Memilih kualitas garmen yang paling bagus saat ini sudah menjadi kebutuhan tersendiri bagi banyak konsumen. Sebab dengan membeli pakaian yang kualitasnya benar-benar sudah teruji dan dibuat sesuai standar jahitan garmen yang bagus maka secara tidak langsung manfaat yang bisa didapatkan justru jauh lebih besar. Pengertian Garmen Garmen dapat didefinisikan sebagai sebuah bisnis yang bergerak di bidang pembuatan pakaian pria maupun pakaian wanita. Meski sama-sama menghasilkan pakaian seperti halnya modiste ataupun tailor, pakaian garmen pada dasarnya tidak diukur dan dibuat menurut pesanan perorangan tetapi dibuat menurut ukuran standar. Sumber : https://asia.nikkei.com/ Bahan kain yang digunakan untuk membuat pakaian garmen pun umumnya sangat bermacam-macam. Sementara untuk produknya sendiri juga tidak kalah beragam, mulai dari kemeja, blouse, celana, rok, jaket, pakaian seragam, kaos (t-shirts, polo shirt, sportswear), pakaian dalam (underwear) dan lain-lain.
Sumber : https://customsnews.vn/ Pakaian yang dihasilkan dari sebuah industri garmen sendiri umumnya dibuat melalui serangkaian proses yang sangat terencana dengan baik. Selain itu standar mutu jahitannya pun juga sangat diperhatikan jadi jangan heran kalau pakaian yang dibuat di garmen kualitasnya juga tidak kalah bagus dengan pakaian butik. Sumber : https://customsnews.vn/ Pengertian Standar Mutu Jahitan Standar mutu jahitan dapat didefinisikan sebagai ukuran patokan (standar) yang menjadi acuan dalam menentukan kualitas (mutu) suatu produk pakaian pria maupun pakaian wanita. Untuk mencapai standar mutu yang diharapkan maka harus dilakukan pengendalian mutu yang biasa dikenal dengan istilah quality control. Dalam industri desain fashion sendiri, quality control mencakup semua usaha yang dilakukan untuk mengendalikan, menyeleksi dan menilai kualitas suatu produk pakaian pria maupun pakaian wanita agar sesuai standar mutu yang diinginkan. Dengan kata lain tujuan utama dari quality control yaitu:
Ingin membuat pakaian sendiri tapi masih bingung bagaimana cara mengukur badan dan menggambar polanya?. Kalau mau cara yang mudah maka anda bisa mendownload pola baju siap pakai dari kami Di Sini. Jenis-Jenis Pengendalian Mutu Terkait dengan standar mutu jahitan, secara teknis jenis-jenis pengendalian mutu pakaian pria maupun pakaian wanita di industri garmen dapat dibedakan menjadi beberapa bagian. 1. Pemeriksaan Bahan Baku Pengendalian mutu pada bahan baku perlu dilakukan untuk mengetahui atau mengecek kualitas bahan kain sebelum diproses menjadi produk massal pada bagian pemotongan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan pengecekan bahan baku meliputi:
Untuk menjamin kualitas bahan kain, urutan prosedur pemeriksaan bahan di industri garmen bisa dilakukan sesuai langkah-langkah berikut.
Butuh bahan kain berkualitas dengan harga murah untuk membuat pakaian pria maupun pakaian wanita?. Anda bisa mendapatkan bahan kain dari kami Di Sini. 2. Pemeriksaan Sample (Sample Inspection) Sample merupakan contoh dari pihak pembeli (buyer) yang dibuat oleh perusahaan berdasarkan contoh dari pihak pembeli. Tujuan dilakukannya pemeriksaan sample yaitu agar seluruh sample yang dibuat oleh perusahaan bebas dari cacat dan sesuai dengan karakter produk yang diminta oleh pembeli. Prosedur pemeriksaan sample dalam industri garmen sendiri secara umum dapat digambarkan sebagai berikut.
3. Pemeriksaan Bagian Potong atau Cutting Bagian potong alias cutting merupakan bagian yang mengurusi proses pemotongan kain sesuai pola marker yang ada dan sudah dicek kebenarannya oleh bagian marker dan QC cutting. Secara singkat pengendalian mutu yang dilakukan pada proses pemotongan meliputi :
Adapun urutan prosedur pemeriksaan pada bagian pemotongan diantaranya adalah sebagai berikut:
4. Pemeriksaan Pada Bagian Fusing Fusing sangat berkaitan erat dengan bahan pelapis (underlying). Pada sebagian proses produksi di garmen, proses fusing sendiri berbeda dengan tahap pengepresan produk rumahan, dimana perbedaan tersebut terletak pada material atau bahan pelapis yang digunakan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan pengecekan bagian fusing meliputi :
5. Pemeriksaan Bagian Penjahitan atau Sewing Ketika proses sewing atau kegiatan menjahit sedang berlangsung perlu dilakukan pengecekan atau pemeriksaan untuk menjamin bahwa pakaian yang dihasilkan nantinya memiliki kualitas yang baik. Jenis pemeriksaan ini biasanya di terapkan untuk garmen berkualitas tinggi. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan pengendalian mutu pada proses penjahitan meliputi:
Sementara untuk urutan prosedur pemeriksaan pada proses penjahitan diantaranya terdiri dari:
6. Quality Control (QC) Pada Finishing Setelah proses sewing atau penjahitan selesai dilakukan pakaian selanjutnya di proses lebih lanjut di bagian finishing. Aktivitas utama dari departemen finishing meliputi pemangkasan sisa benang, pengecekan pakaian dan penyetrikaan(pressing). Point pemeriksaan dalam bagian finishing garmen secara umum terdiri dari:
Sementara untuk urutan prosedur pemeriksaan pada proses finishing diantaranya terdiri dari:
Terkait dengan kondisi cacat pada pakaian berikut beberapa jenis kesalahan yang biasa terjadi dalam proses produksi garmen.
7. Pemeriksaan Akhir (Final Inspection) Tahap pengendalian mutu atau pemeriksaan akhir dilakukan dengan cara membongkar sejumlah karton secara acak kemudian mengambil beberapa pakaian yang sudah di polybag atau dikemas untuk dicek bagian-bagian kualitas mutu produk tersebut. Tujuan Pemeriksaan Akhir
Manfaat Pengendalian Mutu Akhir
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses pemeriksaan akhir meliputi:
Sementara untuk urutan prosedur pemeriksaan akhir pada industri garmen diantaranya terdiri dari:
Faktor Penentu Kualitas Produksi Garmen Terlepas dari prosedur produksi yang memang sudah seharusnya dilakukan, dalam memproduksi pakaian garmen sebenarnya terdapat banyak faktor yang mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan. Beberapa faktor-faktor yang dimaksud diantaranya yakni manusia, mesin produksi yang digunakan dan juga waktu. 1. Manusia Sumber daya manusia merupakan unsur utama yang menentukan proses pengendalian kualitas produk yang dihasilkan. Ketelitian dari pengerjaan barang yang akan dihasilkan sangatmenentukan bagus tidaknya barang yang akan dihasilkan. 2. Mesin Produksi Sebagai alat pendukung pembuatan suatu produk pakaian, mesin produksi dapat membantu mengurangi jumlah produk cacat yang diakibatkan oleh kelalaian tenaga kerja pada saat proses produksi.
3. Waktu Faktor waktu dalam menentukan baik tidaknya produk yang dihasilkan sangat berpengaruh.
Demikian pembahasan singkat mengenai standar mutu jahitan garmen lengkap dengan pengendalian mutu yang dapat dilakukan. Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk mencapai standar mutu yang diharapkan, maka harus dilakukan pengendalian mutu (quality control). Quality control dalam proses produksi pakaian sendiri bertujuan untuk memperoleh keuntungan dengan cara yang fleksibel, untuk menjamin agar pelanggan merasa puas dan investasi bisa kembali sehingga perusahaan mendapat keuntungan untuk jangka panjang. Semoga bermanfaat. |