Apa maksud tower untuk litebeam

We test, inspect and restore all SYSCOM products to working conditions.
Limited and up-to-date stocks

LiteBeam_LBE-M5-23_QSG

Product Specifications, Prices, and Pictures Disclaimer:
Technical specifications, characteristics, functions, colors, prices and pictures are true as of last update of this website. Due to occasional changes in technology some of these mentioned may change. The final prices are calculated with a 4% additional discount considering payment method is cash or wire transfer. The price can increase depending on the payment type.
ODC Models ( Overseas Distribution Center) are subject to price changes due to tariffs or import fees, please check pricing with your sales representative.

Akhir Januari 2018 TP-Link merilis produk anyar TP-Link Pharos CPE610, produk yang dijagokan untuk menyaingi kejayaan produk Ubiquiti Litebeam M5 23dBi ini memiliki spesifikasi yang cukup menarik seperti menggunakan chipset Qualcomm 560MHz serta Transmit Power mencapai 790mW, bandingkan dengan Ubiquiti Litebeam M5 23dBi yang memakai chipset Atheros 533MHz dengan TX Power hanya 394mW (lihat spesifikasi TP-Link Pharos CPE610 disini).

Selain itu bentuk juga didesain mirip dengan Ubiquiti Litebeam M5 23dBi.

Nah sebagai produk pendatang baru tentu pengguna membutuhkan informasi seperti apa kemampuan produk ini?

Untuk itu tim teknis JogjaBolic akan menyajikan hasil tes internal JB untuk Anda.

Perangkat CPE yang kami tes ada 3 jenis yaitu

1. Ubiquiti Airgrid M5 23dBi
2. Ubiquiti Litebeam M5 23dBi
3. TP-Link Pharos CPE610 5GHz 23dBi

Kondisi tes sbb :

1. Client menggunakan laptop dgn USB Wifi TP-Link Archer T2U dengan aplikasi NetStumbler
2. Posisi laptop dari CPE sekitar 20mtr dan terhalang beberapa lapis tembok
3. Ketiga CPE yg dites terpasang antena bawaan diarahkan ke laptop dengan konfigurasi standar
4. Parameter yang dites : TP-Link App signal strength, ping test, NetStumbler signal strength

Hasil Tes Ubiquiti Airgrid M5 23dBi

TP-Link App Signal Strength terpantau 3 bar

Hasil Ping test tidak ada RTO & masih dibawah 10ms

NetStumbler terpantau signal terkuat -52dBm

Hasil Tes Ubiquiti LiteBeam M5 23dBi

TP-Link App Signal Strength terpantau 2 bar

Hasil Ping test tidak ada RTO & fluktuatif mencapai 3digit

NetStumbler terpantau signal terkuat -65dBm

Hasil Tes TP-Link Pharos CPE610

TP-Link App Signal Strength terpantau 3 bar

Hasil Ping test masih dibawah 1digit namun ada RTO

NetStumbler terpantau signal terkuat -70dBm

Kesimpulan

1. TP-Link App Signal Strength. Ketiga CPE memberikan signal strength antara 2 s/d 3 bar. Harap diingat bahwa kondisi tes terhalang beberapa lapis tembok.
2. Ping test. Kedua CPE merk Ubiquiti mampu melayani ping test tanpa mengalami RTO sama sekali. Sedangkan TP-Link Pharos CPE610 mengalami beberapa kali RTO dengan dibebani data sebesar 32bytes.
3. NetStumbler signal strength. TP-Link Pharos CPE610 dengan TX Power paling besar, namun harus mengakui keunggulan Litebeam M5 23dB dan Airgrid M5 23dBi. Hal ini dapat dimaklumi karena Ubiquiti menggunakan chipset Atheros sedangkan TP-Link Pharos CPE610 menggunakan chipset Qualcomm. Wajar jika harga kedua CPE Ubiquiti ini lebih mahal.

Opini Kami

TP-Link Pharos CPE610 layak dijadikan pilihan jika beban data yang ditransmisikan tidak terlalu besar. Sebaliknya, Ubiquiti Airgrid M5 23dBi dan Ubiquiti Litebeam M5 23dBi lebih mumpuni untuk mentransmisikan data besar seperti CCTV, multimedia streaming, dll. Hal ini berdasarkan testimoni pelanggan kami yang puas dengan kedua CPE Ubiquiti tersebut.

Dari sisi harga, TP-Link Pharos CPE610 lebih menarik, karena dijual dengan harga yang jauh lebih murah dari kedua CPE Ubiquiti diatas.

Dari sisi garansi, TP-Link Pharos CPE610 berani memberikan garansi lebih lama yaitu 2 (dua) tahun. Hal ini tentu memberikan jaminan lebih bagi pengguna dibandingkan kedua CPE Ubiquiti yang hanya 1 tahun.

Pilihan akhir ada pada pengguna. Sesuaikan dengan kebutuhan dan budget Anda.

Terimakasih

Rafiq M Siregar, S.T, M.Kom