Asked by wiki @ 20/08/2021 in B. Arab viewed by 3919 persons
Asked by wiki @ 26/08/2021 in B. Arab viewed by 3886 persons
Asked by wiki @ 09/08/2021 in B. Arab viewed by 3337 persons
Asked by wiki @ 08/08/2021 in B. Arab viewed by 3228 persons
Asked by wiki @ 29/08/2021 in B. Arab viewed by 2758 persons
Asked by wiki @ 02/08/2021 in B. Arab viewed by 2636 persons
Asked by wiki @ 14/08/2021 in B. Arab viewed by 2353 persons
Asked by wiki @ 29/07/2021 in B. Arab viewed by 2249 persons
Asked by wiki @ 08/12/2021 in B. Arab viewed by 2143 persons
Asked by wiki @ 03/08/2021 in B. Arab viewed by 2053 persons
Asked by wiki @ 30/07/2021 in B. Arab viewed by 1912 persons
Asked by wiki @ 01/08/2021 in B. Arab viewed by 1830 persons
Asked by wiki @ 01/08/2021 in B. Arab viewed by 1790 persons
Asked by wiki @ 31/08/2021 in B. Arab viewed by 1675 persons
Asked by wiki @ 10/08/2021 in B. Arab viewed by 1549 persons
Pada postingan beberapa hari lalu kita telah belajar apa itu agama? dan bagaimana itu agama Islam. Agama perlu adanya doktrin dan hal-hal yang menjadi ideologi atau yang mendasari sebuah agama. Kita mengenalnya dengan rukun. Rukun merupakan dasar-dasar, sendi-sendi ketentua dalam beragama. Dalam Islam ada tiga dasar agama yang harus difahami dan dimaknai dengan sepenuh jiwa, ketiga dasar tersebut adalah Rukun Iman, Islam dan Ihsan. Iman berasal dari bahasa Arab yang memiliki arti percaya, sementara menurut istilah iman adalah meyakinkan dengan hati, mengucapkan dengan lisan dan mengamalkan dengan perbuatan. Rukun iman terbagi dalam 6 bagian.
Bagaimana dengan rukun Ihsan? Nabi Muhammad SAW dalam sebuah hadist dia pernah di tanya demikian oleh Jibril yang menyerupai manusia Nabi bersabda. "Yaitu jika engkau beribadah seolah-olah melihat Allah, jika engkau tidak bisa melihatnya, maka sesunguhnya Dia melihatmu.". Maksudnya sebagaimana dalam kitab Ta'liq Hadist Arbain kita beribadah kepada Allah dengan adanya rasa harap dan takut seakan-akan melihatnya dan apabila kita tidak mampu untuk menyembahnya maka harus ditanamkan didalam hati bahwa Allah melihat apa yang kita lakukan.
Point 1. a. Dapat menjelaskan makna Rukun Iman dan Rukun Islam Rukun iman menurut syariat islam berarti mengakui dengan lisan (perkataan), membenarkan dengan hati (tashdiq) dan mengamalkannya dengan anggota tubuh. Adapun rukun iman terdiri atas 6, yaitu: · Iman kepada ALLAH · Iman kepada malaikat – malaikat ALLAH · Iman kepada kitab – kitab ALLAH · Iman kepada rasul – rasul ALLAH · Iman kepada hari akhir (kiamat) · Iman kepada qadha’ dan qadar Dalam agama islam derdapat 5 pilar yang menciri khaskan seorang muslim. Rukun islamlah yang menjadi pedoman umum dalam beribadah kepada ALLAH SWT. Secara harfiayah, rukun islam berarti damai, selamat, tunduk dan bersih. Adapun rukun ikun islam terdiri atas 5 yaitu: · Syahadat (Pengakuan bahwa tidak ada Tuhan yang patut disembah, selain Allah swt) · Mendirikan shalat. · Menunaikan zakat. · Puasa pada bulan Ramadhan dan · Haji ke Baitullah Al-Haram bagi yang mampu b. Mampu menjelaskan makna Sholat berjamaah dan dapat mendirikan Sholat sunah secara individu Berjamaah berasal dari kata jamak. Menurut bahasa Indonesia jamak berarti dua orang atau lebih, sedangkan menurut bahasa arab jamak berarti lebih dari satu orang. Di dalam sebuah hadist dikatakan bahwa pahala shalat berjamaah adalah 27 kali dari shalat sendiri. Shalat berjamaah termasuk salah satu cara untuk menumbuhkan rasa persaudaraan. Macam – macam shalat berjamaah antaran lain sebagai berikut. · Shalat sunnah rawatib, yaitu shalat yang dikerjakan mengiringi shalat fardu · Shalat sunnah bukan rawatib yang tidak dilakukan berja’ah, seperti shalat witir, shalat dhuha’, shalattahiyatul masjid, shalat setelah wudhu, shalat istikhara, shalat tahajjud, shalat hajat, dan sebagainya · Shalat sunnah bukan rawatib yang dilakukan yang dilakukan berjama’ah, seperti shalat tarawih, shalat hari raya (idul fitri & idul adha), shalat gerhana, shalat istisqa’ (minta hujan). c. Mampu menjelaskan makna berpuasa serta macam-macam Puasa Menurut bahasa, berpuasa berarti menahan diri. Menurut islilah, berpuasa yaitu menahan diri ‘sepenuhnya’ dari makan, minum, hubungan intim, merokok, dan hal – hal yang dapat membatalkan puasa itu sendiri mulai fajar sampai terbenamnya matahari. Makna lain dari berpuasa ialah dapat menehan diri dari hal-hal yang tidak penting seperti bicara sia-sia, pertengkaran daan perkelahian, atau pekerjaan di bawah martabat seorang mukmin sejati. Adapun macam –macam puasa antara lain sebagai berikut. · Puasa wajib, yaitu puasa yang dilakukan peda bulan kesembilan (bulan ramadhan) dari tahun hijriyah dan dilakukan selam sebulan penuh. · Puasa sunnah, yaitu puasa yang dianjurkan oleh name Muhammad SAW, dianrata waktu: § Setiap hari senin dan kemis dari seminggu § Hari ke-13, 14, dan 15 setiap bulan lunar § Enam hari di bulan syawal § Hari Arafat (tanggal 9 bulan dzulhijjah) § Hari ashuraa ( tanggal 10 muhamrram), dengan satu hari lagi puasa sebelum atau sesudahnya · Puasa kafarat, yakni bayaran karena tidak mampu menjalani puasa wajib. d. Tahu tata cara merawat atau mengurus jenazah (Tajhizul Jenazah) Tata cara merawat atau mengurus jenazah adal sebagai berikut. · Memandikan, yaitu membersihkan jenazah dari ujungkepala sampai ujung kaki, ladi mengeluarkan seluruh kotoran yang tertinggla dalam tubuh jenazah, kemudian menutup semuah lubang yang ada pada jenazah. · Mengafani, yaitu membungkus jenazah dengan kain kafan. Untuk jenazah perempuan lapisan kain kafannya 5 lapis kain, lebih banyak daripada jenazah laki-laki yang hanya 3 lapis karena tubuh perempuan lebih besar . sebelumnya jenazah di lap badannya sampai kering. · Menyolatkan, yaitu proses dimana posisi iman dalam sholat jenazah untuk laki – laki berada di samping kepala mayit dan untuk jenazah perempuan disamping perut mayit. Sholat jenazah terdiri dari empat takbir. o Takbir pertama, lalu membaca doa Al-Fatihah o Takbir kedua, lalu membaca sholawat nabi o Takbir ketiga, lalu membaca doa untuk jenazah/mayit o Takbir keempat, lalu membaca doa untuk keluarga yang ditinggalkan · Menguburkan, yaitu posisi menghadap kekiblat. Setelah masuk ikatar di atas kepala dibuka lalu mengmandangkan Adzan di dekat telinganya. e. Dapat membaca doa Ijab Qobul Zakat · Niat Zakat Fitrah Untuk Diri Sendiri نَوَيْتُ اَنْ اَخْرَجَ زَكَاةَ الفِطْرِ عَنْ نَفْسِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالىَ “Aku Berniat menunaikan zakat fitrah utk diriku sendiri sesuatu kewajiban karena Allah Ta’ala · Niat Zakat Fitrah Untuk Diri Sendiri & Keluarga نَوَيْتُ اَنْ اَخْرَجَ زَكَاةُ الفِطْرِ عَنِّى وَعَنْ جَمِيْعِ مَنْ يَلءزَمُنِيْ نَفَقَاتُهُمْ شَرْعًا فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى “Aku berniat menunaikan zakat fitrah utk diriku & utk semua orang yg nafkahnya menjadi tanggunganku menurut syariat agama sesuatu kewajiban karena Allah Ta’ala · Do’a Menerima Zakat ءَاجَرَكَ اللهُ فِيْمَا اَعْطَيْتَ وَبَارَكَ فِيْمَا اَبْقَيْتَ وَجَعَلَ اللهُ لَكَ طَهُوْرًا “Semoga Allah melimpahkan ganjaran pahala terhadap harta yg telah Engkau berikan & semoga Allah memberkahi harta yg masih tersisa padamu, serta semoga Allah menjadikan dirimu suci bersih” f. Dapat menghafal minimal sebuah hadist dan menjelaskan hadist tersebut Dapat menyebutkan dan menjelaskan sebuah hadist. Point 2. Berani menyampaikan kritik dan saran dengan sopan dan santun kepada sesama teman Hal-hal yg perlu diperhatikan dalam menyampaikan kritik dan saran dengan sopan dan santun kepada sesama teman adalah sebagai berikut. · Berani mengemukakan kritik dan saran dengan sopan dan santun, tanpa menyinggung teman, maksudnya jika kita membicarakan sesuatu dengan teman, kita perlu mempunyai rasa percaya diri agar dapat menyampaikan kritik agar dapat membuat teman sadar akan kesalahannya, begitupula dengan sarang yang disampaikan bertujuan agar dapat menyelasaikan masalah · Dapat mengungkapkan alasan , maksudnya adalah agar kritik dan saran yang kita sampaikan tidak keluar begitu saja dan karena memiliki alasan sehingga kritik dan saran yang kita sampaikan dapat dipertimbangkan oleh teman · Dapat memilih kata-kata yang tidak menyinggung temannya, maksudnya kata-kata yang digunakan adalah kata-kata yang benar dan disampaikan secara tidak emosional dan objektif sekaligus sifatnya membangun (kontruktif) · Tahu waktu yang tepat untuk menyampaikan kritikan, maksudnya adal memilih waktu yang tepat seperti menunggu teman selesai berbicara, saat diberikan waktu dan lain-lain · Dapat membaca perasaan teman, maksudnya adalah sebelum member kritik dan saran sebaiknya kita memperhatikan teman apak dia dalam perasaan yang beik atau tidak, jika tidak beri lah Page 2 |