutan raya mengkhususkan pada konservasi koleksi tumbuhan. Ciri- ciri hutan raya adalah mempunyai koleksi tumbuhan yang banyak serta unik, mempunyai wilayah yang luas, serta masih memiliki keindahan habitat aslinya.

Metode eksitu adalah salah satu metode yang baik dalam pelestarian kekayaan hayati. Hanya saja, beberapa kebun binatang tidak mampu mememlihara setiap satwa yang ada di tempat mereka. Bahkan beberapa satwa harus mati akibat kelaparan atau karena penyakit akibat tidak adanya dokter hewan. Metode eksitu memerlukan perhatian lebih, karena flora dan fauna ini berada dalam lingkungan buatan yang berbeda dengan lingkungan alami empat mereka tinggal. Beberapa daerak konservasi eksitu yang ada di indonesia adalah:

  • Taman Safari Prigen Jawa Timur
  • Taman Hutan Raya Purwodadi Jawa Timur
  • Taman Hutan Raya Bogor
  • Kebun Binatang Ragunan Jakarta

Menjaga dan melestarikan keanekaragam hati perlu dilakukan. Karena keanekaragaman hayati adalah bagian yang tidak terpisahkan dari ekosistem. Ekosistem memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Ekosistem yang baik, akan memberikan banyak keuntungan bagi manusia. Sedangkan ekosistem yang rusak akan merugikan manusia serta merusak bumi.

Baca juga:

Usaha pelestarian keanekaragaman hayati dapat dilakukan secara in situ ataupun ex situ. Pelestarian in situ adalah usaha pelestarian langsung di alam atau habitat asli seperti pelestarian melalui taman nasional dan cagar alam. Sedangkan Pelestarian ex situ adalah usaha pelestarian di luar habitat asli seperti penangkaran di kebun binatang dan kebun raya. 

Pelestarian in-situ adalah usaha pelestarian yang dilakukan di habitat aslinya, seperti cagar alam, taman nasional, dan suaka margasatwa. Sedangkan pelestarian ek-situ adalah usaha pelestarian yang dilakukan diluar habitat aslinya, seperti kebun raya dan taman safari. Pelestarian yang sesuai dengan komodo adalah pelestarian in-situ.   

Konservasi Insitu dan Eksitu – Pengertian, Contoh, Perbedaan & Gambar – Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai Insitu dan Eksitu yang dimana dalam hal ini meliputi pengertian, contoh, perbedaan dan gambar, nah agar dapat lebih memahami dan dimengerti simak ulasan selengkapnya dibawah ini.

Jelaskan apa yang dimaksud pelestarian keanekaragaman hayati secara insitu dan eksitu serta berikan contohnya?

Pengertian Konservasi

Konservasi adalah pelestarian atau perlindungan secara harrfiah, konservasi berasal dari bahasa Inggris yakni Conservation yang artinya pelestarian atau perlindungan.

Sedangkan menurut ilmu lingkungan ialah sebagai berikut :

  1. Suatu upaya efisiensi dari penggunaan energi, produksi, transmisi atau distribusi yang berakibat pada pengurangan konsumsi energy di lain pihak menyediakan jasa yang sama tingkatannya.
  2. Suatu upaya perlindungan dan pengelolaan yang hati-hati terhadap lingkungan dan sumber daya alam.
  3. ( fisik ) pengelolaan terhadap kuantitas, tertentu yang stabil sepanjang reaksi kiamia atau transformasi fisik.
  4. Suatu upaya suaka dan perlindungan jangka panjang terhadap lingkungan.
  5. Suatu keyakinan bahwa habitat alami dari suatu wilayah dapat dikelola sementara keaneka-ragaman genetik dari spesies dapat berlangsung dengan mempertahankan lingkungan alaminya.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : Megabiodiversitas Adalah

Pengertian Insitu ialah suatu usaha pelestarian alam yang dilakukan dalam habitat aslinya. Sedangkan pengertian Eksitu ialah usaha pelestarian alam yang dilakukan di luar habitat aslinya. Dalam usaha pelestarian keanekaragaman hayati maka dilakukan konservasi Insitu dan Eksitu, sebagaimana Tujuan adanya konservasi Insitu dan Eksitu ialah untuk mencegah terjadi kepunahan satwa langka.

Dalam konservasi keanekaragaman hayati di Indonesia telah diatur dalam UU No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya dan UU No. 23 Tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup, berdasarkan atas tiga asa yaitu tanggung jawab, berkelanjutan dan bermanfaat.

Pengertian Konservasi Insitu

Konservasi Insitu merupakan konservasi tempat atau konservasi sumber daya genetic dalam populasi alami tumbuhan atau satwa misalnya sumber daya genetik hutan dalam populasi alami spesies pohon. Hal ini merupakan proses dalam melindungi spesies tanaman atau hewan yang terancam punah di habitat aslinya atau predator. Cara konservasi Insitu ialah dengan mendirikan cagar alam, taman nasional dan suaka marga satwa.

Contoh Daerah Konservasi Insitu

Berikut ini terdapat beberapa contoh daerah konservasi insitu, terdiri atas:

Jelaskan apa yang dimaksud pelestarian keanekaragaman hayati secara insitu dan eksitu serta berikan contohnya?

Taman nasional ujung kulon ini merupakan tempat populasi yang baik bagi badak jawa (Rhinoceros) taman nasional ini banyak memiliki hal yang menarik sebab letusan karakatau yang pernah terjadi membentuk alam yang indah dan unik.

Jelaskan apa yang dimaksud pelestarian keanekaragaman hayati secara insitu dan eksitu serta berikan contohnya?

Taman nasioanal tanjung puting  di kenal karena pusat rehabilitasi orang utan ( pongo pigmeus). Tipe vegetasi yang dominan di kawasan ini adalah palem- paleman, pandan- pandanan, dan berbagi jenis epifit.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : Taman Hutan Raya adalah

Jelaskan apa yang dimaksud pelestarian keanekaragaman hayati secara insitu dan eksitu serta berikan contohnya?

Taman nasioanal gunug gede pangrango sangat kaya akan flaura dan fauna. Edelweiss jawa tumbuh subur di kawasan ini. Di taman nasional ini terdapat leopard (panther pardus), monyet jawa, dan gibon.

Jelaskan apa yang dimaksud pelestarian keanekaragaman hayati secara insitu dan eksitu serta berikan contohnya?

Taman nansional kerinci seblat merupakan tamann nasional terbesar di Indonesia dengan luas areal sekitar 15.000km. Taman nasional ini menjadi tempat perlindungan berbagai hewan dan tumbuhan khas yang di miliki Sumatra.

Jelaskan apa yang dimaksud pelestarian keanekaragaman hayati secara insitu dan eksitu serta berikan contohnya?

Taman nasional komodo di dominasi vegetasi savanna. Tumbuahn lontar dan bebebrapa jenis anggrek tumbuh dengan abik di kawasa ini.  Sesuai namanya , kawasn ini menjadi tempat hidup hewan komodo.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : Hutan Suaka Alam

Jelaskan apa yang dimaksud pelestarian keanekaragaman hayati secara insitu dan eksitu serta berikan contohnya?

Taman nasional ini merupakan taman ansional yang penting di kawasan Asia Tenggara. Luasnya sekiatar 9.500 km. kawasan ini menjadi tempat perlindunagn bagi 1.000 spesies tumbuhan dan 4000 speises hewan  yang dikelompokkan sebagi hewan- hewan western malesia.

Pengertian Konservasi Eksitu

Konservasi Eksitu merupakan konservasi yang melindungi spesies tumbuhan dan hewan langka dengan mengambil dari habitat yang tidak aman atau terancam dengan ditempatkan ke perlindungan manusia. Cara konservasi Eksitu ialah dengan mendirikan taman safari, kebun binatang, kebun raya dan kebun koleksi.

Contoh Daerah Konservasi Eksitu

Berikut ini terdapat beberapa contoh daerah konservasi eksitu, terdiri atas:

Jelaskan apa yang dimaksud pelestarian keanekaragaman hayati secara insitu dan eksitu serta berikan contohnya?

Pernahkah kamu mendengar kebun raya bogor di Jawa Barat, kebun raya bedugal di bali atau kebun raya jantho ? kebun raya tersebut merupakan upaya pelestarian sumber daya alam secara ex situ.

Jelaskan apa yang dimaksud pelestarian keanekaragaman hayati secara insitu dan eksitu serta berikan contohnya?

Kebun plsma nutfah adalah kebun koleksi untuk mengembangkan plasma nutfah yang unggul. Di Indonesia kebun seperti ini masih sangat jarang dan baru di rintis oleh lembaga ilmu pengetahuan.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : 10 Pengertian Dan Pemanfaatan Hutan Produksi

Jelaskan apa yang dimaksud pelestarian keanekaragaman hayati secara insitu dan eksitu serta berikan contohnya?

Kebun koleksi yaitu kebun yang berisikan berbagai jensi nutfah tanaman yang selanjuntnya akan di pertahankan dan dikembangkan dalam keadaan hidup.

Jelaskan apa yang dimaksud pelestarian keanekaragaman hayati secara insitu dan eksitu serta berikan contohnya?

Taman Nasional Wasur yang terletak  di Kabupaten Merauke 04′– 09º 07′ LS.Taman Nasional Wasur berada di bagian tenggara Pulau Papua. Wasur sebenarnya nama salah satu desa yang berada di dalam taman nasional, yang berasal dari kata Waisol, yang dalam bahasa Marori berarti kebun. Kawasan taman nasional Wasur sebagian besar tergenang air selama 4 – 6 bulan dalam setahun, dan merupakan perwakilan lahan basah yang paling luas di Papua.

Lahan basah di kawasan ini memegang peranan yang sangat penting, terutama sebagai habitat burung migran. Siklus airnya merupakan pemelihara keseimbangan dan integritas habitat. Pada musim kering, airnya surut membentuk rawa-rawa permanen yang satu dengan lainnya dihubungkan oleh parit-parit yang mengalirkan airnya ke laut. Rawa-rawa disini merupakan pendukung kehidupan makhluk hidup yang hidup di kawasan ini.

Selain Flora Taman Nasional Wasur juga memiliki keanekaragaman hayati yang sangat melimpah. Diperkirakan terdapat sekitar 80 jenis mamalia dan 399 jenis burung, sehingga merupakan wilayah yang paling kaya akan jenis burung di Irian Jaya.

  1. Mamalia: terdapat 34 spesies dari 80 species yang diperkirakan ada dan 32 spesies diantaranya adalah satwa endemik Irian Jaya. Mamalia besar asli yang terdapat di kawasan Taman Nasional Wasur adalah tiga marsupial yaitu kanguru lapang (Macropus agilis), kanguru hutan/biasa (Darcopsis veterurn) dan kanguru bus (Thylogale brunii). Marsupial karnivora di dalam kawasan ini adalah musang hutan (Dasyurus spartocus) yang merupakan satwa endemik untuk kawasan Trans-fly . Mamalia lainnya antara lain kuskus berbintik  (Spilocuscus maculatus), Petaurus breviceps (diketahui oleh masyarakat setempat sebagai tupai), Dactylopsa trivirgata semuanya terdapat di sekitar hutan pantai, landak irian bermoncong pendek, tikus berkantung, kucing berkantung, kalong, dan kelelawar
  2. Burung: Taman Nasional Wasur memiliki keanekaragaman burung yang tinggi. Tercatat 403 species dan 74 species diantaranya endemik Irian Jaya dan diperkiraan terdapat 114 species yang dilindungi. Jenis-jenis burung tersebut antara lain burung garuda irian (Aquita gunisyei), cenderawasih (Paradisea apoda novaguineae), kakatua (Cacatua sp), mambruk ( Crown pigeons ), kasuari (Cassowary), elang (Circus sp), alap-alap ( Accipiter sp), Namdur (Ailuroedus sp), tetengket (Alcedo sp), belibis (Anas sp), dan cangak (Ardea sp).
  3. Reptil: tercatat 21 jenis reptil, yaitu 2 jenis buaya (Crocodylus prosus dan Crocodylus novaguineae), 3 jenis biawak (Varanus sp), 4 jenis kura-kura, 5 jenis kadal (Mabouya sp), 8 jenis ular (Candoidae, Liasis, Phyton) dan 1 jenis bunglon (Calotus jutatas). Sedangkan jenis katak yang tercatat hanya 3 jenis yaitu katak pohon (Hylla crureelea), katak pohon irian (Litoria infrafrenata) dan katak hijau (Rana macrodon).
  4. Ikan: Kawasan Taman Nasional Wasur merupakan lahan basah yang luas, dimana banyak kehidupan aquatik yang menjadi komponen penting bagi keanekaragaman hayati dalam kawasan. Pada kawasan ini terdapat 39 jenis ikan dari 72 jenis yang diperkirakan ada, dan 32 jenis diantaranya terdapat di danau Rawa Biru dan 7 jenis terdapat di sungai Maro. Banyak spesies ikan yang unik di kawasan ini seperti misalnya Scleropages jardinii, Cochlefelis, Doiichthys, Nedystoma, Tetranesodon, Iriatherina dan Kiunga. Selain itu juga terdapat jenis-jenis ikan lain seperti Oxyeleotris firnbriata, Glassornia aprian, Ambassis, dan Arius , serta ikan kakap (Lates calcarifer) yang memiliki arti penting bagi perekonomian penduduk sekitar kawasan.
  5. Serangga: Informasi jenis-jenis serangga dalam kawasan Taman Nasional Wasur masih belum banyak diperoleh, namun telah tercatat sebanyak 48 jenis, diantaranya rayap (Tumulitermis. sp dan  Protocapritermis sp), kupu-kupu (Ornithopera priamus), dan se mut (Fomicidae, Nyptalidae. Pieridae).

Baca Juga Artikel yang Mungkin Berkaitan : Pengertian, Proses Terjadinya Dan Macam Jenis Hutan Di Indonesia

Perbedaan Konservasi Insitu dan Eksitu

Berikut ini terdapat perbedaan konservasi insitu dan eksitu, terdiri atas:

  • Konservasi Insitu ialah pelestarian di habitat aslinya
  • Konservasi Eksitu ialah pelestarian di luar habitatnya
  • Konservasi Insitu melalui konservasi cagar alam, cagar biosfer dan suaka margasatwa
  • Konservasi Eksitu melalui konservasi kebun koleksi, kebun raya, taman safari, plasma nutfah dan kebun binatang.

Demikianlah pembahasan mengenai Konservasi Insitu dan Eksitu – Pengertian, Contoh, Perbedaan & Gambar semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂

Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Butuhkan