Coba perhatikanlah gambar di atas. Apakah kamu mengenal tarian berpasangan yang ditunjukkan oleh gambar? Hampir di setiap daerah di nusantara terdapat tari berpasangan dan tari kelompok. Ragam tari nusantara memiliki ciri khas daerahnya masing-masing. Apakah kamu mengetahui jenis-jenis tari berpasangan dan tari kelompok nusantara? Ayo, cari tahu jawabannya dengan membaca www.reisha.files.wordpress Setelah mempelajari bab ini, kamu diharapkan dapat: 1. Mengidentifikasi jenis karya seni tari berpasangan atau kelompok 2. Menampilkan sikap apresiatif terhadap keunikan seni tari berpasangan 3. Mengeksplorasi pola lantai gerak tari berpasangan atau kelompok 4. Menyiapkan pementasan tari berpasangan atau kelompok nusantara. 5. Mementaskan tari berpasangan atau kelompok nusantara. Bab 4 - Tari Berpasangan dan Tari Kelompok Nusantara A. Keunikan Tari Budaya Nusantara Indonesia memiliki berbagai macam tari berpasangan dan tari kelompok dari berbagai daerah. Tari berpasangan dan tari kelompok nusantara mempunyai bentuk dan jenis tari yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut sangat dipengaruhi oleh budaya di lingkungan masyarakat sekitarnya. Misalnya, seni tari yang dimiliki suku Jawa lebih banyak menggunakan gerakan membungkuk dan menyembah dengan tempo yang lambat. Hal tersebut dipengaruhi oleh pola hidup masyarakat suku Jawa yang masih diliputi nuansa magis dan spiritual, serta karakter mereka yang cenderung memegang teguh sopan santun. Masyarakat yang tinggal di wilayah nusantara terdiri atas berbagai suku, maka tentu saja mereka mempunyai jenis dan bentuk tari masing-masing. Meskipun setiap suku menganggap kelompoknya paling hebat dan indah tariannya, tetapi keindahan tari sangat bergantung kepada faktor kebiasaan dan keterlatihan. Dengan demikian, tidak ada alasan untuk takut atau rendah diri kepada suku lain dalam hal keindahan tersebut. Nilai seni terletak pada nilai keindahan. Hanya saja penentu keindahan suatu tarian adalah suku yang memiliki tari itu sendiri. Orang Jawa menggunakan gerakan membungkuk dan menyembah karena pola hidup mereka memang masih diliputi nuansa magis dan spiritual. Sebaliknya, orang Nanggroe Aceh Darussalam begitu bersemangat menarikan tari Seudati dan tari Saman karena suasana keseharian mereka yang diliputi perang sejak zaman penjajahan Belanda hingga sekarang membuat mereka bergerak dinamis. Pergolakan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari tanpa sadar terbawa dalam ungkapan seni tari mereka. Terampil, keras, tegas, penuh waspada, dan lincah adalah ciri-ciri tari Aceh. Tontonlah sebuah pertunjukan tari berpasangan atau tari kelompok nusantara. Coba kamu jelaskan keindahan dari tari tersebut. Tari Seudati (a) dan tari Saman (b) dari Aceh Contoh lain seperti orang Bali yang begitu dinamis dalam menari. Meskipun sama-sama dinamis, antara tari Aceh dan tari Bali tetap memiliki perbedaan yang mendasar, yaitu pada tari Aceh penuh kewaspadaan, sedangkan pada tari Bali masyarakat Bali untuk setia dan hormat kepada dewa mereka, sehingga jenis dan wujud tari selalu dikaitkan dengan suasana batin yang menyembah kepada dewa mereka. Oleh karena itu, keunikan ragam tari nusantara dapat dikenali melalui gerakan, tata busana, tata rias, musik iringan, fungsi, latar belakang sosial budaya masyarakat pemiliknya, dan gunanya dalam masyarakat. Coba kamu amati tari berpasangan atau tari kelompok nusantara. Dapatkah kamu menemukan keunikan dari tari berpasangan atau tari kelompok nusantara? Berikan tanggapanmu mengenai keunikan tersebut. B. Perpaduan antara Tari dan Tradisi di Nusantara Sebuah tarian daerah tidak tercipta tanpa ada alasannya. Tarian suatu daerah tercipta sejak zaman dahulu yang sering dipadukan dengan adat istiadat yang ada di daerah tersebut, baik dalam hal upacara adat yang bersifat religius maupun berkenaan dengan kehidupan sehari-hari masyarakatnya. Bab 4 - Tari Berpasangan dan Tari Kelompok Nusantara Fungsi tari bagi setiap suku bangsa atau daerah memiliki kemiripan atau persamaan. Coba kamu perhatikan dan amati fungsi tari bagi suku Jawa dan Bali. Fungsi tari bagi suku Jawa dan Bali memiliki kemiripan yaitu sebagai sarana hiburan dan untuk mendukung acara adat. Namun demikian, fungsi tari untuk mendukung upacara adat bagi suku Jawa dan Bali memiliki nuansa yang berbeda. Di Bali, tari menyatu dengan ritual (upacara keagamaan), sementara di Jawa hanya kepercayaan tertentu yang menggunakan tari sebagai sarana upacara. Berbagai jenis tari daerah juga memiliki perbedaan yang terlihat dari rias wajah dan tubuh. Misalnya, suku Asmat menggunakan riasan wajah dengan warna serba hitam atau merah. Sedangkan, suku Jawa meng-gunakan riasan wajah seperti seorang putri atau Perbedaan antara tari suatu daerah dengan daerah lainnya terlihat pula dalam busana yang digunakan. Daerah yang terletak di pedalaman atau hutan, seperti suku Dayak dan suku Dani menggunakan kostum yang berasal dari tumbuhan dan binatang. Sedangkan, daerah yang terletak di daerah perkotaan, seperti suku Sunda dan Bali menggunakan busana dari kain (batik atau sutera). Persamaan dan perbedaan yang telah diuraikan di atas berhubungan dengan selera, kebiasaan, latar belakang budaya, dan adat-istiadat yang berlaku pada masyarakat tertentu. Di dalam perkembangannya, suatu bentuk tari tradisi pasti mengalami perubahan dalam hal tata rias dan busana, tetapi perubahan itu terjadi secara lambat dan penuh pertimbangan. Warna merah, hitam, putih, kuning, hijau, dan berbagai warna lainnya, di beberapa tempat mempunyai makna dan nilai yang berbeda-beda. Sebagai contoh, bagi masyarakat Surakarta (Jawa Tengah) warna kematian adalah merah. Sedangkan, di Yogyakarta bendera warna putih berarti kematian. Pemilihan warna sebagai sarana ungkapan ekspresi kepercayaan, adat, dan nilai estetis adalah hal yang wajar bagi semua suku. Bahkan, adat dan kebiasaan tersebut berpengaruh juga pada penggunaan warna rias tari. Oleh karena itu, fungsi tata rias dan busana pada tari daerah nusantara tidak dapat ditinggalkan dari pola hidup masyarakat pemiliknya. Ciri khas riasan suku Asmat Berikan pendapatmu mengenai persamaan dan perbedaan antara tari suatu daerah dengan daerah lainnya. Setiap daerah mempunyai ciri khas tari masing-masing. Ciri khas suatu tarian dapat dilihat melalui gerak, busana, aksesoris, properti, fungsi, guna, dan tempat yang digunakan. Ciri khas tarian akan semakin terlihat pada gerakan yang beraneka ragam (a) tari Pendet, (b) tari Serimpi, (c) tari Enggang, (d) tari Gambyong www.itu.com, ensiklopedia, intimage.google.co.id, www.indonesia.ottawa.org Gerakan tangan diangkat tinggi dan mata melirik tajam adalah salah satu Busana gemerlap, penuh aksesoris, manik-manik, gerakan lincah, rias menyala, membawa angan-angan kita pada seorang penari Jaipong dari suku Seorang penari dengan penampilan lemah lembut, gemulai, busana kalem, rias sesuai karakter tokoh yang dibawakan, menghantar kita kepada sosok penari Segerombolan penari wanita maupun pria yang secara ritmik dan penuh semangat menghentakkan kaki sepanjang pertunjukan, dengan busana khas rumbai-rumbai dari aneka dedaunan melingkar di perut, rias wajah, dan tubuh serba putih, aksesoris bulu burung di kepala, menuntun bayangan kita pada Melihat penari putri bergerak dinamis, saling mengisi ruang dan waktu, membungkuk, dan tegak dengan cepat, tangkas dan terampil, busana mencerminkan kepercayaan yang dianut dengan tata rias yang secukupnya. Terbayang dalam ingatan kita tentang tari Seudati dan Saman dari Aceh. Beberapa penari pria dan wanita sambil menari dengan lincah melompati empat batang pelepah daun sagu yang disebut pelepahnya mengingatkan kita pada masyarakat yang mengkonsumsinya, Bab 4 - Tari Berpasangan dan Tari Kelompok Nusantara Jenis tari daerah begitu banyak, sehingga tidak mungkin disebutkan semua. Pada umumnya tari dapat dibagi ke dalam dua kelompok besar, yaitu tari yang berasal dari wilayah budaya murni dan wilayah budaya perbatasan. Yang berasal dari wilayah budaya murni terdapat di pedalaman, termasuk hutan dan gunung, sedangkan yang berasal dari wilayah budaya perbatasan terdapat di daerah perbatasan dan pesisir pantai. Jenis tari daerah di wilayah budaya perbatasan akan berbeda dengan di wilayah budaya murni. Demikian juga dengan bentuk penampilan, busana, tata rias, aksesoris, dan tempat pementasan yang memiliki berbagai perbedaan. Berikut ini uraiannya. 1. Tari di Wilayah Budaya Murni Tari yang berasal dari wilayah budaya murni biasanya lebih mempunyai tingkat kemantapan yang tinggi. Tari pada wilayah tersebut telah mengalami perkembangan dan perubahan, tetapi sangat lambat karena dilakukan dalam situasi yang tenang dan penuh perhitungan. Tari yang berasal dari wilayah pedalaman, seperti tari Keraton (Surakarta, Yogyakarta, Cirebon, Klungkung, Sumenep, dan Lombok, dan sebagainya) dan tari Daerah Pedalaman (Papua Pedalaman, Dayak Kalimantan, Toraja-Sulawesi, Maluku-Pedalaman, dan sebagainya). Tari yang hidup di wilayah budaya murni, baik berupa tari rakyat maupun tari tradisi, selalu di bawah perintah atau petunjuk raja, kepala suku, empu, seniman atau tokoh seni. Oleh karena itu, setiap perubahan selalu berada di bawah pengaruh para pemimpin tersebut. Jika para pemimpin telah semakin tua dan tidak lagi produktif untuk berpikir dan berkarya, maka tidak akan terjadi perubahan apa pun dalam dunia tari. Apalagi jika generasi muda bersikap tidak peduli terhadap perkembangan seni dan budaya, maka kesenian tersebut dengan cepat akan mengalami kepunahan. Apakah kamu akan membiarkan 2. Tari di Wilayah Budaya Perbatasan Kehidupan tari di wilayah budaya perbatasan, rata-rata lebih dinamis dan terbuka menerima setiap perubahan. Sifat dan pola hidup masyarakat yang tinggal di pesisir pantai sehari-hari terbiasa begitu padat menghadapi lalu lintas pendatang. Oleh karena itu, rata-rata mereka menjadi berjiwa terbuka dan cepat tanggap terhadap setiap informasi dan perubahan. Kehidupan semacam ini telah menghasilkan beberapa tari terkenal, seperti tari Lais Sintren dan tari Tari yang berasal dari daerah pesisir pantai biasanya telah mendapat pengaruh dari para pendatang dari daerah budaya lain atau penduduk asli yang C. Karakteristik Tari Berpasangan dan Tari Kelompok Bentuk penyajian tari berpasangan dan tari kelompok memiliki karakteristik dan ciri khas masing-masing yang berbeda dan tidak dimiliki oleh bentuk tari yang lain. Bagaimanakah karakteristik dari tari berpasangan dan tari kelompok? Cermatilah uraiannya berikut ini. 1. Karakteristik Tari Berpasangan Tari berpasangan dibawakan oleh dua orang sehingga tanggung jawab ada pada kedua orang tersebut. Keberhasilan atau kegagalan suatu tarian yang merantau ke daerah budaya lain. Misalnya, tari Seblang dari Banyuwangi mempunyai gabungan budaya Jawa Timur dan Bali karena pengaruh geografis (tempat) dan kepercayaan (religius-magis) antara pantai Banyuwangi dengan Demikian pula yang tinggal di daerah perbatasan pedalaman, kondisi wilayah persimpangan yang padat lalu lalang pendatang dari luar, justru mampu merubah perilaku, membentuk tradisi, dan rasa estetis tersendiri. Tari yang berasal dari wilayah perbatasan, antara lain di daerah Banyumas, Banyuwangi, Tari Lengger Banyumas mempunyai gabungan rasa antara gerakan Sunda dan Jawa karena Banyumas secara geografis terletak di antara keduanya. Tari Topeng Cirebon mempunyai gabungan rasa antara Jawa dan Sunda karena mendapat pengaruh dari Jawa (ajaran para wali) dan Sunda (tari dan instrumennya). Meskipun sama-sama mendapat pengaruh dari dua wilayah budaya dan geografis, tetapi rasa tari Lengger Banyumas dan tari Topeng Cirebon berbeda sama sekali. Hal tersebut dikarenakan masing-masing memiliki adat, kebiasaan, kepercayaan, anggapan, rasa estetis (keindahan), dan tradisi yang berlaku turun-temurun Coba kamu perhatikan berbagai tari berpasangan atau kelompok nusantara. Sebutkanlah ciri khas dari berbagai tarian tersebut. Bab 4 - Tari Berpasangan dan Tari Kelompok Nusantara Gerak berlawanan (a) dan gerak bersamaan (b) dibawakan menjadi tanggung jawab mereka. Oleh karena itu, tari berpasangan memerlukan koordinasi gerak yang saling mengisi dan menunjang satu sama lain sehingga tercipta gerak tarian yang harmonis dan dinamis. Karakteristik tari berpasangan adalah sebagai berikut: Tari berpasangan memiliki dua jenis gerak, yaitu gerak berlawanan dan gerak bersamaan. Gerak berlawanan artinya gerak yang dilakukan secara tidak sama antara penari yang satu dengan penari pasangannya. Misalnya, gerak penari A ke kanan, sedangkan gerak penari B ke kiri. Gerak bersamaan artinya penari berpasangan melakukan satu ragam gerak secara b . Saling mengisi, artinya kedua penari harus saling mengisi dalam melakukan gerak sehingga ada keharmonisan gerak. Penari berpasangan juga harus saling mengisi dalam melakukan ekspresi. Jika penari A tersenyum kepada penari B, maka penari B harus membalas senyuman tersebut. www.pengantinku.blogspot.com, www.flickr.com Harus tercipta ketentuan antara gerak dan ekspresi kedua penari agar tarian yang disajikan akan tampak mengalir seolah-olah tanpa henti. 2. Karakteristik Tari Berkelompok Tari berkelompok dilakukan oleh orang yang banyak sehingga masing- masing penari harus mengetahui sifat dan karakteristik tari berkelompok. Dengan demikian, akan tercipta tarian yang indah dan menyatu. Karakteristik tari berkelompok adalah sebagai berikut: Terdapat dua macam gerak, yaitu gerak homogenitas dan gerak heterogenitas. Gerak homogenitas adalah gerak yang dilakukan secara bersama-sama oleh penari dalam satu kelompok. Gerak heterogenitas adalah gerak yang tidak sama, seperti gerak berimbang Kekompakan penari merupakan kekuatan tari berkelompok sehingga akan memberikan daya hidup pada tarian tersebut. Kekompakan penari berkelompok perlu dilatih agar tercipta gerakan tarian yang serasi satu sama lain. Satu orang yang berbuat kesalahan akan terlihat jelas oleh penonton. Kekompakan penari dalam gerak-gerak seragam atau serempak Tontonlah pertunjukan tari berpasangan nusantara. Berikan tanggapanmu mengenai karakteristik tari berpasangan. Bab 4 - Tari Berpasangan dan Tari Kelompok Nusantara D. Jenis-jenis Tari Berpasangan dan Tari Kelompok Nusantara Kamu telah mempelajari ragam tari berpasangan dan tari kelompok daerah setempat pada bab 2. Apakah kamu masih mengingat pelajaran tersebut? Dengan mempelajari ragam tari berpasangan dan tari kelompok daerah setempat, maka kamu dapat mengetahui keunikan dan ciri khas tarian yang terdapat di daerahmu. Oleh karena itu, kamu diharapkan dapat melestarikan berbagai tarian daerah di nusantara. Indonesia memiliki keragaman tarian yang terdiri atas tari tunggal, tari berpasangan, dan tari kelompok. Dapatkah kamu menyebutkan jenis-jenis tari berpasangan dan kelompok nusantara? Cermatilah uraian berikut ini Tari Saman adalah sebuah tarian adat yang biasanya ditampilkan pada perayaan peristiwa-peristiwa adat masyarakat Aceh. Pada masa lalu, tari Saman ditampilkan untuk merayakan hari kelahiran Nabi Muhammad. Nama tari Saman diambil dari nama salah satu ulama besar Aceh, yaitu Tari Saman memiliki keunikan karena hanya menampilkan gerak tepuk tangan dan gerak tepuk dada. Selain itu, tari Saman tidak menggunakan iringan alat musik, tetapi hanya menggunakan suara atau nyanyian dari penarinya yang dipadukan dengan tepuk tangan, tepukan dada, dan tepukan pangkal paha. Lagu-lagu dalam tari Saman terdiri atas: , yaitu auman yang diawali oleh pengangkat. , yaitu rengum yang diikuti oleh semua penari. , yaitu lagu singkat dengan suara pendek yang dinyanyikan oleh seorang penari pada bagian tengah tari. Mengapa penari berpasangan atau kelompok harus menjaga kekompakan gerak tariannya? Coba berikan pendapatmu , yaitu lagu yang dinyanyikan oleh seorang penari dengan suara panjang, tinggi, dan melengking. Biasanya, lagu tersebut merupakan tanda , yaitu lagu yang diulang bersama oleh seluruh penari setelah dinyanyikan oleh penari solo. Penari tari Saman berjumlah 10 orang, yang terdiri atas 8 orang penari dan 2 orang pemberi aba-aba sambil bernyanyi. Tari Saman dipimpin oleh seorang Syech yang bertugas mengatur berbagai gerak dan menyanyikan syair-syair lagu. Syair lagu dalam tari Saman menggunakan bahasa Arab dan Tari Saman merupakan media penyampaian pesan atau dakwah. Oleh karena itu, tari Saman menggambarkan sikap sopan santun, kepahlawanan, kekompakan, dan kebersamaan. Tari Saman harus ditampilkan dengan keseragaman formasi dan ketepatan waktu. Dengan demikian, seorang penari dituntut untuk memiliki konsentrasi tinggi dan latihan yang serius. Tari Piring merupakan tarian yang berasal dari daerah Minangkabau, Sumatra Barat. Tari Piring melambangkan rasa gembira dan syukur para petani atas hasil tanaman mereka. Pada zaman dahulu, tari Piring dibawakan pada saat panen. Namun saat ini, tari Piring bisanya dibawakan pada saat peristiwa- peristiwa penting, seperti acara pernikahan. Penari tari Piring adalah putra dan putri. Tari Piring dibawakan dalam bentuk tari berpasangan putra dan putri yang terdapat Tari Piring menggambarkan pergaulan muda-mudi yang bercengkrama sambil bekerja di sawah. Mereka mengolah dan mempersiapkan lahan sawah, menyiangi tanaman, serta memanen. Kemudian dilanjutkan dengan memisahkan padi dari batangnya, membersihkan padi, dan menyimpan padi Para penari bergerak sambil membawa piring di tapak tangan. Kadangkala, piring dilontarkan ke udara ataupun dihempas ke tanah dan dipijak oleh para penari. Tari Piring merupakan tarian gerak cepat. Nuansa yang ditampilkan dalam tari Piring adalah suasana gembira. Tari Piring menggunakan lagu-lagu yang diiringi musik talempong dan saluang. Bab 4 - Tari Berpasangan dan Tari Kelompok Nusantara Tari Piring sering ditampilkan dengan berbagai variasi, baik variasi gerakan, jumlah penari, dan busana. 3. Tari Serampang Dua Belas Tari Serampang Dua Belas merupakan tari yang terkenal di daerah Melayu, seperti daerah Sumatra Utara (Melayu Deli), Sumatra Barat (ranah Minang), dan Riau (Pekanbaru). Tari Serampang Dua Belas adalah tari pergaulan yang ditarikan dalam bentuk tari berpasangan sejenis atau putra dengan putri. Tari Serampang Dua Belas diciptakan oleh Sauti pada tahun 1940-an. Tari Serampang Dua Belas terdiri atas 12 pola gerak, pola edar, dan tata urutan yang didasari oleh gerakan yang ada dalam tari Melayu, seperti tari Mak Inang, tari Ronggeng Melayu, dan tari Zapin. Iringan musiknya menggunakan lagu Dua yang temponya dipercepat. Gerakan dalam tari Serampang Dua Belas menitikberatkan pada permainan mata, gerak kaki memutar dan lompatan, ditambah dengan gerak tangan dan tubuh yang gemulai. Penyajian tari Serampang Dua Belas terdiri atas tiga bagian, yaitu Mak Inang, Tanjung Katung, dan Lagu Dua. Masing-masing bagian mempunyai pola irama sendiri-sendiri. Tari Pendet merupakan tari kelompok yang berasal dari Bali. Tari Pendet diciptakan pada awal tahun 70-an oleh I Nyoman Kaler. Pada awalnya, tari Pendet adalah tari pemujaan yang diperagakan di pura. Tari Pendet menggambarkan penyambutan atas turunnya dewa dewi ke alam marcapada. Dengan demikian, tari Pendet merupakan pernyataan dari sebuah persembahan dalam bentuk tarian upacara. Seiring dengan perkembangan zaman, maka lambat laun para seniman Bali mengubah tari Pendet menjadi tarian penyambutan. Namun, tari tersebut tetap menggunakan unsur sakral dan religius. Tari Pendet ditarikan untuk Gerakan-gerakan dalam tari Pendet sangat sederhana sehingga dapat dibawakan oleh semua orang, baik pria maupun wanita. Oleh karena itu, tari Pendet dapat dijadikan tarian dasar untuk melatih keterampilan awal tari Bali. Tari Pendet menggunakan perlengkapan sebagai wadah untuk membawa Tari Maengket adalah tarian tradisional rakyat Minahasa. Tari Maengket disebut tari pengucapan syukur kepada Sang Pencipta dan tari pergaulan. Pada zaman dahulu, tari Maengket dimainkan pada saat panen padi dengan gerakan- Tari Maengket merupakan tari berpasangan. Penari tari Maengket berjumlah 20 pasang putra dan putri, disertai dengan pemandu tari. Tari Maengket terdiri menyambut kedatangan para tamu. Taburan bunga disebarkan di hadapan para tamu sebagai ucapan selamat datang. Bab 4 - Tari Berpasangan dan Tari Kelompok Nusantara , yaitu tarian yang dibawakan pada acara pengucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena hasil panen, terutama panen tanaman padi yang berlimpah. yaitu tarian dengan semangat kegotong-royongan ( Tarian tersebut menggambarkan rakyat Minahasa yang saling membantu membuat rumah yang baru. Selesai pembangunan rumah, maka diadakan pesta naik rumah baru atau dalam bahasa daerah disebut artinya menguji kekuatan rumah baru. Semua masyarakat di desa tersebut diundang dalam acara pengucapan syukur. yaitu tari pergaulan pemuda dan pemudi Minahasa pada zaman dahulu untuk mencari jodoh. Tari Cakalele merupakan tarian tradisional Maluku. Tari Cakalele disebut juga tari kebesaran, karena digunakan untuk menyambut tamu agung, seperti tokoh agama dan pejabat pemerintah yang berkunjung ke daerah Maluku. Tari Cakalele ditarikan oleh 30 orang penari, baik laki-laki maupun perempuan. Musik yang mengiringi tari Cakalele adalah musik beduk ( suling, dan kerang besar ( ) yang ditiup. Pakaian atau kostum yang digunakan adalah pakaian khas perang zaman dulu, seperti pakaian bangsa Romawi. www.myphoto.galery.com, www.kkk.com Para penari laki-laki mengenakan pakaian perang yang didominasi oleh warna merah dan kuning tua. Di tangan kanan memegang senjata pedang (parang) dan di tangan kiri memegang tameng ( mengenakan topi yang terbuat dari alumunium yang diselipkan bulu ayam berwarna putih. Sedangkan, penari perempuan mengenakan pakaian warna putih dan memegang sapu tangan ( Jalan melenggang, langkah langkah bersilang, langkah langkah maju, dan langkah mundur. pitungguah, pajak baro, titi Rengkuh, adeg-adeg, sasag, tindak, minced, Srisig, kengser, mancat, lumaksana, enjer, Tapak sirang, agem, ngumbang, mipil, Keistimewaan tari Cakalele terdapat pada tiga fungsi simbol, yaitu sebagai Pakaian berwarna merah yang dikenakan oleh penari laki-laki merupakan simbol sikap cinta tanah air terhadap bumi Maluku dan keberanian orang Maluku dalam menghadapi perang. b . Pedang pada tangan kanan merupakan simbol harga diri warga Maluku yang harus dipertahankan hingga titik darah penghabisan. ) dan teriakan lantang menggelegar pada selingan tarian merupakan simbol gerakan protes terhadap sistem pemerintahan yang dianggap tidak memihak pada masyarakat. Coba kamu saksikan pertunjukan tari berpasangan atau kelompok nusantara selain yang telah diuraikan di atas. Tuliskanlah ciri-ciri dari tarian tersebut. E. Ragam Gerak Tari Berpasangan dan Tari Kelompok Nusantara Tarian tradisional nusantara memiliki ragam gerak dan gaya. Bagaimanakah ragam gerak dan gaya tari nusantara? Berikut ini merupakan contoh teknik gaya tradisional dari beberapa daerah di nusantara. Mari cermati bersama. Tabel 4.1 Ragam Teknik Gerak Kaki Bab 4 - Tari Berpasangan dan Tari Kelompok Nusantara melenting dan menabur bunga. Sembah, tapuak siku, saleko ketek, jinjing Sembada, baplang, lontang, kepret soder, seblak, jiwir soder, nyawang, capit soder, Kebyok, seblak, ukel, lembeyan, ngembat, Ngeseh, ngombak ngangkel, ngombak rangkep, lurus ke depan dan kepala mengikuti Kepala mengikuti gerak tangan. Coba kamu lakukan gerakan-gerakan tari yang telah diuraikan di atas. Tabel 4.2 Ragam Teknik Gerak Tangan Tabel 4.2 Ragam Teknik Gerak Kepala F. Memperagakan Tari Berpasangan dan Tari Kelompok Kamu telah mengetahui jenis-jenis tari berpasangan dan tari kelompok nusantara. Apakah kamu dapat memperagakan gerak-gerak tarian tersebut? Ragam gerak tari berpasangan dan tari kelompok memiliki pola-pola tertentu. Berikut ini adalah ragam gerak tari Pendet dan tari Piring. Cermatilah uraiannya Ragam gerak tari Pendet adalah sebagai berikut: Ngelung rangkep (adeng dan becat) Berikut ini adalah gerakan-gerakan dalam tari Pendet. Dengan mencermati gerakan-gerakan tersebut, maka kamu dapat mengetahui pola lantai gerak tari. Mari cermati bersama-sama. Bab 4 - Tari Berpasangan dan Tari Kelompok Nusantara Tari Piring merupakan tari berpasangan yang biasanya ditarikan oleh penari putra dan penari putri. Oleh karena itu, gerak tari Piring terdiri atas dua kelompok, yaitu gerak tari penari putra dan gerak tari penari putri. Ragam gerak tari Piring adalah sebagai berikut: Tagak itiak-kipeh sauak-sambah Cabiak kain-toyang aia-tusuak puta-galatiak-sambah Urak langkah-manjunjuang-mambaliak turun-baputa dengan berbagai komposisi b. Bagian Tengah (Isi Tari) Mancabuik baniah, batanam Berikut ini adalah gerakan-gerakan dalam tari Piring. Kamu dapat pula mencermati pola lantai gerak tari Piring. Coba kamu cermati dengan baik gerakan-gerakan tersebut. Bab 4 - Tari Berpasangan dan Tari Kelompok Nusantara Kamu telah mempelajari gerakan-gerakan tari berpasangan dan tari kelompok nusantara. Coba kamu latih gerakan-gerakan tersebut bersama teman sekelasmu. Kemudian, peragakan tarian nusantara di depan kelasmu. 1. Perbedaan dalam seni tari nusantara dipengaruhi oleh budaya lingkungan 2. Karakteristik tari berpasangan adalah sebagai berikut: Tari berpasangan memiliki dua jenis gerak, yaitu gerak berlawanan b. Saling mengisi, artinya kedua penari harus saling mengisi dalam melakukan gerak sehingga ada keharmonisan gerak. Harus tercipta ketentuan antara gerak dan ekspresi kedua penari agar tarian yang disajikan akan tampak mengalir seolah-olah tanpa henti. 3. Karakteristik tari berkelompok adalah sebagai berikut: Terdapat dua macam gerak, yaitu gerak homogenitas dan gerak 4. Berdasarkan wilayahnya, tari dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu: Tari di wilayah budaya murni. b . Tari di wilayah budaya perbatasan. 5. Contoh tari berpasangan dan tari kelompok nusantara adalah tari Saman, tari Piring, tari Serampang Dua Belas, tari Pendet, tari Maengket, dan Kamu telah mempelajari tari berpasangan dan tari berkelompok nusantara. Oleh karena itu, hikmah yang dapat kamu ambil adalah: 1. Kamu dapat mengetahui jenis-jenis karya tari berpasangan dan tari berkelompok di berbagai daerah di nusantara sehingga kamu harus menghargai kekayaan budaya bangsa. 2. Dengan mengenal karya tari berpasangan dan tari kelompok nusantara, maka kamu harus melestarikan tarian-tarian tersebut. 3. Dengan mengetahui ragam gerak tari berpasangan dan tari kelompok nusantara, maka diharapkan kamu dapat memperagakan berbagai 4. Kamu telah mempelajari tari berpasangan dan tari kelompok nusantara. Oleh karena itu, kamu dapat berlatih bekerja sama dan menjaga kekompakan gerakan dalam tari berpasangan dan tari A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat. 1. Gerakan tangan diangkat tinggi, mata melirik tajam, musik iringan gamelan yang dinamis dan cepat adalah ciri gerakan dan iringan tari .... 2. Gerak yang dilakukan secara bersama-sama oleh penari dalam satu 3. Tarian yang tidak menggunakan iringan alat musik, tetapi hanya menggunakan suara atau nyanyian dari penarinya yang dipadukan dengan tepuk tangan, tepukan dada, dan tepukan pangkal paha adalah .... Sembah, tapuak siku, saleko ketek, jinjing bantai, teknik gerak tangan yang berasal dari daerah .... 5. Gerak yang dilakukan oleh penari pada gambar di bawah ini adalah .... 1. Jelaskan keunikan-keunikan dari karya seni tari berpasangan atau kelompok nusantara. Kemukakan pula pendapatmu mengenai keunikan tersebut. 2. Coba kamu tonton sebuah pertunjukan tari berpasangan atau tari kelompok nusantara. Kemudian, berikan tanggapan terhadap pertunjukan tari berpasangan atau tari kelompok tersebut. 3. Peragakan ragam gerak tari berpasangan atau tari kelompok pada gambar 4. Lakukan persiapan pementasan tari dengan mempelajari gerakan-gerakan tari berpasangan atau tari kelompok nusantara. Berlatihlah bersama teman sekelasmu dan pentaskan tari berpasangan atau tari kelompok nusantara |