Istilah sosiologi berasal dari kata socius dan logos yang artinya


Istilah sosiologi berasal dari kata socius dan logos yang artinya


Istilah sosiologi berasal dari kata socius dan logos. Socius (bahasa latin) berarti 'kawan' dan logos (bahasa yunani) berarti 'kata' atau 'berbicara'. Dengan Demikian, Sosiologi berarti ilmu yang mempelajari masyarakat. Sebagian bagian dari ilmu sosial, objek kajian sosiologi adalah masyarakat. Kata masyarakat berasal dari akar kata Arab, musyarak, artinya 'bersama-sama'. Istilah masyarakat dalam bahasa inggris adalah society. Kata society berasal dari bahasa Latin socius, yang berarti 'kawan'.


Ada berbagai pandangan tentang masyarakat. Selo Soemardjan mengatakan bahwa masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan. J.L. Gilin dan J.P. Gilin mengatakan bahwa masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar. Mereka mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang sama. Dalam pandangan Auguste Comte, masyarakat merupakan kelompok makhluk hidup dengan realitas-realitas baru yang berkembang menurut hukum-hukumnya sendiri dan pola perkembangan tersendiri. Hasan Shadily mendefisikan masyarakat sebagai golongan besar atau kecil dari beberapa manusia yang dengan atau karena sendirinya bertalian secara golongan dan mempunyai pengaruh kebatinan satu sama lain. Sementara itu, menurut Ralph Linton, masyarakat merupakan suatu kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja sama dalam waktu yang cukup lama.

Dalam mempelajari masyarakat sebagai objek kajian, sosiologi memfokuskan studinya pada: 1. hubungan timbal balik antara manusia satu dan manusia lainnya 2. hubungan antara individu dan kelompok 3. hubungan antara kelompok yang satu dan kelompok lainnya

4. proses yang timbul dari hubungan-hubungan tersebut dalam masarakat.


Masyarakat sebagai objek studi sosiologi merujuk pada sejumlah manusia yang telah sekian lama hidup bersama. Mereka juga telah menciptakan berbagai peratuan pergaulan hidup. Ada beberapa unsur yang terkandung dalam istilah masyarakat. Unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut. 1. Sejumlah manusia yang hidup bersama dalam waktu yang relatif lama. Di dalamnya, manusia saling mengerti, merasam dan mempunyai harapan-harapan sebagai akibat dari hidup bersama itu. 2. Memiliki sistem komunikasi dan peraturan yang mengatur hubungan antarmanusia dalam masyarakat. 3. Manusia yang hidup bersama merupakan suatu kesatuan.

4. Manusia yang hidup bersama merupakan suatu sistem hidup bersama, yang menimbulkan kebudayaan di mana setiap anggota masyarakat merasa dirinya masing-masing terikat dengan kelompoknya.

Pengertian Sosiologi

Ditinjau secara etimologis, istilah sosiologi berasal dari bahasa Latin, yaitu Socius dan Logos. Socius berarti teman sebaya atau kawan. Manusia hidup tidak hanya mempunyai satu kawan, namun banyak kawan, hubungan antarkawan dapat diartikan pula sebagai pergaulan hidup. Logos, artinya kata atau berbidara.


Jadi, secara harfiah sosiologi berarti membicarakan atau memperbincangkan pergaulan hidup manusia. Pengertian terebut akhirnya diperluas menjadi ilmu pengetahuan yang membahas dan memperlajari kehidupan manusia dalam masyarakat.    

Sedangkan menurut Wikipedia dalam terjemahan bebasnya, Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan, teman sedangkan Logos berarti ilmu pengetahuan. Ungkapan ini dipublikasikan diungkapkan pertama kalinya dalam buku yang berjudul "Cours De Philosophie Positive" karangan August Comte [1798-1857]. Walaupun banyak definisi tentang sosiologi namun umumnya sosiologi dikenal sebagai ilmu pengetahuan tentang masyarakat.

Masyarakat adalah sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki kepentingan bersama, dan memiliki budaya. Sosiologi hendak mempelajari masyarakat, perilaku masyarakat, dan perilaku sosial manusia dengan mengamati perilaku kelompok yang dibangunnya.[rujukan?] Sebagai sebuah ilmu, sosiologi merupakan pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil-hasil pemikiran ilmiah dan dapat di kontrol secara kritis oleh orang lain atau umum.

Berdasarkan sejarahnya Sosiologi termasuk ilmu yang paling muda dibandingkan dengan ilmu-ilmu sosial yang ada. Baca Sejarah Sosiologi dan Perkembangannya disini !!


Akhmad Solihin February 21, 2014 CB Blogger Indonesia

Pengertian Sosiologi

Ditinjau secara etimologis, istilah sosiologi berasal dari bahasa Latin, yaitu Socius dan Logos. Socius berarti teman sebaya atau kawan. Manusia hidup tidak hanya mempunyai satu kawan, namun banyak kawan, hubungan antarkawan dapat diartikan pula sebagai pergaulan hidup. Logos, artinya kata atau berbidara.


Jadi, secara harfiah sosiologi berarti membicarakan atau memperbincangkan pergaulan hidup manusia. Pengertian terebut akhirnya diperluas menjadi ilmu pengetahuan yang membahas dan memperlajari kehidupan manusia dalam masyarakat.    

Sedangkan menurut Wikipedia dalam terjemahan bebasnya, Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan, teman sedangkan Logos berarti ilmu pengetahuan. Ungkapan ini dipublikasikan diungkapkan pertama kalinya dalam buku yang berjudul "Cours De Philosophie Positive" karangan August Comte [1798-1857]. Walaupun banyak definisi tentang sosiologi namun umumnya sosiologi dikenal sebagai ilmu pengetahuan tentang masyarakat.

Masyarakat adalah sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki kepentingan bersama, dan memiliki budaya. Sosiologi hendak mempelajari masyarakat, perilaku masyarakat, dan perilaku sosial manusia dengan mengamati perilaku kelompok yang dibangunnya.[rujukan?] Sebagai sebuah ilmu, sosiologi merupakan pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil-hasil pemikiran ilmiah dan dapat di kontrol secara kritis oleh orang lain atau umum.

Berdasarkan sejarahnya Sosiologi termasuk ilmu yang paling muda dibandingkan dengan ilmu-ilmu sosial yang ada. Baca Sejarah Sosiologi dan Perkembangannya disini !!


Text

Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu “socius” yang berarti ‘kawan atau teman’, sedangkan “logos” berarti ‘ilmu pengetahuan’. Sosiologi yang merupakan sebuah istilah yang berasal dari kata latin socius yang artinya teman dan logos dari kata Yunani yang berarti pengetahuan itu diungkapkan pertama kalinya dalam buku yang berjudul “Cours De Philosophie Positive” karangan August Comte [1798-1857]. Sosiologi sudah muncul sejak ratusan, bahkan ribuan tahun silam. Namun sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari masyarakat, baru lahir kemudian di Eropa. Jadi hakikatnya, sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang masyarakat. Masyarakat sendiri adalah sekelompok individu yang mempunyai hubungan dan memiliki kepentingan bersama serta memiliki budaya. Pengantar Sosiologi Dasar Sosiologi bertujuan mempelajari masyarakat yang meliputi: perilaku masyarakat dan perilaku sosial manusia dengan jalan mengamati perilaku kelompok yang dibangunnya. Kelompok tersebut mencakup keluarga, suku bangsa, negara, dan berbagai organisasi politik, ekonomi, sosial. Istilah Sosiologi sebagai cabang Ilmu Sosial dicetuskan pertama kali oleh ilmuwan Perancis, bernama August Comte pada tahun 1842. Comte akhirnya dikenal sebagai Bapak Sosiologi. Selanjutnya Émile Durkheim, ilmuwan sosial Perancis kemudian berhasil melembagakan Sosiologi sebagai sebuah disiplin akademis yang sistematis kritis. Herbert Spencer mempublikasikan karyanya “Sociology” pada tahun 1876. Di Amerika, Lester F.Ward mempublikasikan “Dynamic Sociology”. Sebagai sebuah ilmu, sosiologi merupakan pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil-hasil pemikiran ilmiah dan dapat dikontrol secara kritis oleh orang lain atau umum. Sejak awal masehi hingga abad 19, Eropa dapat dikatakan menjadi pusat tumbuhnya peradaban dunia, para ilmuwan ketika itu mulai menyadari perlunya secara khusus mempelajari kondisi dan perubahan sosial. Para ilmuwan itu kemudian berupaya membangun suatu teori sosial berdasarkan ciri-ciri hakiki masyarakat pada tiap tahap peradaban manusia. Dalam buku itu, Comte menyebutkan ada tiga tahap perkembangan intelektual, yang masing-masing merupakan perkembangan dari tahap sebelumya. Tiga tahapan itu adalah: 1. Tahap teologis; adalah tingkat pemikiran manusia bahwa semua benda di dunia mempunyai jiwa dan itu disebabkan oleh suatu kekuatan yang berada di atas manusia. 2. Tahap metafisis; pada tahap ini manusia menganggap bahwa di dalam setiap gejala terdapat kekuatan-kekuatan atau inti tertentu yang pada akhirnya akan dapat diungkapkan. Oleh karena adanya kepercayaan bahwa setiap cita-cita terkait pada suatu realitas tertentu dan tidak ada usaha untuk menemukan hukum-hukum alam yang seragam. 3. Tahap positif; yaitu tahap dimana manusia mulai berpikir secara ilmiah. Comte sendiri kemudian membedakan antara sosiologi statis dan sosiologi dinamis. Sosiologi statis memusatkan perhatian pada hukum-hukum statis yang menjadi dasar adanya masyarakat. Sosiologi dinamis memusatkan perhatian tentang perkembangan masyarakat dalam arti pembangunan. Rintisan Comte tersebut disambut hangat oleh masyarakat luas, tampak dari tampilnya sejumlah ilmuwan besar di bidang sosiologi. Mereka antara lain Herbert Spencer, Karl Marx, Emile Durkheim, Ferdinand Tönnies, Georg Simmel, Max Weber, dan Pitirim Sorokin [semuanya berasal dari Eropa]. Masing-masing berjasa besar menyumbangkan beragam pendekatan mempelajari masyarakat yang amat berguna untuk perkembangan Sosiologi. a. Herbert Spencer memperkenalkan pendekatan analogi organik, yang memahami masyarakat seperti tubuh manusia, sebagai suatu organisasi yang terdiri atas bagian-bagian yang tergantung satu sama lain. b. Karl Marx memperkenalkan pendekatan materialisme dialektis, yang menganggap konflik antar-kelas sosial menjadi intisari perubahan dan perkembangan masyarakat. c. Emile Durkheim memperkenalkan pendekatan fungsionalisme yang berupaya menelusuri fungsi berbagai elemen sosial sebagai pengikat sekaligus pemelihara keteraturan sosial. d. Max Weber memperkenalkan pendekatan pemahaman [‘verstehen’], yang berupaya menelusuri nilai, kepercayaan, tujuan, dan sikap yang menjadi penuntun perilaku manusia. Sosiologi adalah studi tentang kehidupan sosial manusia. Karena kehidupan sosial manusia sangat luas, sosiologi mempunyai banyak sub kajian. Mulai dari analisis percakapan antar-individu hingga teori pembangunan. Sosiologi bertujuan untuk memahami bagaimana kehidupan masyarakat di dunia berlangsung. Sosiologi muncul pada abad ke-19 sebagai respon terhadap modernitas. Kemajuan teknologi dan meningkatnya mobilitas berpengaruh pada masyarakat dan kebudayaan yang berbeda dari sebelumnya. Ilmu Sosiologi berkembang sejalan dengan perkembangan masyarakat. Sejak pertama kali dirumuskan oleh Auguste Comte, sosiologi terus mengalami perkembangan hingga saat ini.

Selain Auguste Comte, beberapa tokoh sosiologi awal adalah Karl Marx, Emile Durkheim, Max Weber, Ferdinand Toennies, Villreddo Pareti, dan tokoh lain. Para tokoh ini bukan hanya ahli dalam satu bidang, namun juga menguasai banyak bidang yang lain misalnya, politik, filsafat, ekonomi. Agama, pendidikan, teologi, dan berbagai bidang ilmu sosial yang lain. Kemampuan para sosiolog dalam berbagai macam bidang tersebut membuat kajian sosiologi semakin kaya. Buku ini menyajikan berbagai tema dalam kajian sosiologi. Mulai dari sejarah, cabang-cabang sosiologi, hubungan sosiologi dengan cabang keilmuan sosial yang lain, hingga konsep-konsep kunci dalam mempelajari sosiologi. Keunggulan buku ini adalah bahasanya yang mudah diterima karena memang dimaksudkan sebagai buku pengantar.

Poin yang ditanyakan adalah asal bahasa socius dalam pengertian sosiologi.

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang masyarakat. Sosiologi berasal dari dua kata dalam bahasa Latin yaitu socius yang artinya teman, dan dalam bahasa Yunani yaitu logos yang artinya ilmu pengetahuan.

Jadi, jawaban yang tepat adalah B. 

Video yang berhubungan