Contoh kasus dan perhitungan Break Even Point untuk produk kerajinan

Pengertian dan Manfaat Titik Impas (Break Even Point) Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Ruang. Manfaat Analisis Break Even Point (Titik Impas).

Top 1: Aktivitas 13Hitunglah BEP... | Lihat cara penyelesaian di QANDA

Pengarang: qanda.ai - Peringkat 184

Ringkasan: Usaha kerajinan pot bunga dari botol bekasproduk A : pot bunga motif flaura. Produk B : pot bunga motif faunaKesimpulan :. Usaha kerajinan pot bunga saya akan impas (Break Event point) atau balik modal, apabila dapat menjual pot bunga flaura sebanyak 10.000 unit atau pot bunga fauna sebanyak 11.111 unit yaitu sebesar Rp. 9.433.962.Semoga bermanfaat ya dek. Sebagai bentuk apresiasi, bisa dibantu dengan klik bintang 5 nya ya, terima kasih :) Semangat belajarnya yamkasi atas jawabannya kka😊❤

Hasil pencarian yang cocok: Aktivitas 13 Hitunglah BEP dari salah satu usaha kerajinan dari limbah berbentuk bangun ruang yang ada dilingkunganmu! Kemudian buatlah kesimpulan dari ... ...

Top 2: Menghitung Biaya Pokok Produksi Usaha Kerajinan Dari Bahan ...

Pengarang: ex-school.com - Peringkat 180

Ringkasan: Kurva BEP merupakan keterkaitan antara jumlah unit yang dihasilkan dan volume yang terjual (pada sumbu X), dan antara pendapatan dari penjualan atau penerimaan dan biaya (pada sumbu Y).  BEP terjadi jika pendapatan dari penjualan (TR) berada pada titik keseimbangan dengan total biaya (TC).  Sedangkan biaya tetap (FC) adalah variabel yang tidak berubah Menghitung Biaya Pokok Produksi Usaha Kerajinan Dari Bahan Limbah meskipun jumlah volume yang dihasilkan berubah.  Kurva

Hasil pencarian yang cocok: 21 Jul 2020 — ... Usaha Kerajinan Dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar Kurva BEP ... Contoh Menghitung Break Event Point (BEP) Rencana penjualan ... ...

Top 3: Perhitungan Titik Impas (Break Event Point) Usaha Kerajinan dari Bahan ...

Pengarang: text-id.123dok.com - Peringkat 274

Ringkasan: C. Perhitungan Titik Impas (Break Event Point) Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun DatarDalam kegiatan usaha, seorang wirausahawan selalu memperhitungkan adanya titik impas atau Break Even Point (BEP). Analisis BEP adalah suatu teknis analisis untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan, dan volume kegiatan.1. Pengertian dan Manfaat Titik Impas (Break Event Point) Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun DatarBreak Even Point (BEP) adalah s

Hasil pencarian yang cocok: Hitunglah BEP dari salah satu usaha kerajinan dari limbah berbentuk bangun datar yang ada dilingkunganmu! Kemudian buatlah kesimpulan dari perhitungan BEP ... ...

Top 4: Perhitungan Titik Impas (BEP) Usaha Kerajinan "Bahan Limbah"

Pengarang: lahan.co.id - Peringkat 104

Ringkasan: Perhitungan Titik Impas (BEP) Usaha Kerajinan “Bahan Limbah” – Pada materi semester 1, kalian telah mempelajari materi perhitungan titik impas (Break Even Point) usaha kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar. Pada semester 2 ini kalian akan memperdalam pengetahuan tersebut untuk diimplementasikan pada usaha kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun ruang.. Pengertian dan Manfaat Titik Impas (Break Even Point) Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Ruang. Break Even Po

Hasil pencarian yang cocok: Menghitung Biaya Pokok Produksi Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Ruang. Menghitung BEP membantu kalian untuk menentukan kapankah bisnis ... ...

Top 5: Bagaimana cara menghitung BEP dalam usaha kerajinan dari bahan ...

Pengarang: brainly.co.id - Peringkat 102

Ringkasan: . Sebutkan 2 faktor yang dapat menentukan keberhasilan usaha budidaya ikan? . 6.) operator mesin bubut akan melakukan pengecekan kebenaran ulir luar m20 x 1,75. alat ukur yang tepat untuk mengukur ulir tersebut adalah ….a. jangk. … a sorong ketelitian 0,05, ulir dalam, dan mal ulirb. jangka sorong ketelitian 0,05, thread gauge, dan mal ulirc. mikrometer luar ketelitian 0,002, plug gauge, profil projectord. mikrometer luar ketelitian 0,005, mal ulir, profil projectore. mikromet

Hasil pencarian yang cocok: Jawaban: Perhitungan Titik Impas (Break Even Point) Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Ruang. ...

Top 6: jelaskan dan tuliaskan Titik Impas (Break Even Point) Usaha - Brainly

Pengarang: brainly.co.id - Peringkat 105

Ringkasan: . minta tolong kak ,klo bisa hari ini jwb nya y kak,yg ngasal ak laporin1-10 kak, thankyouu​ . Ceritakan kehidupan nelayan di indonesia! Cari tahu kehidupan mereka dari sumber- sumber informasi yang tepat! Ceritakan hal-hal berikut: • Kapan wakt. … u mereka melaut? Setiap tahun Mengapa mereka hanya melaut pada waktu tertentu? Bagaimana hasil tangkapan mereka dalam satu hari? Apa yang dilakukan terhadap hasil tangkapan mereka? Apakah mereka menggunakan teknologi pangan untuk me

Hasil pencarian yang cocok: ... Even Point) Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar - 34955610. ... Materi tentang cara menghitung break even point? ...

Top 7: LK 6 : PERHITUNGAN TITIK IMPAS (BREAK EVENT POINT) USAHA ...

Pengarang: yemimarachelmateriprakarya.blogspot.com - Peringkat 159

Ringkasan: .  PERHITUNGAN TITIK IMPAS (BREAK EVENT. POINT) USAHA KERAJINAN DARI BAHAN. LIMBAH BERBENTUK BANGUN DATARA. Pengertian dan Manfaat Titik Impas (Break Event Point) Break Event Point (BEP) adalah suatu keadaan dimana. perusahaan dalam operasinya tidak memperoleh laba dan juga tidak menderita. kerugian atau dengan kata lain total biaya sama dengan total penjualan sehingga. tidak ada laba dan tidak ada rugi. Analisis BEP adalah suatu teknis analisis. untuk mempelajari hubungan antara biaya teta

Hasil pencarian yang cocok: 21 Sep 2020 — LK 6 : PERHITUNGAN TITIK IMPAS (BREAK EVENT POINT) USAHA KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN DATAR · BEP = FC /(P-VC) · FC/ (1 – (VC/P))*. ...

Top 8: Prakarya dan Kewirausahaan SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI ...

Pengarang: epaper.myedisi.com - Peringkat 104

Hasil pencarian yang cocok: Pertanyaan :1) Tentukan BEP / rupiah dan unit2) Menghitung berapa buah ... BEP dari salah satu usaha kerajinan dari limbah berbentuk bangun datar yang ada ... ...

Top 9: Perhitungan Titik Impas ( break event point ) Usaha Kerajinan dari bahan ...

Pengarang: daunberbagi.com - Peringkat 156

Ringkasan: . Perhitungan Titik Impas ( break event point ) Usaha Kerajinan  dari bahan limbah Berbentuk Bangun Ruang daunberbagi. . 1.) Pengertian dan Manfaat Titik Impas (Break Even Point) Usaha Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Ruang       Break Event Point (BEP) adalah titik impas dimana posisi jumlah pendapatan dan biaya sama atau seimbang, sehingga tidak terdapat keuntungan ataupun kerugian dalam suatu perusahaan. Break Even Point ini digunaka

Hasil pencarian yang cocok: Silahkan kunjungi postingan Perhitungan Titik Impas ( break event point ) Usaha Kerajinan dari bahan limbah Berbentuk Bangun Ruang untuk membaca artikel ... ...


Dalam kegiatan usaha, seorang wirausahawan harus selalu memperhitungkan adanya titik impas atau Break Even Point (BEP).

Apa Break Even Point (BEP) itu ?


Analisis Break Even Point (BEP) adalah suatu teknis analisis untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan, dan volume kegiatan.
Break Event Point (BEP) adalah suatu keadaan dimana perusahaan yang menjalankan usahanya tidak memperoleh laba dan juga tidak menderita kerugian atau dengan kata lain total biaya sama dengan total penjualan sehingga tidak ada laba dan tidak ada rugi. Hal ini bisa terjadi karena perusahaan di dalam operasinya menggunakan biaya tetap dan biaya variabel, dan volume penjualannya hanya cukup menutupi biaya tetap dan biaya variabel.

Jika penjualan hanya cukup untuk menutupi biaya variabel dan sebagian biaya tetap, maka perusahaan tersebut menderita kerugian. Sebaliknya, jika perusahaan akan memperoleh keuntungan, apabila penjualan melebihi biaya variabel dan biaya tetap yang harus dikeluarkan.

Manfaat Break Event Point (BEP) adalah sebagai berikut.
  1. Alat perencanaan untuk menghasilkan laba.
  2. Memberikan informasi tentang berbagai tingkat volume penjualan, dan hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang bersangkutan.
  3. Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan.
  4. Mengganti system laporan yang tebal dengan grafk yang mudah dibaca dan dimengerti
Break Event Point atau BEP memerlukan komponen penghitungan dasar dari data di bawah ini.
  1. Fixed Cost Fixed cost adalah komponen yang merupakan biaya yang tetap atau konstan jika adanya tindakan produksi atau meskipun perusahaan tidak berproduksi.

    Contoh biaya fixed cost adalah biaya tenaga kerja, biaya penyusutan mesin, dan lain sebagainya.

  2. Variabel Cost
    Variabel Cost adalah komponen yang merupakan biaya per unit yang sifatnya dinamis tergantung dari tindakan volume produksinya.
    Disini, jika produksi yang direncanakan meningkat, berarti variabel cost juga pasti akan meningkat.
    Contoh biaya variabel cost adalah biaya bahan baku, biaya listrik, dan sebagainya.
  3. Selling Price
    Selling Price adalah komponen yang merupakan harga jual per unit barang atau jasa yang telah diproduksi. Rumus yang digunakan untuk analisis Break Even Point adalah terdiri atas dua macam, yaitu sebagai berikut.

    a. Dasar Unit.

    Berapa unit jumlah barang per jasa yang harus dihasilkan untuk mendapat titik impas.

    BEP = FC/(P-VC)


    b. Dasar Penjualan Berapa besar nilai rupiah hasil penjualan yang harus diterima untuk mendapat titik impas.

    FC/(1 –(VC/P))*

    Penghitungan (1 – (VC/P)) biasa disebut juga sebagai Margin Kontribusi Per Unit.
Kurva BEP memperlihatkan kaitan dari jumlah unit yang dihasilkan dan volume yang terjual (pada sumbu X), dan antara pendapatan dari penjualan atau penerimaan dan biaya (pada sumbu Y).

Break Event Point atau BEP terjadi jika pendapatan dari penjualan (TR) berada pada titik keseimbangan dengan total biaya (TC).

Sedangkan biaya tetap (FC) adalah variabel yang tidak berubah meskipun jumlah volume yang dihasilkan berubah.

Kurva BEP dapat dilihat pada gambar berikut agar dapat lebih jelas mengenai perpotongan antara garis penerimaan dan biaya total.

Contoh kasus dan perhitungan Break Even Point untuk produk kerajinan


Keterangan: TR, adalah Total Revenue (Penerimaan) Q, adalah Quantities (Produksi) FC, adalah Fixed Cost (Biaya Tetap) VC, adalah Variable Cost (Biaya Variabel) TC, adalah Total Cost (Total Biaya) BEP, adalah Break Even Point (Titik Impas) BEP dapat dihitung dengan dua cara, yaitu sebagai berikut. Break even point volume produksi memperlihatkan jumlah produksi minimal yang harus dihasilkan pada perusahaan agar tidak mengalami kerugian. Rumus perhitungan BEP unit adalah seperti berikut.

BEP Unit = FC/(P-VC)

Keterangan: BEP, adalah Break Even Point (Titik Impas) Q, adalah Quantities (Produksi) FC, adalah Fixed Cost (Biaya Tetap) VC, adalah Variable Cost (Biaya Variabel) P, adalah Harga Produk Break Even Point rupiah memperlihatkan total penerimaan produk dengan kuantitas produk pada saat mengalami titik impas atau BEP.

Keterangan:

BEP = Break Even Point (Titik Impas) TR = Total Revenue (Penerimaan) FC = Fixed Cost (Biaya Tetap) VC = Variable Cost (Biaya Variabel)
Margin of safety adalah batas aman yang memperlihatkan sampai seberapa jauh volume penjualan yang dianggarkan boleh turun supaya perusahaan tidak mengalami kerugian atau dengan kata lain, batas maksimum penurunan volume penjualan yang dianggarkan, yang tidak mengakibatkan kerugian.
Diketahui rencana penjualan produk kerajinan pada tahun meliputi kedua jenis produk adalah sebagai berikut:

Tabel Penjualan
Nama Produk Jumlah Unit Harga / Unit Total
Produk A 15.000 Rp 1.000,00 Rp 15.000.000,00
Produk B 10.000 Rp 750,00 Rp 7.500.000,00
Biaya Variabel Produk A 15.000 Rp 500,00 Rp 7.500.000,00
Biaya variabel Produk B 10.000 Rp 300,00 Rp 3.000.000,00

Biaya Tetap keseluruhan Rp 5.000.000,- setahun. Dengan data di atas tentukan,
  1. menentukan BEP perusahaan secara keseluruhan dalam rupiah
  2. menentukan BEP produk A dalam unit
  3. menentukan BEP produk B dalam unit.
Jawaban : 1. Menentukan BEP perusahaan secara keseluruhan dalam rupiah

Rumus :

BEP (Rp) = Total Biaya Tetap/ (1- (Total biaya variabel/ total penjualan) BEP = 5.000.000/(1- (7.500.000+3.000.000) / (15.000.000+7.500.000) BEP = 5.000.000 / (1 - 0.47) BEP = 5.000.000 / 0.53

BEP = Rp 9.433.962,26 dibulatkan Rp 9.433.962,-

2. Menentukan BEP produk A dalam unit

Rumus :

BEP (unit) Produk A = Total Biaya Tetap/(Harga jual/unit – Biaya Variabel/unit) BEP = 5.000.000/(1.000 – 500)

BEP = 10.000 unit

3. Menentukan BEP produk B dalam unit

Rumus :

BEP (unit) Produk B = Total Biaya Tetap / (Harga jual/unit – Biaya Variabel/unit) BEP = 5.000.000 / (750 – 300)

BEP = 11.111,11 unit dibulatkan 11.111 unit

Sebuah perusahaan kerajinan menjual 100.000 buah hasil produksinya dengan harga Rp 20,-/buah. Biaya variabel per buah barang adalah Rp 14,00 (yang Rp 11,00 adalah biaya produksinya dan sisanya adalah biaya pemasaran). Biaya tetap, terjadinya secara merata jumlahnya Rp 792.000,00 (yang Rp 500.000,00 biaya produksi dan lainnya adalah biaya pemasaran).

Total Unit Harga Jual /unit Biaya Variabel/unit Biaya admin & pemasaran
100.000 Rp 20,00 Rp 11,00 Rp 3/unit
Biaya Tetap Rp 500.000,00 Rp 292.000,00


Catatan: Biaya tetap adalah pengeluaran yang tidak berubah sebagai fungsi dari aktivitas suatu bisnis dalam periode yang sama. Biaya variabel adalah biaya berkaitan dengan volume (dan dibayar per barang atau jasa yang diproduksi). Dalam contoh diatas Biaya Administrasi dan pemasaran ada yang dimasukkan ke unsur variabel dan sebagian masuk ke biaya tetap. Penggolongan itu berdasarkan timbul dan besarnya pada masing-masing unsur.

Pertanyaan :


  1. Tentukan BEP / rupiah dan unit
  2. Menghitung berapa buah barang yang harus dijual agar perusahaan untung Rp 90.000,00
Jawaban :
1. Tentukan BEP dalam unit
Rumus : BEP (unit) = Total Biaya Tetap / (Harga jual/unit – Biaya Variabel/unit). BEP = 792.000 / (20 – 14) BEP = 792.000 / 6

BEP = 132.000 unit


Tentukan BEP dalam rupiah
Rumus : BEP (Rp) = Total Biaya Tetap / (1- (Total biaya variabel / total hasil penjualan) BEP = 792.000 / (1 – (1.400.000/2.000.000) BEP = 792.000 / 0.3

BEP = Rp 2.640.000,00

2. Menghitung berapa buah barang yang harus dijual agar perusahaan untung Rp 90.000,00.

Laba = Harga Jual – Total Biaya 90.000 = x – (biaya Variabel + biaya tetap) 90.000 = x – (1.400.000 + 792.000) 90.000 = x – 2.192.000 X = 2.192.000 + 90.000

X = Rp 2.282.000,00

Jadi harga jualnya Rp 2.282.000,00.