Tuliskan 3 contoh produk makanan nabati khas suatu daerah beserta asal daerahnya

Asked by wiki @ 20/08/2021 in Wirausaha viewed by 2836 persons

Asked by wiki @ 20/08/2021 in Wirausaha viewed by 1726 persons

Asked by wiki @ 06/08/2021 in Wirausaha viewed by 1679 persons

Asked by wiki @ 20/08/2021 in Wirausaha viewed by 1566 persons

Asked by wiki @ 20/08/2021 in Wirausaha viewed by 1393 persons

Asked by wiki @ 02/08/2021 in Wirausaha viewed by 1324 persons

Asked by wiki @ 14/08/2021 in Wirausaha viewed by 1291 persons

Asked by wiki @ 31/07/2021 in Wirausaha viewed by 1208 persons

Asked by wiki @ 20/08/2021 in Wirausaha viewed by 1137 persons

Asked by wiki @ 01/08/2021 in Wirausaha viewed by 1095 persons

Asked by wiki @ 31/07/2021 in Wirausaha viewed by 1053 persons

Asked by wiki @ 02/08/2021 in Wirausaha viewed by 1009 persons

Asked by wiki @ 29/07/2021 in Wirausaha viewed by 993 persons

Asked by wiki @ 29/07/2021 in Wirausaha viewed by 991 persons

Asked by wiki @ 29/07/2021 in Wirausaha viewed by 963 persons

3.1.1 Mengidentifikasi bahan pangan nabati dan hewani yang dapat dibuat makanan khas asli daerah [orisinil] dari bahan nabati dan hewani .

3.1.2 Mengidentifikasi sumber daya alam yang dapat di olah menjadi makanan khas asli daerah [orisinil] dari bahan pangan nabati dan hewani .

3.1.3 Menjelaskan perencanaan usaha pengolahan makanan khas asli daerah [orisinil]dari bahan pangan nabati dan hewani meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran.

3.1.4 Mencontohkan perencanaan usaha pengolahan makanan khas asli daerah [orisinil]dari bahan pangan nabati dan hewani meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran.

4.1 Menjelaskan perencanaan usaha pengolahan makanan khas asli daerah [orisinil]dari bahan pangan nabati dan hewani meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran.

4.1.1 Merancang perencanaan usaha makanan khas asli daerah [orisinil] dari bahan pangan nabati meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran

4.1.2 Membuat perencanaan usaha makanan khas aslidaerah [orisinil] dari bahan nabati dan hewani meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi dan pemasaran

4.1.3 Menyusun proposal makanan khas asli daerah [orisinil] dari bahan pangan nabati dan hewani meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran.

Materi yang harus dikuasai pada e-modul Prakarya Xxz terdiri dari :

  1. Pengertian bahan nabati
  2. Pengertian bahan hewani
  3. Jenis-jenis bahan nabati dan hewani
  4. Sumber Daya Makanan Khas
  5. Perencanaan Pemasaran Usaha Makanan Khas daerah.
Kegiatan Pembelaajaran 1

Melalui pembelajaran model Cooperative Based Learning dan metode amati serta pendekatan saintifik peserta didik dapat berpikir kritis dan kreatif dalam memahami perencanaan usahapengolahan makanan khas asli daerah [orisinil] dari bahan pangan nabati meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran serta menyusun perencanaan usaha pengolahan makanan khas asli daerah [orisinil] dari bahan pangan nabati kemudian kreatif dan terampil mengomunikasikan perencanaan usahapengolahan makanan khas asli daerah [orisinil] dari bahan pangan nabati dengan rasa ingin tahu, tanggung jawab, displin selama proses pembelajaran dan bersikap jujur, percaya diri pantang menyerah serta dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis, berkomunikasi, berkolaborasi, berkreasi [4C] dan berliterasi.

2.1 Pengertian Bahan Nabati

Secara garis besar, bahan pangan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu bahan pangan asal tumbuhan [nabati] dan bahan pangan asal hewan [hewani]. Bahan pangan nabati adalah bahan-bahan makanan yang berasal dari tanaman [bisa berupa akar, batang, dahan, daun, bunga, buah atau beberapa bagian dari tanaman bahkan keseluruhannya] atau bahan makanan yang diolah dari bahan dasar dari tanaman.

Sumber bahan nabati dapat kita produksi sendiri disekolah maupun dirumah salah satu contohnya adalah dengan berkebun hidroponik disekolah, dengan berkebun hidroponik kita dapat memperoleh bahan nabati seperti sayur dan buah yang segar dan sehat karena tidak menggunakan pestisida.

2.2 Pengertian Bahan Hewani

Bahan pangan hewani merupakan bahan-bahan makanan yang berasal dari hewan atau olahan yang bahan dasarnya dari hasil hewan. Kedua bahan pangan ini memiliki karakteristik yang berbeda sehingga memerlukan penanganan dan pengolahan yang berbeda pula. Selanjutnya dalam hal ini yang diuraikan adalah bahan pangan hewani.

2.3 Jenis-Jenis Bahan Nabati dan Hewani

Adapun yang termasuk dalam jenis-jenis pangan hewani adalah:

a. Susu, yaitu produk berupa cairan putih yang dihasilkan oleh hewan ternak mamalia dan diperoleh dengan cara pemerahan.

b. Ikan, dalam arti sempit adalah semua jenis ikan sungai, ikan danau, ikan rawa-rawa, ikan yang dipelihara di empang-empang, dilaut dan sebagainya. Termasuk dalam kategori ini adalah hasil-hasil perikanan lainnya yaitu: kerang, teripang, telur ikan dan lain-lain.

c. Daging, yaitu produk yang diperoleh dengan cara pemotongan ternak [mamalia dan unggas]

d. Telur, yaitu produk utama dari pemeliharaan ayam petelur, atau produk sampingan pemeliharaan unggas pedaging.

e. Produk-produk olahan dari bahan pangan tersebut diatas, misalnya produk olahan susu adalah krim, keju, susu bubuk dan sebagainya. Produk olahan daging adalah cured meat, sosis, dendeng, dan sebagainya. Produk olahan ikan adalah ikan beku, ikan pindang, bandeng asap, dan sebagainya.

Produk olahan telur adalah telur pindang, telur asin, bubuk telur dan sebagainya.

Makanan khas daerah adalah makanan yang biasa dikonsumsi di suatu daerah. Karakter masakan di suatu daerah biasanya mencerminkan karakter masyarakatnya. Daerah pegunungan biasanya menghasilkan masakan dari sayur mayur karena iklim pegunungan yang dingin, umumnya masakannya

serba panas dan pedas untuk menghangatkan badan. Penduduk di daerah pesisir sering kontak dengan orang asing atau daerah lain sehingga melahirkan banyak masakan campuran yang ikut memperkaya produk makanan khas daerah.

Berikut ini dapat kalian pelajari karakteristik makanan khas dari beberapa daerah di Indonesia.

1] Makanan Khas dari Jawa Barat

  • Banyak menggunakan sayur mayur mentah seperti karedok atau sekedar lalap mentah yang disantap beserta sambal 
  • Sedikit pedas dan asam 
  • Dominan masakan yang terbuat dari ikan 
  • Contoh makanan khas Jawa barat adalah karedok, pepes, dan asinan.

2] Makanan Khas dari Jawa Tengah

  • Bawang putih sering jadi bumbu dominan 
  • Banyak ditemukan masakan bersantan 
  • Rasa manis lebih disukai daripada rasa lainnya
  • Contoh makanan khas daerah dari Jawa Tengah adalah gudeg dan lumpia

3] Makanan Khas dari Jawa Timur

  • Banyak menggunakan terasi dan petis sebagai pemberi rasa pada masakan
  • Agak pedas
  • Masakan banyak dimatangkan dengan cara direbus, digoreng, dibakar
  • Contoh makanan has dari Jawa Timur adalah rujak cingur.

4] Makanan Khas Dari Sumatera

  • Menggunakan banyak bumbu terutama makanan khas Sumatra Barat 
  • Makanannnya menggunakan banyak cabai hingga rasanya relatif 
  • pedas 
  • Makanan dari Sumatra Selatancenderung asam rasanya
  • Waktu pengolahan makanan relatif lama 
  • Makanan dari Sumatra Barat banyak yang menggunakan santan yang kental 
  • Makanan dari sayur-sayur tidak banyak jumlahnya, sayur yang sering digunakan antara lain daun singkong, kacang panjang, buncis, dan nangka muda. 
  • Contoh makanan khas Sumatra adalah mie Aceh, rendang, pempek.

5] Makanan Khas dari Sulawesi

  • Banyak menggunakan ikan sebagai bahan makanan dengan rasa asam pedas 
  • Contoh makanan khas Sulawesi adalah bubur jagung, coto makassar, dan panada

Untuk mengetahui lebih rinci tentang contoh-contoh makanan khas asli daerah dari bahan pangan nabati dan hewani dapat kalian perhatikan uraian berikut ini.

Makanan Khas Asli Daerah Rendang -Bahan Baku Daging sapi dan santan - Daerah Asal Minangkabau 

Ciri Khas Mengandung bumbu yang kaya akan rempah 

Makanan Khas Asli Daerah Pempek - Bahan Baku Daging ikan belida, ikan gabus, atau ikan tengiri

- Daerah Asal Palembang - Ciri Khas disajikan dengan kuah yang disebut “cuko” yang pedas

Makanan Khas Asli Daerah Bika Ambon - Bahan Baku Telur, gula, dan santan

- Daerah Asal Medan - Ciri Khas Warnanya kuning dan memiliki rongga-rongga di dalamnya.

Makanan Khas Asli Daerah Lumpia - Bahan Baku Rebung 

- Daerah Asal Semarang - Ciri Khas Rasa gurih agak manis, dengan isian lumpia campuran rebung, telur, ebi atau udang

3. Rangkuman

Bahan pangan nabati adalah bahan-bahan makanan yang berasal dari tanaman [bisa berupa akar, batang, dahan, daun, bunga, buah atau beberapa bagian dari tanaman bahkan keseluruhannya] atau bahan makanan yang diolah dari bahan dasar dari tanaman. Bahan pangan hewani merupakan bahanbahan makanan yang berasal dari hewan atau olahan yang

4. Latihan Essay

Kerjakan semua soal di bawah ini di kertas, kemudian cocokan dengan alternatif penyelesaiannya!

01. Sebutkan 5 makanan khas daerah dari bahan nabati dan hewani beserta asal daerahnya! Altenatif penyelesaian

02. Sebutkan kandungan yang terdapat dalam wortel dan ikan! Altenatif penyelesaian

03. Sebutkan makanan khas dari daerah Bali, Sulawesi dan Kalimantan! Altenatif penyelesaian

04. Di daerah Pak Agus terdapat banyak pohon pisang. Bulan ini panen melimpah. Pisang akan cepat busuk jika tidak segera diolah. Pak Agus ingin membuka usaha makanan khas daerah yang berbahan dasar pisang. Produk olahan pisang apa yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan bisa bertahan lama? Altenatif penyelesaian

05. Sebutkan bahan hewani yang bisa dimanfaatkan untuk membuka usaha jika diwilayah pesisir pantai

5. Penilaian Diri

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan bertanggungjawab!

No. Pertanyaan Jawaban

01. Apakah Anda telah memahami pengertian bahan nabati dan hewani ?

[Ya] / [Tidak]

02. Apakah Anda telah mengidentifikasi jenis - jenis bahan nabati dan hewani ?

Apakah Anda telah menganalisis peluang usaha makanan khas daerah ?

[Ya] / [Tidak]

04. Apakah Anda telah memahami faktor-faktor yang mempengaruhi peluang usaha makanan khas daerah ?

[Ya] / [Tidak]

05. Apakah Anda telah mengambil resiko dalam peluang usaha?

[Ya] / [Tidak]

Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama pada bagian yang masih "Tidak". Bila semua jawaban "Ya", maka siswa dapat melanjutkan ke pembelajaran berikutnya.

Kegiatan Pembelajaran 2

1. Tujuan

Melalui pembelajaran model Cooperative Based Learning dan metode amati serta pendekatan saintifik peserta didik dapat berpikir kritis dan kreatif dalam memahami perencanaan usaha pengolahan makanan khas asli daerah [orisinil] dari bahan pangan nabati meliputi ide dan peluang usaha, sumber daya, administrasi, dan pemasaran serta menyusun perencanaan usaha pengolahan makanan khas asli daerah [orisinil] dari bahan pangan nabati kemudian kreatif dan terampil mengomunikasikan perencanaan usahapengolahan makanan khas asli daerah [orisinil] dari bahan pangan nabati dengan rasa

ingin tahu, tanggung jawab, displin selama proses pembelajaran dan bersikap jujur, percaya diri pantang menyerah serta dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis, berkomunikasi, berkolaborasi, berkreasi [4C] dan berliterasi.

2. Uraian Materi

2.1 Sumber Daya Makanan Khas Daerah

Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan kuliner sangat luar biasa baik ragam maupun cita rasanya.hampir semua daerah memiliki makanan khas .Untuk membuat sebuah produk makanan khas daerah dibutuhkan sumber daya sebagai berikut:

1. Man [manusia] : dalam sebuah kegiatan manusia adalah faktor paling penting.Sebab manusia adalah pelaku yang melaksanakan proses kerja untuk mencapai tujuan yang di inginkan.

2. Money [uang] : uang dibutuhkan untuk membiayai semua kebutuhan yang diperlukan selama proses produksi.

3. Material [bahan] : bahan - bahan yang dibutuhkan dalam proses produksi sebuah usaha.Material terdiri dari bahan mentah,bahan setengah jadi.

4. Machine [peralatan] : salah satu sarana yang sangat diperlukan dalam sebuah proses produksi.

5. Method [cara kerja] : penetapan kerja atau tips-tips untuk tercapainya tujuan dalam sebuah proses produksi.

6. Market [pasar] : Pemasaran menjadi tujuan akhir dari produksi makanan khas daerah,pemasaran merupakan hal yang sangat penting karena apabila pemasaran tidak berjalan lancar,modal produksi akan habis.

7. Information [informasi] : Proses produksi tidak akan berkembang dengan sempurna jika di dukung oleh informasi yang baik dari orang yang lebih pengalaman

2.2 Perencanaan Pemasaran Usaha Makanan Khas Daerah

Seorang pengusaha yang ingin memulai usaha makanan khas daerah terlebih dahulu harus membuat perencanaan usaha. Berikut ini adalah sebuah contoh proposal perencanaan usahSeorang pengusaha yang ingin memulai usaha makanan khas daerah terlebih dahulu harus membuat perencanaan usaha. Berikut ini adalah sebuah contoh proposal perencanaan usaha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di jaman persaingan perdagangan saat ini, para wirausahawan berlomba-lomba untuk menciptakan suatu produk yang diharapkan akan disukai dan diminati oleh konsumen. Dari berbagai macam produk yang ada, produk makanan/kuliner merupakan salah satu produk yang paling diminati konsumen.

Dengan pangsa pasar kalangan baik pelajar, maka saya memiliki ide pendirian usaha kuliner yaitu Kue Pukis .Kue pukis juga mempunyai peluang usaha yang cukup menjanjikan di bidang kuliner . Berdasarkan Latar belakang diatas, maka saya membuat proposal pendirian usaha “KUE PUKIS”.

1.2 Tujuan Proposal

Membantu meningkatkan keberhasilan para wirausaha di bidang kuliner.

BAB II

KEGIATAN USAHA

2.1 Sumber daya usaha

Sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat dikatagorikan 6 tipe yaitu

1. Man [manusia]

Manusia adalah unsure mananjemen yang paling penting dalam mencapai tujuan perusahaan.

2. Money [uang ]

Uang adalah salah satu unsure yang tidak dapat diabaikan ,uang alat tukar dan alat pengukur nilai.

3. Material [fisik]

Bahan mentah yang dibutuhkan dalam proses produksi

4. Machine [ mesin]

Mesin mempunyai peranan penting dalam proses produksi setelah terjadinya revolusi industry.

5. Method [ metode]

Metode kerja amat dibutuhkan agar mekanisme kerja dapat berjalan efektif dan efisien

6. Market [ pasar]

Pemasaran produksi mempunyai peranan yang sangat penting karena apabila barang yang di produksi tidak laku dipasaran ,proses produksi akan berhenti.

2.2 Bahan produksi

Bahan – Bahan :

• 100 gram tepung terigu

• 100 gram gula pasir

• 3 butir telur ayam

• 100 ml santan

• 1 sendok makan ragi

• Vanili secukupnya

• Keju Cheddar secukupnya

• Meises secukupnya

Langkah-langkah cara membuat kue pukis

1. Siapkan mangkuk berukuran sedang, masukkan telur dan gula, kemudian aduk hingga mengembang menggunakan mixer. Masukkan tepung terigu,margarin yang sudah dilelehkan, ragi instan, dan santan sedikit demi sedikit sambil terus diaduk hingga tercampur rata menggunakan mixer berkecepatan rendah.

2. Diamkan adonan selama 30 menit hingga mengembang dan berbuih.

3. Setelah itu, panaskan cetakan pukis dan olesi permukaannya dengan margarin. Tuangkan adonan ke dalam cetakan, kemudian tutup cetakan. Sebelum menuangkan adonan ke dalam cetakan, aduk sebentar terlebih dahulu.

4. Setelah pinggirannya agak kering, taburi dengan topping favorit anda semisal meises coklat dan keju cheddar. Tutup kembali dan panggang hingga matang menggunakan api kecil. Untuk mengetahui kue pukis sudah matang atau belum, anda bisa menggunaka lidi yang ditusukkan ke bagian tengah kue. Jika tidak ada adonan yang menempel berarti sudah matang.

5. Jika sudah matang, angkat dan sajikan selagi hangat. 

2.3 Aspek Pemasaran

Proses pemasaran usaha kue pukis ini dapat di jual dengan cara menawarkannya kepada siswa-siswa di sekolah, masyarakat umum dan promosi lewat media sosial.

BAB III

MANAJEMEN PRODUKSI

3.1 Bahan Baku

1. Tepung terigu : 350gram

2. Ragi : 1sendok makan

3. Gula pasir : 250gram

4. Telur : 4butir

5. Santan : 300ml

6. Vanili : ¼sendok teh

7. Garam : ¼sendok teh

8. Margarin : 1sendok makan

9. Keju : secukupnya

10. Meises : secukupnya

BAB IV

PERENCANAAN KEUANGAN

4.1 Modal Usaha

Berikut adalah rincian harga untuk membuat kue pukis:

1. Tepung terigu : 350gram : Rp3.500

2. Ragi : 1sendok makan : Rp 500

3. Gula pasir : 250gram : Rp3.700

4. Telur : 4butir : Rp5.000

5. Santan : 300ml : Rp5.000

6. Vanili : ¼sendok teh : Rp1.000

7. Garam : ¼sendok teh : Rp500

8. Margarin : 1sendok makan : Rp1.000

9. Keju : secukupnya : Rp2.000

10. Meises : secukupnya : Rp1.500

Total modal : 23.700

4.2 Penentuan Harga Jual

Harga jual = 23.700/30 = 790,-

Harga jual = 1500/buah

4.3 Analisis Laba atau Rugi

Keuntungan = 45.000-23.700 = 21.300

Presentase untung = 21.300/23.700 x 100% = 89%

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan perhitungan yang telah saya lakukan untuk menjual kue pukis dengan modal awal Rp23.700 untuk 30buah kue pukis, maka pada hari pertama kami menjual kue ini jika kami berhasil menjual 30 buah kue pukis seharga Rp1.500/buah, maka dapat diperkirakan kami akan mendapatkan total laba yaitu sebesar Rp21.30

3. Rangkuman

1. Indonesia adalah Negara yang memiliki kekayaan kuliner sangat luar biasa baik ragam maupun cita rasanya.

2. Makanan khas daerah menggunakan bahan pangan nabati dan hewani yang menjadi potensi unggulan daerah.

3. Sumber daya yang dibutuhkan untuk membuat makanan khas daerah adalah:

a. Man [manusia]

b. Money [uang]

c. Material [bahan]

d. Machine [peralatan]

e. Method [cara kerja]

f. Market [pasar]

g. Information [informasi]

4. Penilaian Diri

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur dan bertanggungjawab!

No. Pertanyaan Jawaban

01. Apakah Anda telah memahami pengertian perencanaan usaha makanan khas daerah dari bahan nabati dan hewani ?

[Ya] / [Tidak]

02. Apakah Anda telah mampu membuat perencanaan usaha pengolahan makanan khas daerah ?

[Ya] / [Tidak]

03. Apakah anda telah mampu menyebutkan hal-hal yang menyebabkan kegagalan usaha ?

[Ya] / [Tidak]

04. Apakah Anda telah mampu menyebutkan sumber daya yang dibutuhkan dalam usaha pengolahan makanan khas daerah?

[Ya] / [Tidak]

05. Apakah Anda telah mampu memyebutkan strategi yang dapat dilakukan dalam pemasaran usaha makanan khas daerah ?

[Ya] / [Tidak]

Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama pada bagian yang masih "Tidak". Bila semua jawaban "Ya", maka siswa dapat melanjutkan ke pembelajaran berikutnya.

Video yang berhubungan