Saat ini banyak tersedia kain yang berkualitas bagus, tetapi tentu sajakain tersebut masih mengandung kanji. Tetapi terkadang saat ini banyak
Memilih untuk menggunakan bahan kain mori dan bahan pewarna batik yang berkualitas memang menjadi salah satu cara paling tepat yang dapat dilakukan untuk menghasilkan kain batik dengan kualitas terbaik. Tapi itu saja tidak cukup, pasalnya masih ada sejumlah bahan lain yang tidak kalah penting yaitu berupa zat pembantu. Sumber : http://fashion-history.lovetoknow.com/ Bahan atau zat pembantu yang biasa digunakan dalam proses pembuatan batik tersebut secara keseluruhan berperan untuk menyempurnakan batik. Baik itu membantu agar lilin yang menempel pada kain mudah lepas pada saat direbus atau agar pewarna batik melekat sempurna ke dalam serat kain mori. Sumber : http://www.turtlehand.com/ Bergantung pada fungsi dan kegunaannya bahan atau zat pembantu yang diperlukan untuk membuat batik sendiri masih dibagi lagi menjadi beberapa jenis. Beberapa diantaranya yakni berupa caustic soda, soda abu, TRO (turkish red oil), teepol, asam chloride, asam sulfat, tawas, kapur, obat ijo/air ijo dan minyak kacang.
Sumber : https://sk.pinterest.com/ Setelah menyimak pembahasan di atas, sekarang sahabat Fitinline jadi makin tahu kan kalau dalam proses pembuatan batik itu bahan yang dibutuhkan benar-benar kompleks. Jadi jangan heran kalau kain batik yang dijual dipasaran harganya memang sedikit lebih mahal dari bahan kain lainnya. Sumber : https://www.pinterest.com/ Semoga bermanfaat.
Batik memiliki Fungsi Ganda, yaitu fungsi praktis dan estetis. Secara praktis, kain batik dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan akan pakaian, penutup tempat tidur, taplak meja, sarung bantal dan sebagainya. Secara estetis, batik lukis bisa di bingkai dan dijadikan perhiasan ruangan. 109 Motif Batik Motif Batik Flora Motif Batik Fauna Motif Batik Geometris Motif Batik Figuratif Alat Membatik •Canting, merupakan alat yang digunakan menulis dengan menggunakan lilin untuk membuat motif- motif hias yang diinginkan. Menurut fungsinya, canting terdiri atas canting reng-rengan (untuk batikan pertama kali sesuai dengan polanya) dan canting isen (untuk mengisi bidang batik). Menurut ukurannya, canting terdiri atas canting kecil, canting sedang, dan canting besar. Gawangan atau tiang penyangga, untuk membentangkan kain, terbuat dari bambu atau kayu. Kompor, berfungsi untuk proses mencairkan lilin saat proses membatik dan menghilangkan lilin saat melorod. Selain kompor, biasanya juga menggunakan pemanas lain berupa anglo.Wajan, berfungsi juga untuk proses mencairkan lilin. biasanya wajan yang digunakan wajan berukuran kecil atau sedang Ember digunakan saat proses pewarnaan, dalam proses pewarnaan membutuhkan beberapa ember sesuai pewarnaan yang dibutuhkan. Panci besar, berguna untuk proses pelarutan lilin dan menghilangkan lilin yang melekat pada kain. Sarung tangan diperlukan sebagai pelindung tangan pada saat mencampur bahan pewarnaan mencelupkan kain ke dalam cairan pewarna. Selama penyiapan warna dan pewarnaan kain, pergunakanlah selalu sarung tangan karena bahan pewarna batik terbuat dari bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan kulit dan pernafasan, kecuali pewarna alami Bahan Membatik Kain yang bisa digunakan untuk bahan batik adalah kain yang mudah menyerap zat-zat pewarna batik. Kain mori primisima salah satu jenis kain yang memiliki kualitas tinggi, selian itu juga dapat menggunakan kain mori prima yang memiliki kualitas sedang. Malam atau lilin batik berfungsi untuk penahan warna batik sehingga bisa memunculkan pola. Ada beberapa jenis malam yang bisa digunakan dalam membatik, diantaranya malam klowong (digunakan untuk mempertegas pola), malam tembok (digunakan untuk mengisi bidang luas) dan malam bironi (digunakan untuk isen-isen) Pewarna naphtol banyak sekali dipakai dalam pembatikan,penggunaanya mudah, praktis dan daya tahan cukup baik terhdap sinar matahari. Cat warna ini terdiri dari 2 bagian: naphtol yang selalu menggunakan kode huruf AS,dan Garam (diazo) pembangkit warna. Soda abu diguanakan untuk membantu proses penglorodan /penglupasan malam pada kain batik, cara penggunaanya, soda abu dicampurkan kedalam air panas kemudian dimasukan kain yang telah diberi malam. Cara Membatik Membuat pola ('Molani') dalam membuat pola terlebih dulu dibuatkan pola hias pada kertas. Pola dibuat sesuai dengan ukuran yang sebenarnya seperti yang akan tergambar pada kain. Kain lalu diletakkan di atas kertas tersebut. Gambar motif pada kertas akan terlihat menembus kain. Kita tinggal menjiplaknya dengan menggunakan pensil. Setelah kain di pola, siapkan alat untuk mencanting seperti malam, canting, kompor dan wajan, kemudian panaskan malam untuk proses mencanting, hal yang harus diperhatikan saat memanaskan malam, suhu panas diusahakan stabil dan jika sudah terlalu panas dan malam mendidih sebaiknya api di kecilkan atau dimatikan. 111 Proses pemberian malam dilakukan dengan cara menuliskan cairan malam ke atas permukaan kain dengan menggunakan alat canting. Cara mencantingnya mengikuti gambar motif yang telah dibuat, dilakukan dari kiri ke kanan dan dari bawah ke atas. Dalam proses pemberian malam/lilin yang pertama pada pola dasar disebut dengan istilah 'Nglowong'. Untuk pemberian malam pada gambar motif berupa bidang yang luas digunakan canting dengan ujung lubang yang besar dan biasa disebut dengan 'Nembok'. kemudian untuk membuat isian pada pola motif menggunakan canting dengan ujung lubang yang kecil disebut 'Nitiki'. Membatik pada bagian belakang kain dengan mengikuti pola pemalaman pertama pada tembusannya sering disebut "Nembusi". Malam atau lilin dipastikan untuk menembus pada kain, akibat jika malam tidak tembus pada kain, kain yang tertutup malam bisa ikut terwarna Tahap selanjutnya Pewarnaan,dalam proses pewarnaan kain yang telah dicanting di basahi dengan menggunakan air,kemudian kain batik tersebut direndam kedalam larutan Naphtol yang dilarutkan dengan air hangat. Agar hasil pewarnaan merata pada seluruh bagian kain, maka sebaiknya ada gerakan, dengan menarik ulur kain dengan hati-hati. Setelah proses mencelup selesai, kain diangkat dan digantung ditempat yang teduh. Kain yang telah dicelupkan dan diangin-anginkan, dimasukkan kedalam larutan garam diazonium dalam keadaan terbuka dan segera jadi merata.Oleh karena reaksi pembangkit warna cepat, maka volume larutan pembangkit harus cukup dan komponen diazo harus lebih besar dari pada Naphtol yang dibangkitkan. Kemudian kain batik berubah menjadi bewarna, lalu angkat dan kain dijemur ditempat yang teduh. Melorod merupakan tahap akhir dalam proses pembuatan batik. Dalam tahap ini, kain batik yang sudah diberi warna dimasukkan ke dalam air mendidih yang sudah tercampur dengan larutan soda abu, pastikan malam/lilin batik tidak menempel pada kain batik, setelah dipastikan tidak ada lilin yang menempel, angkat kain batik, kemudian diangin-anginkan hingga kering Setelah proses Nglorod, batik diangin –anginkan Kemudian kain batik dapat di setrika dan dipakai sesuai dengan kebutuhan kita. Metode Pembelajaran Metode pembelajaran yang digunakan yaitu : 1. Ceramah, 2. Diskusi, 3. Tanya jawab, dan 4. Pemberian tugas. Pendekatan: Eksplorasi, elaborasi, konfirmasi G. Langkah-langkah Kegiatan Pertemuan Pertama : 1. Kegiatan Pendahuluan No Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Waktu 1. Mengucap salam Siswa menjawab salam 15 menit 2 Membimbing untuk doa bersama Siswa berdoa menurut kepercayaan masing- masing 3. Absensi siswa, jika ada yang tidak masuk (misal sakit) guru meminta siswa untuk mendoakan bersama. Siswa memperhatikan dan menjawab 4. Menjelaskan tujuan pembelajaran Siswa memperhatikan dengan cermat 5. Pertanyaan : Motivasi dan apresepsi Anak – anak diminta menceramti sergam batik yang dipakai setiap siswa Prasyarat pengetahuan Mendefinisikan pengertian batik tulis Siswa menjawab mengamati dengan cermat 2. Kegiatan Inti No Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Waktu 113 Mengamati Guru menayangkam gambar karya kriya batik Siswa mengamati dengan tenang, cermat dan teliti Gambar yang disajikan. Menanya Guru memancing siswa untuk bertaya tentang hal yang belum diketahui Siswa bertanya tentang hal-hal yang berkaitan dengan Batik tulis 2. Elaborasi Mengumpulkan informasi guru menjelaskan cara membatik guru menjelaskan setiap alat dan bahan yang digunakan dalam membatik siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai pengertian, , fungsi, motif batik Siswa mempelajari LKS yang diberikan dan mencermati kegiatan yang akan di lakukan Menalar guru membimbing siswa untuk membedakan karya batik tulis dan batik cap guru membimbing siswa untuk memberikan contoh macam motif batik siswa untuk membedakan karya gambar ilustrasi komik siswa untuk memberikan contoh macam motif batik Mengomunikasikan Guru meminta masing- masing perwakilan beberapa Siswa mempresentasikan hasil belajarnya siswa maju untuk menjelaskan teknik membatik 3. Konfirmasi Guru memberikan penjelasan tentang pekerjaan siswa dengan pertanyaan- pertanyaan yang mengarahkan siswa sesuai tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Siswa memperhatikan dengan cermat. Siswa mencatat penjelasan. Guru memberikan apresiasi kepada siswa yang menggambar dengan bagus Siswa memberikan umpan balik dengan memberikan tepuk tangan kepada siswa yang karyanya bagus 3. Kegiatan Penutup No Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Waktu 1. Guru membimbing peserta didik untuk menarik kesimpulan dari hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan. Siswa memperhatikan dan memberikan umpan balik. 15 menit 2. Guru memberikan soal lisan tentang pengertian, unsur seni dan ragam bentuk gambar ilustrasi Guru memberi tugas : untuk pembelajaran selanjutnya yaitu membuat gmabr ilustrasi dengan gamabr komik Siswa memperhatikan dengan cermat. Siswa mempelajari dan mencari referensi gambar komik 115 H. Alat dan Sumber Belajar Media : Spidol, White board, dan media peraga. Sumber Belajar : . Buku Seni budaya “ Seni Budaya untuk SMP kelas VIII “ kelas VIII SMP karangan Tim Abdi Guru. I. Penilaian Buatlah karya kriya tekstil batik tulis Dengan ukuran kain 50 cm x 50 cm dengan teknik batik tulis dengan objek flora atau fauna di sekitar kalian! Sleman, 28 Januari 2016 Guru Mata Pelajaran Bambang Robyngun, S.Pd. NIP. 19590107 198403 1 008 LAMPIRAN 2 |