Hal yang tidak boleh dilakukan ketika makan dan minum

Seringkali, setelah makan penuh, orang secara alami merasa mengantuk. Pada akhir pekan, dan tidak ada agenda, kondisi ini adalah godaan berat untuk tidak tidur setelah makan siang. 

Sementara, para perokok suka langsung mengepul setelah makan. Yang lain suka minum secangkir teh karena berpikir itu akan membantu mereka mencerna makanan. Banyak dari kebiasaan ini lebih merugikan Anda daripada kebaikan.

Berikut adalah 5 hal yang harus Anda hindari segera setelah makan penuh:

Tidak tidur
Orang yang tidur setelah makan siang bangun dengan kondisi perut masih merasa kenyang dari makan. Makanannya belum dicerna sama sekali! Tidur siang segera setelah makan juga tidak membuat rileks.

Dilarang Merokok
Dikatakan bahwa merokok setelah makan sama dengan merokok 10 batang rokok. Tidak peduli seberapa benar atau salahnya hal ini, merokok berbahaya bagi tubuh Anda dan bagaimanapun Anda tidak boleh merokok.

Perbesar

Ilustrasi makan bersama sahur dan buka puasa [iStockphoto]

Liputan6.com, Jakarta Adab makan dan minum dalam Islam sudah diatur sedemikian rupa. Dan, sebagai muslim yang taat hendaknya untuk selalu mengikuti berbagai perintah dan ajaran yang ada di dalam Al-Quran. Sesungguhnya Al-Quran merupakan pedoman bagi kehidupan umat Islam, dan Al-Quran tidak akan menyesatkan atau menjerumuskan umat Islam itu sendiri menuju kehancuran.

Berbagai tuntunan tersebut juga telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, mulai dari adab berpakaian, adab bertamu, hingga adab makan dan minum dalam Islam juga telaah dicontohkan sedemikian rupa. Hal tersebut juga dicatat dalam hadist yang diriwayatkan oleh sahabat Nabi Muhammad SAW. Yang menjadi saksi akan segala hal yang dilakukan Nabi.

Bagi masyarakat Indonesia yang memiliki mayoritas penduduk muslim, sudah sangat kenal dengan berbagai adab yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW. Namun, adab makan dan minum dalam Islam sendiri mungkin belum sepenuhnya dilaksanakan dengan benar, dan hanya sebatas makan dengan tangan kanan dan didahului doa.

Padahal jika dipahami lebih dalam, adab makan dan minum dalam Islam sendiri sangatlah detail dan memiliki nilai baik dari segi kesehatan dan lain sebagainya. Bahkan dengan menjalankan adab makan dan minum dalam Islam bisa menjaga sebuah tali silaturahmi terhadap sesama muslim, mengingat adab makan dan minum dalam Islam ini sangat menjujung rasa menghargai sebuah hidangan.

Agar semakin jelas apa saja adab makan dan minum dalam Islam yang baiknya diikuti, maka berikut ini Liputan6.com telah merangkum 8 adab makan dan minum dalam Islam beserta penjelasan lengkapnya, Sabtu [30/5/2020].

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Perbesar

Ilustrasi makanan halal [dok. Pixabay.com/rawpixel/Putu Elmira]

1. Konsumsi Hidangan yang Halal

Adab makan dan minum dalam Islam yang paling utama dan paling penting tentunya dalam hal memilih makanan dan minuman tersebut. Selalu usahakan dan pastikan jika makanan atau minuman yang akan dikonsumsi merupakan hidangan yang halal. Allah sangat melarang umat muslim mengonsumsi sesuatu yang haram, karena akan sangat banyak sekali kerugian yang didapatkan.

Kewajiban muslim tersebut telah Allah SWT perintahkan dalam Al-Quran surat Al-Mu’minun ayat 51, yang memiliki makna:

“Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang saleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

2. Mencuci Kedua Tangan

Hal yang sangat sederhana, namun untuk masa sekarang ternyata menjadi hal yang wajib dilakukan demi menghindari terkena virus Corona Covid-19. Bayangkan saja, Islam telah mengajarkan untuk mencuci tangan sejak ribuan tahun lamanya sebelum orang-orang di zaman modern baru sadar jika cuci tangan merupakan hal yang wajib dilakukan agar terhindar dari penyakit.

Hal tersebut dijelaskan dalam hadits dari Aisyah radhiallahu’anha, beliau berkata:

“Rasulullah SAW jika beliau ingin tidur dalam keadaan junub, beliau berwudhu dahulu. Dan ketika beliau ingin makan atau minum beliau mencuci kedua tangannya, baru setelah itu beliau makan atau minum.” [HR. Abu Daud no.222, An Nasa’i no.257, dishahihkan Al Albani dalam Shahih An Nasa’i]

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Perbesar

Buka Puasa / Sumber: iStockphoto

3. Doa sebelum Makan

Setelah mencuci kedua tanga, maka selanjutnya adalah dengan berdoa sebagai sebuah rasa syukur terhadap rezeki berupa makanan yang diberikan oleh Allah SWT. Anjuran untuk berdoa tersebut sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW yang berbunyi:

“Apabila salah seorang di antara kalian makan, hendaklah ia membaca ‘Bismillah’ [dengan menyebut nama Allah]. Jika ia lupa membacanya sebelum makan maka ucapkanlah ‘Bismillaahi fii awwalihi wa aakhirihi.” [HR. At-Tirmidzi]

Sedangkan doa untuk makan sendiri berbunyi:

“Allahumma baarik lanaa fiimaa rozaqtanaa wa qinaa 'adzaa bannaar”

Artinya: “Ya Allah, semoga Engkau berkenan memberikan berkah [kemanfaatan] kepada kami atas apa yang telah Engkau anugerahkan kepada kami dan semoga Engaku berkenan menjaga kami dari siksa api neraka yang menyakitkan.”

4. Gunakan Tangan Kanan

Setelah berdoa, selanjutnya Nabi Muhammad SAW sangat menganjurkan agar makan dengan menggunakan tangan kanan. Memang Islam sangat mengutamakan segala hal dari kanan dan sangat melarang menggunakan tangan kiri. Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Jika seseorang dari kalian makan maka makanlah dengan tangan kanannya dan jika minum maka minumlah dengan tangan kanannya. Karena setan makan dan minum dengan tangan kirinya.” [HR. Muslim].

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Perbesar

Salah Memilih Menu Sahur Selama Puasa Ramadan Berbahaya untuk Tubuh [Ilustrasi/iStockphoto]

5. Tidak Mubazir

Agama Islam sangat melarang umatnya untuk melakukan sebuah kegiatan yang sia-sia atau mubazir. Bahkan Allah sangat melaknat orang-orang yang berlebihan dalam melakukan segala sesuatu, baik dari berpakaian bahkan dalam hal makan dan minum.

Umat muslim sangat dianjurkan untuk makan dan minum secukupnya. Jangan sampai ketika makan justru mengambil porsi makan yang terlalu berlebihan, dan makanan tersebut tidak habis karena kekenyangan. Yang paling parah adalah rasa kekenyangan tersebut berakhir pada dibuangnya makanan yang masih tersisa.

Allah telah berfirman dalam Al-Quran surat Al-A’raf ayat 31, yang memiliki arti:

“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap [memasuki] mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.”

6. Jangan Mencela Makanan

Seperti yang sempat disinggung pada awal artikel di atas. Bahwa adab makan dan minum dalam Islam sendiri dapat menjaga sebuah hubungan silaturahmi antar sesama manusia. Bahkan hal ini sudah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Ketika ada di sebuah tempat dan dihidangkan sebuah makanan oleh seseorang, meskipun makanan atau minuman yang dihidangkan tersebut kurang disukai, maka sangat dianjurkan untuk tidak mencelanya. Dan apabila tidak dapat mengonsumsinya, maka cukup tinggalkan saja dan beri alasan yang baik.

“Rasulullah SAW tidak pernah mencela makanan sama sekali. Apabila beliau menyukainya, maka beliau memakannya. Dan apabila beliau tidak suka terhadapnya, maka beliau meninggalkannya.” [HR. Muslim]

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Perbesar

Atur Pola Makan Saat Sahur dan Buka Puasa / Sumber: iStockphoto

7. Segera Makan Hidangan yang Disiapkan

Nabi Muhammad SAW sangat menganjurkan pengikutnya untuk segera makan hidangan yang telah tersedia di depan mata. Bahkan saat sudah terdengar adzan lebih baik mendahulukan makan, dan apabila telah selesai makan baru melaksanakan salat.

Hal ini ternyata merupakan alasan yang sangat masuk akal, karena apabila salat dalam keadaan makanan sudah dihidangkan dan perut sedang lapar, maka akan membuat salat menjadi tidak tenang karena memikirkan makanan tersebut.

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Jika makan malam sudah disajikan dan Iqamah salat dikumandangkan, maka dahulukanlah makan malam.” [HR. Bukhari]

8. Akhiri dengan Berdoa

Setelah diawali dengan doa, maka ditutup juga dengan doa, tentu sebagai ucapan syukur terhadap makanan yang telah disantap. Doa setelah makan tersebut berbunyi:

“Alhamdu lillaahil ladzii ath'amanaa wa saqoonaa wa ja'alnaa muslimiin”

Artinya: “Segala puji bagi Allah Ta'ala yang telah memberikan makanan dan minuman ini serta jadikan kami sebagai orang-orang islam.”

Maka, sebagai umat muslim hendaknya selalu mengikuti adab makan dan minum dalam Islam yang telah diperintahkan oleh Allah melalui Nabi Muhammad SAW, agar selamat baik di dunia maupun akhirat kelak.

Lanjutkan Membaca ↓

Video yang berhubungan

Com-Makan Bareng (Foto: Thinkstock)

Ungkapan 'you are what you eat' atau yang artinya kamu adalah apa yang kamu makan memang benar. Namun, apa yang terjadi pada tubuh nyatanya tak hanya dipengaruhi oleh makanan yang dimakan saja, melainkan juga turut dipengaruhi dari kebiasaan makan seseorang.

Dilansir Times of India, kegiatan sesudah makan juga menjadi hal yang harus diperhatikan jika ingin memiliki tubuh yang sehat. Membiarkan tubuh mencerna makanan setelah makan atau tak langsung tidur adalah contoh perilaku yang seharusnya diterapkan sesaat setelah kegiatan bersantap usai.

Selain dua contoh itu, masih ada beberapa poin penting lainnya yang perlu diketahui masyarakat mengenai sikap yang dilarang setelah makan. Bagi yang ingin tahu selengkapnya, yuk simak ulasan di bawah ini:

Berhenti Merokok (Foto: Pixabay)

Hal pertama yang harus dihindari adalah merokok. Sejatinya, merokok merupakan kebiasaan buruk yang patut dijauhi. Kebiasaan ini menjadi 10 kali lebih berbahaya jika dilakukan sesaat setelah makan karena setidaknya rokok mengandung 60 zat karsinogen yang menyebabkan penyakit kanker. Karenanya, hindari merokok setelah makan.

Ventilasi dan pencahayaan yang baik di kamar mandi (Foto: thinkstockphotos)

Tubuh membutuhkan energi untuk mencerna semua makanan yang masuk. Jika, kamu memilih mandi setelah makan maka, energi yang seharusnya dibutuhkan oleh tubuh untuk mencerna makanan mendadak berkurang akibat aliran pembuluh darah terhalau akibat dampak air dingin yang mengenai kulit. Berikan jeda sekitar 30 menit sampai sistem metabolisme tubuh mencerna semua makanan yang masuk ke dalam tubuh.

3. Tidak Minum Teh atau Kopi

Ilustrasi teh susu (Foto: Thinstock)

Ada waktu terbaik untuk menikmati kedua minuman ini. Namun, bukan setelah makan. Menurut sebuah penelitian, kopi dan teh baru bisa dinikmati setelah semua makanan berhasil dicerna oleh tubuh. Dan proses pencernaan ini membutuhkan waktu hingga 60 menit. Artinya, kamu baru bisa meminum secangkir kopi atau teh setelah satu jam sehabis makan.

4. Tidak Langsung Makan Buah

Ilustrasi buah-buahan (Foto: Pexels)

Beberapa orang mungkin mengatakan bahwa buah bisa dikonsumsi kapan saja, termasuk setelah makan. Namun, rupanya kebeneran ini perlu ditinjau kembali karena pasalnya mengkonsumsi buah setelah makan hanya akan menyebabkan pencernaan buah di dalam usus tidak berjalan lancar. Hal ini juga mengacaukan proses pencernaan makanan sebelumnya.

Jalan kaki setiap hari meningkatkan mood (Foto: Thinkstock)

Berjalan kaki setelah makan dianggap menjadi cara terbaik dalam membantu melancarkan proses pencernaan secara cepat. Padahal, hal ini tidak diperbolehkan karena makanan perlu dicerna terlebih dahulu sampai tubuh siap untuk berjalan kembali. Berikan waktu sekitar 30 menit sampai semua makanan yang masuk ke dalam tubuh dicerna secara sempurna.

Tidur berbantal tangan (Foto: Thinkstock)

Tak boleh langsung berbaring, tidur setelah makan hanya akan membuat proses pencernaan terganggu. Karena makanan yang seharusnya bisa dialiri sempurna untuk sampai ke usus akan berpindah haluan ke arah yang berlawanan. Oleh sebab itu, biarkan tubuh mencerna makanan terlebih dahulu dengan melakukan kegiatan lain, misalnya menonton tv atau mendengarkan radio.

7. Melonggarkan Ikat Pinggang

Berhenti makan setelah jam 7 malam (Foto: Paxels)

Sebenarnya hal ini tidak dilarang, namun melonggarkan ikat pinggang setelah makan menjadi sebuah alarm yang menandakan jika kamu sudah terlalu banyak makan. Rasa kenyang berlebihan tentu bukan menjadi tanda yang baik, melainkan sebuah tanda peringatan agar kamu bisa membatasi porsi makan yang seharusnya.


Page 2