Gambar motif gajah adalah contoh kearifan lokal dari daerah

Home > Gaya Hidup > Fashion & Beauty

24 Desember 2021

Yuk, intip berbagai motif batk Lampung yang mendunia

Gambar motif gajah adalah contoh kearifan lokal dari daerah

Moms, Indonesia sangat kaya akan kain tradisionalnya yang indah, salah satunya batik Lampung.

Sesuai namanya, batik ini berasal dari Lampung, Moms. Provinsi Lampung merupakan propinsi paling selatan di Pulau Sumatera dengan ibu kota Bandar Lampung.

Perlu diketahui bersama, Lampung mempunyai kain tenun tradisional yaitu kain tapis. Kain ini juga menjadi insprasi dari pembuatan kain batik Lampung.

Kain tapis sendiri merupakan hasil tenun dari benang kapas dengan motif alam flora-fauna.

Nah, kalau batiknya sendiri diadaptasi dari masyarakatnya yang mengembangkan kebudayaan batik.

Kata batik berasal dari bahasa Jawa, yaitu penggabungan dari kata "amba" yang berarti lebar dan "titik" yang berarti titik atau matik.

Dari istilah ini, kata batik memliki arti menggabungkan dari satu titik ke titik lainnya, sehingga membentuk suatu corak dan gambar.

Dikutip dari website resmi Pemerintah Lampung, batik Lampung sendiri muncul karena gagasan salah satu penduduk Jawa yang lama menetap di Lampung yaitu Gatot Kartiko.

Dengan ide kreatifnya dalam mengembangkan corak atau motif batik dari kain tenun, sekarang batik Lampung juga tak kalah populer dengan batik lainnya.

Lantas, bagaimana sejarah dan filosifinya? Yuk, pelajari, Moms!

Baca juga: Kenali Aneka Ragam Motif dan Filosofi Batik Madura, Yuk!

Sejarah dan Filosofi Batik Lampung

Batik Lampung dibawa oleh masyarakat yang tinggal lama di Lampung.

Zaman dahulu, ada program transmigrasi. Masyarakat Jawa transmigran ke daerah-daerah di Indonesia, termasuk Lampung.

Kemudian masyarakat Lampung menyesuaikan budaya yang ada di sana.

Lampung adalah pulau yang dikenal dengan sejuta siger. Bisa dibilang pada setiap toko, sekolah, tugu, dan bangunan-bangunan terdapat lambang siger di atas gedungnya.

Selain siger, ada juga gajah Lampung yang menjadi ciri khas daerah tersebut.

Seiring berjalannya waktu, masyarakat Lampung mengembangkan gambar siger dan gajah pada kain tapis dan batik.

Setiap orang yang melihat, pasti sudah tergambar bahwa batik itu berasal dari Lampung, karena ciri khasnya yang unik dan mencerminkan budaya daerah setempat.

Batik Lampung sangat berkembang pada era gubernur Sjachroedin Z.P. Kini, batik Lampung dijadikan kerajinan tangan, pakaian, tas, dan alat kebutuhan lainnya.

Sejak itulah, batik mulai populer dan digunakan oleh masyarakat Lampung dalam kehidupan sehari-hari.

Motif Batik Lampung

Lampung memiliki beragam motif batik yang biasanya disesuaikan dengan ciri khas dari daerahnya, terutama daerah kota/kabupaten.

Beragam motif batik ini menyiratkan nilai tersendiri yang diangkat dar kearifan budaya lokal daerahnya. Berikut adalah beberapa motif batik lampung, Moms.

1. Motif Batik Siger

Gambar motif gajah adalah contoh kearifan lokal dari daerah

Foto: pelajarindo.com

Batik Lampung yang satu ini memang sangat populer. Batik motif ini sangat mencerminkan ciri khas lampung yaitu siger.

Setap orang yang memakai batik ini tentu saja merasa bangga karena batik ini sangat mengenalkan siger khas Lampung.

2. Motif Batik Gajah Lampung

Gambar motif gajah adalah contoh kearifan lokal dari daerah

Foto: iwarebatik.org

Seperti yang tadi sudah dijelaskan Moms, kalau batik gajah Lampung ini merupakan adaptasi dari gajah Lampung yang cukup terkenal.

Nah, biasanya dalam motif ini, Moms akan melhat gambar kapal atau siger yang dipadukan dengan gajah Lampung.

Benar-benar unik dan cantik ya, Moms!

Baca juga: 6 Aneka Motif dan Filosofi 'Unik' Batik Betawi

3. Motif Batik Kapal

Gambar motif gajah adalah contoh kearifan lokal dari daerah

Foto: thegorbalsla.com

Motif batik Lampung yang satu ini bisa dibilang melambangkan nelayan yang berada di daerah Lampung. Kapal adalah bagian penting dari kehidupan masyarkata Lampung.

Batas provinsi Lampung di barat, selatan sampai ke timur adalah laut. Selain itu di Lampung juga banyak sungai besar.

Tak heran kapal atau perahu adalah sarana yang digunakan sehari-hari untuk transportasi dan berniaga.

Gambar kapal yang seolah-olah berlayar dan hiasan di sampingnya sangat indah. Motif ini sangat menggambarkan ciri khas Lampung.

4. Motif Batik Pohon Hayat

Gambar motif gajah adalah contoh kearifan lokal dari daerah

Foto: pelajarindo.com

Motif batik pohon hayat memiliki filosofi yang mendalam bagi masyarakat Lampung. Pohon yang digamabarkan di sini merupakan simbol kehidupan.

Motif Hayat atau juga dikenal sebagai Pohon Kehidupan, memiliki makna filosofis yang mendalam bagi masyarakat Lampung, seperti:

  • Pohon surga
  • Kekuatan abadi
  • Maskulinitas
  • Simbol kehidupan

Biasanya, kain ini di gunakan untuk bawahan oleh kaum wanita sebagai pelengkap busana.

5. Motif Batik ala Pramadya

Gambar motif gajah adalah contoh kearifan lokal dari daerah

Foto: pelajarindo.com

Kalau motif batik Lampung yang satu ini memang terbilang baru bagi masyarakat Lampung, Moms.

Motif yang satu ini baru bisa digunakan untuk acara adat atau menghadiri pernikahan.

Batiknya pun agak sulit untuk ditemukan di pasaran, karena para pengrajinnya juga masih langka.

Bagaimana, Moms? Sangat menarik bukan, berbagai motif batik Lampung tadi?

Sebagai warga negara Indonesia, sudah sepatutnya kita menjaga warisan budaya ini dengan melestarikannya.

Salah satu cara yang bisa Moms lakukan adalah dengan memakai batik di kehidupan sehari-hari atau pada acara tertentu.

https://lampungprov.go.id/detail-post/batik-lampung-yang-mendunia

Ragam hias atau motif adalah bentuk dasar hiasan yang umumnya diulang-ulang sehingga menjadi pola dalam suatu karya kerajinan atau kesenian. Ragam hias dapat dihasilkan dari proses menggambar, memahat, mencetak dsb. untuk meningkatkan mutu dan nilai pada suatu benda atau karya seni.[1]

Gambar motif gajah adalah contoh kearifan lokal dari daerah

Ragam hias yang melimpah pada ukiran rumah gadang.

Ragam hias yang diulang-ulang, dipadukan, atau diatur sedemikian rupa sehingga tampak rapi dapat disebut sebagai pola atau corak. Sementara itu, satu atau lebih paduan ragam hias dapat disebut ornamen. Ornamen umumnya terdiri dari satu atau lebih ragam hias yang diatur dalam pola-pola tertentu.[2]

Ragam hias Nusantara dapat ditemukan pada motif batik, tenunan, anyaman, tembikar, ukiran kayu, dan pahatan batu. Ragam hias ini muncul dalam bentuk-bentuk dasar yang sama namun dengan variasi yang khas untuk setiap daerah. Dalam karya kerajinan atau seni Nusantara tradisional, sering kali terdapat makna spiritual yang dituangkan dalam stilisasi ragam hias.[3]

Istilah ragam hias, motif, dan ornamen sering digunakan secara tertukar-tukar dalam bahasa Indonesia. Dalam bahasa Inggris, motif adalah desain yang jika diulang-ulang dapat membentuk pola[4] (konsep ini dalam bahasa Indonesia disebut ragam hias), sementara kata motif dalam KBBI lebih dekat dan bahkan bersinonim dengan pola.[5] Bahasa Indonesia juga cenderung menyamakan antara ragam hias (bahasa Inggris: motif) bersinonim dengan ornamen.

Berdasarkan bentuknya, ragam hias terbagi menjadi beberapa jenis,[3] yaitu:

  • Ragam Hias Tumbuh-tumbuhan Tumbuh-tumbuhan sebagai sumber objek ragam hias dapat dijumpai hampir di seluruh pulau di Indonesia. Ragam hias dengan bentuk tumbuh-tumbuhan, seperti bunga, sulur-sulur, dedaunan, dapat dijumpai pada barang-barang seni, seperti batik, ukiran, kain sulam, kain tenun, dan bordir.
  • Ragam Hias Hewan Bentuk ragam hias ini didasarkan pada berbagai jenis binatang, misalnya burung, gajah, cicak, ikan, dan ayam. Dalam membuat ornamen, motif hias ini bisa digabung dengan ragam hias lainnya. Ragam hias daerah di Indonesia banyak menggunakan hewan sebagai objek ragam hias. Daerah-daerah tersebut seperti Yogyakarta, Bali, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Ragam hias hewan tersebut dapat dijumpai pada hasil karya batik, ukiran, sulaman, anyaman, tenun, dan kain bordir. Ragam hias bentuk hewan dapat dijadikan sarana untuk memperkenalkan kearifan lokal daerah tertentu di Indonesia seperti burung cendrawasih di Papua, komodo di Nusa Tenggara Timur, dan gajah di Lampung.
  • Ragam Hias Geometris Ragam hias geometris merupakan ragam hias yang dikembangkan dari bentuk-bentuk geometris dan kemudian digayakan sesuai dengan selera dan imajinasi pembuatnya. Gaya ragam hias geometris dapat dijumpai di seluruh daerah di Indonesia, seperti Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Ragam hias geometris dapat dibuat dengan menggabungkan bentuk-bentuk geometris ke dalam satu motif ragam hias.
  • Ragam Hias Manusia Bentuk ragam hias ini dirancang berdasarkan objek manusia yang digambar dengan gaya tertentu. Ragam hias manusia atau figur ini biasanya terdapat pada bahan tekstil maupun bahan kayu, yang proses pembuatannya dapat dilakukan dengan cara menggambar.

Tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia

Geometris

  • Ornamen
  • Pola
  • Ikonografi
  1. ^ Kasiyan, M.Hum. RAGAM HIAS TRADISIONAL. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni - Universitas Negeri Yogyakarta. http://staffnew.uny.ac.id/upload/132243650/pendidikan/Ragam+Hias+Tradisional.pdf Diarsipkan 2018-12-22 di Wayback Machine.
  2. ^ Trilling, James. 2003. Ornament: A Modern Perspective. University of Washington Press. Hal. 29.
  3. ^ a b Purnomo, Eko dkk. 2014. Seni Budaya. Edisi Revisi. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
  4. ^ "Definition of MOTIF". www.merriam-webster.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-11-07. 
  5. ^ "Hasil Pencarian - KBBI Daring". kbbi.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 2018-11-07. 
 

Artikel bertopik budaya ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ragam_hias&oldid=18399265"