You're Reading a Free Preview
You're Reading a Free Preview
Audit Operasional merupakan suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan, termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang ditentukan oleh manajemen untuk mengetahui apakah kegiatan operasi tersebut sudah dilakukan secara efektif, efisien, dan ekonomis Secara umum, audit operasional adalah audit yang dilaksanakan untuk menilai efisiensi dan efektivitas kegiatan suatu organisasi dalam prosesnya untuk mencapai tujuan organisasi tersebut. Audit operasional sering juga disebut dengan pemeriksaan pengelolaan [management audit], pemeriksaan operasional [functional audit], dan pemeriksaan efektivitas [effectiveness audit]. Pendekatan audit yang biasa dilakukan adalah menilai efisiensi, efektivitas, dan keekonomian dari masing-masing fungsi yang terdapat dalam perusahaan. Contohnya fungsi penualan dan pemasaran, fungsi produksi, fungk=si pergudangan dan distribusi, fungsi personalia [sumber daya manusia], fungsi akuntansi dan fungsi keuangan. Prosedur audit yang dilakukan dalam suatu audit operasional tidak seluas audit prosedur yang dilakukan dalam suatu general [financial] audit, karena ditekankan pada evaluasi terhadap kegiatan operasi perusahaan. Pada umumnya, audit prosedur mencakup:
Untuk menilai efektivitas dari pengendalian intern dan system pengendalian manajemen dengan melakukan pemeriksaan secara sampling atas bukti-bukti pembukuan, sehingga bias diketahui apakah transaksi bisnis perusahaan dan pencatatan akuntansinya sudah dilakukan sesuai dengan kebijakan yang telah ditentukan manajemen perusahaan. Ada empat tahapan dalam melaksanakan audit operasional menurut Sukrisno Agoes [2011:11] yaitu :
Survei pendahuluan dimaksudkan untuk mendapat gambaran mengenai bisnis perusahaan yang dilakukan melalui tanya jawab dengan manajemen dan staf perusahaan serta penggunaan Questionanaires.
Untuk mengevaluasi dan menguji efektivitas dari pengendalian manajemen yang terdapat diperusahaan. Biasanya digunakan management control questionanaires, flowchart dan penjelasan narative serta dilakukan pengetesan atas beberapa transaksi [walk throught the documents].
Melakukan pemeriksaan terhadap transaksi perusahaan untuk mengetahui apakah prosesnya sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan manajemen. Dalam hal ini auditor harus melakukan observasi terhadap kegiatan dari fungsi-fungsi yang terdapat di perusahaan.
Dalam menyusun laporan pemeriksaan, auditor tidak memberikan opini mengenai kewajaran laporan keuangan perusahaan. Laporan yang dibuat mirip dengan management letter, karena berisi temuan pemeriksaan [audit findings] mengenai penyimpangan yang terjadi terhadap kriteria [standard] yang berlaku yang menimbulkan inefisiensi, inefektivitas dan ketidakhematan [pemborosan] dan kelemahan dalam sistem pengendalian manajemen [management control system] yang terdapat di perusahaan. Selain itu auditor juga memberikan saran-saran perbaikan. Sedangkan menurut Rob Reider [2012:171-174] yang dialihbahasakan oleh Sukrisno Agoes dan Jan Hoesada mengemukakan ada [lima tahapan audit operasional] sebagai berikut :
Untuk memperoleh hasil yang lebih baik dari sumber daya audit operasional, auditor harus melakukan identifikasi masalah-masalah penting sehingga dapat menawarkan potensi manfaat yang lebih besar dengan cara survey. Tujuan dari tahapan ini adalah mengumpulkan informasi tentang bidang operasi, mengidentifikasi kemungkinan adanya masalah dalam bidang operasi tersebut, serta sebagai titik awal untuk mengembangkan dasar program kerja audit operasional.
Program kerja merupakan dasar pelaksanaan audit operasional dalam masalah efisiensi dan efektivitas juga merupakan kunci keberhasilan dalam audit operasional. Program kerja audit operasional merupakan suatu rencana kerja agar pelaksanaan audit mencapai hasil terbaik. Program kerja yang bersifat fleksibel dan dapat disesuaikan dengan perubahan kondisi tertentu dapat ditambah atau dikurangi sesuai dengan fakta yang ditemui.
Tahap pelaksanaan kerja lapangan merupakan tahap dimana langka-langka kerja yang telah ditentukan dalam program kerja dilaksanakan atau direalisasikan. Pada tahap ini, auditor harus mengumpulkan serta menganalisis bukti-bukti atau informasi yang cukup untuk mendukung, menyajikan temuan pemeriksaan.
Selama pelaksanaan kerja lapangan auditor mungkin menemukan dan mengidentifikasi kekurangan [deficiency] yang secara keseluruhan dapat mempengaruhi jalannya perusahaan. Oleh karena itu, auditor harus mengembangkan unsur-unsur temuan audit untuk meyakinkan manajemen bahwa terdapat kekurangan atau penyimpangan, sehingga dilakukan tindakan korektif sesegera mungkin. Pengembangan temuan bagian ini meliputi hal-hal berikut :
Kondisi harus dinilai secara benar, oleh karena itu informasi yang dikumpulkan harus cukup, kompeten, dan relevan. Kriteria merupakan hal penting dalam mengembangkan suatu temuan audit seperti Penyebab [cause] yang artinya Temuan audit tidak lengkap sampai auditor mengidentifikasi penyebab atas alasan terjadinya penyimpangan dari kriteria yang telah ditetapkan; dan Akibat [Effect] yang merupakan unsur yang diperlukan untuk meyakinkan manajemen bahwa kondisi yang tidak diinginkan apabila dibiarkan berjalan terus akan mengakibatkan kerugian yang serius; dan Rekomendasi [Rekomendations] yang menjelaskan mengenai kondisi, sebab, serta apa yang harus dilakukan untuk mencegah keadaan yang tidak diinginkan.
Tahap pelaporan merupakan tahap akhir dari kegiatan pemeriksaan. Laporan tersebut bertujuan memberikan informasi yang bermanfaat dan tepat waktu atas kekurangan yang berpengaruh terhadap kegiatan operasi perusahaan dan merekomendasikan perbaikan. Selain itu laporan pemeriksaan berguna untuk mengkomunikasikan hasil dari pemeriksaan kepada pemimpin. Audit Operasional bias dilakukan oleh:
sumber: Agoes, Sukrisno.2017. Auditing: petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Kantor Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat Audit atas Pengendalian Internal dan Resiko Pengendalian Internal Pengendalian internal adalah cara-cara yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk melindungi aset-aset perusahaan. Dalam membentuk pengendalian internal biasanya manajemen memiliki tiga tujuan umum dalam merancang sistem pengendalian internal yang efektif:
Tanggung jawab atas pengendalian internal berbeda antara manajemen dan auditor. Menejemen bertangung jawab dalam menetapkan dan menyelenggarakan pengendalian internal entitas. Sedangkan auditor bertanggung jawab untuk memahami dan menguji pengendalian internal atas pelaporan keuangan. Ada dua konsep utama yang melandasi perancangan dan implementasi pengendalian internal :
Komponen penilaian manajemen mengenai pengendalian internal atas pelaporan keuangan:
Internal control COSO adalah kerangka kerja pengendalian internal yang digunakan di AS. Komponen itu meliputi: lingkungan pengendalian, penilaian resiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi, dan pemantauan.
Prosedur untuk memperoleh pemahaman meliputi pengumpulan bukti tentang rancangan pengendalian internal. Biasanya auditor menggunakan 3 jenis dokumen untuk memperoleh dan mendokumentasiakan pemahamannya atas perancangan pengendalian internal: naratif, bagan arus, dan kuisioner pengendalian internal.
Auditor harus memahami perancangan dan pengimplementasian pengendalian internal untuk melakukan penilaian pendahuluan atas resiko pengendalian sebagai bagian dari penilain resiko salah saji material secara keseluruhan. Dua faktor yang menentukan penilaian resiko:
Auditor akan menggunakan 4 jenis prosedur untuk mendukung keefektifan pelaksanaan pengendalian internal. Keempat jenis prosedur itu adalah sebagai berikut:
Auditor menggunakan penilaian resiko pengendalian dan hasil pengujian pengendalian untuk menentukan resiko deteksi yang direncankan serta pengujian substantif terkait untuk audit atas laporan keuangan. Auditor melakukannya dengan menghubungkan penilain resiko pengendalian dengan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo untuk akun-akun yang dipengaruhi oleh jenis transaksi utama, serta dengan empat tujuan audit penyajian dan pengungkapan.
Laporan auditor mengenai pengendalian internal harus mencakup dua pendapat auditor:
Lihat Ekonomi Selengkapnya Video yang berhubungan |