Cerita tentang pak belalang yang membangkitkan tawa namun juga sindiran disebut cerita

Cerita tentang pak belalang yang membangkitkan tawa namun juga sindiran disebut cerita

Show

Kata Adjektiva (kata sifat)

Arti: membangkitkan tawa; kocak; lucu; menggelikan
contoh: 'dengan gayanya yang jenaka ia mampu memikat para penonton'

  • cerita penghibur yang membangkitkan tawa, jenaka, keriangan atau sindiran, msl Si Kabayan (Sunda ), Pak Pandir, Pak Belalang (Melayu);

Kata-kata dari kata dasar jenaka

Kata-kata di KBBI yang dekat dari jenaka

  • jemur
  • jenahar
  • jenak
  • jenaka
  • jenama
  • jenang
  • jenangau

[jenaka] Arti jenaka di KBBI adalah: membangkitkan tawa; kocak; lucu; menggelikan. Contoh: dengan gayanya yang jenaka ia.... Lihat arti dan definisi di jagokata.

Database utama KBBI merupakan Hak Cipta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud (Pusat Bahasa)

Cerita tentang pak belalang yang membangkitkan tawa namun juga sindiran disebut cerita
ilustrasi membaca. readingrecovery.org

JABAR | 27 Januari 2021 17:00 Reporter : Andre Kurniawan

Merdeka.com - Bagi sebagian orang, membaca sebuah cerita menjadi sebuah kegiatan pengisi waktu luang yang tidak akan pernah membosankan. Bagaimana tidak, ada banyak sekali cerita yang bisa kita baca dengan berbagai jenis genre.

Membaca sebuah cerita terkadang membuat kita seakan-akan masuk ke dalam dunia yang ada di dalam cerita tersebut. Itulah kenapa, membaca sebuah cerita bisa ikut mempengaruhi emosi dari pembacanya. Maka dari itu, ketika Anda sedang banyak pikiran atau memiliki suasana hati yang tidak baik, cobalah membaca cerita jenaka.

Cerita jenaka adalah bagian dari cerita rakyat yang memiliki unsur jenaka atau lucu yang dapat membangkitkan tawa pembacanya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), cerita jenaka adalah cerita penghibur yang membangkitkan tawa, jenaka, keriangan atau sindiran.

Cerita jenaka ini biasanya didasarkan pada kehidupan masyarakat sehari-hari. Alur cerita pada cerita jenaka adalah berpusat pada kelakuan dari si pelaku.

Dalam artikel ini akan merdeka.com tunjukkan beberapa contoh cerita jenaka yang bisa Anda baca sekaligus sebagai penghibur hari Anda.

2 dari 4 halaman

Cerita jenaka adalah cerita rakyat yang lucu dan menghibur. Sebelum membaca contoh dari cerita jenaka, ada baiknya kita mengenal apa saja ciri-ciri dari sebuah cerita jenaka. Dari laman rumus.co.id, ciri-ciri cerita jenaka adalah sebagai berikut:

Ciri dengan membentuk pola.

  • Judul cerita
  • Cakupan (jika ada)
  • Aksi
  • Nama karakter
  • Karakter
  • Sumber paling lucu yang berasal dari alam dengan tindakan dari pemeran utama

Ciri yang paling umum

  • karakter cerdas
  • karakter pintar dan bodoh
  • karakter bodoh dan malang
  • Pengaturan yang nyata atau kehidupan yang dialami orang tersebut
  • Sebagai hiburan yang dijadikan kritik sosial

Fungsi Cerita Jenaka

Dalam definisi yang telah dijelaskan sebelumnya, kita tahu fungsi dari cerita jenaka adalah untuk menghibur. Namun selain itu, masih ada beberapa fungsi lain dari cerita jenaka. Fungsi cerita jenaka adalah sebagai berikut:

  • Untuk hiburan
  • Penyediaan instruksi dan pendidikan
  • Berisi saran
  • Sebagai sarana kritik sosial

3 dari 4 halaman

Pada suatu hari, si Kabayan sedang istirahat dan melamun di depan rumah, sekilas dia memikirkan kacak krotak, tutut, dan ikan yang sudah dia panen kemarin.

"Kabayan, tolong petik nangka, pilih yang sudah tau buahnya," perintah mertua ke si Kabayan.

Sesampainya di kebun, si Kabayan segera mencari pohon nangka yang berbuah, dia mencari nangka yang sudah tua. Tidak lama dari itu, akhirnya Kabayan menemukan apa yang dia cari, nangka yang sudah tua dan besar, kemudian dia petik.

Sebab nangka yang dia temukan itu besar, Kabayan tidak kuat membawanya.

"Ini mah susah membawanya, gak akan kuat saya," gumamnya dalam hati.

"Bagaimana cara membawanya ya?" ucapnya lagi.

Kebetulan kebun milik Kabayan tidak jauh dari sungai, maka nangka itu dihanyutkan,

"Udah kamu pulang duluan, kan sudah besar," perintah si Kabayan ke nangka.

Setibanya di rumah, si Kabayan di tanya oleh mertuanya, "Dapat gak nangkanya?"

"Ya dapat lah, mana besar dan tua lagi," jawabnya.

"Mana nangkanya, kamu datang tidak membawa apa-apa."

"Hah, memang belum sampai gitu? Padahal tadi sudah pulang duluan," jawabnya.

"Kamu jangan bercanda, tidak ada ceritanya nangka bisa pulang sendiri," mertuanya kesal.

"Yee, yang bodo itu nangka, sudah tua tidak tahu jalan pulang," jawab si Kabayan langsung pergi entah ke mana.

4 dari 4 halaman

Pada suatu hari, ada seorang laki-laki datang ke rumah Abu Nawas. Lelaki itu hendak mengeluh kepadanya mengenai masalah yang sedang dihadapinya. Dia sedih karena rumahnya terasa sempit ditinggali banyak orang.

"Abu Nawas, aku memiliki seorang istri dan delapan anak, tapi rumahku begitu sempit. Setiap hari, mereka mengeluh dan merasa tak nyaman tinggal di rumah. Kami ingin pindah dari rumah tersebut, tapi tidak mempunyai uang. Tolonglah katakan padaku apa yang harus kulakukan," kata lelaki itu.

Mendengar hal itu, Abu Nawas kemudian berpikir sejak. Tak berapa lama, sebuah ide terlintas di kepalanya.

"Kamu mempunyai domba di rumah?" tanya Abu Nawas padanya.

"Aku tak menaiki domba, jadi aku tak memilikinya," jawabnya.

Setelah mendengar jawabannya, dia meminta lelaki tersebut untuk membeli sebuah domba dan menyuruhnya untuk menaruh di rumah. Pria itu kemudian menuruti usul Abu Nawas dan kemudian pergi membeli seekor domba.

Keesokan harinya, dia datang lagi ke rumah Abu Nawas. "Bagaimana ini? Setelah aku mengikuti usulmu, nyatanya rumahku menjadi tambah sempit dan berantakan," keluhnya.

"Kalau begitu, cobalah beli dua ekor domba lagi dan peliharalah di dalam rumahmu," jawab Abu Nawas.

Kemudian, pria itu bergegas pergi ke pasar dan membeli dua ekor domba lagi. Namun, bukannya seperti yang diharapkan, rumahnya justru semakin terasa sempit.

Dengan perasaan jengkel, dia pergi ke rumah Abu Nawas untuk mengadu yang ketiga kalinya. Dia menceritakan semua apa yang terjadi, termasuk mengenai istrinya yang menjadi sering marah-marah karena domba tersebut.

Akhirnya, Abu Nawas menyarankannya untuk menjual semua domba yang dimiliki.

Keesokan harinya, kedua orang tersebut bertemu kembali. Abu Nawas kemudian bertanya, "Bagaimana keadaan rumahmu sekarang, apakah sudah lebih lega?"

"Setelah aku menjual domba-domba tersebut, rumahku menjadi nyaman untuk ditinggali. Istriku pun tidak lagi marah-marah," jawab pria tersebut sambil tersenyum.

Akhirnya, Abu Nawas dapat menyelesaikan masalah pria dan rumah sempitnya itu.

(mdk/ank)

21 Maret 2020 02:39

Mahasiswa/Alumni Universitas Pakuan

02 Maret 2022 14:53

Halo, Dayyana A. Terima kasih sudah bertanya ke Roboguru. Kakak bantu jawab ya :) Cerita jenaka adalah cerita penghibur yang membangkitkan tawa, jenaka, keriangan atau sindiran. Contohnya adalah cerita Si Kabayan, Pak Pandir, Pak Belalang, dan masih banyak lagi. Yuk kita simak pembahasan berikut. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, cerita jenaka adalah cerita penghibur yang membangkitkan tawa, jenaka, keriangan atau sindiran. Cerita jenaka biasanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai media untuk mengkritik. Ciri-ciri cerita jenaka adalah sebagai berikut. 1. Bersifat narasi. 2. Memiliki alur yang membentuk rangkaian cerita. 3. Menceritakan peristiwa atau kejadian yang lucu dan menghibur. 4. Sesekali mengandung sindiran di dalam ceritanya. Contoh cerita jenaka di antaranya adalah Si Kabayan, Pak Pandir, Pak Belalang, dan masih banyak lagi. Dengan demikian, cerita jenaka adalah cerita penghibur yang membangkitkan tawa, jenaka, keriangan atau sindiran. Contohnya adalah cerita Si Kabayan, Pak Pandir, Pak Belalang, dan masih banyak lagi. Semoga membantu :)

22 Maret 2020 03:46

Mahasiswa/Alumni Universitas Pakuan

09 Maret 2022 15:03

Halo, Saya S. Terima kasih sudah bertanya ke Roboguru. Kakak bantu jawab ya :) Contoh cerita jenaka adalah Si Kabayan, Pak Pandir, dan Pak Belalang. Yuk kita simak pembahasan berikut. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, cerita jenaka adalah cerita penghibur yang membangkitkan tawa, jenaka, keriangan atau sindiran. Cerita jenaka biasanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai media untuk mengkritik. Ciri-ciri cerita jenaka adalah sebagai berikut. 1. Bersifat narasi. 2. Memiliki alur yang membentuk rangkaian cerita. 3. Menceritakan peristiwa atau kejadian yang lucu dan menghibur. 4. Sesekali mengandung sindiran di dalam ceritanya. Contoh cerita jenaka di antaranya adalah Si Kabayan, Pak Pandir, Pak Belalang, dan masih banyak lagi. Dengan demikian, contoh cerita jenaka adalah Si Kabayan, Pak Pandir, dan Pak Belalang. Semoga membantu :)

26 Maret 2020 03:41

abu nawas