Nama :Irene Dafina MaisyaKelas : XI IPS 2Jawablah pertanyaan berikut, setelah kalian membaca cerpen “Robohnya Surau Kami”halaman 103.1.Dimana dan kapan peristiwa tersebut terjadi ?jawab :peristiwa haji saleh: Neraka, setelah hari akhir.Peristiwa ajo sidi bercerita kpd kakek: rumah, malam hari atau kemarin.Peristiwa kakek meninggal:rumah, pagi hari.2.kata-kata “Robohnya Surau Kami” itu maksudnya apa ?jawab :maksudnya adalah runtuhnya kesombongan kami (Haji saleh dan jemaah suatusurau) yang selalu mementingkan agamanya daripada keluarganya.2.Pesan-pesan apa sajakah yang disampaikan pengarang melalui cerita tersebut?jawab :1.) jangan cepat marah jika ada orang yang mengejek atau menasehati karenaperbuatan kita yg kurang layak dihadapan orang lain2.) jangan tinggi hati akan perbuatan baik yang kita lakukan dihadapan manusia,akantetapi bisa aja perbuatan tsb kurang baik di mata Tuhan.3.) Jangan gampang terpesona oleh gelar dan nama besar, bisa aja itu bisamencelaikaiinya.4.) jangan menyia-nyiakan apa yang kamu miliki.
You're Reading a Free Preview Gempa Bumi Lombok Gempa bumi berkekuatan 7 skala lichter kembali mengguncang Lombok. warga panik dan menyelamatkan diri ke dataran tinggi karena ada i … Mau tanya cnit itu apa ya? Kegunaan nya apa? Kalo cnit banyak bisa buat apa? Plisss kasih tau dong Jelaskan Ap Itu UKBI Dan Ap Yg Perlu Dipelajari Untuk Tesnya apa yang dimaksud dgn kata mutakhir Cerita Bahasa Inggrisubahlah menjadi tulisan Bahaaa Inggris !" Misi Untuk Menyelamatkan Bulan Dan Bumi , Bagian Keempat "Semuanya : AYO , SELAMATKAN B … 24-06-2k22_________________Disuatu lapak komen_________________Mi : "Halo dek!" /menyapa si adek/Si Adek : "-_- masih rank bawah pula" /mengsombong/Mi … apakah wajar jika umur 15 tahun masih kelas 8? bukan karena ketinggalan tapi karena terlambat sekolah . Bu Nanet tak dapat mengelak dari semua kecurigaan karena Bu Silvia mengenali anggrek-anggrek hitam koleksinya. Berdasarkan peristiwa tersebut, sebut … ︎ ︎ ︎ ︎ ︎ ︎ ︎ ︎ ︎ ︎ ︎ ︎ ︎ ︎ ︎ ︎ ︎ Tolong buatkan puisi nama yang berawalan huruf SMAN
Cerita pendek adalah cerita yang menurut wujud fisiknya berbentuk pendek, yang habis dibaca dalam waktu sekitar sepuluh menit atau setengah jam, jumlah katanya sekitar 500 hingga 5.000 kata. Oleh karena itu, cerita pendek sering diungkapkan dengan “cerita yang dapat dibaca dalam sekali duduk”. PembahasanKata tanya dimana untuk menanyakan latar tempat pada cerpen Robohnya Surau Kami. Sedangkan kata kapan, menanyakan waktu terjadinya penggalan cerpen tersebut. Pertanyaan-pertanyaan seperti ini disebut dengan pertanyaan literal atau pertanyaan bacaan, seperti kapan, dimana, siapa, dan bagaimana. KesimpulanPerhatikan pada bagian awal cerpen: Alangkah tercengangnya Haji Saleh, karena di neraka itu banyak temannya di dunia terpanggang panas, merintih kesakitan. Dan ia tambah tak mengerti lagi dengan keadaan dirinya, karena semua orang yang dilihatnya di neraka tak kurang ibadatnya dari dia sendiri. Bahkan, ada salah seorang yang telah sampai empat belas kali ke Mekah dan bergelar Syeh pula. Lalu Haji Saleh mendekati mereka, lalu bertanya kenapa mereka di neraka semuanya. Tetapi sebagaimana Haji Saleh, orang-orang itu pun tak mengerti juga. “Bagaimana Tuhan kita ini?” kata Haji Saleh kemudian. “Bukankah kita disuruh-Nya taat beribadah, teguh beriman? Dan itu semua sudah kita kerjakan selama hidup kita. Tapi kini kita dimasukkan ke neraka.” “Ya. Kami juga berpendapat demikian. Tengoklah itu, orang-orang senegeri kita semua, dan tak kurang ketaatannya beribadat.” “Ini sungguh tidak adil.” “Memang tidak adil,” kata orang-orang itu mengulangi ucapan Haji Saleh. “Kalau begitu, kita harus minta kesaksian kesalahan kita. Kita harus mengingatkan Tuhan, kalau-kalau ia silap memasukkan kita ke neraka ini.” “Benar. Benar. Benar,” sorakan yang lain membenarkan Haji Saleh. “Kalau Tuhan tak mau mengakui kesilapan-Nya, bagaimana?” suatu suara melengking di dalam kelompok orang banyak itu. Latar waktu pada penggalan ini adalah ketika Yaimul Jaza’, yaitu waktu ketika masa perhitungan (hisab) telah selesai, dan Allah memberikan balasan atas perbuatannya selama di dunia. Latar tempat pada penggalan ini adalah di neraka. Perhatikan pada penggalan di akhir cerita: Demikian cerita Ajo Sidi yang kudengar dari Kakek. Cerita yang memurungkan Kakek. Dan besoknya, ketika aku mau turun rumah pagi-pagi, istriku berkata apa aku tak pergi menjenguk. “Siapa yang meninggal?” tanyaku kaget. “Kakek.” “Kakek?” “Ya. Tadi subuh Kakek kedapatan mati di suraunya dalam keadaan yang ngeri sekali. Ia menggorok lehernya dengan pisau cukur.” “Astaga. Ajo Sidi punya gara-gara,” kataku seraya melangkah secepatnya meninggalkan istriku yang tercengang-cengang. Latar waktu: Keesokan harinya di pagi hari (Dan besoknya, ketika aku mau turun rumah pagi-pagi, istriku berkata apa aku tak pergi menjenguk.) Latar tempat: di rumahku. Aku mencari Ajo Sidi ke rumahnya. Tetapi aku berjumpa sama istrinya saja. Lalu aku tanya dia. “Ia sudah pergi,” jawab istri Ajo Sidi. “Tidak ia tahu Kakek meninggal?” “Sudah. Dan ia meninggalkan pesan agar dibelikan kafan buat Kakek tujuh lapis.” “Dan sekarang,” tanyaku kehilangan akal sungguh mendengar segala peristiwa oleh perbuatan Ajo Sidi yang tidak sedikit pun bertanggung jawab,” dan sekarang ke mana dia?” “Kerja.” “Kerja?” tanyaku mengulangi hampa. “Ya. Dia pergi kerja.” Latar waktu: Pagi hari. Latar tempat: Rumah Ajo Sidi. Pelajari lebih lanjutSoal pilihan ganda mengenai cerpen, dapat dilihat di: brainly.co.id/tugas/2864951 Alur progresif dan alur regresif pada cerpen, dapat dilihat di: brainly.co.id/tugas/4690663 ---------------------------- Detil JawabanKelas: XI Mapel: Bahasa Indonesia Bab: Meneladani Kehidupan dari Cerita Pendek (bab 4) Kode: 11.1.4 Kata Kunci: cerpen, pertanyaan literal, cerpen Robohnya Surau Kami |