Faktor apakah yang membuat suatu negara memiliki KEUNGGULAN yang berbeda dengan negara lainnya

Faktor apakah yang membuat suatu negara memiliki KEUNGGULAN yang berbeda dengan negara lainnya

Faktor apakah yang membuat suatu negara memiliki KEUNGGULAN yang berbeda dengan negara lainnya
Lihat Foto

Freepik

Teori keunggulan mutlak menyebutkan bahwa sebuah negara pada umumnya mengungguli negara lain secara mutlak dalam hal memproduksi produk atau akomodasi

JAKARTA, KOMPAS.com – Teori keunggulan mutlak atau absolute advantage theory adalah salah salah satu teori yang menjadi dasar perdagangan internasional. Teori keunggulan mutlak muncul pada abad ke-18 setelah berakhirnya teori merkantilisme.

Dikutip dari Gramedia.com, teori keunggulan mutlak dalam perdagangan internasional dikemukakan oleh Adam Smith. Dia mengatakan teori keunggulan mutlak mengenai keunggulan yang dimiliki sebuah negara terhadap negara lain secara mutlak pada hal produksi.

Menurutnya, teori keunggulan mutlak dijelaskan sebagai kondisi dimana suatu negara dapat memproduksi barang atau jasa lebih banyak dibandingkan dengan para pesaingnya dengan mengeluarkan biasa yang lebih rendah, sehingga mendapatkan keuntungan lebih besar.

Negara dapat dikatakan mempunyai keunggulan mutlak apabila dapat menghasilkan sesuatu yang tidak dapat dihasilkan negara lain. Misalnya, Jepang adalah negara yang memproduksi mobil dalam jumlah besar dengan merk-merk ternama seperti Honda, Suzuki, dan lain-lain.

Baca juga: Kala Para Pejabat Tinggi Negara Bingung Kenapa Minyak Goreng Menghilang di Pasar...

Dalam hal ini, Jepang memiliki keunggulan mutlak dalam produksi mobil-mobil bermerek tersebut karena di negara lain tidak dapat menghasilkannya.

Pada teori keunggulan mutlak ini, Smith mengemukakan mengenai manfaat dari perdagangan internasional melalui keunggulan dalam pembagian kerja. Teori ini kemudian dikembangkan berdasarkan doktrin pembagian kerja yang ada.

Smith juga menyatakan bahwa kemakmuran dari sebuah negara tidak bisa ditentukan dari banyaknya logam yang dimiliki.

Akan tetapi, kemakmuran sebuah negara dapat dilihat dari besarnya pendapatan nasional yang ada dalam bentuk GDP atau Gross Domestic Product. Serta sumbangan perdagangan luar negeri yang dapat memengaruhi pembentukan GDP.

Agar GDP serta perdagangan luar negeri sebuah negara bisa meningkat, maka penting bagi pemerintah untuk mengurangi campur tangannya yang dapat membuat terciptanya perdagangan bebas.

Baca juga: 5 Kopi Termahal di Dunia, Ada yang Berasal dari Indonesia

Dengan adanya perdagangan bebas tersebut, maka dapat memicu persaingan perdagangan yang ada lebih ketat.

Faktor apakah yang membuat suatu negara memiliki KEUNGGULAN yang berbeda dengan negara lainnya

Faktor apakah yang membuat suatu negara memiliki KEUNGGULAN yang berbeda dengan negara lainnya
Lihat Foto

KOMPAS.com/Gischa Prameswari

Teori Keunggulan Mutlak

KOMPAS.com – Sekitar abad 18, teori merkantilisme mulai berakhir seiring dengan munculnya teori baru, yaitu teori keunggulan mutlak (absolut advantage theory).

Teori keunggulan mutlak merupakan teori kedua yang mendasari perdagangan internasional. Teori ini dicetuskan oleh Adam Smith. Menurut Smith, kemakmuran suatu negara tidak ditentukan oleh banyaknya logam yang dimiliki.

Kemakmuran suatu negara ditentukan oleh besarnya pendapatan nasional dalam bentuk Gross Domestic Product (GDP) dan sumbangan perdagangan luar negeri terhadap pembentukan GDP.

Agar GDP dan perdagangan luar negeri bisa meningkat, maka pemerintah harus mengurangi campur tangannya sehingga tercipta perdagangan bebas. Dengan adanya perdagangan bebas, akan memicu persaingan yang semakin ketat.

Dilansir dari buku Perdagangan dan Bisnis Internasional (2020) karya Jongkers Tampubolon, dijelaskan bahwa menurut teori ini, perdagangan antarnegara berlangsung atas dasar keunggulan mutlak.

Baca juga: Faktor yang Memengaruhi Nilai Tukar

Jika sebuah negara lebih efisien daripada negara lain dalam memproduksi sebuah komoditas, namun kurang efisien dalam memproduksi komoditas yang lainnya.

Maka kedua negara tersebut bisa memperoleh keuntungan dengan cara masing-masing negara melakukan spesialisasi dalam memproduksi komoditas yang memiliki keunggulan mutlak. Kemudian menukarnya dengan komoditas lain yang mempunyai kerugian absolut.

Dalam buku Langkah Awal Memahami Hukum Perdagangan Internasional (2019) karya Venatia Sri Hadirianti, dijelaskan bahwa teori ini memiliki dua ide pokok, yaitu:

  • Pembagian kerja dalam menghasilkan jenis barang

Dengan adanya pembagian kerja, sebuah negara bisa memproduksi barang dengan biaya lebih murah dibanding negara lainnya sehingga negara tersebut memperoleh keunggulan mutlak.

  • Spesialisasi dan efisiensi produksi

Dengan adanya spesialisasi dalam kegiatan produksi barang, keuntungan mutlak akan lebih mudah dicapai. Keuntungan dinilai dengan jumlah jam/hari kerja yang dibutuhkan untuk membuat barang-barang produksi.

Baca juga: Kebijakan Fiskal: Definisi dan Tujuannya

Keuntungan terjadi jika suatu negara lebih unggul terhadap satu macam produk yang dihasilkan, dengan biaya produksi yang lebih murah jika dibandingkan dengan biaya produksi di negara lain.

Contoh penerapan teori keunggunlan mutlak

Produk per satuan tenaga kerja/hari Teh Sutra DTDN (Dasar Tukar Dalam Negeri)
Indonesia 12 kilogram 3 meter 4 kilogram = 1 meter
      1 kilogram = 1/4 meter
Malaysia 4kilogram 8 meter 1/2 kilogram = 1 meter
      1 kilogram = 2 meter

Catatan yang perlu diperhatikan:

  • Faktor produksi yang digunakan hanya tenaga kerja
  • Kualitas barang yang diproduksi kedua negara sama
  • Pertukaran dilakukan secara barter atau tanpa uang
  • Biaya transportasi diabaikan

Penjelasan dari tabel di atas:

  1. Tenaga kerja Indonesia memiliki keunggulan mutlak dalam produksi teh, yaitu 12 kgilogram.
  2. Tenaga kerja Malaysia memiliki keunggulan mutlak dalam produksi sutra, yaitu 8 meter.

Apabila Indonesia dan Malaysia tidak melakukan perdagangan luar negeri, maka berdasarkan DTDN antara produsen teh dan sutra kedua negara itu akan menjadi:

Produsen teh dan sutra di Indonesia, sebagai berikut:

  1. 1 kilogram teh dinilai = ¼ meter sutra
  2. 1 meter sutra dinilai = 4 kilogram teh

Berdasarkan DTDN, harga 1 kg teh di Indonesia lebih murah (hanya ¼ meter sutra) dibandingkan dengan di Malaysia yang lebih mahal (2 meter sutra).

Baca juga: Neraca Pembayaran Internasional: Konsep dan Fungsinya

Produsen teh dan sutra di Malaysia, yakni:

  1. 1 kilogram teh dinilai = 2 meter sutra
  2. 1 meter sutra dinilai = ½ kilogram teh

Berdasarkan DTDN, harga 1 meter sutra di Malaysia lebih murah (hanya ½ kilogram teh) dibandingkan dengan di Indonesia yang lebih mahal (4 kilogram teh).

Kesimpulan

Berdasarkan perbandingan DTDN pada kedua negara, dapat disimpulkan bahwa:

  • Indonesia memiliki keunggulan mutlak dalam produksi teh sehingga akan melakukan spesialisasi produksi dan melakukan ekspor teh ke Malaysia. Sebaliknya, Indonesia akan mengimpor sutra dari Malaysia.
  • Malaysia memiliki keunggulan mutlak dalam produksi sutra sehingga akan melakukan spesialisasi produksi dan melakukan ekspor sutra ke Indonesia. Sebaliknya, Malaysia akan mengimpor teh dari Indonesia.

Baca juga: Pelaku Pasar Modal

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Setiap negara pada dasarnya tidak sanggup memenuhi semua kebutuhan negaranya akan barang atau jasa. Oleh karena itu tercetuslah kerja sama perdagangan suatu negara dengan negara lain guna memenuhi kebutuhan barang atau jasa yang tidak dapat dihasilkan di dalam negeri karena faktor tertentu.

Faktor apakah yang membuat suatu negara memiliki KEUNGGULAN yang berbeda dengan negara lainnya

Perdagangan ini dapat dilakukan oleh negara yang melakukan kerja sama secara ekonomi maupun sesama pengusaha antar negara. Hal ini guna menciptakan siklus dagang secara menyeluruh dan mendunia.

Pengertian Perdagangan Internasional

Perdagangan internasional dapat diartikan sebagai suatu kegiatan jual beli yang dilakukan kedua belah pihak dari negara berbeda. Aktivitas perdagangan tersebut dapat dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan negara lain, individu berlainan negara, individu dengan pemerintahan negara lain, atau bisa juga pemerintahan suatu negara dengan negara lain.

Perdagangan internasional dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan negara partisipasinya, yaitu perdagangan bilateral, regional, dan multilateral. Sementara dari segi bentuknya, jenis transaksi perdagangan internasional berupa ekspor-impor, konsinyasi, package deal, dan lain sebagainya.

Karena suatu negara tidak dapat memenuhi kebutuhan barang atau jasa, maka perdagangan internasional ini sangat bermanfaat bagi kedua belah pihak. Negara yang membutuhkan atau membeli barang dan jasa dapat terpenuhi kebutuhannya dan bagi negara yang menjual atau menawarkan barang dan jasa akan mendapatkan keuntungan secara finansial.

Faktor Terjadinya Perdagangan Internasional

Perdagangan internasional terjadi karena adanya beberapa faktor pendorong. Faktor terjadinya perdagangan internasional antara lain adanya sumber daya alam melimpah di suatu negara. Sumber daya alam merupakan bahan baku untuk membuat sebuah produk untuk memenuhi kebutuhan negara. Kebutuhan sumber daya alam inilah yang dapat memicu perdagangan antar negara lain yang kebutuhan akan sumber daya alamnya tinggi.

Faktor selanjutnya adalah adanya kebutuhan dalam negeri di sebuah negara. Misalnya saat di sebuah negara dapat memproduksi beras namun kebutuhan beras tersebut tidak mencukupi kebutuhan negaranya maka negara tersebut dapat membeli beras dari negara lain yang memiliki produk beras melimpah.

Perdagangan internasional juga menyebabkan terciptanya siklus ekonomi yaitu ada penjual dan pembeli. Kemudian kedua belah pihak yang melakukan perdagangan akan mendapatkan keuntungan masing-masing. Selain itu dengan adanya perdagangan internasional, sebuah negara dapat memperluas jaringan antar negara di seluruh dunia.

Keinginan antar negara untuk saling bekerja sama juga merupakan faktor pendorong terjadinya perdagangan internasional. Kerja sama tersebut dilakukan dengan tujuan mensejahterakan masyarakat secara umum dan negara.

Faktor terjadinya perdagangan internasional seperti yang telah dijabarkan membuat proses ekonomi akibat perdagangan dapat berlangsung secara terus menerus. Hal tersebut juga memperluas koneksi antar negara dan membuat perdagangan suatu negara menjadi lebih efektif.

Manfaat Perdagangan Internasional

Perdagangan internasional merupakan aspek penting dalam pertumbuhan ekonomi setiap negara. Negara memanfaatkan perdagangan internasional guna meningkatkan Gross Domestic Product (GDP). GDP merujuk pada total nilai produksi barang dan jasa sebuah negara. Seiring dengan peningkatan nilai GDP, pertumbuhan ekonomi sebuah negara juga meningkat karena GDP merupakan salah satu indikator pertumbuhan ekonomi.

Banyak manfaat yang didapatkan oleh setiap negara yang melakukan kerja sama dalam perdagangan internasional, antara lain terbentuknya hubungan persahabatan antar-negara. Perdagangan internasional sangat bermanfaat bagi negara untuk membentuk relasi persahabatan dengan negara lain. Jika hubungan antar-negara berlangsung dengan baik, kemungkinan besar akan terjalin kerja sama antar negara tidak terbatas dalam perdagangan.

Perdagangan internasional juga dapat membuat sebuah negara memiliki spesialisasi dalam satu sektor ekonomi. Maksudnya, negara maupun masyarakatnya akan memiliki keahlian khusus yang tidak dimiliki oleh negara lain dalam menghasilkan produk barang dan jasa. Selain itu, perdagangan internasional bermanfaat dalam meningkatkan kemakmuran sebuah negara. Aktivitas perdagangan internasional yang tinggi dapat membawa kemakmuran bagi setiap pelaku konsumen yang meliputi produsen, konsumen, dan pemerintah.

Aktivitas perdagangan internasional yang tinggi juga mengakibatkan terbukanya lapangan pekerjaan seluas-luasnya. Semakin meningkatnya kebutuhan barang dan jasa, semakin banyak tenaga kerja yang dibutuhkan untuk meningkatkan kegiatan produksi. Sehingga angka pengangguran sebuah negara dapat berkurang.


Faktor apakah yang membuat suatu negara memiliki KEUNGGULAN yang berbeda dengan negara lainnya