Burung hantu berburu pada malam hari karena memiliki titik-titik yang tajam

Otak manusia lebih unggul dan berkembang dari hewan, tetapi bagaimana dengan indra lain? Indra penciuman kita kalah dengan anjing dan indra pendengaran kita kalah dari kelelawar. Selain itu, banyak hewan yang memiliki indra penglihatan lebih baik dari kita.

Mau tahu, hewan apa saja yang memiliki mata lebih tajam dan melihat lebih akurat daripada manusia? Temukan jawabannya di bawah ini!

Burung hantu berburu pada malam hari karena memiliki titik-titik yang tajam
Burung hantu berburu pada malam hari karena memiliki titik-titik yang tajam
todaysrdh.com

Menurut laman LabRoots, burung elang botak (Haliaeetus leucocephalus) memiliki penglihatan delapan kali lebih baik dari manusia. Mau tahu penjelasannya? Rupanya, elang botak punya saraf mata lima kali lebih banyak dibanding manusia. Sehingga mata elang mentransfer gambar yang lebih rinci ke otak untuk diproses.

Penglihatan yang tajam ini sangat bermanfaat untuk berburu mangsa. Elang botak bisa melihat ikan yang berenang di bawah permukaan air. Lalu, elang ini akan terbang menukik ke bawah dengan kecepatan 100 mil per jam (160 km/jam) untuk menangkap mangsanya, terang laman National Eagle Center. Mangsa pun bisa diterkam dengan mudah olehnya.

Burung hantu berburu pada malam hari karena memiliki titik-titik yang tajam
Burung hantu berburu pada malam hari karena memiliki titik-titik yang tajam
kemptonexpress.co.za

Burung hantu dikenal berkat matanya yang bulat dan besar. Saking besarnya, 1-5 persen berat tubuh burung hantu disumbang dari matanya. Berkat ini, mereka bisa menyerap lebih banyak cahaya dan melihat lebih baik di malam hari, ungkap laman The Owl Pages. Selain itu, burung hantu bisa melihat objek dalam wujud tiga dimensi.

Uniknya, mata burung hantu berjenis binokular. Mata yang besar ini terpaku pada rongganya. Sehingga, untuk melihat ke arah lain, burung hantu harus memutar seluruh kepala untuk mengubah pandangan. Untungnya, burung hantu bisa memutar kepalanya hingga sudut 270° ke kiri, kanan dan belakang!

Burung hantu berburu pada malam hari karena memiliki titik-titik yang tajam
Burung hantu berburu pada malam hari karena memiliki titik-titik yang tajam
reddit.com

Burung rajawali adalah kerabat dekat burung elang. Spesies rajawali ekor merah (Buteo jamaicensis) bisa melihat tikus dari jarak 100 kaki (30,48 meter) dari udara, ujar laman Dickinson County Conservation Board. Lalu, burung ini akan terbang menukik ke bawah dengan kecepatan 120 mil per jam (193 km/jam) untuk menangkapnya.

Sebelum menangkap mangsa, burung rajawali ekor merah akan terbang berputar-putar untuk melacak mangsa dan menentukan seberapa jauh jaraknya. Menariknya, warna mata burung ini bisa berubah seiring bertambahnya usia. Saat masih muda, warna matanya kuning pucat dan akan berubah menjadi cokelat gelap ketika menua.

Baca Juga: 7 Hewan dengan Indra Penciuman Terbaik, Manusia Kalah Jauh!

Burung hantu berburu pada malam hari karena memiliki titik-titik yang tajam
Burung hantu berburu pada malam hari karena memiliki titik-titik yang tajam
matadornetwork.com

Rata-rata kucing memiliki penglihatan yang tajam, baik itu kucing domestik hingga kucing besar seperti jaguar, singa, harimau hingga macan tutul, jelas laman India Today. Mata jaguar cocok untuk berburu di malam hari. Ini berkat struktur seperti cermin bernama tapetum lucidum di mata mereka, terang laman San Diego Zoo. Apakah itu?

Letak tapetum lucidum berada di belakang mata. Fungsinya untuk memantulkan cahaya ke dalam retina. Fungsi lainnya ialah untuk menggandakan kemampuan jaguar untuk melihat. Tetapi, jaguar kurang bisa melihat warna dan detail di siang hari. Tak heran, jaguar lebih suka berburu di kegelapan malam hari.

Burung hantu berburu pada malam hari karena memiliki titik-titik yang tajam
Burung hantu berburu pada malam hari karena memiliki titik-titik yang tajam
kid101.com

Capung terkenal dengan ukuran mata yang besar, bila dibandingkan dengan ukuran tubuhnya. Mata ini terdiri dari 30 ribu unit visual yang berisi lensa dan serangkaian sel yang peka dengan cahaya, ungkap laman Mashpi Lodge Ecuador. Capung hanya punya satu titik buta, yakni di belakang kepala mereka.

Selain itu, capung memiliki tiga mata kecil yang disebut ocelli. Fungsinya untuk mendeteksi gerakan lebih cepat dari mata majemuk yang berukuran besar. Tak heran, kita kesulitan menangkap capung, karena mereka mendeteksi gerakan tangan kita lalu cepat-cepat terbang untuk menghindar. What a smart animal!

Burung hantu berburu pada malam hari karena memiliki titik-titik yang tajam
Burung hantu berburu pada malam hari karena memiliki titik-titik yang tajam
jeb.biologists.org

Bunglon jago bergonta-ganti warna kulit sekaligus mempunyai penglihatan yang tajam. Mata bunglon bisa melihat hingga 360°, yang terdiri dari 180° horizontal dan 180° vertikal alias bisa melihat ke atas dan ke bawah, ujar laman Ask Nature. Kemampuan ini membuat bunglon bisa melihat ke depan dan ke samping secara bersamaan.

Selain itu, bunglon memiliki kemampuan transisi antara penglihatan bermata (monokular) dan penglihatan teropong (binokular). Penglihatan bermata berfungsi untuk mencari mangsa. Jika sudah mendapatkan mangsa, bunglon akan mengunci mangsanya dengan penglihatan teropong, lalu menjulurkan lidahnya yang panjang untuk menangkap mangsa.

Baca Juga: Femme Fatale! 7 Spesies Hewan Ini Dipimpin oleh Betina yang Tangguh

Baca Artikel Selengkapnya

Hewan Yang Beraktivitas di Malam Hari – Ketika malam datang, pernahkan Grameds bertemu dengan beberapa hewan yang biasanya memiliki mata bercahaya? Atau pernahkah bertemu dengan hewan yang krusak-krusuk sibuk melakukan aktivitasnya saat malam hari?

Nah, hewan-hewan yang beraktivitas pada malam hari itu disebut dengan hewan nokturnal. Ciri umum dari hewan nokturnal ini adalah tidur ketika siang hari, kemudian melakukan segala aktivitasnya pada malam hari.

Lalu, apa saja ya hewan yang termasuk dalam kategori nokturnal ini? Yuk simak ulasan berikut ini!

Hewan Nokturnal

Berdasarkan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), nokturnal adalah keadaan hewan memiliki sifat atau kebiasaan untuk aktif pada malam hari. Hewan nokturnal umumnya akan tidur pada siang hari, kemudian beraktivitas seperti mencari makan pada malam hari. Perilaku tersebut sangat berkebalikan dengan manusia kebanyakan ya…

Meskipun memiliki perilaku yang “berbeda”, tetapi justru pendengaran, penciuman, hingga penglihatan mereka sangat tajam lho sehingga dapat membantu mereka untuk mendapatkan mangsa di gelapnya malam.

Apabila berada di kebun binatang, hewan-hewan nokturnal nantinya akan ditempatkan di sebuah kandang khusus yang memiliki kedap cahaya, sehingga ketika siang hari masih dapat dikunjungi oleh para pengunjung.

Lalu ketika malam hari datang, apa saja yang dapat dilakukan oleh hewan-hewan nokturnal ini?

Tentu saja ada banyak, mereka umumnya akan mencari makan, melakukan kegiatan reproduksi, hingga mempertahankan diri dari predator lain. Berbagai aktivitas tersebut hanya dapat dilakukan ketika malam hari saja dengan mengandalkan kemampuan pendengaran dan penciuman mereka yang tajam. Mata hewan nokturnal ini juga memiliki kornea khusus sehingga dapat tetap melihat meskipun keadaan sekitar minim akan cahaya.

Makanan Hewan Nokturnal

Banyak orang berpikir bahwa para hewan nokturnal itu adalah predator atau pemangsa hewan lain secara diam-diam kala malam hari. Padahal, tidak semua hewan nokturnal itu adalah predator.

Umumnya, makanan para hewan nokturnal ini adalah sayuran dan buah-buahan, tetapi ada juga yang memangsa serangga kecil misalnya nyamuk dan ngengat.

Habitat Hewan Nokturnal

Hewan nokturnal tidak melulu tinggal di hutan, bahkan di pemukiman manusia juga bisa. Misalnya di taman kota, peternakan, bahkan rumahmu juga dapat menjadi habitat para hewan nokturnal tanpa kamu sadari.

Namun tahukah kamu bahwa daerah gurun justru menjadi habitat yang memiliki banyak spesies hewan nokturnal? Hal tersebut karena keadaan gurun pada siang hari sangatlah panas, akhirnya para hewan-hewan tersebut beraktivitas di malam hari yang cenderung lebih dingin.

Keistimewaan Hewan Nokturnal

Sebelumnya, telah dijelaskan bukan bahwa hewan nokturnal itu selalu beraktivitas di malam hari? Maka dari itu, para hewan ini memiliki kemampuan yang “lebih” dari hewan lainnya, yakni kemampuan untuk melihat meskipun cahaya di sekitar sangat redup sekalipun. Hal tersebut karena mata hewan nokturnal itu memiliki kornea, lensa, dan pupil yang lebih besar dari kebanyakan hewan, yang nantinya dapat membantu mereka untuk melihat di dalam gelap.

Tidak hanya kemampuan penglihatan saja, tetapi juga pada kemampuan pendengaran serta penciuman.

10 Hewan Yang Beraktivitas Pada Malam Hari

Hewan nokturnal yang kerap kita kenal adalah kelelawar. Padahal tidak hanya kelelawar

saja lho, tetapi masih ada banyak hewan nokturnal yang tidak kita sadari ternyata ada di sekitar kita.

1. Kelelawar

Hewan nokturnal yang paling terkenal adalah kelelawar. Hewan yang menjadi ikon film Batman ini apabila terbang mungkin sekilas terlihat seperti burung walet. Apakah kamu tahu bahwa penggambaran fiksi mengenai kelelawar adalah sosok yang meminum darah itu berasal dari kebiasaannya yang sering bersembunyi di kastil yang sunyi, terutama di luar negeri.

Kelelawar adalah hewan mamalia (menyusui) yang termasuk dalam bangsa Chiroptera. Istilah Chiroptera adalah gabungan dari dua kata, yakni “cheir” yang berarti tangan, dan “pteriga” yang berarti sayap. Istilah tersebut berasal dari bahasa Yunani.

Banyak yang berpendapat bahwa kelelawar itu buta, padahal sebenarnya tidak! Mata mereka sangat tajam, bahkan untuk melihat sinar ultraviolet saja bisa. Adanya kemampuan tersebut membuat kelelawar tampak mudah saja untuk mencari makanan di malam hari.

Kelelawar biasanya muncul ketika malam hari, apalagi ketika musim buah datang. Hal tersebut karena makanan kelelawar ketika tengah berburu adalah buah-buahan. Meskipun terlihat merugikan, tetapi ternyata kelelawar ini mendatangkan banyak manfaat bagi kehidupan manusia lho…

Peran Kelelawar Bagi Kehidupan Manusia

  • Membantu Penyerbukan dan Penebar Alami Biji

Banyak orang yang berpikir bahwa hewan ini menjadi hama tanaman buah-buahan, padahal ternyata kelelawar justru berperan sebagai penebar alami biji buah-buahan sehingga nantinya akan turut menjaga keanekaragaman hutan.

Tidak hanya buah-buahan saja, tetapi juga membantu penyerbukan bunga terutama yang bernilai tinggi. Beberapa jenis kelelawar itu juga pemakan bunga, termasuk pada bagian nektar dan serbuk sari. Nah, perpindahan kelelawar di antar bunga dan pohon buah itulah menjadi proses penting penyerbukan hingga akhirnya terjadi pembuahan.

Banyak pohon yang dapat tumbuh melalui penyerbukan dan penyebaran dengan bantuan kelelawar, sebut saja pohon pisang, jambu, sawo, petai, karet, cendana, aren, hingga beringin.

Selain makan buah-buahan dan bunga, kelelawar juga memangsa serangga pada malam hari. Terutama pada kelelawar pemakan serangga yang setiap malamnya akan memangsa banyak serangga, sekitar 600 serangga seukuran nyamuk dalam satu jam!

Pupuk Guano adalah jenis pupuk organik yang berasal dari dekomposit kotoran burung atau kelelawar. Guano ini umumnya dapat ditemukan di dalam gua, dengan adanya kandungan fosfor (berasal dari tetesan air langit-langit gua), nitrogen dan kalium (dari kotoran kelelawar).

Pupuk jenis ini karena memiliki banyak kandungan unsur yang baik maka sangat bermanfaat sebagai bahan penyubur tanah tanaman. Harga pupuk guano biasanya memiliki harga yang murah tetapi manfaatnya juga besar, sehingga dicari oleh banyak orang.

2. Burung Hantu

Dalam cerita fiksi, burung hantu biasanya digambarkan sebagai sosok yang tua dan bijaksana dalam menjalani hidup. Namun ternyata, di beberapa tempat di Indonesia, burung ini dianggap sebagai pembawa pertanda maut.

Burung hantu adalah jenis burung yang termasuk dalam ordo Strigiformes. Meskipun terlihat “lucu”, ternyata burung ini tergolong burung buas dan karnivora (pemakan daging). Mata burung hantu memiliki ukuran yang besar dan selalu menghadap ke depan. Selain itu, burung hantu juga disebut sebagai hewan nokturnal karena memiliki penglihatan dan pendengaran yang tajam.

Lalu bagaimana cara kerja mata burung hantu hingga dapat disebut sebagai hewan nokturnal?

Yakni ketika cahaya masuk ke pupil mata, cahaya tersebut nantinya akan ditangkap oleh reseptor yang berada di bagian belakang mata. Nah, pada bagian belakang mata tersebut juga terdapat organ seperti cermin, yang diberi nama sebagai tapetum lucidum. Saat cahaya melewati batang dan tapetum lucidum tersebut, cahaya itu akan dipantulkan kembali pada bagian. Sehingga pantulan cahaya tersebut secara tidak langsung menjadi “penyinaran” tersendiri bagi burung hantu untuk melihat. Maka dari itu, apabila kamu melihat burung hantu yang matanya tengah bersinar, berarti tapetum lucidum miliknya tengah “berjalan”.

3. Kucing

Pasti Grameds sudah tidak asing dengan hewan yang satu ini. Yap, kucing menjadi salah satu hewan peliharaan favorit dan selalu ada di rumah manapun.

Lalu, tahukah kamu bahwa kucing itu juga termasuk hewan nokturnal?

Memang tidak semua kucing akan beraktivitas pada malam hari layaknya hewan nokturnal lain, tetapi sebagian kucing berperilaku demikian. Salah satu alasan mengapa kucing termasuk hewan nokturnal yang aktif pada malam hari adalah adanya naluri predator yang dimilikinya.

Pernahkah kamu melihat mata kucing bercahaya ketika lampu di rumahmu dimatikan? Nah, kemampuan penglihatan tersebut menjadikan kucing dapat beraktivitas di malam hari dan mendeteksi cahaya di kegelapan. Namun, perlu diketahui juga bahwa tidak semua kucing itu akan melakukan aktivitas pada malam hari, ada juga beberapa yang tidur nyenyak.

4. Koala

Hewan yang menjadi ikon negara Australia ini juga termasuk hewan nokturnal. Koala akan tidur di siang hari dan beraktivitas pada malam hari. Waktu tidur koala biasanya adalah 18-20 jam setiap harinya.

Koala memiliki nama latin Phascolarctos Cinereus. Meskipun sering disebut sebagai hewan pemalas karena selalu tidur, tetapi ternyata mereka pandai berenang lho… dengan kecepatan sekitar 18 mil per jam.

Koala biasanya dapat ditemukan di sepanjang pesisir timur Australia, mulai dari wilayah Adelaide hingga Semenanjung Cape York. Apabila tinggal di hutan, hutan yang mempunyai curah hujan rata-rata sangat cocok sebagai tempat tinggal koala.

Penampilannya yang lucu menjadikan banyak orang ingin memilikinya sebagai hewan peliharaan. Padahal hal itu adalah salah, karena hewan koala tidak cocok dengan lingkungan pinggiran kota. Bahkan pemerintah Australia telah menegaskan bahwa memelihara koala sebagai hewan peliharaan merupakan tindakan pelanggaran hukum.

5. Rubah

Rubah itu memiliki banyak jenis, salah satunya adalah Rubah Fennec yang juga dikenal sebagai hewan nokturnal. Rubah jenis ini memiliki ciri khusus yaitu telinganya yang panjang sekitar 10-15 cm. Bahkan, ada juga yang panjang telinganya mencapai sepertiga dari panjang tubuhnya.

Makanan utama dari Rubah Fennec adalah hewan kecil dan buah-buahan, sebut saja tikus, kadal, siput, dan berbagai tanaman serta buah-buahan. Maka dari itu, rubah jenis ini dikenal sebagai hewan omnivora sekaligus hewan nokturnal.

Sebagai hewan nokturnal yang aktif pada malam hari, Rubah Fennec juga menjadi incaran predator lain, misalnya burung hantu, hyena, bahkan anjing domestik. Sayangnya, saat ini Rubah Fennec sering diburu oleh manusia karena rambut halusnya yang indah.

Burung hantu berburu pada malam hari karena memiliki titik-titik yang tajam
Burung hantu berburu pada malam hari karena memiliki titik-titik yang tajam

Burung hantu berburu pada malam hari karena memiliki titik-titik yang tajam
Burung hantu berburu pada malam hari karena memiliki titik-titik yang tajam

6. Katak

Katak berbeda dengan kodok. Perbedaan paling mencolok adalah katak hidup di daerah yang lembab dan harus dekat dengan keberadaan air. Sementara kodok cenderung hidup di darat dan tidak harus berdekatan dengan keberadaan air.

Sebagian katak itu merupakan hewan nokturnal, tetapi sebagian lagi adalah hewan diurnal. Sebagai hewan nokturnal, katak akan aktif ketika malam hari atau sekitar matahari terbenam. Umumnya, katak memiliki kemampuan kamuflase sehingga dapat bersembunyi ketika siang hari. Kemampuan kamuflase tersebut juga dijadikan sebagai pertahanan utama untuk bersembunyi dari pemangsa dan mengusir pemangsa.

Terdapat beberapa alasan mengapa kata itu cenderung aktif di malam hari, salah satunya adalah untuk meningkatkan kelembaban di malam hari.

7. Landak

Hewan landak termasuk dalam kelompok Rodentia atau hewan pengerat. Ciri utama hewan ini adalah memiliki duri-duri tajam di sekitar punggungnya. Sebagai hewan nokturnal, landak akan berperilaku aktif dengan menjelajah lingkungan sekitar pada malam hari. Bahkan ketika ancaman datang, landak dapat langsung menggulung diri layaknya bola.

Hewan nokturnal dikenal memiliki kemampuan yang istimewa, begitu juga dengan landak yang mempunyai indra penciuman pada moncong panjangnya. Untuk mendapatkan makanan, landak akan menggali tanah menggunakan cakarnya yang berbentuk melengkung.

Biasanya, landak dapat hidup di hutan, sabana, guru, bahkan kebun rumahan. Sarang mereka tersembunyi di bawah semak-semak. Hampir sama dengan hewan armadillo, landak juga dapat menggulung tubuhnya menjadi bentuk bola untuk melindungi diri dari serangan predator.

8. Tikus

Tikus adalah hewan nokturnal yang kerap dijumpai di sekitar pemukiman manusia. Hewan ini merupakan salah satu dari bagian ordo Rodentia atau hewan pengerat. Meskipun sebagian besar ukurannya kecil hampir seperti hamster, ternyata tikus kerap menjadi hama tanaman dan merugikan manusia.

Sebagai hewan nokturnal, tentu saja tikus akan beraktivitas “sebagai hama” ketika malam hari, yakni ketika manusia tengah beristirahat. Namun, pada zaman sekarang ini telah banyak beberapa cara untuk mengendalikan hama tikus ini, misalnya adalah dengan racun tikus dan perangkap tikus.

9. Tarsius

Hewan tarsius adalah jenis primata yang memiliki ukuran kecil sehingga dijuluki sebagai primata terkecil di dunia. Tarsius berasal dari Pulau Sulawesi dan di sana terdapat sekitar sebelas jenis tarsius tersebar di wilayah hutan rimba.

Ketika siang hari, tarsius berperilaku pasif dengan tidur di tempat persembunyiannya. Uniknya, ketika tidur, hewan ini dapat memejamkan matanya hanya sebelah saja dan membiarkan mata satunya terbuka.

Namun, berbeda dengan hewan nokturnal pada umumnya, tarsius tidak memiliki daerah pemantul cahaya atau tapetum lucidum di bagian belakang matanya. Meskipun begitu, matanya tetap tajam untuk melihat keadaan sekitar saat malam hari. Bahkan, ukuran mata pada tarsius justru menjadi organ terbesar dibandingkan organ kepala lainnya.

Sama halnya dengan burung hantu, tarsius juga dapat memutar kepalanya hingga 180 derajat untuk melihat mangsanya.

10. Musang

Salah satu jenis musang yang menjadi hewan nokturnal adalah Musang Pandan. Disebut demikian karena jenis musang ini memiliki aroma tubuh seperti daun pandan, tetapi lebih sering disebut sebagai Luwak.

Sebagai hewan nokturnal, musang akan beraktivitas di malam hari dan justru menjadi predator utama untuk hewan ternak. Maka dari itu, sebagian besar orang mewaspadai keberadaan musang ini.

Namun tidak hanya “kerugian” saja yang diberikan oleh musang, tetapi juga manfaat. Sebut saja kopi luwak yang dihasilkan dari sisa pencernaan musang ini, ternyata memiliki harga yang fantastis!

Nah, itulah penjelasan mengenai hewan nokturnal atau hewan-hewan yang beraktivitas ketika malam hari. Meskipun beberapa di antara mereka memberikan kerugian kepada manusia, tetapi ternyata ada juga yang bermanfaat.

Sumber:

Atmoko, Tri. Kelelawar, Si Mamalia Terbang

https://indonesia.go.id/

https://daftarhewan.com/

Baca Juga!

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien