Ide gagasan yang ditulis dalam debat harus sesuai dengan

Jakarta -

Debat dapat dikatakan sebagai kegiatan interaksi saling mempertahankan argumentasi. Meski demikian, di dalamnya juga terdapat struktur debat dan etikanya yang harus dipatuhi agar debat berjalan sesuai dengan topik pembahasan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia [KBBI], debat sendiri dimaknai sebagai pertukaran pendapat mengenai suatu hal. Biasanya dilakukan dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing. Adapun penjelasan struktur dan etika debat yang dilansir dari buku Bahasa dan Sastra Indonesia karya Sutji Harijanti dapat disimak pada ulasan berikut.

A. Struktur Pelaksanaan Debat

1. Pengenalan

Setiap debat, biasanya dibagi ke dalam beberapa kelompok seperti, pihak pro, pihak kontra, dan pihak netral. Nah, pada tahap pengenalan ini, setiap tim atau ketiga pihak tersebut memperkenalkan diri serta pengenalan isu yang akan dibahas.

2. Penyampaian argumentasi

Struktur debat selanjutnya adalah tahap penyampaian argumen. Pada tahap ini, setiap tim menyampaikan argumentasi terhadap topik yang dimulai dari pihak pro, disusul oleh pihak kontra, dan diakhiri dengan tim netral.

3. Debat

Selanjutnya, debat sudah bisa dimulai. Masing-masing tim mengomentari setiap argumentasi dari tim lainnya.

4. Kesimpulan

Diakhiri dengan kesimpulan, setiap tim memberikan ungkapan penutup terhadap pernyataan topik yang sesuai dengan posisinya.

5. Keputusan

Setelah diakhiri dengan kesimpulan, kemudian debat ditutup dengan hasil keputusan debat yang diambil dari hasil voting, mosi, resolusi, dan sebagainya. Keputusan pun diambil melalui tiga jenis pengambilan kepetusan yaitu, keputusan dari pendengar, keputusan dari hakim, dan keputusan dengan kritik.

B. Etika Debat

1. Bertanya dengan serius

Ketika bertanya kepada lawan debat harus bersungguh-sungguh dan serius. Bandingkan pernyataan yang dipaparkan dengan data yang sudah disimpan.

2. Tidak menyinggung lawan debat

Setiap debat berlangsung, tidak boleh menyinggung lawan debat mengenai kekurangan fisik. Kondisi yang diutamakan dalam debat yaitu. pertarungan ide gagasan. Untuk itu, jika akan menyerang lawan debat maka harus menyerang ide gagasannya, bukan fisik dari lawan debat.

3. Bicara sesuai data dan fakta

Agar debat lebih berjalan sesuai pembahasannya, penyerang dapat mematahkan argumentasi lawan debat dengan data dan fakta. Selain itu, juga tidak disarankan adu ide gagasan lawan dengan data yang belum jelas.

4. Patuhi peraturan debat

Etika debat yang terakhir adalah patuhi peraturan debat. Ketika melakukan debat dengan pebisnis, teman sekolah ataupun lainnya harus mematuhi peraturan yang berlaku dalam debat tersebut. Jika melanggar atau tidak mematuhi peraturan saat debat, maka akan didiskualifikasi.

Untuk diketahui, debat sebetulnya memiliki beberapa fungsi dan manfaat seperti melatih mental dan keberanian berbicara. Debat juga dapat meningkatkan kemampuan solutif dan sikap kritis pada diri kita.

Demikian pembahasan mengenai struktur debat dan etikanya. Semoga menambah pengetahuanmu ya, detikers!

Simak Video "Sosok Putri Leonor yang Jadi Perbincangan Warganet"

[rah/rah]

Page 2

Jakarta -

Debat dapat dikatakan sebagai kegiatan interaksi saling mempertahankan argumentasi. Meski demikian, di dalamnya juga terdapat struktur debat dan etikanya yang harus dipatuhi agar debat berjalan sesuai dengan topik pembahasan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia [KBBI], debat sendiri dimaknai sebagai pertukaran pendapat mengenai suatu hal. Biasanya dilakukan dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing. Adapun penjelasan struktur dan etika debat yang dilansir dari buku Bahasa dan Sastra Indonesia karya Sutji Harijanti dapat disimak pada ulasan berikut.

A. Struktur Pelaksanaan Debat

1. Pengenalan

Setiap debat, biasanya dibagi ke dalam beberapa kelompok seperti, pihak pro, pihak kontra, dan pihak netral. Nah, pada tahap pengenalan ini, setiap tim atau ketiga pihak tersebut memperkenalkan diri serta pengenalan isu yang akan dibahas.

2. Penyampaian argumentasi

Struktur debat selanjutnya adalah tahap penyampaian argumen. Pada tahap ini, setiap tim menyampaikan argumentasi terhadap topik yang dimulai dari pihak pro, disusul oleh pihak kontra, dan diakhiri dengan tim netral.

3. Debat

Selanjutnya, debat sudah bisa dimulai. Masing-masing tim mengomentari setiap argumentasi dari tim lainnya.

4. Kesimpulan

Diakhiri dengan kesimpulan, setiap tim memberikan ungkapan penutup terhadap pernyataan topik yang sesuai dengan posisinya.

5. Keputusan

Setelah diakhiri dengan kesimpulan, kemudian debat ditutup dengan hasil keputusan debat yang diambil dari hasil voting, mosi, resolusi, dan sebagainya. Keputusan pun diambil melalui tiga jenis pengambilan kepetusan yaitu, keputusan dari pendengar, keputusan dari hakim, dan keputusan dengan kritik.

B. Etika Debat

1. Bertanya dengan serius

Ketika bertanya kepada lawan debat harus bersungguh-sungguh dan serius. Bandingkan pernyataan yang dipaparkan dengan data yang sudah disimpan.

2. Tidak menyinggung lawan debat

Setiap debat berlangsung, tidak boleh menyinggung lawan debat mengenai kekurangan fisik. Kondisi yang diutamakan dalam debat yaitu. pertarungan ide gagasan. Untuk itu, jika akan menyerang lawan debat maka harus menyerang ide gagasannya, bukan fisik dari lawan debat.

3. Bicara sesuai data dan fakta

Agar debat lebih berjalan sesuai pembahasannya, penyerang dapat mematahkan argumentasi lawan debat dengan data dan fakta. Selain itu, juga tidak disarankan adu ide gagasan lawan dengan data yang belum jelas.

4. Patuhi peraturan debat

Etika debat yang terakhir adalah patuhi peraturan debat. Ketika melakukan debat dengan pebisnis, teman sekolah ataupun lainnya harus mematuhi peraturan yang berlaku dalam debat tersebut. Jika melanggar atau tidak mematuhi peraturan saat debat, maka akan didiskualifikasi.

Untuk diketahui, debat sebetulnya memiliki beberapa fungsi dan manfaat seperti melatih mental dan keberanian berbicara. Debat juga dapat meningkatkan kemampuan solutif dan sikap kritis pada diri kita.

Demikian pembahasan mengenai struktur debat dan etikanya. Semoga menambah pengetahuanmu ya, detikers!

Simak Video "Sosok Putri Leonor yang Jadi Perbincangan Warganet"

[Gambas:Video 20detik]

[rah/rah]

Lihat Foto

Tangkap layar

Debat Pilkada Serang

KOMPAS.com - Pernahkah kalian bertukar pendapat dengan teman? Bila terjadi perbedaan pendapat dan masing-masing bertahan dengan argumennya, maka itu disebut debat.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, debat diartikan sebagai pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing.

Dilansir dari Debat: Berpikir Kritis, Berwawasan Luas, Persuasif, Argumentatif  [2018] karya Fegy Lestari, debat adalah aktivitas untuk membahas sesuatu dan mempertahankan pendapat. Dalam setiap debat, pasti ada argumentasi.

Pengertian argumentasi

Argumentasi dalam debat adalah bagian yang menjelaskan alasan mengapa setuju atau tidak setuju akan suatu hal.

Argumentasi disertai dengan ide, analisis, dan bukti yang mendukung. Fakta atau bukti tersebut harus sejalan agar argumen menjadi logis.

Baca juga: Debat: Pengertian, Tujuan, Manfaat, Unsur, Struktur, Jenis, Contoh

Ciri-ciri argumentasi

  • Berisi ide, gagasan, sudut pandang, atau tanggapan seseorang mengenai suatu permasalahan.
  • Argumentasi disertai dengan bukti dan analisis.
  • Permasalahan yang dibahas, dianalisis secara kritis dan logis.
  • Disertai dengan kesimpulan. Dapat berupa solusi atau pandangan menyeluruh dari permasalahan yang diperdebatkan.

Sifat argumentasi

Terdapat dua sifat argumentasi dalam debat, yaitu pro dan kontra. Dalam debat konvensional, formal, atau yang biasa kita temui dalam lomba debat pelajar, kita mengenalnya dengan afirmasi dan oposisi.

Argumentasi yang bersifat afirmasi ialah pendapat yang mendukung gagasan dari permasalahan yang diperdebatkan. Sedangkan oposisi ialah pendapat yang menentang permasalahan tersebut.

Cara yang baik untuk mengemukakan argumentasi agar pihak lain merasa yakin adalah dengan cara santun dalam mengemukakan pendapat.

Argumentasi yang baik harus disertai dengan AREL [Assertion, Reasoning, Evidence, Link back]. Berikut pejelasannya:

  • Assertion: berisi pernyataan sepakat atau tidak sepakat. Peserta debat harus memperjelas posisinya di awal. Hal ini berguna agar tidak terjadi kebimbangan atau salah persepsi dalam menentukan keberpihakan.
  • Reasoning: alasan kenapa sepakat atau tidak sepakat. Alasan yang disampaikan harus logis.
  • Evidence: sertakan bukti. Bukti dapat berupa data resmi, surat, hasil riset, laporan penelitian, karya ilmiah, pandangan para ahli, buku, berita, atau sumber pustaka lainnya.
  • Link back: penjelasan terhadap relevansi argumentasi dengan permasalahan pokok yang dibahas dalam debat. Bagian ini menegaskan bahwa argumentasi tidak melenceng dari topik debat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Video yang berhubungan