Loading Preview Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above. Academia.edu no longer supports Internet Explorer. To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Pengertian Konsinyasi Konsinyasi (consignment) menurut Hadori Yunus – Harnanto adalah suatu perjanjian dimana salah satu pihak yang memiliki barang menyerahkan sejumlah barangnya kepada pihak tertentu untuk dijualkan dengan memberikan komisi tertentu. Pemilik yang memiliki barang atau yang menitipkan barang disebut pengamanat (consignor), sedang pihak yang dititipi barang disebut disebut komisioner (consignee). Bagi pengamanat barang yang dititipkan kepada pihak lain untuk dijualkan dengan harga dan persyaratan tertentu biasa disebut sebagai barang-barang konsinyasi (consignment out), sedangkan bagi pihak penerima barang-barang ini disebut dengan barang-barang komisi (consignment in). Dalam transaksi konsinyasi penyerahan barang dari pengamanat kepada komisioner tidak diikuti dengan penyerahan hak milik atas barang yang bersangkutan. Meskipun diakui bahwa dalam transaksi konsinyasi itu telah terjadi perpindahan pengelolaan dan penyimpanan barang kepada komisioner, namun demikian “hak milik” atas barang yang bersangkutan tetap berada pada pengamanat (consignor). Hak milik akan berpindah dari pengamanat apabila komisioner telah berhasil menjual barang tersebut kepada pihak ketiga. Terdapat perbedaan prinsipal antara transaksi penjualan dengan transaksi konsinyasi. Dalam transaksi penjualan hak milik atas barang berpindah kepada pembeli pada saat penyerahan barang. Di dalam transaksi konsinyasi penyerahan barang dari pengamat kepada komisioner tidak diikuti adanya hak milik atas barang yang bersangkutan. Karakteristik dan Keuntungan PenjualanKonsinyasi Karakteristk penjualan konsinyasi yang sekaligus merupakan perbedaan perlakuan akuntansi dengan transaksi penjualan yaitu : a) Barang-barang konsinyasi k dilaporkan sebagai persediaan oleh pengamanat karena hak milik atas barang-barang konsinyasi masih berada ditangan pengamanat. Barang-barang konsinyasi tidak boleh diakui sebagai persediaan oleh pihak komisioner (consignee). b) Pengiriman barang-barang konsinyasi tidak mengakibatkan timbulnya pendapatan dan tidak boleh dipakai sebagai kriteria untuk mengakui timbulnya pendapatan, baik bagi pengamanat maupun bagi komisioner sampai barang dagangan dapat dijual kepada pihak ketiga. c) Pihak pengamanat (consignor) sebagai pemilik barang tetap bertanggung jawab sepenuhnya terhadap semua biaya yang berhubungan dengan barang-barang konsinyasi sejak saat pengiriman sampai dengan saat komisioner berhasil menjual barang tersebut kepada pihak ketiga. Kecuali ditentukan lain dalam perjanjian diantara kedua belah pihak. d) Komisioner dalam batas kemampuannya mempunyai kewajiban untuk menjaga keamanan dan keselamatan barang-barang komisi yang diterimanya itu. Oleh karena itu komisioner perlu menyelenggarakan administrasi yang baik dan tertib.
You're Reading a Free Preview
Oleh Sulfiana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap perusahaan selalu berusaha mencapai laba yang optimal. Berbagai upaya dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Salah satu cara untuk menaikkan volume penjualan adalah melalui penjualan konsinyasi. Konsinyasi merupakan Penyerahan barang oleh pemilik kepada pihak lain yang bertindak sebagai agen penjual, tetapi hak atas barang tersebut tetap berada di tangan pemilik sampai barang tersebut dijual oleh agen penjual.Dalam konsinyasi ada yang dikatakan dengan konsinyor yaitu pihak yang memiliki barang atau pemilik barang, dan konsinyi yaiyu pihak yang mengusahakan barang. Dalam konsinyasi terdapat pihak-pihak yang terkait yaitu : a. Pengamanat (consignor) adalah pihak yang menitipkan barang atau pemilik barang. Pengamanat akan tetap mencatat barang yang dititipkannya sebagai persediaan selama barang yang dititipkan belum terjual atau menunggu laporan dari komosioner. b. Komisioner (consignee) adalah pihak yang menerima titipan barang Baik pengamanat (consignor) maupun komisioner (consignee) mendapat keuntungan dengan adanya konsinyasi ini. Bagi pengamanat (consignor) melalui konsinyasi secara tidak langsung dapat dijadikan sebagai sarana promosi produknya dan menaikkan omzet penjualan serta memperluas daerah pemasaran. Dalam prosedur akuntansi bagi konsinyor maupun konsinyi memiliki masing-masing metode dalam mengatur atau menyusun transaksi yang menyebabkan rugi dan laba. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah metode yang digunakan oleh konsinyor dan konsinyi dalam pencatatan akuntansi untuk konsinyasi? 2. Bagaimanakah penyelesaian untuk barang yang masih tersisa? BAB II PEMBAHASAN Konsinyasi merupakan suatu perjanjian dimana salah satu pihak yang memiliki barang menyerahkan sejumlah barang kepada pihak tertentu untuk dijualkan dengan harga dan syarat yang diatur dalam perjanjian. Pihak yang menyerahkan barang (pemilik) disebut Konsinyor / consignor / pengamanat. Pihak yang menerima barang Konsinyasi disebut Konsinyi / Consigner / Komisioner. Bagi konsinyor barang yang dititipkan kepada konsinyi untuk dijualkan disebut barang konsinyasi (konsinyasi keluar/consigment out). Terdapat 4 hal yang merupakan ciri dari transaksi Konsinyasi yaitu : 1) Barang Konsinyasi harus dilaporkan sebagai persediaan oleh Konsinyor, karena hak untuk barang masih berada pada Konsinyor. 2) Pengiriman barang Konsinyasi tidak menimbulkan pendapatan bagi Konsinyor dan sebaliknya. 3) Pihak Konsinyor bertanggungjawab terhadap semua biaya yang berhubungan dengan barang Konsinyasi kecuali ditentukan lain. 4) Komisioner dalam batas kemampuannya berkewajiban untuk menjaga keamanan dan keselamatan barang-barang komisi yang diterimanya. Alasan Komisioner menerima perjanjian Konsinyasi, antara lain : 1) Komisioner terhindar dari resiko kegagalan memasarkan barang tsb. 2) Komisioner terhindar dari resiko rusaknya barang atau adanya fluktuasi harga. 3) Kebutuhan akan modal kerja dapat dikurangi. Alasan-alasan Konsinyor untuk mengadakan perjanjian Konsinyasi : 1) Konsinyasi merupakan cara untuk lebih memperluas pemasaran. 2) Resiko-resiko tertentu dapat dihindarkan misalnya komisioner bangkrut maka barang konsinyasi tidak ikut disita. 3) Harga eceran barang tersebut lebih dapat dikontrol. A. METODE YANG DIGUNAKAN KONSINYOR DAN KONSINYI Metode pencatatan yang dapat dipakai baik oleh pengamanat (consignor) maupun komisioner (consignee) ada dua , yaitu: Metode Terpisah dan Metode Tidak Terpisah. 1. Metode Terpisah Dalam metode terpisah laba atau rugi dari penjualan konsinyasi disajikan secara terpisah dengan laba atau rugi penjualan biasa atau penjualan lainnya. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar pada akhir periode dapat diketahui berapa laba atau rugi yang diperoleh dari penjualan konsinyasi dan berapa laba atau rugi yang diperoleh dari penjualan lainnya. 2. Metode Tidak Terpisah Dalam metode tidak terpisah laba atau rugi dari penjualan konsinyasitidak dipisahkan dengan laba atau rugi dari penjualan biasa atau penjualan lainnya. Hal ini akan mengakibatkan pada akhir periode perusahaan tidakdapat mengetahui berapa laba atau rugi yang diperoleh dari penjualankonsinyasi dan berapa laba yang diperolah dari penjualan biasa ataupenjualan lainnya. Untuk tujuan pengendalian intern sebaiknya perusahaantidak menggunakan metode ini.Untuk mengetahui bagaimana perlakuan akuntansi terhadap barangkonsinyasi baik yang diselenggarakan oleh pihak pengamanat (consignor)maupun pihak komisioner (consignee), maka berikut ini dijelaskan Akuntansiyang diselenggarakan oleh masing-masing pihak. Contoh Konsinyasi pada Metode Terpisah dan Tidak Terpisah — CV Juara membuat perjanjian konsinyasi dgn Toko Arena utk menjualkan sepeda, dgn imbalan komisi 10% dari penjualan. Semua biaya ditanggung pengamanat, dan Komisioner membuat laporan penjualan setiap bulan. — Transaksi yg terjadi: — CV Juara mengirim 200 unit sepeda, harga pokok Rp200.000/ unit, dgn harga jual Rp400.000/ unit. — CV Juara membayar biaya angkut Rp250.000 — Toko Arena membayar ongkos perakitan Rp1.000/ unit. — Toko Arena berhasil menjual seluruh sepeda — Toko Arena mengirim kas hasil penjualan Penyelesaian : 1. Metode Laba Terpisah v Pengiriman Barang — Pengamanat Brg Konsinyasi – kirim brg 40.000.000 Persediaan 40.000.000 — Komisioner Tdk ada Jurnal v Pembayaran Biaya Angkut — Pengamanat Brg Konsinyasi – Angkut 250.000 Kas 250.000 — Komisioner Tdk ada jurnal v Pembayaran Biaya Perakitan — Pengamanat Tdk ada jurnal — Komisioner Brg Komisi 200.000 Kas 200.000 v Penjualan oleh Toko Arena & mengirim laporan penjualan · Komisioner Kas 80.000.000 Brg Komisi 80.000.000 Brg Komisi 8.000.000 Pendapatan Komisi 8.000.000 Brg Komisi 71.800.000 Utang – CV Juara 71.800.000 — Pengamanat Piutang – Toko Arena 71.800.000 Brg Konsinyasi – Komisi 8.000.000 Brg Konsinyasi – perakitan 200.000 Brg Konsinyasi – Penjualan 80.000.000 v Pengiriman Uang Hasil Penjualan — Komisioner Utang – CV Juara 71.800.000 Kas 71.800.000 — Pengamanat Kas 71.800.000 Piutang – Toko Arena 71.800.000 v Penutupan · Pengamanat Brg Konsinyasi – penjualan 80.000.000 Brg Konsinyasi – angkut 250.000 Brg Konsinyasi – Komisi 8.000.000 Brg Konsinyasi – Rakit 200.000 Brg Konsinyasi – kirim brg 40.000.000 Laba Konsinyasi 31.550.000 laba Konsinyasi 31.550.000 Ikhtisar L/R 31.550.000 — Komisioner Pendapatan Komisi 8.000.000 Laba Konsinyasi 8.000.000 Laba Konsinyasi 8.000.000 Ikhtisar L/R 8.000.000 2. Metode Laba Tidak Terpisah v Pengiriman Barang — Pengamanat Tdk ada Jurnal — Komisioner Tdk ada Jurnal v Pembayaran Biaya Angkut — Pengamanat Biaya Angkut 250.000 Kas 250.000 — Komisioner Tdk ada jurnal v Pembayaran Biaya Perakitan — Pengamanat Tdk ada jurnal — Komisioner Utang – CV Juara 200.000 Kas 200.000 v Penjualan oleh Toko Arena dan Mengirim Laporan Penjualan · Komisioner Kas 80.000.000 Penjualan 80.000.000 Pembelian 72.000.000 Utang – CV Juara 72.000.000 — Pengamanat Piutang – Toko Arena 71.800.000 Biaya Komisi 8.000.000 Biaya Rakit 200.000 Penjualan 80.000.000 v Pengiriman Uang Hasil Penjualan — Komisioner Utang – CV Juara 71.800.000 Kas 71.800.000 — Pengamanat Kas 71.800.000 Piutang – Toko Arena 71.800.000 v Penutupan · Pengamanat Penjualan 80.000.000 Biaya Angkut 250.000 Biaya Komisi 8.000.000 Biaya Rakit 200.000 Harga Pokok Penjualan 40.000.000 Ikhtisar L/R 31.550.000 — Komisioner Penjualan 80.000.000 Pembelian 72.000.000 Ikhtisar L/R 8.000.000 Ø Metode Konsinyor Transaksi yang terjadi pada pihak pengamanat sehubungan dengan konsinyasi pada dasarnya terdiri atas : penyerahan barang kepada komisioner, pembayaran beban – beban dan penerimaan laporan perhitungan penjualan. Baik laba dari penjualan konsinyasi dicatat terpisah maupun dicatat tidak terpisah dari laba penjualan regular, transaksi – transaksi tersebut diatas dicatat dalam akun “Barang Konsinyasi Keluar”. Berikut ini dubahas mengenai prosedur pencatatan pada pengamanat dalam hall aba penjualan konsinyasi dicatat terpisah dan dicatat tidak terpisah dari laba penjualan regular. 1) Laba Penjualan Konsinyasi Dicatat Terpisah dari Laba Penjualan RegulerDalam hal laba penjualan konsinyasi dicatat terpisah dari laba penjualan regular, transaksi yang berhubungan dengan penjualan konsinyasi dicatat sebagai berikut: a. Pengiriman barang konsinyasi dicatat debet pada akun Barang Konsinyasi Keluar dan kredit pada akun Pengiriman Barang Konsinyasi sebesar harga pokok barang yang dikirimkan. b. Biaya – biaya yang berhubungan dengan barang konsinyasi, baik yang terjadi pada pengamanat maupun pada komisioner, dicatat debet pada akun Barang Konsinyasi Keluar dan kredit pada akun – akun yang terkait. c. Hasil penjualan barang konsinyasi berdasarkan laporan perhitungan penjualan dari komisioner, dicatat kredit akun Penjualan Konsinyasi. Jumlah yang menjadi tagihan pada komisioner dicatat debet akun Piutang Dagang. Sementara beban – beban yang diperhitungkan oleh komisioner, dicatat debet akun Barang Konsinyasi Keluar. Dari pencatatan tersebut diatas, sisi debet akun Barang Konsinyasi Keluar menunjukkan jumlah harga pokok barang konsinyasi ditambah dengan biaya – biaya yang dibebankan. Selanjutnya harga pokok dan biaya - biaya yang dibebankan kepada barang konsinyasi yang telah terjual, dikeluarkan dengan mendebet akun Harga Pokok Penjualan Konsinyasi dan akun Beban Penjualan Konsinyasi, kredit akun Barang Konsinyasi Keluar. Dengan demikian saldoakun Barang Konsinyasi Keluar akan menunjukkan harga pokok barang konsinyasi yang masih ada pada komisioner, termasuk biaya – biaya yang dibebankan. Ø Metode Konsinyi Bagi Consignee setiap transaksi pendapatan yang berhubungan denganpenjualan konsinyasi dimasukkan ke dalam rekening barang komisi atauconsignment in. Komisioner hanya membuat jurnal saat: a. menjual barang konsinyasi, b. mengeluarkan biaya-biaya yang berhubungan dengan konsinyasi c. mencatat pendapatan komisi dan d. pengiriman uang ke pengamanat (consignor) Sesaat sebelum melaporkan ke pengamanat (consignor), komisionerterlebih dahulu menghitung pendapatan komisi. Kemungkinan-kemungkinan yang berhubungan Laporan Konsinyasi: a. Komisioner dapat hanya mengirim laporan konsinyasi saja kepengamanat, sedangkan uangnya dikirim beberapa waktu kemudian. Jadisaat mengirim laporan pada komisioner timbul utang pengamanat. b. Komisioner bisa langsung mengirim laporan konsinyasi beserta uangke pengamanat. Transaksi yang berhubungan dengan biaya-biaya penjualan konsinyasi,akan didebit, misalnya: - Biaya-biaya yang dikeluarkan komisioner tetapi akan diganti olehpengamanat. - Pendapatan komisi yang belum diterima - Melaporkan penjualan konsinyasi kepada pengamanat - Membayar uang kepada pengamanat Transaksi yang berhubungan dengan pendapatan konsinyasi akan dikredityaitu mencatat hasil penjualan barang komisi. Jadi, rekening barang komisi (consigment in) dicatat baik didebit maupundikredit. Didebit saat barang komisi diterima dari pengamanat dan dikreditsaat barang komisi terjual kepada pihak lain. Contoh soal Akuntansi Konsinyasi Toko Buku Gramedia mengirimkan buku VB atas dasar Konsinyasi kepada TB. Gunung Agung. Buku ini harus dijual dengan harga Rp. 49.500,- per buku. Harga Pokok Rp. 25.000,- per buku. Kepada Konsinyi diberi komisi 30% dari harga jual dan semua biaya angkut berhubungan dengan barang Konsinyasi ditanggung oleh Konsinyor atau mendapat penggantian. Pada tanggal 8 Desember 1990, dikirim 100 buku kepada TB. Gunung Agung atas dasar Konsinyasi. Pihak Konsinyor memperkirakan bahwa biaya pengepakan untuk buku-buku yang dikirim adalah Rp. 85.000,-. Biaya pengiriman yang dibayar oleh pihak Konsinyor sebesar Rp. 200.000,-. Pihak Konsinyi membayar biaya pengangkutan sebesar Rp. 30.000,- Pengiriman jumlah yang terhutang kepada pihak Konsinyor dilakukan pada tanggal 31 Desember 1990. Kedua belah pihak menggunakan sistem pencatatan periodik untuk persediaan. Diminta : Abaikan jurnal penutup: Apabila selama bulan Desember 1990 seluruh barang komisi terjual secara tunai. a) Susun perkiraan penjualan Konsinyasi yang harus dikirimkan oleh pihak Konsinyi pada akhir Desember 1990. b) Susun jurnal untuk bulan Desember dalam buku pihak Konsinyi dengan asumsi : b.1. Laba Konsinyasi dihitung tersendiri. b.2. Laba Konsinyasi tidak dihitung tersendiri. c) Susun jurnal untuk bulan Desember 1990 dalam buku pihak Konsinyor dengan asumsi : c.1. Laba Konsinyasi dihitung tersendiri. c.2. Laba Konsinyasi tidak dihitung tersendiri. b) Perkiraan Penjualan Konsinyasi Untuk TB. Gramedia Penjualan dilakukan oleh TB Gunung Agung ( Rp)
8-31 Des Penjualan 100 buku VB @ 49.500 4.950.000 Dikurang : Ongkos angkut 30.000 Komisi (30% dari penjualan) 1.485.000 (1.515.000) Sisa ymh dibayar 3.435.000 Pembayaran 3.435.000 Sisa 0 . (b) Buku pihak konsinyi. b1) Laba Konsinyasi dihitung tersendiri 8/12 Memo : Penerimaan barang Konsinyasi dari TB. Gramedia berupa 100 Buku VB untuk dijual @ Rp. 49.500. Komisi 30% dari penjualan. Semua biaya yang dikeluarkan memeperoleh penggantian. 8/12 Konsinyasi Masuk 30.000 Kas 30.000 8/12- 31/12 Kas 4.950.000 Konsinyasi Masuk 4.950.000 31/12 Konsinyasi Masuk 30% x 4.950.000 1.485.000 Komisi dari penjualan Konsinyasi 1.485.000 Konsinyasi Masuk 3.435.000 Kas 3.435.000 b2) Laba Konsinyasi tidak dihitung tersendiri 8/12 Memo : Penerimaan barang Konsinyasi dari TB. Gramedia berupa 100 buku VB untuk dijual @ Rp. 49.500. Komisi 30% dari penjualan. Semua biaya yang dikeluarkan memperoleh penggantian. 8/12 TB. Gramedia 30.000 Kas 30.000 8/12- 31/12 Kas 4.950.000 Penjualan 4.950.000 31/12 Pembelian 3.465.000 TB. Gramedia (4.950.000 – 1.485.000) 3.465.000 TB. Gramedia 3.435.000 Kas 3.435.000 c1) Laba Konsinyasi dihitung tersendiri. 8/12 Konsinyasi Keluar 2.500.000 Pengiriman barang Konsinyasi 2.500.000 8/12 Konsinyasi Keluar 285.000 Kas 200.000 B. pengepakan 85.000 31/12 Kas 3.435.000 Konsinyasi Keluar 1.515.000 Konsinyasi Keluar 4.950.000 31/12 Konsinyasi Keluar 650.000 Pendapatan dari Konsinyasi 650.000 Perhitungan : Total Penjualan Persediaan 100 bk 100 bk - Pembebanan oleh Konsinyor : HP brg. Konsinyasi @ 25.000 2.500.000 2.500.000 B. pengepakan 85.000 85.000 - B. angkut 200.000 200.000 - Pembebanan oleh Konsinyi : B. angkut 30.000 30.000 - Komisi 1.485.000 1.485.000 - Total 4.300.000 4.300.000 - Sisa barang Konsinyasi dalam perkiraan konsinyasi keluar - Sisa Konsinyasi Keluar sebelum penyesuaian atas laba 650.000 Laba atas penjualan Konsinyasi 650.000 Atau Penjualan Konsinyasi 4.950.000 HP dan biaya atas penjualan 4.300.000 Laba atas penjualan konsinyasi 650.000 c2) Laba Konsinyasi tidak hitung tersendiri. 8/12 Memo : Pengiriman 100 buku VB ke TB ‘Gunung Agung” untuk penjualan Konsinyasi @ Rp. 49.500. Harga Pokok @ Rp. 25.000, komisi 30% dari penjualan dan mengganti semua biaya pengangkutan. 8/12 B. angkut 200.000 Kas 200.000 31/12 Kas 3.435.000 B. angkut 30.000 B. Komisi 1.485.000 Penjualan 4.950.000 B. PENYELESAIAN BARANG YANG MASIH TERSISA Pada akhir periode tertentu, sering kali masih terdapat barangkonsinyasi yang tersisa. Bila hal ini terjadi maka hal-hal yang perludiperhatikan: a. hanya barang yang terjual saja yang dilaporkan oleh komisioner kepihak pengamanat. Selama barang konsinyasi tetap berada di pihakkomisioner, maka tidak ada pencatatan yang perlu dibuat, baik olehpengamanat maupun komisioner. Bila barang konsinyasi ditarik,maka pengamanat akan menambah nilai persediaannya sebesarharga pokok barang konsinyasi yang ditarik tersebut dan di lainpihak komisioner akan membuat memo atas barang yang ditariktersebut. b. Ongkos angkut dibebankan secara proporsional ke barangkonsinyasi c. Pengamanat harus mencatat berapa harga pokok yang melekat padabarang konsinyasi yang belum terjual Apabila seluruh barang konsinyasi sudah terjual maka saldo rekening barang konsinyasi akan menunjukkan laba (apabila bersaldo kredit) atau rugi (apabila bersaldo debit). Apabila pada akhir periode masih terdapat barang konsinyasi yang belum terjual, sebaiknya disajikan di dalam neraca sebagai elemen persediaan dan disajikan secara terpisah dari persediaan yang ada di gudang (didisclosure). Pada umumnya pencatatan yang dibuat oleh pengamanat hanya mencakup 4 transaksi, yaitu: a. Pengiriman barang konsinyasi b. Pembayaran biaya angkut (biaya pengiriman) barang konsinyasi c. Menerima laporan pertanggungjawaban dari komisioner d. Menerima pembayaran dari komisioner. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Konsinyasi merupakan penyerahan barang oleh pemilik kepada pihak lainyang bertindak sebagai agen penjual, tetapi hak atas barang tersebut tetap beradadi tangan pemilik sampai barang tersebut dijual oleh agen penjual. Penjualankonsinyasi disebut juga dengan penjualan titipan, pihak yang menyarankan barang(pemilik) disebut consignor (konsinyor) atau pengamanat, sedang pihak yangmenerima titipan barang tersebut disebut konsinyi, komisioner. Konsinyor (Consignor) adalah pihak yang memiliki barang. SedangkanKonsinyi (Consignee) adalah pihak yang mengusahakan penjualan barang. Metode pencatatan yang dapat dipakai baik oleh pengamanat (consignor) maupun komisioner (consignee) ada dua , yaitu: Metode Terpisah dan Metode Tidak Terpisah. — Metode Terpisah Transaksi yang umumnya dicatat oleh komisioner — Pembayaran biaya angkut — Penjualan barang komisi — Pengiriman laporan penjualan ke pengamanat — Pembayaran kas ke pengamanat — Metode Tidak Terpisah · Tidak diperlukan akun khusus utk mencatat penjualan konsinyasi. · Pendapatan bagi komisioner adalah selisih harga jual dengan harga beli dari pengamanat setelah dikurang komisi DAFTAR PUSTAKA http://amar20.files.wordpress.com/2008/12/akuntansi-konsinyasi1.pdf “Akuntansi Konsinyasi”, oleh Website, download Pkl. 17.12 Wita tgl 10-12-2013 http://kholifahnurunjfe.blogspot.com/2012/11/konsinyasi.html “Konsinyasi”, oleh Website, Zalkholifah. download Pkl. 16.15 Wita tgl 10-12-2013 http://www.slideshare.net/yogiswara_yogix/konsinyasi “Konsinyasi Penjualan Buku”, oleh Website, Jiantari SE. download Pkl. 16.30 Wita Tgl 10-12-2013 http://deanangs.wordpress.com/2012/11/12/contoh-soal-konsinyasi/ “Contoh Soal Konsinyasi”, oleh Website Hello World. download Pkl. 17.00 Wita Tgl. 10-12-2013 http://jurnalakuntansikeuangan.com/2012/09/konsinyasi-dilihat-dari-aspek-bisnis-akuntansi-dan-pajak/ “”Konsinyasi Dilihat dari Aspek Bisnis, Akuntansi dan Pajak”, oleh Website Jurnal Akuntansi Keuangan. download Pkl. 17.20 Wita Tgl 10-12-2013. Page 2 |