Bagian paru-paru yang mengalami gangguan karena terkena bakteri

  • 30 Januari 2020
  • 73792
  • Share

Apa jadinya ya kalau kita mengalami kesulitan pernapasan? Semoga jangan sampai terjadi, ya! Seperti halnya anggota tubuh lain, sistem pernapasan manusia dapat terkena kelainan dan penyakit. Apa saja sih penyakit pada sistem pernapasan manusia?

1. Influenza
Disebabkan oleh virus dan mudah menular. Penularan bisa melalui kontak langsung ke cairan seperti batuk atau bersin. Saat flu, hidung dipenuhi lendir sehingga mengganggu pernapasan.

2. Emfisema
Penyakit yang disebabkan karena alveolus kehilangan elastisitasnya. Kantong udara pada paru-paru juga akan mengalami kehancuran secara perlahan sehingga membuat napas menjadi pendek. Emfisema disebabkan karena kebiasaan merokok, polusi udara dan polusi asap rokok.

3. Kanker paru-paru
Penyakit yang berbahaya karena disebabkan sel kanker yang tumbuh di paru-paru. Bila dibiarkan, sel kanker dapat menyerang bagian tubuh lain. Kanker paru-paru juga disebabkan karena kebiasaan buruk seperti merokok, menghirup asap kendaraan, minum-minuman beralkohol, dan kebiasaan tidak sehat lainnya. 

4. Tuberkulosis (TBC)
Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis menyerang paru-paru dan menimbulkan bintil-bintil pada dinding alveolus sehingga menyebabkan proses difusi oksigen terganggu. Penderita TBC juga sering mengalami batuk darah.

5. Asma
Pasti sudah familiar dengan istilah asma kan? Asma adalah penyakit yang terjadi karena penyempitan saluran pernapasan yang disebabkan alergi terhadap debu, bulu, serangga kecil, ataupun rambut. Penyakit ini dapat muncul kembali jika suhu lingkungan terlalu dingin atau ketika penderita mengalami masalah psikologis.

6. Laringitis
Penderita mengalami peradangan yang terjadi di laring atau pangkal tenggorokan karena infeksi bakteri, virus atau jamur. Selain laringitis, ada juga.

7. Bronkhitis
Gangguan pada cabang trakea (bronkus) akibat infeksi yang menyebabkan penderita menghasilkan lendir yang menyumbat bronkus sehingga dapat membuat sesak napas.

8. Asfiksi
Gangguan pengangkutan oksigen ke jaringan tubuh yang disebabkan karena hemoglobin darah mengikat komponen selain oksigen seperti karbon monoksida. Karena daya ikat HB lebih tinggi terhadap CO, maka CO akan lebih berpotensi untuk masuk ke dalam tubuh.

9. Pneumonia
Sering disebut gejala Coronavirus yang disebabkan oleh infeksi bakteri diplococcus pneumoniae, sehingga alveolus penderita akan terisi cairan.

Bagian paru-paru yang mengalami gangguan karena terkena bakteri

Bagian paru-paru yang mengalami gangguan karena terkena bakteri
Lihat Foto

Ilustrasi CT scan (pemindaian) dada (paru-paru) tunjukkan pneumonia, virus corona penyebab Covid-19.

KOMPAS.com - Penyakit infeksi paru-paru rentan menyerang anak-anak, kalangan lansia, pemilik daya tahan tubuh lemak, dan perokok.

Infeksi paru-paru adalah penyakit peradangan yang memengaruhi bagian saluran udara sampai kantong udara paru-paru.

Penyakit ini bisa menyebabkan nanah dan lendir menumpuk di paru-paru. Dampaknya, saluran udara jadi bengkak dan memicu sesak napas.

Baca juga: 5 Penyebab Penyakit Paru-paru sesuai Jenisnya

Melansir Better Health, penyebab infeksi paru-paru di antaranya virus, bakteri, jamur, kebiasaan merokok, sampai paparan bahan kimia berbahaya dalam waktu lama.

Gangguan pada bagian sistem pernapasan ini bisa menyebabkan tubuh kekurangan oksigen. Berikut beberapa gejala infeksi paru-paru yang perlu diwaspadai:

1. Batuk berdahak

Hati-hati jika Anda mengalami batuk berdahak yang tak kunjung sembuh selama beberapa minggu.

Melansir Healthline, batuk berdahak terkait infeksi paru-paru terkadang disertai darah, lendirnya berwarna putih, kehijauhan, atau abu-abu kekuningan.

2. Dada sakit seperti ditusuk-tusuk

Dada sakit bukan hanya terkait penyakit jantung. Masalah kesehatan ini juga bisa jadi tanda infeksi paru-paru.

Dada sakit pada penyakit paru nyerinya cenderung seperti ditusuk-tusuk. Selain itu, rasa nyerinya cenderung memburuk saat digunakan untuk batuk atau bernapas dalam-dalam.

Terkadang, rasa sakit tersebut menjalar dari dada sampai ke punggung tengah dan atas.

Baca juga: 10 Tanda Penyakit Paru-paru yang Pantang Disepelekan

Demam merupakan salah satu mekanisme tubuh saat melawan infeksi. Suhu tubuh normal biasanya di bawah 37 derajat Celsius.

Penderita infeksi paru-paru yang disebabkan bakteri biasanya mengalami demam tinggi dengan suhu sampai 40,5 derajat Celsius.

Setiap demam tinggi, tubuh biasanya berkeringat, panas dingin, nyeri otot, dehidrasi, sakit kepala, dan badan lemah.

Segera ke dokter jika demam di atas 38,9 Celsius, atau demam berlangsung lebih dari tiga hari.

4. Badan pegal-pegal

Saat paru-paru terinfeksi, bagian otot tubuh sampai ke punggung biasanya terasa nyeri.

Kondisi ini disebabkan peradangan pada otot akibat tubuh mengalami infeksi.

Baca juga: Kenali Apa Itu Hipertensi Paru, Gejala, dan Penyebabnya

5. Pilek

Gejala infeksi paru-paru yang tidak boleh disepelekan lainnya yakni pilek dan bersin-bersin.

Pilek dan bersin biasanya muncul pada infeksi paru -paru seperti bronkitis.

6. Sesak napas

Setiap gangguan atau penyakit paru-paru jamak disertai sesak napas atau rasanya tubuh sulit bernapas dengan sempurna.

Segera ke dokter atau rumah sakit jika Anda mengalami kesulitan bernapas.

Seseorang biasanya merasa lelah atau lesu karena tubuh bekerja keras untuk melawan infeksi.

Selama terkena penyakit ini, istirahat sangat penting agar proses pemuliihan lebih cepat.

Baca juga: 10 Gejala TBC Paru dan Penyebabnya

8. Mengi

Mengi adalah kondisi saat membuang napas terdengar ada suara seperti siulan bernada tinggi.

Mengi disebabkan saluran udara menyempit atau mengalami peradangan akibat infeksi.

9. Bibir atau kuku kebiruan

Bibir atau kuku yang tampak kebiruan atau pucat bisa jadi indikasi tubuh kekurangan oksigen.

Baca juga: 5 Penyebab Infeksi Paru-paru yang Pantang Diselepekan

10. Suara berderak dari paru-paru

Gejala infeksi paru-paru lainnya yakni munculnya suara berderak dari bagian dalam paru-paru.

Suara tersebut dapat terdengar saat dilakukan pemeriksaan oleh dokter dengan alat stetoskop.

Segera konsultasikan ke dokter jika muncul beberapa gejala di atas. Penyakit ini apabila tidak segera ditangani bisa menyebabkan penyakit paru-paru kronis yang rentan fatal.

Baca juga: Kenali Penyebab Penyakit Emfisema yang Bisa Merusak Paru-paru

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

KOMPAS.com – Ada macam-macam penyakit paru yang bisa terjadi.

Ketika berbicara tentang penyakit paru-paru, Anda mungkin sekilas akan berpikir tentang asma.

Padahal sebenarnya ada banyak macam penyakit paru-paru yang bisa kita alami.

Jenis penyakit paru-paru ini bisa memengaruhi saluran udara, jaringan paru-paru, atau sirkulasi darah masuk dan keluar paru-paru.

Baca juga: 11 Gejala Emboli Paru yang Perlu Diwaspadai

Berikut ini adalah macam-macam penyakit paru-paru yang dapat diwaspadai:

1. Asma

Melansir Health Line, asma adalah salah satu macam penyakit paru-paru kronis yang paling umum terjadi.

Saat mengalami asma, paru-paru Anda menjadi bengkak dan sempit, sehingga lebih sulit untuk bernapas.
Kondisi yang bisa menunjukkan gejala asma di antaranya, meliputi:

  • Mengi
  • Tidak dapat mengambil cukup udaraba
  • Batuk
  • Merasakan sesak di dada

Jika Anda mengalami gejala di atas, kiranya penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter.

Baca juga: 8 Gejala Pneumonia yang Perlu Diwaspadai

Asma memang termasuk penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Namun, obat-obatan dapat membantu mengontrol gejala penyakit ini.

Kebanyakan penderita asma dapat mengelola gejala asma dengan baik dan menikmati hidup yang utuh dan sehat.

Sebaliknya, tanpa pengobatan yang memawadai, penyakit asma bisa mematikan.

Dokter belum mengetahui mengapa beberapa orang terkena asma dan yang lainnya tidak.

Tetapi, dokter percaya bahwa genetika memainkan peran besar pada penyakit saluran pernapasan ini.

Artinya, jika seseorang di keluarga Anda memilikinya, risiko Anda megalami asma akan meningkat.

Faktor risiko lainnya termasuk:

  • Memiliki alergi
  • Kelebihan berat badan
  • Merokok
  • Sering terpapar polutan

Baca juga: Ini Beda Kondisi Paru-paru Perokok dan Paru-paru Sehat

2. Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)

PPOK adalah penyakit paru-paru kronis di mana paru-paru Anda meradang, sehingga membuat Anda sulit bernapas.

Peradangan menyebabkan produksi lendir yang berlebihan dan penebalan lapisan paru-paru.

Kantung udara atau alveoli menjadi kurang efisien dalam membawa oksigen masuk dan mengirimkan karbon dioksida.

Orang dengan PPOK biasanya memiliki satu atau kedua kondisi berikut:

  • Emfisema: Penyakit ini merusak kantung udara di paru-paru. Saat sehat, kantung udara menjadi kuat dan fleksibel. Emfisema melemahkannya dan pada akhirnya menyebabkan beberapa pecah.
  • Bronkitis kronis: Anda mungkin pernah mengalami bronkitis saat mengalami salesma atau infeksi sinus. Bronkitis kronis lebih serius, karena tidak pernah hilang. Kondisi ini menyebabkan radang saluran bronkial di paru-paru hingga meningkatkan produksi lendir.

Baca juga: 8 Gejala Awal PPOK yang Perlu Diwaspadai

Beberapa kondisi yang bisa dicurigai sebagai gejala emfisema yakni:

  • Sesak napas
  • Mengi
  • Perasaan tidak bisa mendapatkan cukup udara

Sementara, kondisi yang bisa jadi menjadi gejala bronkitis kronis yaitu:

  • Sering batuk
  • Batuk berdahak
  • Sesak napas
  • Sesak dada

PPOK adalah penyakit progresif yang tidak dapat disembuhkan yang paling sering disebabkan oleh aktivitas merokok.

Genetika juga berperan besar pada perkembangan penyakit ini.

Faktor risiko PPOK lainnya termasuk:

  • Paparan asap rokok orang lain
  • Polusi udara
  • Paparan pekerjaan terhadap debu dan asap

Gejala PPOK dapat semakin memburuk dari waktu ke waktu. Namun, perawatan dapat membantu memperlambat perkembangannya.

Baca juga: 5 Penyebab PPOK pada Orang Bukan Perokok

3. Penyakit paru interstisial

Interstitial lung disease atau penyakit paru interstisial mencakup lebih dari 200 jenis gangguan paru.

Beberapa contohnya, yakni:

  • Sarkoidosis
  • Fibrosis paru idiopatik
  • Histiositosis sel Langerhans
  • Bronchiolitis obliterans

Hal yang sama terjadi pada semua penyakit tersebut: Jaringan di paru-paru menjadi luka, meradang, dan kaku. Jaringan parut dapat berkembang di interstitium, yang merupakan ruang di paru-paru di antara kantung udara.

Saat jaringan parut menyebar, hal itu dapat membuat paru-paru lebih kaku, sehingga tidak dapat mengembang dan berkontraksi semudah dulu.

Baca juga: 12 Obat Batuk Herbal dari Bahan Makanan Rumahan

Gejala penyakit paru interstisial bisa meliputi:

  • Batuk kering
  • Sesak napas
  • Sulit bernafas

Anda mungkin lebih berisiko terkena penyakit paru interstisial jika seseorang di keluarga Anda menderita salah satu penyakit ini, jika Anda merokok, dan jika Anda terpapar asbes atau polutan inflamasi lainnya.

Beberapa penyakit autoimun juga telah dikaitkan dengan penyakit paru-paru interstitial, termasuk rheumatoid arthritis, lupus, dan sindrom Sjogren.

Faktor risiko lain termasuk menjalani terapi radiasi untuk perawatan kanker dan minum beberapa obat seperti antibiotik.

Interstitial lung disease termasuk penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Namun, pengobatan yang lebih baru menjanjikan untuk memperlambat perkembangannya.

Baca juga: 7 Cara Menurunkan Tekanan Darah Tinggi Tanpa Obat

4. Hipertensi pulmonal

Hipertensi pulmonal adalah tekanan darah tinggi di paru-paru.

Tidak seperti tekanan darah tinggi biasa, yang memengaruhi semua pembuluh darah di tubuh, hipertensi pulmonal hanya memengaruhi pembuluh darah di antara jantung dan paru-paru.

Pembuluh darah ini menjadi menyempit dan terkadang tersumbat, serta kaku dan tebal.

Jantung Anda harus bekerja lebih keras dan mendorong darah dengan lebih kuat, yang meningkatkan tekanan darah di arteri dan kapiler paru.

Mutasi gen, obat-obatan, dan penyakit jantung bawaan semuanya dapat menyebabkan hipertensi pulmonal.

Penyakit paru-paru lain seperti penyakit paru-paru interstitial dan PPOK juga bisa menjadi penyebab hipertensi pulmonal.

Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi seperti pembekuan darah, aritmia, dan gagal jantung.

Baca juga: 5 Gejala Aritmia Jantung yang Perlu Diwaspadai

  • Faktor risiko hipertensi pulmonal meliputi:
  • Kelebihan berat badan atau obesitas
  • Memiliki riwayat penyakit dalam keluarga
  • Menderita penyakit paru-paru lain
  • Menggunakan obat-obatan terlarang
  • Minum obat tertentu, seperti obat penekan nafsu makan

Gejala hipertensi pulmonal meliputi:

  • Sesak napas
  • Nyeri dada
  • Pusing
  • Kelelahan
  • Detak jantung cepat
  • Edema (bengkak) di pergelangan kaki

Penyakit hipertensi pulmonal tidak dapat disembuhkan, tetapi perawatan dapat membantu menurunkan tekanan darah ke tingkat yang lebih normal.

Pilihannya termasuk obat-obatan seperti pengencer darah, diuretik, dan dilator pembuluh darah. Pembedahan dan transplantasi dapat juga dilakukan sebagai upaya terakhir.

Baca juga: 9 Cara Mengatasi Hidung Tersumbat Secara Alami dan dengan Bantuan Obat

5. Fibrosis kistik

Cystic fibrosis atau fibrosis kistik adalah penyakit paru-paru bawaan yang menyerang anak-anak yang baru lahir. Ini mengubah susunan lendir dalam tubuh. Bukannya licin dan berair, lendir pada penderita cystic fibrosis justru kental, lengket, dan berlebihan.

Lendir yang kental ini dapat menumpuk di paru-paru dan membuat penderita lebih sulit bernapas.

Dengan banyaknya bakteri di sekitarnya, kuman ini dapat tumbuh lebih mudah, meningkatkan risiko penderita terkena infeksi paru-paru.

Gejala fibrosis kistik biasanya dimulai pada masa bayi dan meliputi:

  • Batuk kronis
  • Mengi
  • Sesak napas
  • Batuk lendir
  • Pilek dada berulang
  • Infeksi sinus yang sering

Menurut NHLBIT, cystic fibrosis dapat memengaruhi organ lain selain paru-paru, termasuk hati, usus, sinus, pankreas, dan organ seks.

Baca juga: Mengapa Darah Tinggi Bisa Menyebabkan Penyakit Jantung?

Dokter tahu bahwa fibrosis kistik disebabkan oleh mutasi gen yang biasanya mengatur kadar garam dalam sel.

Mutasi menyebabkan gen ini tidak berfungsi, mengubah susunan lendir dan meningkatkan garam dalam keringat.

Tidak ada obat untuk penyakit ini, tetapi pengobatan meredakan gejala dan memperlambat perkembangan.

Perawatan dini adalah yang terbaik, itulah sebabnya dokter sekarang secara teratur melakukan skrining untuk penyakit ini.

Pengobatan dan terapi fisik membantu mengencerkan lendir dan mencegah infeksi paru-paru.

6. Pneumonia

Pneumonia adalah infeksi paru-paru yang ddisebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur.

Mikroorganisme tumbuh dan berkembang di paru-paru, menimbulkan gejala yang merugikan.

Dalam kasus pneumonia, kantung udara menjadi meradang dan mungkin terisi dengan cairan, yang mengganggu aliran oksigen.

Baca juga: 8 Gejala Paru-paru Basah yang Perlu Diwaspadai

Sebagian besar waktu orang pulih dalam beberapa minggu. Namun, terkadang penyakit ini terus berlanjut, dan bahkan bisa mengancam nyawa.

Pneumonia dapat menyerang siapa saja, tetapi kemungkinan besar berkembang pada orang yang paru-parunya sudah rentan karena:

  • Merokok
  • Sistem kekebalan yang melemah
  • Penyakit lain
  • Pembedahan

Pneumonia sering kali dapat disembuhkan.

Antibiotik dan obat antivirus dapat membantu dan seiring waktu, istirahat serta pemberian cairan yang tepat diyakini dapat membuat penyakit ini lekas hilang.

Namun, dalam beberapa kasus, penyakit ini dapat kembali lagi dan lagi, menjadi penyakit kronis.

Kondisi yang bisa menjadi gejala pneumonia di antaranya yakni:

  • Batuk darah
  • Kelenjar getah bening bengkak
  • Badan terasa panas dingin
  • Demam

Gejala ini bisa berlanjut selama sebulan atau lebih.

Baca juga: 3 Penyebab Paru-paru Basah yang Perlu Diwaspadai

Bahkan jika Anda minum antibiotik, gejalanya bisa kembali setelah Anda menghabiskannya.

Jika perawatan rutin tidak berhasil, dokter Anda mungkin akan merekomendasikan rawat inap sehingga Anda dapat memiliki akses ke perawatan tambahan dan bisa beristirahat secara maksimal.

  • Beberapa komplikasi dari pneumonia kronis termasuk:
  • Abses paru-paru (kantong nanah di dalam atau di sekitar paru-paru)
  • Peradangan yang tidak terkontrol di tubuh
  • Gagal napas

7. Kanker paru-paru

Kanker paru-paru adalah penyakit di mana sel-sel di paru-paru tumbuh tidak normal, secara bertahap mengembangkan tumor.

Saat tumor semakin membesar dan semakin banyak, mereka dapat mempersulit paru-paru untuk melakukan tugasnya. Pada akhirnya, sel kanker bisa menyebar ke area lain di tubuh.

Baca juga: 5 Penyebab Kanker Paru-paru, Tak Hanya Rokok

Melansir Mayo Clinic, kanker paru-paru bisa tumbuh secara perlahan tanpa menimbulkan gejala apa pun.

Gejala yang berkembang sering kali dianggap disebabkan oleh kondisi lain.

Batuk yang mengganggu, misalnya, bisa jadi merupakan gejala kanker paru-paru, tetapi bisa juga disebabkan oleh penyakit paru-paru lain.

Gejala kanker paru-paru lainnya mungkin termasuk: 

  • Mengi
  • Sesak napas
  • Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
  • Batuk darah

Orang-orang yang paling berisiko mengalami kanker paru-paru adalah mereka yang:

  • Merokok
  • Terkena bahan kimia berbahaya melalui penghirupan
  • Memiliki riwayat keluarga kanker paru-paru
  • Memiliki jenis kanker lain
  • Perawatan kanker paru-paru sendiri tergantung pada jenis kanker paru-paru yang terjadi dan tingkat keparahannya.

Dokter biasanya akan membuat rencana yang mencakup operasi untuk mengangkat bagian kanker dari paru-paru, kemoterapi, dan radiasi.

Beberapa obat juga dapat membantu menargetkan dan membunuh sel kanker.

Baca juga: 5 Gejala TBC yang Perlu Diwaspadai

8. Tuberkulosis

Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit paru-paru yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.

Berikut ini adalah beberapa gejala TBC paru yang perlu diwaspadai:

  • Batuk parah yang berlangsung selama lebih dari tiga minggu
  • Dada terasa sakit
  • Dahak ada darahnya
  • Sesak napas
  • Berat badan turun tanpa sebab jelas
  • Tidak nafsu makan
  • Mual dan muntah
  • Mudah lelah atau sering lemas
  • Badan kerap demam dan menggigil
  • Tubuh banyak berkeringat, terutama di malam hari

Perlu diketahui bahwa selain paru-paru, bakteri penyebab TBC juga bisa menyebar ke bagian tubuh lain, seperti tulang, kelenjar getah bening, sistem saraf pusat, dan ginjal.

Bakteri TBC dapat menyebar di udara melalui droplet atau cairan dari saluran pernapasan penderitanya, misalnya saat batuk, bersin, dan bicara.

TBC adalah macam penyakit paru-paru yang harus diobati karena bisa mengancam jiwa. Dalam proses pengobatan, penderita harus mengikuti saran dokter. Pengobatan yang tidak tuntas bisa menyebabkan penderita menjadi resisten obat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.