Contoh konsep kewirausahaan berbasis digital

Suara.com - Ingin memulai bisnis tapi bingung dengan idenya? Coba merambah bisnis digital. Berikut ini ada 15 ide bisnis digital yang dapat kalian coba

Seiring berkembangnya teknologi, kini manusia dapat membuat segala hal menjadi lebih mudah seperti memesan makanan melalui aplikasi berbasis digital. Kebiasaan saat ini dapat meningkatkan kebutuhan dan daya konsumsi yang ada di masyarakat.  Untuk menjawab kebutuhan yang ada di masyarakat, ada baiknya untuk membangun bisnis digital. Bisnis digital merupakan sebuah bisnis yang dapat dilakukan dimana dan kapan pun berada karena mudah diakses secara digital.

Bisnis digital kini lebih diminati oleh masyarakat karena memiliki keuntungan yang tidak kalah besar dengan bisnis konvensional. Bisnis digital menjadi peluang untuk membangun lapangan pekerjaan baru tanpa perlu memiliki modal yang besar untuk memulai. Simak daftar 15 ide bisnis digital yang efektif untuk dilakukan untuk pemula beserta penjelasannya berikut.

1.     Blogger

Baca Juga: Profil Pak Muh yang Muncul di Youtube Rewind 2020

Ide bisnis digital yang pertama adalah menjadi seorang blogger. Menulis di dalam blog menjadi salah satu hal yang menarik untuk dilakukan kepada orang yang menyukai menulis.

Menulis konten dalam sebuah blog dapat menciptakan portfolio yang luar biasa. Blogger dapat memanfaatkan space kosong dalam webnya untuk memasang iklan untuk mendapatkan uang.

2.     Jasa Desain Grafis

Dengan berkembangnya teknologi informasi yang sangat cepat, desain grafis dapat dimanfaatkan dalam membuat brosur, desain media sosial sebagai sarana pemasaran terhadap sebuah produk yang dipasarkan. Hal ini menguntungkan karena jasa desain grafis kini semakin dibutuhkan oleh masyarakat.

3.     Online Teacher

Baca Juga: Iklan Piyama yang Menggoda dengan Bagian Bokong Terbuka Curi Perhatian

Menjadi online teacher merupakan hal yang menarik yang dapat dilakukan. Dengan keahlian dalam bidang digital, online teacher dapat mendatangkan banyak keuntungan yang menjanjikan. Aspek yang dapat digunakan sebagai online teacher antara lain mengajarkan kelas bahasa asing, desain grafis, kelas menulis maupun yang lainnya.

Contoh konsep kewirausahaan berbasis digital
Ilustrasi. (Sumber : Weebly.com)

Memasuki era globalisasi, proses peralihan menuju era digital atau digitalisasi tidak dapat kita hindari. Digitalisasi pada masa kini hampir menyasar pada seluruh aspek kehidupan, termasuk berwirausaha. Terlebih lagi, dengan mewabahnya pandemi covid-19 yang mengharuskan hampir semua kegiatan untuk dilakukan secara online atau daring, memaksa para wirausahawan untuk mau tidak mau mengikuti perkembangan keadaan.

Kewirausahaan digital terdiri dari 2 kata, yakni kewirausahaan dan digital. Menurut KBBI, kewirausahaan berasal dari kata wirausaha yang memiliki arti yakni orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya. Sedangkan menurut (Rahim & Basir, 2019) Kewirausahaan adalah hal-hal yang terkait dengan wirausaha. Sedangkan wira berarti keberanian dan usaha berarti kegiatan bisnis yang komersial atau non-komersial, Sehingga kewirausahaan dapat pula diartikan sebagai keberanian seseorang untuk melaksanakan suatu kegiatan  bisnis. kemudian, digital sendiri menurut KBBI memiliki arti yakni berhubungan dengan angka-angka untuk sistem perhitungan tertentu; berhubungan dengan penomoran. Namun, secara istilah, digital adalah segala hal yang memiliki kaitan dengan teknologi informasi dan komunikasi, khususnya internet. Berdasarkan kedua pengertian diatas, kewirausahaan digital dapat diartikan sebagai kemampuan dan keberanian seseorang untuk merancang sampai dengan memasarkan suatu produk baru dengan memanfaatkan keberadaan teknologi infomasi untuk memperluas pasar dari produknya.

Kewirausahaan digital pada saat ini tengah digandrungi oleh berbagai lapisan masyarakat khususnya kaum milenial dan umkm. Beberapa alasan diantaranya adalah kemudahan mengakses segala sumber daya yang terkait dengan teknologi informasi semisal tersedianya pilihan paket internet dengan harga yang cukup murah, kemudian dengan munculnya berbagai gawai dengan harga yang terjangkau dan mulai meratanya jaringan seluler di seluruh Indonesia. Selain alasan diatas, kewirausahaan digital dilirik oleh para umkm dan milenial dikarenakan mereka tidak perlu untuk mengeluarkan biaya yang banyak untuk memulai usahanya jika dibandingkan harus memulai secara offline dan dengan mereka berdagang atau berwirausaha digital, mereka dapat memperkenalkan produk yang mereka tawarkan ke luar daerah mereka, terlebih dengan adanya e-commerce yang mana akan lebih memudahkan mereka untuk memasarkan produknya secara luas.

Berbagai macam penelitian menunjukkan bahwa kewirausahaan khususnya mereka yang berada di dalam sektor umkm memiliki kecenderungan untuk memiliki ketahanan bisnis yang lebih baik dibandingkan sektor lainnya. Namun, dikarenakan adanya covid 19 ini mengakibatkan banyaknya penurunan omset secara signifikan karena banyaknya kegiatan masyrakat yang dibatasi oleh pemerintah sehingga banyak dari masyrarakat yang tidak dapat membeli secara langsung produk yang mereka inginkan. Disisi lain, dampak covid 19 ini pun juga menimbulkan banyaknya para wirausahawan baru dikarenakan banyak dari mereka yang sebelumnya berprofesi sebagai pegawai kantoran tetapi karena pandemi, mereka diberhentikan oleh perusahaan sehingga mereka tidak lagi memiliki pekerjaan dan pada akhirnya untuk mencukupi kebutuhannya, mereka menggunakan tabungan yang mereka miliki sebagai modal untuk membuka bisnis pada masa pandemi ini.

Terdapat beberapa hal yang mengakibatkan berbagai kendala dalam berwirausaha dapat diatasi pada era digital saat ini. Caranya adalah dengan mengupayakan cara untuk berwirausaha sehingga menjadi lebih cepat, terjangkau, mudah bahkan menjadi lebih efektif dikarekanakan banyaknya kesempatan untuk berkolaborasi. Sumber daya baru yang ada dalam dunia digital ditawarkan dengan sangat luas kepada para wirausahawan untuk dikelola dan dimanfaatkan, dimulai dari pengumpulan data secara terbuka, kemudian berbagai kode,layanan dan konten yang tumbuh secara massif hingga peran serta pengguna online dan berbagai komunitas di seluruh dunia. Tersedia pula cara baru yang dapat digunakan untuk menggabungkan berbagai sumber day aini di dalam dunia digital. Semisal, bisnis kecil bisa mengakses dan menggunakan jaringan periklanan yang besar atau layanan terjermahan Bahasa yang dapat dengan mudah dilakukan hanya dengan mengetikkan apa yang ingin diterjemahkan dan akan diterjemahkan ke dalam Bahasa apa.

Menurut Allen (2019), tipe dasar bisnis digital terbagi menjadi 5, yaitu

  1. Content-Based Business. Pada tipe ini, wirausahawan membuat dan menyediakan sebuah konten digital yang diharapkan dapat memberikan value terhadap konsumen. Konten yang disediakan bisa berupa sebuah artikel, resep masakan, video, webinar, tutorial dan berbagai macam konten lainnya. Tantangan utama yang akan dihadapi dalam bisnis ini adalah bagaimana cara untuk menemukan dan menggunakan topik yang tepat serta pembaruan konten yang harus dilakukan secara konsisten agar konsumen tidak bosan terhadap kita dan pergi.
  2. Community-Based Business . Pada tipe ini, wirausahawan memberikan sebuah nilai dengan cara menyediakan forum diskusi dan konten yang spesifik dimana Sebagian besar isi konten adalah kontribusi dari pengguna forum.
  3. Online Store. Tipe ini merupakan sebuah platform untuk melakukan perdagangan barang ataupun jasa. Wirausahawan bisa merintis bisnis ini dengan cara melakukan kerja sama dengan wirausahawan lain yang memiliki produk yang bagus tetapi belum memahami cara untuk mewujudkan toko daring. lalu, secara bertahap wirausahawan bisa mengumpulkan berbagai data  guna mendapatkan informasi yang berkaitan dengan selera atau preferensi konsumen, selain itu data tadi dapat digunakan untuk  melihat adanya kemungkinan untuk cross-selling maupun upselling,bahkan sampai  berlangganan (subscription).
  4. Matchmaking Business. Tipe ini berusaha menghubungkan sekelompok orang yang sebelumnya tidak pernah terhubung.  Pada umumnya, pendapatan dari bisnis semacam ini  diperoleh dari biaya transaksi atau biaya berlangganan pasa saat kedua belah pihak yang saling memerlukan berhasil dipertemukan.
  5. Promotion Business. Tipe ini memiliki tujuan agar konsumen baru dapat tertarik terhadap suatu bisnis yang telah ada atau existing. Sebagian besar pelaku bisnis yang sudah ada (existing) tertarik untuk mendapatkan pelanggan baru namun cara untuk memperoleh pelanggan baru di dunia digital ini bisa dikatakan cukup membuat pusing para pemilik usaha kecil menengah atau start-up business. Dengan membuat para konsumen tertarik, mereka bisa ditahan dengan adanya suatu kontak dengan institusi bisnis,  memberikan penawaran special ataupun kupon

Untuk menjadi wirausahawan digital, terdapat beberapa prinsip yang harus dimiliki:

Hal yang paling mendasar untuk menjadi wirausahawan adalah memiliki minat ketertarikan yang besar dengan “wirausaha”. Ketika rasa tertarik itu sudah muncul, maka dalam menjalankan wirausaha terdapat berbagai motivasi agar terus melangkah maju menuju tujuan yang ingin dicapai, memacu semagat untuk melakukan yang terbaik dalam berwirausaha. Sebab, tanpa ketertarikan atau minat yang besar, rentan untuk menyerah di tengah jalan Ketika kendala menghampiri saat berwirausaha.

Dengan adanya visi misi yang jelas, maka minat yang besar tadi dapat lebih terarah. Tanpa adanya visi misi yang jelas, minat yang besar tadi akan tidak jelas arahnya dikarenakan tidak memiliki sasaran apa yang ingin dicapai. Ini dikarekanan visi misi membantu untuk memberikan pedoman tentang apa yang harus dicapai dalam berwirausaha.

Dalam berwirausaha, diperlukan juga untuk memiliki kemampuan untuk memimpin, setidaknya memimpin diri sendiri. Kemampuan ini sangat diperlukan Ketika kita mempekerjakan orang lain. Dengan adanya kepemimpininan yang jelas, maka akan lebih mudah untuk memberikan kepercayaan, menjaga semangat berwirausaha dan juga tujuan yang ingin dicapai dengan tim akan menjadi tujuan Bersama, bukan tujuan masing masing individu.

Hal yang tak kalah penting untuk menjadi wirausahawan adalah kemampuan untuk membangun jaringan atau relasi. Membangun relasi ini haruslah dilakukan sejak awal merintis usaha. Jika kita mampu untuk membangun relasi, hal ini dapat memberikan manfaat bagi kita karena dengan adanya relasi atau jaringan dapat memudahkan kita untuk melakukan pengembangan usaha pengembangan usaha, utamanya Ketika kita menemui masalah atau kendala.

Dalam berwirausaha, kita harus siap untuk menghadapi berbagai resiko yang akan terjadi, karena dalam berwirausaha pastilah ada resiko. Resiko ini tidak dapat dihindari begitu saja, dan Ketika kita mengalami suatu kendala, haruslah disadari itu adalah bagian dari pembangunan bisnis. Karena dengan adanya suatu masalah yang dialami, dapat menjadikan kita lebih berpengalaman dan berhati-hati dalam memilih Langkah guna meminimalisir resiko.

Penulis : Ferdy Fortuna B.A., Fika Fitriasari (Universitas Muhammadiyah Malang, FEB / Manajemen)

Daftar Pustaka

Rahim, A. R., & Basir, B. (2019). Peran Kewirausahaan Dalam Membangun Ketahanan Ekonomi Bangsa. Jurnal Economic Resource, 1(2), 130–135. https://doi.org/10.33096/jer.v1i2.160

Caniago, Indra;Hayati, K. (2019). Kewirausahaan Teknologi Digital. Pemberdayaan Pebisnis Milenial.

Borshalina, T., Sutopo Indi, Fernando, M., Chowdhury, R. M. M. I., Wahyuni, E. S., Handayani, P. A., Chafidz, A., Ramadani, N. S., & Kartika, D. (2019). PRODUKTIVITAS DAN KETAHANAN BISNIS INDUSTRI KECIL (Studi Empiris Industri Batik Tulis Trusmi Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon). Global Business & Management Research, 95(2), 211–225.

Marti’ah, S. (2017). Kewirausahaan Berbasis Teknologi (Technopreneurship) dalam Perspektif Ilmu Pendidikan. Edutic – Scientific Journal of Informatics Education, 3(2), 75–82. https://doi.org/10.21107/edutic.v3i2.2927

Achmad, N., Saputro, E. P., Handayani, S., & Article, H. (2016). Entrepreneurship in the Digital Era. Dinamika Pendidikan Unnes, 11(2), 102–107. https://doi.org/10.15294/dp.v11i2.8934

Saputra, N., Prihandoko, D., & Hidayat, B. (2020). Collaborative Capability : Memperkuat Ketahanan UMKM Melewati Krisis Covid-19. Seminar Nasional Manajemen Dan Call for Paper (SENIMA 5), 5(October), 1–8.

Efendy, R., Sjahruddin, H., & Anto, A. (2017). Praktik Motivasi Kerja dan Konsekuensinya Pada Kinerja Aparatur Sipil Negara. https://doi.org/10.31227/osf.io/6gujt