Ilmuwan sains yang berasal dari jawa Barat

Sebanyak 13 ilmuwan tumbuhan lumut (bryologist) dari sembilan negara mengunjungi taman lumut pertama di dunia yang terdapat di Kebun Raya Cibodas, Cipanas, Jawa Barat, Minggu (29/7). Mereka juga akan mengunjungi Taman Nasional Gede Pangrango dan Kebun Raya Bogor.

Para ilmuwan tersebut berasal dari Australia, Selandia Baru, Malaysia, Singapura, Amerika Serikat, Brasil, Inggris, Panama, dan Belanda. Mereka adalah rombongan dari peserta Konferensi Lumut Internasional yang berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia, 23-27 Juli, yang diikuti 126 ilmuwan dari 29 negara. Salah satu pesertanya adalah Eka Aditya, ilmuwan dari Kebun Raya Cibodas (KRC) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Menurut Eka, kunjungan ke Cibodas dan Bogor merupakan kunjungan studi lapangan para peserta konferensi. Mereka baru mengetahui bahwa Indonesia memiliki taman lumut. Kunjungan studi lapangan yang dijadwalkan penyelenggara konferensi sebetulnya hanya akan melihat lumut yang tumbuh di Cameron Highland dan Gunung Kinabalu di Malaysia.

"Konferensi lima hari itu membahas berbagai aspek lumut, mulai dari jenis sampai nilai ekonomis tumbuhan tersebut. Kami juga tahu hasil penelitian ilmuwan yang telah dilakukan ilmuwan mancanegara, " ungkap Eka.

Para ilmuwan tersebut kagum dan menghargai upaya manajemen dan karyawan KRC yang berhasil menghadirkan keragaman lumut dalam satu taman tematik itu. Kondisi tersebut memudahkan para ilmuwan untuk melihat dan menelitinya. Mereka antusias melihat Sphagnum gedeanum, jenis lumut yang hanya ada di Gunung Gede, yang juga menjadi koleksi Taman Lumut KRC.

Jessica Beever, ilmuwan dari Selandia Baru, yang memperdalam lumut genus Fissidens, terkejut ketika melihat lumut jenis Fissidens nobilis. "Saya tidak menduga jenis yang ada di sini berdaun lebih lebar daripada yang ada di negara saya, " kata Beever, yang juga sudah menulis sebuah buku tentang tumbuhan lumut Selandia Baru.

Kepala KRC Holif Imamuddin mengatakan, taman lumut adalah salah satu taman tematik KRC yang diresmikan pada April 2006. Taman seluas 250 meter persegi itu kini memiliki 212 jenis lumut.

"Belum semua lumut yang ada di Indonesia terwakili di sini. Saat ini baru lumut yang kami ambil dari dalam dan sekitar KRC dan Taman Nasional Gede Pangrango, " ujar Holif Imamuddin.

Ia menambahkan, tujuan awal membangun taman lumut adalah untuk memudahkan ilmuwan dalam negeri mempelajari lumut Indonesia. "Di luar negeri lumut sudah banyak diteliti para ilmuwan untuk kepentingan penemuan obat-obatan dan medis lainnya, " katanya.

Sumber : Kompas (30 Juli 2007)

12 November 2019 | Oleh : Administrator Website | Dilihat 15855 kali

Ilmuwan sains yang berasal dari jawa Barat

PENCARIAN ARSIP 20 TOKOH-TOKOH JAWA BARAT

               Pengelolaan arsip statis dilaksanakan untuk menjamin keselamatan arsip sebagai pertanggungjawaban nasional bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dalam rangka pengelolaan arsip statis setiap lembaga kearsipan sesuai dengan wilayah kewenangannya akan selalu berupaya menambah atau memperluas khazanah arsip statisnya dari sumber arsip (pencipta arsip atau pemilik arsip), baik melalui proses penyerahan karena kewajiban pencipta arsip ataupun proses ganti rugi oleh lembaga kearsipan kepada pihak yang menyerahkan arsip statisnya. Pencipta arsip sebagai salah satu sumber keberadaan arsip dapat berbentuk lembaga/badan tingkat pusat dan daerah (pemerintah, swasta) ataupun perseorangan (negarawan, budayawan, ilmuwan, dan lain-lain) yang memiliki pengaruh secara nasional dan lokal.  Arsip statis (archives) merupakan jenis arsip yang memiliki nilai guna kesejarahan dan sebagai bahan pertanggungjawaban nasional atas pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dalam konteks penyelenggaraan kearsipan nasional, keberadaan arsip statis sejatinya bukan lagi berada di lingkungan pencipta arsip (creating agency) tetapi berada di lembaga kearsipan (institutional archives) sebagai organisasi kearsipan yang memiliki fungsi dan tugas mengelola arsip statis dari berbagai pencipta arsip (creator) ataupun pemilik arsip (owner) untuk dimanfaatkan bagi kepentingan publik, ilmu pengetahuan, dan kesejahteraan rakyat.

Pada tahun 2019 ini, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat melakukan penelusuran arsip statis yang masih berada di lingkungan pencipta arsip, berupa 20 orang/tokoh pencipta arsip berbentuk perseorangan atau tokoh-tokoh yang lahir di Jawa Barat sehingga arsip statisnya dapat diselamatkan dan dilestarikan di lembaga kearsipan sebagai memori kolektif bangsa bagi kepentingan publik.  Penetapan tokoh-tokoh yang dilakukan penelusuran arsip bersejarah tahun ini adalah  tokoh yang berada dalam Hall of Fame (panggung Inohong) yang merupakan wahana bentuk apresiasi terhadap pengabdian para tokoh Jawa Barat yang sekaligus sebagai sumber inspirasi bagi generasi penerus. Tokoh-tokoh tersebut berasal dari beragam representatif, seperti Pahlawan Nasional, Pejuang Kemerdekaan, Seniman, Budayawan dan lain-lain.

Ke 20 Tokoh-Tokoh Jawa Barat yang dilakukan penelusuran arsipnya adalah:

1.         KH. Abdul Halim (Pahlawan Nasional)

2.         KH. Noer Ali (Pahlawan Nasional)

3.         KH. Zaenal Mustofa (Pahlawan Nasional) 

4.         Raden Dewi Sartika (Pahlawan Nasional)

5.         Mimi Rasinah (Seniman Topeng)

6.         Mak Eroh (Tokoh Lingkungan)

7.         Asep Sunandar Sunarya (Seniman-Dalang)

8.         KH. Anwar Musadad (Pejuang Kemerdekaan)

9.         R. Ayu Lasminingrat (Pejuang Kemerdekaan)

10.      Robby Darwis (Atlet Sepakbola)

11.      Ibu Inggit Ganarsih (Pejuang Kemerdekaan)

12.      Mang Udjo (Tokoh Angklung)

13.      Harry Roesli (Seniman Musik)

14.      Mang Koko/ Seniman Karawitan)

15.      Nike Ardila (Penyanyi)

16.      Darso (Penyanyi  Sunda)

17.      Gugum Gumbira (Seniman Tari)

18.      Kang Ibing (Komedian)

19.      H. Uu Rukmana (Budayawan)

20.      Nano S. (Seniman Karawitan)

Dalam rangka penyelamatan arsip perseorangan tersebut, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat membutuhkan Personal File ( Akte Kelahiran, Riwayat Lahir, Ijazah/Riwayat Pendidikan SD, SMP, SLTA yang telah ditempuh, dll) untuk ke 20 Tokoh-Tokoh Jawa Barat tersebut.

Kepada Bapak/Ibu yang memiliki atau mengetahui keberadaan arsip tersebut, agar menyerahkan ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat Jl. Kawaluyaan Indah II No. 4 Bandung secara sukarela. Terima Kasih.

Ilmuwan sains yang berasal dari jawa Barat

Ilmuwan sains yang berasal dari jawa Barat

Prof. Dr.Ing. Dr. Sc.h.c. Bacharuddin Jusuf Habibie salah satu ilmuwan Indonesia yang terkenal dan pernah menjabat sebagai Presiden Ketiga Republik Indonesia. Foto/Dok/SINDOnews

JAKARTA - Sejumlah ilmuwan Indonesia dikenal dan sukses di luar negeri karena berbagai prestasi yang berhasil ditemukan. Bahkan hasil penemuan para ilmuwan Indonesia yang sukses di luar negeri banyak dipakai secara luas.Kesuksesan para ilmuwan Indonesia tentu menjadi kebanggaan tersendiri dan menunjukkan kontribusi bagi ilmu pengetahuan. Dari banyak ilmuwan Indonesia yang terkenal dan sukses di luar negeri, berikut 5 di antaranya yang dirangkum SINDOnews dari berbagai sumber.

1. Johny Setiawan


Ilmuwan sains yang berasal dari jawa Barat

Foto/WikipediaJohny Setiawan lahir di Jakarta pada 16 Agustus 1974 adalah seorang astronom dan astrofisikawan yang dikenal sebagai penemu banyak planet ekstrasurya. Johny Setiawan adalah astronom asal Indonesia yang bekerja sebagai peneliti di Departemen Pembentukan Bintang dan Planet, Max Planck Institute for Astronomy di Heidelberg, Jerman. Johny menyelesaikan studi doktoralnya di Albert Ludwigs University of Freiburg, Jerman. Dia dikenal karena telah menemukan lebih dari 15 planet baru di tata surya, yaitu HD-47536b, HD 11977b, TW Hydrae b dan masih banyak lagi di tahun 2010. Salah satu planet yang berhasil ditemukan dijadikan sebagai salah satu planet Top 10 Science Discoveries dalam edisi majalah TIME. Dia adalah satu-satunya ilmuwan non-Jerman yang mengepalai proyek tim di Institut Astronomi Max Planck di Heidelberg, Jerman.

Baca juga; Membanggakan, Nama 6 Astronom Indonesia Diabadikan di Asteroid

2. Yogi Ahmad Erlangga


Ilmuwan sains yang berasal dari jawa Barat

Foto/Blog PenemuYogi Ahmad Erlangga lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat, pada 8 Oktober 1974 dan dikenal sebagai ilmuwan yang berhasil memecahkan Persamaan Helmholtz menggunakan matematika numerik secara cepat (robust). Rumus ini dikenal sangat sulit dan hampir 30 tahun sulit dipecahkan.

Yogi Ahmad Erlangga, melalui riset doktoralnya, berhasil memecahkan rumus persamaan Helmholtz dengan predikat summa cumlaude pada tahun 2010 di Delft University of Technology (DUT), Belanda. Formula ini memungkinkan para insinyur untuk secara efektif dan mudah menemukan minyak dari bumi dengan menghitung gelombang elektromagnetik di dalamnya secara akurat.

  • ilmuwan
  • di dunia
  • diakui dunia
  • ilmu pengetahuan
  • luar negeri