Arsip Foto. Suasana gedung bertingkat terlihat samar oleh selimut kabut dan asap polusi di Jakarta Selatan, Kamis (26/7/2018). Greenpeace Indonesia menyatakan berdasarkan data dari pemantau kualitas udara AirVisual pada Selasa (24/7/2018) lalu Jakarta menjadi kota dengan polusi tertinggi di dunia dengan Indeks Kualitas Udara (AQI) 183, disusul Krasnoyarsk, Russia, dengan 181, kemudian Lahore, Pakistan sebesar 157. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Kenapa PT. Pertamina tidak pernah bosan mengajak warga menggunakan bahan bakar minyak (BBM) yang lebih ramah lingkungan? Salah satu alasannya, karena setiap kendaraan bermotor akan mengeluarkan polutan hasil sisa pembakaran bahan bakarnya. Polutan ini memiliki banyak jenis dan dampaknya bisa membahayakan kesehatan. Menurut Union of Concerned Scientists, polutan yang dihasilkan kendaraan menjadi salah satu penyebab pemanasan global (suhu bumi makin panas). Pemanasan global inilah yang memicu terjadinya perubahan iklim dan aneka bencana alam. Tidak hanya itu, polutan kendaraan juga berdampak buruk untuk kesehatan tubuh makhluk hidup. Polutan kendaraan bermotor yang dapat mengganggu kesehatan mahkluk hidup antara lain adalah Karbon monoksida (CO), Nitrogen dioksida (NO2), Hidrokarbon (HC), Partikel, dan Timah hitam. Dampak Polusi Karbon monoksida (CO): Dampak Polusi Nitrogen dioksida (NO2) Dampak Polusi Hidrokarbon (HC) Dampak Polusi Partikel Dampak Polusi Timah Hitam Udara merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup. Udara yang bersih akan membuat bumi menjadi sehat. Sebagian udara yang ada saat ini sudah tercemar akibat kondisi alam dan perbuatan manusia. Padahal, manusia selaku makhluk yang memiliki akal dan pikiran adalah pihak yang paling bertanggung jawab atas lingkungan, termasuk kebersihan udara. Mengutip buku Pencemaran Udara dan Emisi Gas Rumah Kaca oleh Saidal Siburian, M.M., M.Mar., yang dimaksud dengan pencemaran udara atau polusi udara adalah suatu keadaan di mana terdapat bahan polutan fisik, biologi, atau kimia di lapisan udara bumi (atmosfer) yang jumlahnya membahayakan bagi kesehatan tubuh manusia dan makhluk hidup lainnya. Polusi Udara dari Asap Kendaraan Bermotor Mengandung GasPolusi udara di wilayah perkotaan di beberapa kota besar di Indonesia beberapa tahun belakangan ini mempunyai kondisi yang sudah memprihatinkan. Udaranya telah dipenuhi oleh asap yang mengandung gas-gas yang berbahaya bagi kesehatan. Salah satu pemicu utama dari kondisi tersebut adalah jumlah kendaraan bermotor dan meningkatnya kemacetan. Akibat dari ini, maka emisi gas buang meningkat dan berpotensi menurunkan kualitas udara. Sebagai sumber utama polusi udara di perkotaan, kendaraan bermotor telah meningkat jumlahnya dengan tajam dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir. Dikutip dari jurnal berjudul Polusi Udara dan Uji Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor sebagai Prasyarat Pemberian Perpanjangan STNK karya Ir. Ika Warakasih Puspitawati MT., kendaraan bermotor mengeluarkan berbagai jenis gas maupun partikel yang terdiri dari berbagai senyawa anorganik dan organik dengan berat molekul yang besar yang dapat langsung terhirup melalui hidung dan mempengaruhi masyarakat yang berada di jalan raya dan sekitarnya. Maka dari itu, pencemaran udara yang diakibatkan oleh emisi gas buang kendaraan bermotor dengan bahan bakar minyak terhadap lingkungan, serta pengintegrasian syarat lulus uji emisi gas buang dalam proses perpanjangan STNK. Emisi gas buang atau asap kendaraan merupakan sisa hasil pembakaran bahan bakar di dalam mesin pembakaran dalam, mesin pembakaran luar, mesin jet yang dikeluarkan melalui sistem pembuangan mesin. Sisa hasil pembakaran berupa air (H2O), gas CO atau disebut juga karbon monoksida yang beracun, CO2 atau disebut juga karbon dioksida yang merupakan gas rumah kaca, NOx senyawa nitrogen oksida, HC berupa senyawa Hidrat arang sebagai akibat ketidaksempurnaan proses pembakaran serta partikel lepas. Udara yang terdapat pada atmosfer bumi utamanya terdiri Oksigen (O2) =21% volume, Nitrogen (N2) =78% volume dan sisanya 1% terdiri dari bermacam-macam gas di antaranya yakni Argon (AR)=0.94% volume dan karbon dioksida (CO2). Masing-masing gas sangat bermanfaat, misalnya O2 bermanfaat sekali untuk manusia dan CO2 untuk tumbuh-tumbuhan. Bahan pencemar yang terutama terdapat di dalam gas buang kendaraan bermotor adalah karbon monoksida (CO), berbagai senyawa hidrokarbon, berbagai oksida nitrogen (NOx) dan sulfur (SOx), dan partikulat debu termasuk timbel (PB). Bahan bakar tertentu seperti hidrokarbon dan timbel organik, dilepaskan ke udara karena adanya penguapan dari sistem bahan bakar. Lalu lintas kendaraan bermotor, juga dapat meningkatkan kadar partikel debu yang berasal dari permukaan jalan, komponen ban dan rem. Salah satu zat yang dikeluarkan dari sisa pembakaran kendaraan bermotor adalah gas karbon dioksida (CO2). Karbon dioksida jika diabaikan maka konsentrasinya akan terakumulasi di atmosfer dan berpotensi menyebabkan pemanasan global dan dalam jangka panjang akan mengakibatkan perubahan iklim yang berbahaya bagi kehidupan manusia. Seperti itulah penjelasan mengenai pencemaran asap kendaraan bermotor mengandung gas CO2 yang dapat merugikan bagi kehidupan kita. |