Jelaskan 3 peristiwa yang terjadi pada endositosis sel hewan

Dalam sel tubuh tentu terjadi berbagai reaksi. Salah satu yang terpenting ialah transpor aktif. Didalamnya terdapat proses yang disebut dengan endositosis. Apa itu endositosis? Berikut ulasan lengkapnya.

Apa Itu Endositosis

Ialah mekanisme seluler di mana sel menginternalisasi zat seperti protein, cairan, elektrolit, hingga beberapa makromolekul dari lingkungan eksternalnya. Endositosis ini didukung oleh kemampuan membran sel untuk melipat ke arah dalam dan membentuk rongga invaginasi.

Rongga tersebut kemudian diisi oleh bahan yang akan dimasukkan ke dalam sel. Apabila bahan sudah masuk maka membran sel akan menutup rongga dan membuat cairan ekstraseluler. Cairan tersebut berisi bahan yang disebut dengan istilah vesikel.

Vesikel nantinya akan diproses secara lanjut oleh sel. Semua proses endositosis ini akan mengonsumsi energi dalam bentuk ATP untuk dapat terjadi.

Jenis-Jenis Endositosis

Endositosis secara garis besar terbagi menjadi 3. 3 jenis tersebut yaitu antara lain:

1. Fagositosis

Secara harfiah diartikan sebagai sel makan. Artinya yaitu proses di mana sel menelan benda berukuran besar seperti sel mangsa atau bongkahan besar bahan organik yang sudah mati. Nantinya selaput terlipat di sekitar bahan dan vesikel disegel menjadi vakuola besar.

Lisosom kemudian akan bergabung dengan vakuola kemudian mengubahnya menjadi ruang pencernaan. Produk pencernaan kemudian dilepaskan ke dalam sitosol. Fagositosis hanya terjadi di beberapa sel khusus seperti neutrofil, eosinofil, monosit, makrofag, sel dendritik, dan amoeba.

Fagositosis ini akan bekerja untuk mencerna bahan yang ditelan dan dicerna untuk kemudian dikeluarkan melalui eksositosis. Sel ini berperan besar dalam mekanisme kerja sel imun tubuh untuk mempertahankan dari berbagai serangan. Contohnya yaitu bakteri, virus, hingga berbagai benda asing yang membahayakan tubuh.

2. Pinositosis

Jika sebelumnya merupakan sel makan, maka pinositosis dikenal sebagai sel peminum. Hal ini karena pinositosis merupakan endositosis yang menelan partikel kecil. biasanya proses tersebut terjadi pada waktu yang berbeda di berbagai jenis sel dan jaringan. Contohnya seperti leukosit, sel ginjal, epitel usus, makrofag hati, hingga sel akar tanaman.

Pinositosis berperan untuk penyerapan nutrisi pada jaringan. Jika dijelaskan secara mendalam, pinositosis merupakan invaginasi membran sel untuk membentuk kantung yang berisi cairan ekstraseluler dan molekul yang ada di dalamnya.

Saku kemudian akan mencubit untuk membentuk vesikel. Nantinya vesikel tersebut akan pecah untuk melepaskan isinya ke dalam sitosol.

3. Endositosis

Yang Diperantarai Reseptor Jenis endositosis yang terakhir yaitu endositosis yang diperantarai reseptor. Jika dibandingkan dengan pinositosis, endositosis jenis ini dinilai ribuan kali lebih efisien dalam memungkinkan sel untuk bisa memperoleh makromolekul yang dibutuhkan. Hal ini karena endositosis dibantu oleh kompleks protein beserta reseptornya.

Fungsi Endositosis

Endositosis memiliki fungsi yaitu sebagai mekanisme pertahanan terhadap bakteri dengan menyerap bakteri ke dalam sel. Untuk kemudian endositosis menghancurkan mereka dalam liposom.

Bakteri seperti salmonella kemudian membuat hubungan arus pendek. Proses ini di mana memproduksi protein tentu mustahil bagi phagosome untuk menyatu dengan liposom. Hal yang sama juga berlaku pada tuberkulosis di mana menyebar melalui sel dengan cara yang sama.

Jika dalam kondisi normal, fagosom dilapisi dengan triptofan-aspartat yang mengandung protein. Kemudian dihapus ketika menyatu dengan phagosome dan lisosom. Di sini kemudian bakteri tuberkulosis berperan untuk mencegah protein mantel dari yang dihapus.

Sebagai mekanisme seluler, endositosis memiliki fungsi untuk mempertahankan tubuh terhadap serangan bakteri. Fungsinya bekerja secara optimal karena masing-masing dari endositosis memegang peranannya masing-masing.