Dalam ajaran Kristen, pasti kamu mengenal Pengakuan Iman Rasuli atau Kredo Rasuli. Pengakuan Iman Rasuli ini selalu dipanjatkan setiap ibadah minggu. Poin-poin dalam Pengakuan Iman Rasuli ini disusun oleh murid Yesus atau para rasul di hari kesepuluh setelah kenaikan Yesus Kristus ke sorga. Pengakuan Iman inilah yang menjadi dasar dari pengajaran iman Kristen. Salah satu konsep yang diajarkan dalam Pengakuan Iman Rasuli adalah Allah Tritunggal. Banyak orang hafal dengan Pengakuan Iman Rasuli, tetapi jarang yang tahu maknanya. Berikut IDN Times berikan ulasan singkat tentang isi dan makna dari Pengakuan Iman Rasuli versi Kristen Protestan. ilustrasi patung (pexels.com/cottonbro)Kalimat ini menjelaskan bahwa alam semesta tidak bersifat kekal. Artinya, alam ini diciptakan oleh Allah. Selain itu, kalimat ini juga menyatakan bahwa alam semesta baik dan bersumber dari Allah yang baik. Kita percaya bukan hanya pada Allah, tetapi kepada Bapa. Ia baik dan segala yang diciptakanNya pasti baik. Rumusan ini menunjukkan bahwa Allah adalah sumber dari segala sesuatu yang baik. Apabila kita menemukan hal-hal yang tidak baik, itu bukanlah hasil ciptaan Allah. Allah adalah Bapa yang baik, sehingga segala hal yang tidak baik pasti datangnya dari sumber keberdosaan. ilustrasi ibadah atau Misa (pexels.com/Marcelo Chagas)Kalimat ini mengajarkan kita untuk mempercayai bahwa Yesus Kristus adalah orang yang diutus dan diurapi Allah untuk menyelamatkan orang berdosa. Yesus dalam bahasa Ibrani berarti penyelamat. Sementara Kristus adalah mesias.
Ia adalah Allah yang menjadi manusia. Dalam misi kemanusiaannya, Ia diutus Bapa untuk menyelamatkan orang-orang berdosa. 'AnakNya yang tunggal' dipahami sebagai ungkapan yang menunjukkan kedekatan relasi Yesus dengan Bapa yang sangat dekat. Dia adalah Tuhan kita, sudahkah kita menaati Dia sebagai Tuhan kita yang baik? Dikandung dari Roh Kudus merupakan peristiwa mujizat. Roh Kudus yang memampukan terjadinya kehamilan tanpa campur tangan laki-laki. Artinya kekudusan berkaitan dengan karya Roh Kudus. Maria adalah figur yang dipilih Allah sebagai 'bunda Allah'.
Lahir dari anak dara Maria menunjukkan kesetiaan Allah atas janji-Nya. Selain itu kelahiran Yesus-lah yang menjadi solusi atas perbuatan dosa manusia. ilustrasi salib (pexels.com/pixabay)Bagian ini menggambarkan keseluruhan hidup Yesus yang berpuncak pada kesengsaraan. Patut menjadi refleksi kita bahwa hidup Yesus di dunia adalah penderitaan.
Ayat tersebut makin mendukung makna kalimat tersebut bahwa Ia datang untuk menjadi "korban" atas dosa manusia. Ia adalah penebus dosa-dosa. Di balik pengorbanan-Nya yang luar biasa, masih sanggupkah kita menyakiti hati-Nya? ilustrasi salib (pexels.com/Luke Tinker)Jika 'turun dalam kerajaan maut' menggambarkan Yesus benar-benar mati selama tiga hari, maka Yesus berhasil mengalahkan maut dan bangkit di hari ketiga. Dalam 1 Korintus 15:12-20 yang menceritakan tentang kebangkitan Yesus menunjukkan bukti keilahian-Nya.
Begitulah ayat ini menyadarkan kita bahwa kebangkitan Yesus adalah kekuatan Injil. Allah kembali menepati janji-Nya dan membuktikan bahwa firman itu berkuasa. Itulah bukti cinta kasihnya pada manusia hingga rela mati dan bangkit kembali. Baca Juga: Doa Aku Percaya, Syahadat Para Rasul dan Maknanya ilustrasi pria duduk (pexels.com/Rene Asmussen)
Inilah bentuk mukjizatnya. Awalnya mati hingga bangkit, dan kini berhasil duduk di sebelah kanan Allah. Duduk di sebelah kanan Bapa merupakan penggenapan nubuat kitab suci yang membuktikan bahwa memang benar Yesus Kristus adalah Tuhan. Ia yang memegang otoritas atas segala sesuatu. Untukmu yang sedang dalam pergumulan, cukup percaya bahwa ada Yesus yang sedang duduk di sorga. Ia sedang mengawasi, mengontrol, mengarahkan segala sesuatu untuk kebaikan kita. ilustrasi berdoa (pexels.com/Ric Rodrigues)Kalimat dari sana akan datang pula mengajarkan kita untuk melihat kenaikan Yesus Kristus ke sorga sebagai kedatangannya kembali ke dunia ini suatu saat nanti dengan cara yang sama. Kedatangannya nanti akan dipenuhi oleh kemuliaan surgawi.
Tapi gak ada satu pun yang tahu kapan Yesus akan datang kembali. Hal ini juga tersampaikan melalui Matius 24:36 yang berbunyi demikian, "Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri." Jadi, persiapkanlah diri selama kita menanti kedatangan-Nya. Caranya dengan bertobat dan lebih mengenal-Nya. Aku percaya kepada menunjukkan kesejajaran Roh Kudus dengan Bapa dan Anak. Roh Kudus bukanlah kuasa Allah, melainkan pribadi ketiga dalam konsep Allah Tritunggal. Roh Kudus adalah Tuhan itu sendiri. Melalui Roh Kudus, kita dipimpin untuk melakukan setiap kehendak Tuhan. Roh Kudus yang memberi kita penyertaan dan kekuatan untuk menjalani hari demi hari. Ilustrasi aktivitas ibadah di gereja. ANTARA FOTO/FauzanSemua orang kudus disebut sebagai gereja. Semua yang percaya pada Tuhan juga disebut orang-orang kudus. Tapi bukankah manusia penuh dengan dosa? Orang kudus ini merujuk pada identitas kita atau posisi kita dihadapan Allah. Kita memang adalah orang yang berdosa dan kehilangan kemuliaan Allah, tetapi mereka yang percaya disebut orang kudus bukan berdasarkan perbuatan atau kesalehan. Sementara am adalah umum. Artinya, gereja itu satu dan universal. Dalam ayat alkitab di bawah ini pun dijelaskan bahwa ada kesatuan antara jemaat di Korintus dan tempat lain.
Gereja yang am ini mengakui bahwa Yesus Kristus adalah kepala dan gembala yang agung. ilustrasi beribadah (pexels.com/cottonbro)Manusia adalah makhluk yang berdosa dan sebenarnya gak layak menghadap Tuhan dan berada di hadiratnya. Sudah sepatutnya kita bersyukur ada pengampunan dosa. Pengampunan dosa diperoleh dari karya penebusan Tuhan Yesus, bukan perbuatan baik manusia. Seperti yang kita tahu, Yesus telah rela mati untuk mengampuni dan menghapuskan dosa manusia. Ia sudah membayar lunas semua dosa kita. Melalui iman, kita mendapatkan pengampunan dosa. Kita juga perlu bertobat untuk menerima pengampunan dosa ilustrasi menolong (pexels.com/Clement Eastwood)
Tubuh yang hina akan Tuhan ubahkan menjadi tubuh yang tidak binasa, tubuh tanpa penyakit, dan tubuh yang sempurna. Inilah 'tubuh' yang Tuhan sediakan nanti di langit dan bumi yang baru. Saat ini mungkin kita akan bertambah tua dengan tubuh yang tak lagi sehat dan kuat, tetapi Pengakuan Iman Rasuli ini mengingatkan bahwa kelak kita akan mendapatkan tubuh yang sempurna yaitu tubuh kemuliaan. ilustrasi salib (pexels.com/RODNAE Productions)Kehidupan kekal bukan perkara waktu kehidupan yang tanpa akhir, tetapi kualitas hidup manusia yang hidup mulia dan penuh kebahagiaan. Menurut alkitab dari Wahyu 7:16-17; 21:4; 22:5, semuanya menggambarkan kehidupan kekal tanpa ada lagi kegelapan, kesedihan, dan penderitaan. Kehidupan kekal juga bermakna menikmati kebersamaan kekal dengan Tuhan. Kehidupan kekal merupakan karunia dari Tuhan yang kita terima melalui iman yang benar, sifatnya kini dan nanti. Baca Juga: Doa Bapa Kami Agama Kristen dan Maknanya
Baca Artikel Selengkapnya |