Fungsi pembuluh angkut pada tumbuhan paku

Jakarta -

Xilem dan floem adalah bagian dari jaringan pengangkut yang ada pada tumbuhan.

Tumbuhan merupakan organisme yang terdiri atas banyak sel. Sel-sel tumbuhan yang memiliki bentuk, susunan, dan fungsi akan bergabung untuk membentuk jaringan tumbuhan tertentu. Salah satu jaringan yang terbentuk adalah jaringan pengangkut.

Jaringan pengangkut merupakan sebuah jaringan yang berfungsi untuk mengangkut air, garam mineral, serta hasil fotosintesis pada tumbuhan.

Apa perbedaan xilem dan floem? dibawah ini adalah penjelasan mengenai xilem dan floem dilansir dari modul Biologi bertajuk Jaringan Tumbuhan Kelas XI oleh Saifullah, S.Pd.

Xilem

Xilem adalah jaringan pengangkut tumbuhan yang berfungsi untuk mengangkut air dan garam mineral, dari akar menuju daun. Umumnya, xilem tersusun atas sel mati dengan dinding tebal dari bahan lignin.

Komponen penyusun xilem adalah:

Unsur trakeal

Unsur trakeal terdiri atas dua sel, yaitu trakea dan trakeid. Unsur trakea adalah bagian yang terdiri atas sel-sel memanjang, memiliki noktah-oktah, dan tidak mengandung protoplasma, serta dinding sel berlignin.

Trakea (pembuluh)

Trakea adalah deretan sel dengan susunan memanjang, yang pada bagian ujung pangkalnya memiliki ujung berlubang dan saling bersambungan. Bagian trakea yang berlubang dinamakan lempeng perforasi.

Lempeng perforasi terdiri dari 3 tipe, yaitu: - Tipe sederhana: tipe perforasi dengan satu lubang, tipe ini termasuk memenuhi seluruh dinding ujung sel. - Tipe skalariform: tipe perforasi yang memiliki lubang yang sejajar dan pipih dengan lempeng, sehingga membentuk seperti tangga.

- Tipe mata jala: tipe perforasi yang lubangnya yang tersusun seperti jala.

Trakeid

Trakeid adalah sel panjang yang memiliki ujung yang runcing, namun tidak berlubang. Proses pengangkutan yang terjadi pada trakeid dilakukan melalui noktah-noktah pada dinding selnya.

Serat Xilem

Serat xilem merupakan sel panjang berdinding sekunder, yang memiliki kandungan lignin. Serat xilem terdiri dari dua macam, yakni serat trakeid (memiliki noktah terlindung) dan serat libriform ( srat yang lebih panjang dan lebar, dengan noktah yang lebih sederhana).

Parenkim xilem

Parenkim xilem adalah komponen yang tersusun dari sel-sel hidup, berfungsi sebagai penyimpan cadangan makanan. Sel ini dapat ditemukan pada xilem primer, maupun xilem sekunder.

Fungsi pembuluh angkut pada tumbuhan paku
xilem dan floem Foto: dok. modul Biologi karya Saifullah, S.Pd.

Floem


Floem adalah jaringan pembuluh berfungsi untuk mengangkut, dan mendistribusikan zat makanan hasil fotosintesis, dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan. Floem tersusun dari komponen sel-sel hidup, dan sel-sel mati.

Komponen penyusun floem adalah:

Unsur tapis

Unsur tapis adalah bagian yang terdiri sel-sel panjang, dengan ujung berpori disebut lempeng tapis. Sel-sel yang saling berdekatan, akan membentuk pembuluh pada bagianya. Pori-pori pada lempeng tapis akan dilewati oleh plasmodesmata yang menghubungkan unsur tapis dengan lainnya.

Sel Pengiring (Sel Tetangga)

Sel pengiring atau sel tetangga adalah untaian sel-sel hidup bentuknya yang menyerupai parenkim. Sel pengiring berfungsi dalam proses masuk dan keluarnya makanan melalui pembuluh tapis. Sel pengiring memiliki plastida, nukleus, dan plasmodesmata yang bercabang.

Serat floem

Serat floem dapat berupa sel hidup maupun sel mati. Sel hidup akan berfungsi sebagai cadangan makanan.

Parenkim floem

Parenkim floem adalah sel hidup yang terletak di bagian buluh tipis. Parenkim floem berfungsi sebagai tempat untuk penyimpanan lemak, zat tepung, dan zat-zat organik lainnya.

Sel Albumin

Sel albumin adalah sel jari-jari empulur, dan parenkim buluh tipis. Dalam sel ini banyak mengandung albumin (zat putih telur), yang fungsinya seperti sel pengiring. Sel albumin terdapat pada tumbuhan Gymnospermae.

Demikian penjelasan mengenai perbedaan xilem dan floem, beserta fungsinya pada jaringan tumbuhan. Semoga dapat menambah pengetahuan detikers semua ya!

Simak Video "PSBB Lagi! Life Hacks biar Nggak Bosan Selama di Rumah"


[Gambas:Video 20detik]
(lus/lus)

Dalam proses transportasi unsur-unsur hara, unsur-unsur air, dan makanan pada tumbuhan, melibatkan sistem jaringan kompleks yang saling berhubungan dan dapat ditemukan dari akar, batang, hingga daun. Jaringan tersebut yaitu jaringan epidermis, mesofil, dan berkas pembuluh angkut. Pembuluh angkut merupakan jaringan penting yang dapat ditemukan pada tumbuhan berpembuluh (Trachaeophyta) dan berhubungan dengan transportasi atau penyebaran tersebut. Contoh tumbuhan berpembuluh diantaranya tumbuhan paku dan melinjo.

Daun menjadi salah satu organ penting tumbuhan karena seperti yang diketahui fungsi daun bagi tumbuhan diantaranya sebagai tempat terjadinya proses fotosintesis. Hasil fotosintesis berupa karbohidrat akan diedarkan ke bagian tumbuhan lainnya. Jaringan penyusun seperti berkas pembuluh tidak hanya ditemukan di batang dan akar, juga ditemukan di daun. Air dan unsur hara dari dalam tanah akan diserap akar, lalu disebarkan ke seluruh bagian terutama daun yang sangat membutuhkan zat-zat itu karena merupakan komponen penting dari proses fotosintesis.

Pengertian dan Jenis Berkas Pembuluh Pada Daun

Berkas pembuluh atau berkas vaskuler merupakan jaringan pembuluh yang berfungsi sebagai saluran penting dalam transportasi zat-zat penting sehingga jaringan ini biasa disebut jaringan pengangkut (vascular tissue). Jaringan ini bersifat permanen karena fungsinya yang penting. Berkas pembuluh pada daun merupakan kelanjutan berkas pembuluh dari akar dan batang. Berkas pembuluh pada daun terletak di pertulangan daun baik itu ibu tulang daun (costa), tulang cabang (nervus lateralis), dan urat daun (vena). Jika diamati struktur anatomi akan tampak berkas pembuluhnya.

Berkas pembuluh dibagi menjadi 2 yaitu pembuluh kayu (xilem) dan pembuluh tapis (floem):

1. Pembuluh kayu (xilem)

Pembuluh kayu (xilem) merupakan pembuluh yang terdiri atas sel-sel mati berlapis lignin. Disebut pembuluh kayu karena sel-selnya mengalami lignifikasi atau mengayu dan juga terdapat trakea yang berupa saluran. Selain sel-sel mati, terdapat juga sel hidup yaitu jenis sel parenkim xilem. Pembuluh kayu (xilem) terdapat pada bagian adaksial (sisi atas) pertulangan daun.

2. Pembuluh tapis (floem)

Pembuluh tapis (floem) merupakan pembuluh yang terdiri atas sel mati dan sel hidup. Sel hidup berupa sel parenkim floem dan sel pengiring yang bersifat aktif, namun hanya dimiliki kelompok tumbuhan tertentu. Pembuluh tapis (floem) dapat ditemukan pada bagian bawah (abaksial) daun atau punggung daun pada pertulangan daun.

Seperti yang diketahui bahwa baik pada akar dan batang dan daun, letak kedua jenis pembuluh ini (xilem dan floem) selalu berdekatan atau berdampingan dan susunannya mempunyai berbagai tipe. Terdapat perbedaan pertulangan daun pada daun tumbuhan monokotil dan dikotil. Hal ini membuat keduanya punya perbedaan yang jelas pada letak dan persebaran berkas pembuluh.

Fungsi pembuluh angkut pada tumbuhan paku

Morfologi Daun monokotil dan dikotil

Tulang daun pada tumbuhan monokotil adalah melengkung dan sejajar dengan sumbu daun atau meluas secara paralel pada helai daun. Sehingga jika diamati anatominya dengan potongan melintang, maka berkas pembuluh daun terlihat banyak jumlahnya dan letaknya sejajar dengan irisan melintang serta susunannya berdekatan.

Fungsi pembuluh angkut pada tumbuhan paku

Anatomi Daun Monokotil dan Dikotil

Tulang daun pada tumbuhan dikotil menyirip atau menjari. Ibu tulang daun (costa) letaknya di pusat atau sumbu daun, percabangan tulang daun menyebar ke seluruh bagian daun. Sehingga jika diamati anatominya dengan potongan melintang, maka dapat dilihat berkas pembuluh yang lebih sedikit jumlahnya dan letaknya berjauhan. Tak jarang juga dapat ditemukan tulang daun yang tampak terpotong membujur akibat percabangan tulang daunnya yang tersebar ke berbagai arah.

Fungsi Berkas Pembuluh Pada Daun

Fungsi berkas pembuluh pada daun secara rinci adalah sebagai berikut:

1. Xilem berfungsi mengangkut air dan unsur hara

Sebagai jaringan pembuluh yang mengangkut air dan unsur hara lainnya dari tanah oleh akar ke seluruh bagian daun melalui pertulangan daun untuk digunakan dalam proses fotosintesis. Berkas pembuluh pada daun merupakan kelanjutan dan terhubung dengan berkas pembuluh sebelumnya. Fungsi ini dilakukan oleh pembuluh kayu (xilem). Proses transpor yang terjadi dalam pembuluh ini bersifat pasif. Adapun mekanisme transpornya bermula dari akar. Menurut Lakitan (2011) dalam Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan, terdapat beberapa teori pengangkutan air di dalam pembuluh kayu (xilem):

  • Tekanan akar. Air yang naik dikarenakan adanya tekanan dari akar. Kondisi ini dapat diukur dan hanya dapat diamati pada kondisi substrat yang mempunyai cukup ketersediaan air. Proses ini juga tidak terjadi pada semua spesies.
  • Kapilaritas. Merupakan gaya dorong air yang menyebabkan naiknya permukaan cairan. Cairan ditarik oleh dinding bagian dalam. Namun, proses ini tidak cukup membuat air mencapai seluruh bagian tumbuhan (hanya ketinggian tertentu).
  • Kohesi. Merupakan gaya tarik menarik antara molekul air. Terdapat tiga elemen dasar dari teori ini yaitu, perbedaan potensi air antara tanah dan atmosfir (tenaga pendorong), tenaga hidrasi dinding pembuluh xilem, dan dari gaya kohesi antara molekul air di dalam pembuluh xilem. Faktor penggerak atau tenaga tarikan disebabkan oleh adanya proses transpirasi, serapan air secara osmotik oleh sel-sel hidup di sekitar pembuluh xilem, dan tenaga hidrasi. Teori inilah yang mampu menjelaskan pergerakan vertikal air pada pembuluh kayu (xilem).

2. Floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis

Sebagai jaringan pembuluh yang mengangkut hasil fotosintesis berupa karbohidrat dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. Fungsi ini dilakukan oleh pembuluh tapis (floem). Hasil fotosintesis berupa karbohidrat/gula akan ditranspor melalui tulang daun yang lebih kecil menuju tulang daun yang lebih besar. Mekanisme dalam proses transpor terkait fungsinya disebut dengan translokasi.

Translokasi karbohidrat atau gula akan dialirkan berdasarkan gradien konsentrasi. Artinya perbedaan gradien konsentrasi menyebabkan bergeraknya konsentrasi karbohidrat/gula dari konsentasi tinggi ke konsentrasi rendah (sel-sel yang ada diberbagai jaringan) untuk memperoleh pasokan energi. Oleh karena itu, sel-sel yang terdapat di pembuluh tapis (floem) bersifat aktif.

3. Berfungsi sebagai kerangka dan penopang daun 

Sebagai komponen penyusun tulang daun yang berfungsi sebagai kerangka, penopang daun dan menjadikannya kuat serta memberikan bentuk helain daun. Berbagai jenis tulang daun memberikan ciri khas tersendiri pada kelompok tumbuhan seperti tumbuhan monokotil dan dikotil. Jenis-jenis tulang daun yang diketahui adalah tulang daun menyirip, menjari, sejajar, dan melengkung. Di dalam tulang daun terdapat selaput sklerenkim yang menutupi seluruh atau hanya sebagian saja dari berkas pembuluh. Sklerenkim merupakan jaringan yang berfungsi sebagai penyokong.

Jadi, berkas pembuluh dapat ditemukan pada pertulangan daun dan berkas pembuluh tersebut berfungsi dalam transpor zat-zat yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Demikianlah pembahasan tentang fungsi berkas pembuluh pada daun. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita.