Daratan eropa dan asia pernah bersatu yang dikenal dengan nama

Seperti inilah bentuk bumi jika bersatu lagi | Indy100

Laporan Wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati

Grid.ID – Bumi yang kita tinggali sekarang dikenal memiliki 7 benua.

Benua adalah daratan luas yang berada di permukaan Bumi. 

Benua memiliki Luas daratan yang lebih besar dari Pulau. 

Ketujuh Benua tersebut di antaranya adalah Benua Asia, Benua Eropa, Benua Afrika, Benua Amerika Utara, Benua Amerika Selatan, Benua Australia dan Benua Antartika.

( BACA JUGA: Jangan Malas, Ayo Bakar Lemakmu dengan 4 Gerakan Ini, Cuma 4 Menit loh! )

Meski terpisahkan lautan, rupanya pemandangan berbeda muncul di bumi sekitar 300 juta tahun yang lalu.

Dilansir Grid.ID dari Indy100, semua Benua di bumi yang kita tinggali ternyata pernah menyatu.

Hal ini diduga terjadi sekitar 335 juta tahun yang lalu.

Saat itu bumi terdiri dari sebuah benua bernama Pangaea.


Page 2


Page 3

Daratan eropa dan asia pernah bersatu yang dikenal dengan nama

Seperti inilah bentuk bumi jika bersatu lagi | Indy100

Laporan Wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati

Grid.ID – Bumi yang kita tinggali sekarang dikenal memiliki 7 benua.

Benua adalah daratan luas yang berada di permukaan Bumi. 

Benua memiliki Luas daratan yang lebih besar dari Pulau. 

Ketujuh Benua tersebut di antaranya adalah Benua Asia, Benua Eropa, Benua Afrika, Benua Amerika Utara, Benua Amerika Selatan, Benua Australia dan Benua Antartika.

( BACA JUGA: Jangan Malas, Ayo Bakar Lemakmu dengan 4 Gerakan Ini, Cuma 4 Menit loh! )

Meski terpisahkan lautan, rupanya pemandangan berbeda muncul di bumi sekitar 300 juta tahun yang lalu.

Dilansir Grid.ID dari Indy100, semua Benua di bumi yang kita tinggali ternyata pernah menyatu.

Hal ini diduga terjadi sekitar 335 juta tahun yang lalu.

Saat itu bumi terdiri dari sebuah benua bernama Pangaea.

Jakarta -

Di bumi ini terdapat enam benua. Di antara seluruh benua tersebut, terdapat dua benua yang terdapat dalam satu daratan dan hanya dipisahkan oleh Pegunungan Ural. Seperti apa penjelasannya?

Seperti diketahui, Benua terluas di dunia adalah Benua Asia. Sementara, Benua Australia dianggap sebagai yang terkecil. Benua sendiri artinya adalah daratan yang luas dan dikelilingi oleh lautan, demikian menurut buku Top Book SD kelas VI karya Tim Sigma.

Dua benua yang hanya dibatasi Pegunungan Ural

Seperti disebutkan sebelumnya, di permukaan bumi ini ada dua benua yang merupakan satu daratan dan hanya dibatasi Pegunungan Ural. Kedua benua tersebut adalah Benua Asia dan Benua Eropa, demikian berdasarkan buku Bahas Tuntas 1001 Soal IPS SD kelas 4, 5, & 6 karya Forum Tentor.

Disebabkan hal ini pula, kedua benua tersebut disebut Eurasia. Pegunungan Ural menjadi batas timur Benua Eropa dan batas baratnya adalah Samudra Atlantik.

Lalu, batas utara Benua Eropa adalah Laut Arktik. Sedangkan batas selatannya adalah Laut Tengah dan Laut Hitam.

Sementara, batas utara Benua Asia adalah Samudra arktik dan Selat Bering. Batas selatannya adalah Samudra Hindia.

Selanjutnya, batas timur Benua Asia adalah Samudra Pasifik dan batas baratnya merupakan Laut Merah dan Pegunungan Ural.

Mengapa Benua Asia dan Eropa dianggap sebagai benua yang berbeda?

Benua Asia dan Eropa dianggap sebagai benua yang berbeda karena perbedaan budaya yang sangat terlihat dari keduanya. Perbedaan ini terletak pada sifat sosial, karakteristik, iklim, hingga perekonomiannya.

Benua Asia mempunyai iklim tropis, sedangkan Benua Eropa beriklim subtropis. Kemudian, di bidang ekonomi, Benua Asia cenderung pada sektor perikanan, perkebunan, pertanian, dan yang lain. Sementara Benua Eropa cenderung pada sektor industri.

Di samping itu, penduduk Eropa menyebut Benua Asia sebagai benua kuning karena mayoritas adalah ras mongoloid berkulit kuning. Sedangkan Benua Eropa dijuluki sebagai benua biru karena mayoritas penduduknya memiliki bola mata berwarna biru.

Dapat disimpulkan Benua Asia dan Eropa secara fisik terletak pada satu daratan dan hanya terpisah Pegunungan Ural. Tetapi, dianggap dua benua berbeda karena ketidaksamaan budayanya.

Fakta yang menarik bukan, detikers?

Simak Video "20 Orang Tewas Setelah Bus Jatuh ke Jurang di Pegunungan Andes"



(nah/lus)

Jakarta -

Alasan benua Eropa dan Asia dianggap sebagai benua yang berbeda adalah karena perbedaan budaya yang sangat terlihat dari kedua benua tersebut. Perbedaannya mencakup sifat sosial, karakteristik, iklim, hingga sektor perekonomiannya.

Benua Asia dan Eropa juga memiliki karakteristik benua yang berbeda. Benua Asia memiliki iklim tropis sedangkan Eropa beriklim subtropis. Sedangkan dari sektor ekonomi benua Asia fokus kepada perikanan, perkebunan, pertanian, dan lainnya. sedangkan Eropa lebih berfokus kepada sektor industri.

Berikut adalah penjelasan mengenai Benua Asia dan Eropa yang dikutip dari laman Kabupaten Siak:

Benua Asia

Benua Asia memiliki luas permukaan bumi 510.074.600 km2, meliputi daratan seluas 148.940.540 km2 (30%) dan lautan 361.134.060 km2 (70%). Benua Asia disebut juga sebagai benua kuning.

Hal tersebut dikarenakan mayoritas Benua Asia adalah ras mongoloid yang memiliki kulit yang kuning. Sebutan itu dahulu digunakan masyarakat Eropa untuk menunjuk Benua Asia.

Berikut adalah penjabaran mengenai Benua Asia:

1. Letak

Benua Asia terletak di antara 26 derajat BT - 170 derajat BB dan 11 derajat LS - 80 derajat LU. Secara geografis Benua Asia berada di belahan bumi bagian timur serta memanjang dari belahan utara hingga selatan.

Benua Asia terletak bersebelahan dengan benua Eropa dan Australia. Benua Eropa dan Asia memiliki daratan yang tersambung sehingga disebut Eurasia.

Letak Asia juga diapit oleh Benua Eropa di bagian barat dan benua Australia di bagian selatan. Selain itu Benua Asia juga berada di antara tiga perairan samudra luas yaitu Samudra Hindia, Samudra Pasifik, dan Samudra Arktik.

2. Luas

Benua Asia adalah benua terbesar di dunia. Benua Asia memiliki luas mencapai 44.391.000 km2.

3. Batas

Batas wilayah Benua Asia adalah sebagai berikut.

a) Batas utara: Samudra Arktik.

b) Batas timur: Samudra Pasifik, Selat Bering.

c) Batas selatan: Samudra Hindia.

d) Batas barat: Laut Tengah, Laut Merah, Pegunungan Ural.

Benua Eropa

Benua Eropa dijuluki sebagai benua biru. Hal tersebut dikarenakan mayoritas penduduk Eropa memiliki bola mata berwarna biru. Kedua, Sejak zaman dahulu, banyak kerajaan terkenal berada di benua Eropa sehingga dikenal adanya istilah darah biru (bangsawan).

Benua Eropa adalah benua yang secara fisik menjadi satu dengan daratan Asia. Keduanya dipisahkan oleh sebuah pegunungan yang bernama Ural. Alasan Benua Eropa dan Asia dianggap sebagai benua yang berbeda adalah karena perbedaan budaya.

Benua Eropa terletak pada 90 BB-600 BT dan 350 LU-800 LU. Jika dilihat letaknya, Benua Eropa berada di luar wilayah tropis. Artinya, iklim di wilayah Benua Eropa adalah subtropis dan sedang.

Benua Eropa memiliki empat musim yaitu musim semi, panas, gugur, dan dingin. Luas Benua Eropa mencapai 10.355.000 km2.

Benua Eropa terbagi menjadi empat kawasan yaitu Eropa Barat, Timur, Selatan, dan Utara. Pembagian wilayah tersebut didasarkan dari aspek fisik dan budaya. Pada saat ini pewilayahan semacam ini sudah mulai pudar dengan adanya ikatan secara ekonomi dan politik melalui lembaga Uni Eropa (European Union).

Jadi alasan Benua Eropa dan Asia dianggap sebagai benua yang berbeda adalah karena perbedaan budaya. Apakah detikers sudah memahaminya?

Simak Video "Jokowi Beri Arahan soal Perubahan Iklim, Singgung Mitigasi-Big Data"



(atj/nwy)

Pangea atau Pangaea disebut juga Pangeae adalah Superbenua yang ada selama era akhir Paleozoikum dan awal Mesozoikum, terbentuk sekitar 300 juta tahun yang lalu[1] dan mulai retak sekitar 200 juta tahun yang lalu, sebelum komponen benua dipisahkan menjadi konfigurasi mereka saat ini.[2] Berbeda dengan saat ini dan sebaran massa benuanya, sebagian besar Pangea berada di belahan bumi selatan dan dikelilingi oleh superlautan, Panthalassa.[3]

Daratan eropa dan asia pernah bersatu yang dikenal dengan nama
Pangea

Pangea selama era Mesozoikum sekitar 250 juta tahun lalu.

Sejarah benuaTerbentuk300 - 250 juta tahun laluJenisSuperbenuaHari ini bagian dari

  • Asia
  • Eropa
  • Afrika
  • Amerika Utara
  • Amerika Selatan
  • Australia
  • Antarktika

serta pulau pulau di sekitar benua.

Benua lebih kecil

  • Laurentia
  • Baltica
  • Kazakhstania
  • Siberia
  • China Utara
  • China Selatan
  • China Timur
  • Kongo (benua)
  • India (benua)
  • Kraton Amazonia
  • Kraton Afrika Barat
  • Kraton Tanzania
  • Kalahari (benua)
  • Kraton San Fransisko
  • Kraton Rio Apa
  • Kraton Rio de la plata
  • Kraton Yilgarn
  • Kraton Zimbabwe
  • Kraton Kaapvaal
  • Kraton Pilbara
  • Kraton Superior
  • Kraton Antarktika Timur

Lempeng tektonik

  • Lempeng Eurasia
  • Lempeng Amerika Utara
  • Lempeng Amerika Selatan
  • Lempeng Afrika
  • Lempeng Indo-Australia
  • Lempeng Antarktika
  • Lempeng Arab

Daratan eropa dan asia pernah bersatu yang dikenal dengan nama

Animasi pemisahan Pangea.

Pangea adalah superbenua terbaru yang pernah ada dan yang pertama kali direkonstruksi oleh ahli geologi.[3]

Nama Pangea berasal dari Yunani Kuno, (πᾶν) pan "seluruh" dan Gaia (Γαῖα) yang berarti "bumi".[4] Nama itu diciptakan pada simposium 1927 dibahas Alfred Wegener tentang teori pergeseran benua. Dalam bukunya The Origin of Continents and Oceans (Die Entstehung der Kontinente und Ozeane), pertama kali diterbitkan pada tahun 1915, ia menduga bahwa semua benua pada satu waktu pernah membentuk super benua tunggal yang ia sebut "Urkontinent", sebelum kemudian pecah dan hanyut ke lokasi mereka saat ini.[5]

Keberadaan Pangea pertama kali diusulkan tahun 1912, namun, jauh sebelum penemuan alat-alat ini pengembangan teori modern lempeng tektonik.

Ahli Meteorologi Jerman, Alfred Wegener, pertama kali mempresentasikan konsep Pangea (yang berarti "semua daratan") bersama dengan teori komprehensif pertama tentang pergeseran benua, gagasan bahwa benua-benua di bumi secara perlahan bergerak relatif satu sama lain, pada sebuah konferensi tahun 1912 dan kemudian dalam bukunya The Origins of Continents and Oceans (1915). Seperti segelintir ilmuwan lain yang datang sebelum dia, seperti naturalis Jerman abad ke-19 Alexander von Humboldt, Wegener menjadi terkesan dengan kesamaan garis pantai Amerika Selatan bagian timur dan Afrika bagian barat dan bertanya-tanya "apakah tanah-tanah itu pernah digabungkan bersama", ucapnya. Sekitar tahun 1910, ia kemudian mulai mempertimbangkan apakah semua benua masa kini Bumi pernah membentuk satu massa tunggal, atau Superbenua, dahulu kala, dan kemudian pecah. Presentasi Wegener bertentangan dengan paradigma dominan saat itu, yang menyatakan bahwa sebagian besar tenggelam dan tenggelam di bawah lautan seiring waktu.

Wegener menunjukkan bahwa garis besar, geoformolofi (batuan dan bentuk lahan), dan sabuk iklim di Amerika Selatan bagian timur mirip dengan yang ada di pantai barat daya Afrika. Dia juga berpendapat bahwa fosil-fosil tanaman dan hewan muncul di kedua benua ini — dan bahwa ketika mereka masih hidup, Organisme ini tidak mungkin melintasi lebar Atlantik Selatan yang saat ini memisahkan kedua benua. Jadi, logika menyatakan bahwa Amerika Selatan dan Afrika pernah menjadi bagian dari daratan yang sama. Wegener menyimpulkan bahwa Amerika Selatan dan Afrika (juga yang lain) telah terhubung satu sama lain, mungkin melalui jembatan darat, sekitar 250 juta tahun yang lalu. Dia juga percaya bahwa Pangea telah hampir sepanjang sejarah Bumi. Wegener mengandalkan karya ahli geologi Austria Eduard Suess, yang (meskipun ia adalah pendukung besar keberadaan benua-benua yang tenggelam) pertama kali mengembangkan konsep Gondwanaland — sebuah Superbenua yang bertahan dari 600 hingga 180 juta tahun yang lalu dan terdiri dari masa kini Afrika, Amerika Selatan, Australia, India, dan Antarktika. Suess melihat formasi batuan di India yang membandingkan dengan baik dalam hal usia dan komposisi dengan formasi serupa di berbagai benua belahan selatan. Wegener menggunakan karya Suess untuk mendukung hipotesis pergeseran benua sendiri dan menganggap Gondwanaland sebagai bagian selatan Pangea.

Meskipun memiliki bukti geologis dan peleontologis ini, teori pergeseran benua Wegener tidak diterima oleh komunitas ilmiah, karena penjelasannya tentang kekuatan pendorong di belakang pergerakan benua (yang katanya berasal dari gaya tarik yang menunjukkan tonjolan ekuatorial Bumi atau tarikan gravitasi dari ...Bulan) disangkal. Wegener meninggal pada tahun 1930, jauh sebelum banyak idenya tentang Pangea dan pergeseran benua dibenarkan. Namun, ilmuwan lain, seperti ahli geologi Afrika Selatan Alexander Du Toit, terus mengumpulkan bukti untuk mendukung pergeseran benua. Du Toit mengusulkan gagasan Laurasia — sebuah Superbenua kuno yang terletak di belahan bumi utara yang mencakup Amerika Utara, Eropa dan Asia (kecuali semenanjung India) — dalam bukunya Our Wandering Continents (1937).

Pengembangan dalam penanggalan batuan dan mineral, sonar, dan geofisika akhirnya dibenarkan Wegenrr. Formasi batuan di Amerika Utara bagian timur, Eropa Barat, dan Afrika barat laut kemudian ditemukan dan memiliki asal yang sama, dan mereka tumpah tindih pada waktunya dengan kehadiran Gondwanaland. Bersama-sama, penemuan-penemuan ini mendukung keberadaan Pangea. Selain itu, bukti mengenai pergeseran benua meningkat selama abad ke-20, dan para ilmuwan menggambarkan mekanisme yang tampaknya menjelaskan pergeseran benua pada tahun 1960-an, yanh dilipat ke dalam teori modern lempeng tektonik. Mekanisme ini adalah proses konveksi mantel — di mana mantel yang dipanaskan di bagian dalam Bumi naik ke permukaan untuk pelat tektonik dalam arah yang berlawanan. Meskioun apa yang disebut sebagai pusat penyebaran (batas-batas linear antara lempeng-lempeng yang berbeda di dasar samudra yang ditandai dengan naiknya magma) telah terbukti ada, sebuah penjelasan tentang konveksi mantel yang sebenarnya bekerja tetap sulit dipahami yang hingga saat ini.

Geologi modern telah menunjukkan bahwa Pangea benar-benar ada. Berbeda dengan pemikiran Wegenar, bagaimanapun, ahli geologi mencatat bahwa Superkontinen seperti Pangea kemungkinan mendahului Pangea, termasuk Rodinia (sekitar 1 miliar tahun yang lalu) dan Pannotia (sekitar 600 juta tahun yang lalu). Saat ini lempeng tektonik bumi terus bergerak, dan gerakan mereka perlahan menyatukan benua sekali lagi. Dalam 250 juta tahun ke depan, Afrika dan Amerika akan bersatu dengan Eurasia untuk membentuk Superbenua yang mendekati proporsi Pangea. Perakitan episodik daratan-daratan benua seperti itu disebut Siklus Superbenua atau, untuk menghormati Wegener, Siklus Wegener.[6]

Pembentukan ini berawal dari pembentukan Superbenua Columbia sekitar 1.8 hingga 1.5 miliar tahun yang lalu. Columbia terpecah sekitar 1.5 miliar tahun yang lalu hingga Superbenua berikutnya ialah Rodinia yang terbentuk sekitar 1.1 miliar tahun yang bertahan hingga 750 juta tahun yang lalu. Rodinia terpecah sekitar 750 juta tahun yang lalu sehingga terbentuk 3 benua baru, yakni Proto-Laurasia, Proto-Gondwana, dan Kraton Kongo.

Masing-masing benua hasil pecahan Rodinia berpisah dan tidak bersatu, seperti Proto-Laurasia dan Proto-Gondwana yang dipisahkan oleh Samudra Proto-Tethys. Tidak lama setelah perpecahan Rodinia, Proto-Laurasia mulai retak dan terpecah menjadi Siberia, Laurentia, dan Baltica. Perpecahan Rodinia sekitar 750 juta tahun yang lalu, menciptakan 2 Samudra baru, yakni Samudra Lapetus dan Samudra Paleoasian. Sekitar 633 juta tahun yang lalu, semua daratan dunia mulai bersatu dan membentuk Superbenua Pannotia. Superbenua ini merupakan Superbenua dengan usia paling singkat. Meski ada pengecualian untuk Pannotia karena merupakan superbenua hipotesis dan kontroversi.[7] Pannotia hanya bertahan hingga 540 juta tahun yang lalu mendekati Kambrium. Setelah perpecahan Pannotia, terbentuk 3 benua baru seperti perpecahan Rodinia. 3 benua itu yakni, Laurentia, Baltica serta Siberia (setelah pecahnya Protolaurasia) dan benua raksasa Gondwanaland dan mengecilnya Samudra Pan-Afrika dan Mirovia serta meluasnya Panthalassa.

Pada awal dimulainya periode Kambrium , benua-benua mulai mengalami perpecahan dan menabrak satu sama lain. Dimulai dari lepasnya Mikro-benua Avalonia dari Gondwanaland yang kemudian mulai bergerak menuju Laurentia yang saat itu sedang berada di Garis Khatulistiwa . Laurentia sendiri saat itu berbatasan dengan 3 Samudra, yakni Samudra Panthalassic di Utara dan Barat, Samudra Lapetus di Selatan, dan Samudra Khanty di Timur. Sekitar 480 juta tahun yang lalu, Laurentia, Baltica, dan Avalonia mulai bersatu dan membentuk Superbenua Euramerica atau Laurasia yang melenyapkan Samudra Lapetus.[8] Saat semua peristiwa ini terjadi, Gondwanaland perlahan bergerak menuju kutub selatan. Ini merupakan Langkah pertama dalam pembentukan Pangea.

Langkah kedua dalam pembentukannya adalah tabrakan antara Gondwana dengan Euramerica. Saat periode Silurian, sekitar 440 juta tahun yang lalu, Laurentia dan Baltica bertabrakan dan membentuk Euramerica. Avalonia saat itu belum bertabrakan dengan Superbenua ini yang baru terbentuk. Saat Avalonia menuju Laurentia, Avalonia melintasi Samudra Lapetus yang saat itu terus mengecil. Eropa Selatan yang saat itu bagian dari Gondwana, mulai berpisah dari Gondwana dan bergerak menuju Baltica (Euramerica) melintasi Samudra Rheic yang saat itu baru terbentuk. Eropa Selatan mulai bertabrakan dengan Baltica pada periode Devonian . Selain itu, Samudra Khanty juga menyusut hingga menjadi Pulau Busur yang lalu menjadi bagian Siberia saat benua tersebut bertabrakan dengan Euramerica (Sebelah Baltica Timur). Di belakang Busur Pulau Siberia tersebut terbentuk Samudra Ural
yang saat itu baru saja terbentuk.

Pada akhir Silurian, China Utara dan China Selatan berpisah dari Gondwana dan mulai bergerak menuju belahan bumi utara melintasi Samudra Proto-Tethys dan meluasnya Samudra Paleo-Tethys. Pada Zaman Devonian, Gondwana bergerak menuju Euramerica hingga menyebabkan menyusutnya Samudra Rheic. Pada awal Periode Karbon, saat itu Afrika bagian barat laut mulai bertabrakan dengan Euramerica bagian tenggara yang menciptakan Pegunungan Appalachia, Pegunungan Meseta, dan Pegunungan Mauritanide. Amerika Selatan bergerak menuju Euramerica selatan dan bagian timur Gondwana (terdiri dari Australia, Antartikka, dan India) di kutub selatan khatulistiwa. Mikro-benua Kazakstania sudah bertabrakan dengan Siberia.

Kazakstania barat (bagian Kazakstania yang saat itu menjadi bagian Siberia) bertabrakan dengan Euramerica melenyapkan Samudra Ural dan Samudra Proto-Barat yang membentuk Pegunungan Ural serta pembentukan Superbenua Laurasia. Sementara itu, Amerika Selatan menabrak Laurentia selatan, melenyapkan Samudra Rheic dan membentuk bagian selatan Pegunungan Appalachia. Pada saat itu, posisi Gondwana berada di dekat Kutub selatan, akibatnya terbentuk gletser di Antartika, India, Afrika Selatan, Amerika Selatan, dan Australia. China Utara bertabrakan dengan Siberia dan menutup keseluruhan Samudra Proto-Tethys. adalah langkah terakhir dalam pembentukan Pangea.

Pada awal Permian, Cimmeria memisahkan diri dari perbatasan utara Lempeng Arab dan India dan mencapai pantai utara teluk pada akhir Trias, akhirnya membentuk Laut hitam, Anatolia, Iran dan Afghanistan.[9] Cimmeria melintasi Samudra Paleo-Tethys sehingga melenyapkan Samudra tersebut dan membentuk Samudra baru, yakni Samudra Tethys. Selama periode itu, terjadi periode glasial di Gondwanaland dan kondisi pembentukan batu bara selama Pennsylvanian di Euramerika dan di Gondwanalnd dan Asia diakhiri oleh pemanasan global yang menyertai pelepasan CO2 yang berlebihan ke atmosfer selama letusan Permian/Trias (~ 250 jtl) dari Perangkap Siberia dan gunung berapi lainnya.[10]

 

Superbenua pangea yang baru saja terbentuk setelah tabrakan antara Laurasia dan Gondwana .

 

Fase pertama: Pangea sebelum mengalami perpecahan.

 

Fase kedua: Amerika selatan bergerak ke arah barat, Afrika ke utara secara perlahan, Antartika bergerak ke selatan dan juga Eurasia tetap di timur serta Anak benua india bergerak ke arah utara dan Amerika utara bergerak ke arah barat laut. Iberia menabrak Eurasia di bagian barat Eropa.

 

Fase ketiga: Madagaskar melepaskan diri dari anak benua dan anak benua india terus bergerak ke arah utara. Amerika selatan bergerak masih ke arah selatan sedang Antarktika sudah berada di kutub selatan. Amerika utara terus bergerak ke arah barat laut, dan juga Afrika terus bergerak ke arah utara. Iberia sudah menyatu dengan Eurasia dan juga Arab mulai memisahkan diri dari Afrika serta menabrak Eurasia.

 

Daratan dunia saat ini.

Perpecahan Pangea dimulai sekitar 200 juta tahun yang lalu ketika beberapa komponen pembentuk Pangea (Laurasia dan Gondwana) mulai bergerak dan saling menjauhi dimulai dengan pergerakan Laurasia menuju Belahan bumi utara dan Gondwana ke Belahan bumi selatan. Diantara kedua benua raksasa tersebut, Gondwana usianya lebih singkat karena mulai terpecah sekitar 200 - 160 jua tahun yang lalu. Laurasia mulai terpecah sekitar 200 hingga 100 tahun yang lalu.

 

arah pergerakan benua-benua bagian Pangea.

Lebih lanjutnya, Pangea mulai pecah sekitar 200 juta tahun yang lalu sebagai akibat dari pergerakan lempeng tektonik bumi dan konveksi mantel yang disebabkan oleh lepasnya panas dari interior Bumi, mendorong pergerakkan lempeng-lempeng tektonik.[3] Sama seperti Pangea dibentuk dengan didorong bersama karena pergerakan lempeng bumi menjauh di zona keretakan, keretakan material baru menyebabkannya terpisah. Para ilmuwan meyakini bahwa keretakan baru dimulai karena kelemahan pada kerak bumi. Di daerah yang lemah itu, magma mulai mendorong dan menciptakan zona keretakan vulkanik. Akhirnya, zona keretakan tumbuh begitu besar sehingga membentuk Cekungan dan Pangea mulai berpisah.

Di daerah-daerah di mana Pangaea mulai terpecah, lautan baru terbentuk ketika Pantalassa bergegas ke daerah-daerah yang baru dibuka. Lautan baru pertama adalah Atlantik tengah dan selatan. Sekitar 180 juta tahun yang lalu Samudera Atlantik tengah terbentuk antara Amerika Utara dan Afrika barat laut. Sekitar 140 juta tahun yang lalu Atlantik tengah terbentuk ketika apa yang sekarang Amerika Selatan terpisah dari pantai barat Afrika selatan. Samudra Hindia adalah yang berikutnya terbentuk ketika India terpisah dari Antartika dan Australia dan sekitar 80 juta tahun yang lalu Amerika Utara dan Eropa terpisah, Australia dan Antarktika terpisah dan India dan Madagaskar terpisah.[11]

Memiliki satu daratan besar akan menghasilkan siklus iklim yang sangat berbeda. Misalnya, interior benua mungkin benar-benar kering, karena terkunci di balik rantai gunung besar yang menghalangi semua kelembapan atau curah hujan. Tetapi endapan batu bara yang ditemukan di Amerika Serikat dan Eropa mengungkapkan bahwa bagian-bagian Superbenua kuno di dekat garis khatulistiwa pastilah hutan hujan tropis yang rimbun, mirip dengan hutan Amazon. (Batu bara terbentuk ketika tanaman dan hewan mati tenggelam ke dalam air rawa, di mana tekanan dan air mengubah material menjadi gambut, kemudian batu bara).

Banyak model iklim memprediksi bahwa geografi superbenua Pangea kondusif untuk pembentukan sirkulasi "megamuson". Secara umum, bukti geologis mendukung hipotesis megamuson yang mencapai kekuatan maksimum di Trias.[12] Model iklim mengkofirmasi bahwa interior benua Pangea sangat musiman, menurut artikel 2016 dalam jurnal Paleogeografi, Paleoklimatologi, dan Paleoekologi. Para peneliti dalam penelitian ini menggunakan data biologis dan fisik dari Formasi Moradi, sebuah wilayah paleosol berlapis (tanah fosil) di Niger utara, untuk merekonstruksi ekosistem dan iklim selama periode waktu ketika Pangea ada. Sebanding dengan Gurun Namibia Afrika modern dan Danau Eyre Basin di Austrslia, iklim pada umumnya gersang dengan periode basah pendek dan berulang yang terkadang termasuk banjir bandang dahsyat.

Pangea ada selama 100 juta tahun, dan selama periode waktu itu, beberapa hewan berkembang, termasuk Traversodontidae, keluarga hewan pemakan tumbuhan yang termasuk nenek moyang mamalia.

Selama periode Permian, serangga seperti kumbang dan capung berkembang. Namun keberadaan Pangea tumpang tindih dengan adanya kepunahan massal Permian-Triasic (P-TR) . Juga disebut sekarat hebat, itu terjadi sekitar 252 juta tahun yang lalu dan menyebabkan sebagian besar spesies di Bumi punah. Periode Trias awal melihat munculnya archosaurus, sekelompok hewan yang akhirnya memunculkan buaya dan burung, dan sejumlah besar reptil. Dan sekitar 230 juta tahun yang lalu beberapa dinosaurus paling awal muncul di Pangea, termasuk Theropoda, sebagian besar karnivora yang sebagian besar memiliki tulang dan yang dipenuhi udara seperti burung.[13]

Seperti yang diperhatikan Alfred Wegener pada awal abad ke-20, benua-benua di bumi tampaknya cocok bersama seperti sebuah teka-teki jigsaw di banyak wilayah di seluruh dunia. Ini adalah bukti signifikan bagi keberadaan Pangea jutaan tahun yang lalu. Tempat paling menonjol di mana ini terlihat adalah pantai barat laut Afrika dan pantai timur Amerika Selatan. Di lokasi itu, kedua benua tampak seperti pernah terhubung, yang mereka, pada kenyataannya, selama Pangea.

Bukti lain untuk Pangea termasuk distribusi fosil, pola khas dalam strata batuan di bagian dunia yang saat ini tidak tehubung dan distribusi batu bara dunia. Dalam hal distribusi fosil, para arkeolog telah menemukan sisa-sisa fosil yang cocok jika spesies purba di benua dipisahkan oleh ribuan mil lautan ini. Sebagai contoh, fosil reptil yang cocok telah ditemukan di Afrika dan Amerika Selatan yang menunjukkan bahwa spesies ini pada satu waktu hidup sangat dekat dengan satu sama lain karena tidak mungkin bagi mereka untuk menyebrangi Samudra Atlantik.

Pola dalam strata batuan adalah indikator lain dalam keberadaan Pangea. Ahli geologi telah menemukan pola yang berbeda pada batuan di benua yang sekarang terpisah ribuan mil. Dengan memiliki pola yang cocok itu menunjukkan bahwa dua benua dan bebatuan mereka pada satu waktu satu benua.

Akhirnya, distribusi batu bara dunia adalah bukti untuk keberadaan Pangea. Batu bara biasanya terbentuk di iklim hangat dan basah. Namun, ahli geologi telah menemukan batu bara di bawah lapisan es yang sangat dingin dan kering di bawah Antartika. Jika Antartika adalah bagian dari Pangaea, kemungkinan besar ia berada di lokasi lain di Bumi dan iklim ketika batu bara terbentuk sangat berbeda dari yang ada sekarang.[13]

  • Daftar benua raksasa
  • Pangea Ultima
  • Daftar Samudra purba
  • Siklus benua raksasa

  1. ^ Lovett, Richard A. (September 5, 2008). "Supercontinent Pangaea Pushed, Not Sucked, Into Place". National Geographic News. 
  2. ^ Plate Tectonics and Crustal Evolution, Third Ed., 1989, by Kent C. Condie, Pergamon Press
  3. ^ a b c "Pangea Supercontinent - Pangaea Supercontinent". geology.com. Diakses tanggal 2020-10-29. 
  4. ^ "Pangaea". Online Etymology Dictionary. 
  5. ^ cf. Willem A. J. M. van Waterschoot van der Gracht (and 13 other authors): Theory of Continental Drift: a Symposium of the Origin and Movements of Land-masses of both Inter-Continental and Intra-Continental, as proposed by Alfred Wegener. X + 240 S., Tulsa, Oklahoma, USA, The American Association of Petroleum Geologists & London, Thomas Murby & Co, 1928.
  6. ^ "Spotting a Supercontinent: How Pangea Was Discovered". Encyclopedia Britannica (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-10-20. 
  7. ^ Kroner, Uwe; Stephan, Tobias; Romer, Rolf L.; Roscher, Marco (2020-07-09). "Paleozoic plate kinematics during the Pannotia–Pangaea supercontinent cycle". Geological Society, London, Special Publications (dalam bahasa Inggris). 503. doi:10.1144/SP503-2020-15. ISSN 0305-8719. 
  8. ^ "Facts About Pangaea the Most Recent Supercontinent" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-10-29. 
  9. ^ Hallett, Don; Clark-Lowes, Daniel (2016). Petroleum Geology of Libya. Elsevier. hlm. xi. ISBN 978-0-444-63517-4. 
  10. ^ Veevers, J. J. (1994). "Pangea: Evolution of a supercontinent and its consequences for Earth's paleoclimate and sedimentary environments". Special Paper of the Geological Society of America (dalam bahasa English). 288: 13–23. doi:10.1130/SPE288-p13. ISSN 0072-1077. Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
  11. ^ Am; Briney, a; Writer, Contributing. "Discover Pangea, the Landmass That Covered One-Third of the Planet". ThoughtCo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-10-21. 
  12. ^ Parrish, Judith Totman (1993-03-01). "Climate of the Supercontinent Pangea". The Journal of Geology. 101 (2): 215–233. doi:10.1086/648217. ISSN 0022-1376. 
  13. ^ a b "What Is Pangaea? Theory and Facts About the Supercontinent | Live Science". www.livescience.com. Diakses tanggal 2019-10-20. 

  • Ikhtisar tentang Pangea di USGS
  • Untuk mengenang jasa Alfred Wegener, sebuah sistem informasi untuk data referensi geografis riset sistem bumi di Alfred Wegener Institute for Polar and Marine Research (AWI) diberi nama Pangaea
  • Penjelasan mengenai tenaga tektonik
  • Peta Pangea di Paleomaps

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pangea&oldid=18748097"