Jelaskan apa yang dimaksud dengan teks anekdot bersifat menggelitik?

Contoh Teks Anekdot – Apakah Sobat Bintang pernah mendengar cerita yang berisi guyonan namun menjurus pada sindiran tajam? Isi cerita yang dibawakan biasanya sangat relevan dengan suatu kondisi yang ada di dalam kehidupan masyarakat. Jenis cerita seperti ini biasa disebut dengan istilah contoh teks anekdot.

Teks anekdot merupakan salah satu materi mata pelajaran Bahasa Indonesia yang populer dan sering Sobat Bintang jumpai dalam berbagai media seperti media massa (koran), media digital (TV, radio), dan media sosial.

Baca Juga: Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis, dan Contoh Teks Eksposisi

Pengertian Teks Anekdot

Teks anekdot adalah karangan cerita lucu dan berisi sindiran atau kritik terhadap beberapa masalah kemasyarakatan. Meski disebut sebagai karangan cerita, teks anekdot hanya memuat isi cerita berdasarkan kejadian yang sebenarnya.

Contoh fenomena yang menjadi bahan materi dalam penyusunan teks anekdot adalah kebijakan pemerintah, ulah penguasa, layanan publik, dan fenomena sosial lainnya. Umumnya, contoh teks anekdot seringkali membahas tentang perilaku unik dari orang penting yang menarik untuk diulik.

Selain mengandung unsur sindiran, teks anekdot juga sarat akan pesan moral dan amanat yang bisa dipetik oleh masyarakat.Cerita yang dibawakan mengandung ungkapan kebenaran yang bisa menjadi pembelajaran bagi setiap orang yang mendengarkan.

Baca Juga: Pengertian, Ciri-ciri, Struktur dan Contoh Teks Editorial

Isi cerita dalam teks anekdot juga mengisahkan tentang realita sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat sehari-hari namun dikemas secara ringan dan tak terkesan menghakimi.

Selain dalam bentuk teks, anekdot juga sering ditunjukkan dalam bentuk dialog dan gambar ilustratif menarik yang mengandung pesan tersirat dengan makna yang sangat mendalam.

Ciri-ciri Teks Anekdot

Agar Sobat Bintang dapat membedakan teks anekdot dengan jenis teks lainnya maka simaklah beberapa ciri penting dalam contoh teks anekdot sebagai berikut.

1. Wujudnya Hampir Seperti Dongeng

Teks anekdot umumnya berisi banyak sekali perumpamaan sehingga terkesan hampir mirip dengan cerita dongeng. Isi cerita yang dibawakan memiliki bersifat imajinatif namun tetap berdasarkan pada fakta yang betul-betul terjadi di kalangan masyarakat.

2. Menampilkan Figur Orang Penting

Agar bisa dipahami oleh masyarakat, contoh teks anekdot umumnya didukung dengan figur atau tokoh terkenal dan sering ditemukan dalam keseharian masyarakat. Contoh tokoh yang sering Sobat Bintang jumpai adalah orang-orang pemerintah, para penguasa daerah, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Contoh Teks Prosedur Beserta Pengertian, Jenis, dan Struktur

Fenomena unik yang melibatkan tokoh tersebut menjadi bahasan yang menarik untuk dimuat dalam cerita anekdot sebagai media pengungkapan fakta dan bahan pembelajaran bersama.

Selain dapat menampilkan tokoh orang penting, sebenarnya cerita anekdot juga bisa melibatkan partisipan lain meski bukan tergolong tokoh penting. Asalkan cerita yang disampaikan masih relevan dengan fakta yang ada di lapangan.

3. Mengandung Humor yang Menggelitik

Ciri-ciri ini merupakan hal yang utama dalam sebuah cerita anekdot. Teks anekdot harus disusun menarik, mempunyai unsur guyonan humor yang menggelitik dan tetap mengandung kritik. Ibaratnya, anekdot adalah cara mengkritik suatu fenomena dengan gaya yang berbeda.

Dengan cara seperti inilah sebuah pendapat atau kritik yang akan penulis sampaikan dapat lebih bisa diterima oleh masyarakat. Umumnya masyarakat juga kurang tertarik dengan bahasan isu sosial yang dibawakan secara biasa-biasa saja.

Baca Juga: 5 Contoh Teks Pidato Lengkap dengan Penjelasannya!

4. Berbentuk Sindiran

Hal yang membedakan teks anekdot dengan jenis teks-teks lainnya adalah adanya unsur sindiran di dalam ceritanya. Hal ini karena konsep dasar anekdot adalah untuk menyindir.

Menyisipkan unsur guyonan merupakan gaya dalam menyindir atau penyampaian kritik agar bisa menghibur dan lebih mudah diterima oleh kalangan masyarakat.

5.   Disampaikan Secara Realistik

Dalam hal penyampaian teks anekdot, penyusun harus tetap mengutamakan logika dan realita yang ada. Maka dari itu, penulis teks anekdot harus memiliki keterampilan yang mumpuni agar menghasilkan cerita yang dapat mengkombinasikan unsur imajinatif dan tetap realistis.

Jenis-jenis Teks Anekdot

Adapun jenis-jenis anekdot yang dapat Sobat Bintang baca dan pelajari adalah sebagai berikut:

  • Artikel anekdot, format cerita naratif
  • Cerpen anekdot, berisi suatu kisah singkat, lugas, dan tak berbelit-belit
  • Dialog anekdot, berisi percakapan antara dua atau lebih orang
  • Anekdot kritik
  • Anekdot nasihat
  • Anekdot hiburan
  • Anekdot politik
  • Dan lain-lain

Baca Juga: 5 Contoh Teks Inspiratif Lengkap Beserta Strukturnya

Struktur Teks Anekdot

Setiap jenis teks tentu memiliki struktur khasnya masing-masing, begitu juga dengan teks anekdot. Adapun struktur yang terkandung dalam cerita anekdot antara lain:

1. Abstraksi

Struktur anekdot yang pertama adalah abstraksi (abstrak) yang berisi tentang gambaran umum dari keseluruhan teks agar pembaca memiliki bayangan bagaimana isi cerita ini akan dibawakan.

2. Orientasi

Bagian ini berisi tentang awal suatu kejadian atau latar belakang mengapa fenomena tersebut bisa terjadi dalam kehidupan masyarakat.

3. Krisis

Struktur dalam contoh teks anekdot yang berikutnya adalah krisis yang merupakan unsur pokok dalam setiap anekdot. Bagian ini berisi tentang masalah utama yang disampaikan dengan gaya yang unik, khas, dan menarik, tergantung karakter penulisnya.

4. Reaksi

Struktur ini masih berkaitan langsung dengan bagian krisis. Di dalam struktur reaksi biasanya berisi tentang bentuk penyelesaian dari masalah utama (krisis) dengan cara-cara yang khas.

5. Koda

Setiap cerita atau teks pasti memiliki bagian penutup. Koda adalah akhir cerita dalam teks anekdot. Penyampaian koda ada yang dilakukan dengan cara yang unik dan ada pula yang hanya menuliskan kesimpulan dari seluruh isi cerita.

Baca Juga: 5 Contoh Teks Deskripsi, Simak Selengkapnya Disini!

Contoh Teks Anekdot

Sebenarnya ada banyak sekali contoh anekdot yang dapat Sobal Alpa temukan baik di mesin pencari maupun kanal media sosial. Berikut adalah contoh anekdot singkat yang dapat menjadi hiburan ringan.

Dosen: “Oke, yang merasa dirinya bodoh, silakan berdiri!”

Mahasiswa A: (berdiri setelah beberapa saat belum ada satupun mahasiswa lain yang berdiri)

Dosen: “Mengapa kamu berdiri? Apakah kamu merasa bodoh?”

Mahasiswa A: “tidak pak. Saya hanya tak tega dan ingin menemani bapak agar tidak berdiri sendirian di kelas ini.”

Itulah serunya contoh teks anekdot. Sobat Bintang juga pasti bisa membuat cerita sindiran yang lucu seperti contoh cerita singkat di atas berdasarkan kisah hidup pribadi atau orang-orang di sekitar. Sobat Bintang juga dapat membaca contoh cerita menarik lainnya di mesin pencari ataupun media sosial.

Jelaskan apa yang dimaksud dengan teks anekdot bersifat menggelitik?

Ilustrasi menulis, puisi. (Photo by rishi on Unsplash)

Bola.com, Jakarta - Dalam kehidupan sehari-hari pastinya kamu kerap mendengar atau membaca cerita lucu. Satu di antara cerita lucu yang sering beredar di kalangan masyarakat ialah anekdot.

Anekdot adalah cerita pendek dan lucu yang digunakan untuk menyampaikan kritik melalui sindiran terhadap kejadian yang menyangkut orang banyak. Dengan begitu, kritik yang disampaikan tidak menyakiti atau kasar.

Anekdot biasanya mengangkat cerita tentang orang terkenal atau penting (tokoh masyarakat) berdasarkan apa yang terjadi. Kejadian tersebut yang menjadi dasar dalam cerita lucu dengan menambahkan unsur rekaan.

Jadi, anekdot dibuat sebagai satu di antara bentuk kritik yang menyampaikan realita sosial dengan cara yang unik dan lucu.

Itulah sedikit penjelasan mengenai pengertian teks anekdot. Untuk mengetahui dan memahami lebih jelas mengenai teks anekdot, bisa membaca ciri-ciri, struktur, hingga contohnya.

Berikut ini rangkuman mengenai ciri-ciri, struktur, kaidah hingga cara menyusun teks anekdot, seperti dilansir dari laman StudioBelajar, Rabu (2/9/2020).

Jelaskan apa yang dimaksud dengan teks anekdot bersifat menggelitik?

Ilustrasi menulis. Credit: unsplash.com/Corrine

Ciri-ciri Umum Teks Anekdot

Teks anekdot memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan karya sastra lainnya. Berikut merupakan ciri-ciri teks anekdot.

1. Terilhami dari kejadian nyata yang diubah menjadi kelakar dalam bentuk cerita atau dialog.

2. Awalnya hanya melibatkan tokoh-tokoh terkenal, tetapi seiring waktu, penyajiannya mengalami perubahan ke arah fiktif dan menampilkan tokoh-tokoh yang dekat dengan kehidupan sehari-hari.

3. Bersifat menghibur, tetapi tujuan utamanya untuk mengungkapkan kebenaran yang lebih umum.

4. Terkadang bersifat sindiran alami.

5. Anekdot dekat dengan tradisi tamsil atau perumpamaan.

6. Sebagai media untuk menyampaikan kritik, pandangan, dan aspirasi yang bernilai positif ke publik atau masyarakat.

Ciri Kebahasaan Teks Anekdot

1. Menggunakan kalimat yang menyatakan masa lalu

2. Menggunakan kalimat retoris

3. Menggunakan konjungsi yang menyatakan hubungan waktu dan konjungsi yang menyatakan sebab-akibat.

4. Menggunakan kata kerja asli

5. Menggunakan kalimat seru.

Jelaskan apa yang dimaksud dengan teks anekdot bersifat menggelitik?

Ilustrasi menulis. (sumber: unsplash)

Struktur Teks Anekdot

1. Abstraksi

Abstraksi adalah gambaran awal dalam sebuah cerita anekdot.

2. Orientasi

Orientasi adalah pengenalan, mulai tokoh, kondisi, latar atau setting, dan lain sebagainya.

3. Krisis

Krisis adalah ketika puncak masalah terjadi. Biasanya krisis diisi dengan sindiran yang akan ditujukan pada seseorang atau sekelompok orang yang ada di cerita. Krisis pada suatu anekdot bisa terjadi berulang kali, tergantung ceritanya.

4. Reaksi

Reaksi adalah tanggapan yang diberikan orang sekitar terhadap krisis yang telah diberikan. Banyaknya reaksi tergantung dengan banyaknya krisis yang ada dalam cerita.

5. Koda

Koda adalah bagian akhir cerita yang menunjukkan situasi terakhir pada setting cerita. Koda adalah bagian penting yang harus ada di dalam sebuah anekdot.

Jelaskan apa yang dimaksud dengan teks anekdot bersifat menggelitik?

Ilustrasi menulis./Copyright unsplash.com

                                                            Cara Keledai Membaca Buku

Alkisah, seorang raja bernama Timur Lenk menghadiahi Nasrudin seekor keledai. Nasrudin menerimanya dengan senang hati. Namun, Timur Lenk memberi syarat agar Nasrudin mengajari terlebih dahulu keledai itu agar dapat membaca. Timur Lenk memberi waktu dua minggu sejak sekarang kepada Nasrudin.

Nasrudin menerima syarat itu dan berlalu. Sambil menuntun keledai itu, ia memikirkan apa yang akan diperbuat. Jika ia dapat mengajari keledai itu untuk membaca, tentu ia akan menerima hadiah. Namun, jika tidak, maka hukuman pasti akan ditimpakan kepadanya.

Dua minggu kemudian ia kembali ke istana. Tanpa banyak bicara, Timur Lenk menunjuk ke sebuah buku besar agar Nasrudin segera mempraktikkan apa yang telah ia ajarkan kepada keledai. Nasrudin lalu menggiring keledainya menghadap ke arah buku tersebut dan membuka sampulnya.

Si keledai menatap buku itu. Kemudian, sangat ajaib! Tak lama kemudian Si Keledai mulai membuka-buka buku itu dengan lidahnya. Terus menerus, lembar demi lembar hingga halaman terakhir. Setelah itu, si keledai menatap Nasrudin seolah berkata ia telah membaca seluruh isi bukunya.

"Demikianlah, keledaiku sudah membaca semua lembar bukunya," kata Nasrudin.

Timur Lenk merasa ada yang tidak beres dan ia mulai menginterogasi. Ia kagum dan memberi hadiah kepada Nasrudin. Namun, ia minta jawaban "Bagaimana cara mengajari keledai membaca?"

Nasrudin berkisah, "Sesampainya di rumah, aku siapkan lembaran-lembaran besar mirip buku. Aku sisipkan biji-biji gandum di dalamnya. Keledai itu harus belajar membalik-balik halaman untuk bisa makan biji-biji itu, kalau tidak ditemukan biji gandumnya ia harus membalik halaman berikutnya. Itulah yang ia lakukan terus sampai ia terlatih membalik-balik halaman buku itu".

"Namun, bukankah ia tidak mengerti apa yang dibacanya?" tukas Timur Lenk.

Nasrudin menjawab, "Memang demikianlah cara keledai membaca, hanya membalik-balik halaman tanpa mengerti isinya." Jadi kalau kita juga membuka-buka buku tanpa mengerti isinya, berarti kita sebodoh keledai, bukan? kata Nashrudin dengan mimik serius. 

(http://blogger-apik1.blogspot.co.id)

Sumber: StudioBelajar