Berikut ini yang bukan termasuk ekosistem terestrial adalah

Ilustrasi Gurun Foto: Unsplash

Ekosistem darat tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan manusia. Ini karena manusia hidup dan tinggal di daratan. Sebagian besar kebutuhan hidup manusia juga bisa ditemukan di ekosistem darat.

Menurut buku Ilmu Alamiah Dasar tulisan Akas Pinaringan Sujalalu (2020), ekosistem merupakan tatanan kesatuan kompleks yang memuat habitat, tumbuhan, binatang yang menjadi bagian mata rantai siklus materi serta aliran energi.

Menurut Undang-undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh-menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup.

Di sisi lain, ekosistem juga didefinisikan sebagai lingkungan yang mencakup unsur-unsur biotik, faktor-faktor fisik, dan kimia yang saling berinteraksi satu sama lain. Interaksi ini menciptakan kesatuan ekologi yang disebut dengan ekosistem.

Mengutip buku Seri IPA Biologi 1 SMP Kelas VII yang ditulis oleh Deswaty Furqonita, S.Si., M. Biomed. (2006), ekosistem darat adalah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan.

Susunan komponen ekosistem darat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni iklim, keadaan tanah, kelembapan, curah hujan, dan sinar matahari.

Beragam keadaan khas ini membentuk bioma atau ekosistem besar yang memiliki iklim, tumbuhan, dan hewan khas. Bioma sendiri terdiri dari produsen, konsumen, serta dekomposer yang di dalamnya terdapat aliran materi serta energi yang dimulai dari tumbuhan hijau.

Jenis-jenis Ekosistem Darat

Mengutip buku Arif Cerdas untuk Sekolah Dasar Kelas 5 tulisan Christiana Umi (2020), ekosistem darat dibedakan menjadi beberapa jenis, yakni:

Ilustrasi Gurun Foto: Unsplash

Gurun merupakan ekosistem darat yang didominasi oleh flora dan fauna tertentu. Ekosistem ini identik dengan iklim kering dan curah hujan yang sedikit. Beberapa flora dan fauna yang hidup di gurun, yaitu kaktus, kadal, rodentia, ular, dan katak.

Ilustrasi Hutan Foto: Unsplash

Ekosistem ini didominasi oleh pohon-pohon tinggi dan dihuni beragam spesies. Beberapa tumbuhan khas hutan hujan tropis, yaitu anggrek, rotan, dan kaktus. Sedangkan hewan yang hidup di daerah tersebut adalah harimau, babi hutan, badak, kera, dan burung hantu.

Ilustrasi Taiga Foto: Unsplash

Taiga adalah hutan yang terdiri dari satu spesies, misalnya pinus atau konifer. Semak dan tumbuhan basah sangat jarang di ekosistem ini. Hewan yang hidup di taiga adalah rusa besar dan beruang hitam.

Ilustrasi Tundra Foto: Unsplash

Tundra merupakan bioma tempat terhambatnya pertumbuhan pohon akibat rendahnya suhu lingkungan. Tumbuhan yang banyak hidup di tundra, yakni spahgnum, liken, dan rumput.

Ilustrasi Padang Rumput Foto: Unsplash

Padang rumput adalah ekosistem yang terjadi di daerah pada rumput. Hewan yang hidup di ekosistem ini adalah serigala, gajah, kanguru, jerapah, zebra, singa, ular, dan bison.

Bumi merupakan planet di tata surya yang menjadi tempat tinggal dari beberapa jenis makhluk hidup. Tidak hanya makhluk hidup saja, namun Bumi juga mencakup lingkungan dan komponen- komponen di dalamnya. Istilah yang menyebutkan tentang interaksi anta makhluk hidup dengan lingkungannya, beserta komponen yang ada di dalamnya adalah ekosistem. Ada banyak sekali jenis ekosistem yang akan kita temui di Bumi ini. Pada dasrnya ekosistem di Bumi ini dibagi ke dalam dua kategori, yaitu kategori daratan dan ekosistem perairan. Sehingga pada dasarnya ekosistem yang ada di Bumi ini meliputi ekosistem daratan dan juga ekosistem perairan. Ekosistem perairan dibedakan menjadi beberapa jenis, yakni:

Sedangkan untuk ekosistem darat, kita akan membahasnya dalam arikel ini. Ekosistem darat ini merupakan ekosistem yang paling dekat dengan manusia. Hal ini karena masnusia adalah jenis makhluk yang hidup atau tinggal di daratan. Oleh karena itulah kita perlu untuk mempelajari tentang ekosistem darat. Artikel ini akan menyajikan berbagai informasi mengenai ekosistem darat, sehingga pembaca akan lebih memahami mengenai ekosistem darat beserta karakteristik, dan berbagai hal yang ada di dalamnya.

Mengenal Ekosistem Darat

Sesuai dengan namanya, ekosistem darat merupakan ekosistem (yakni interaksi antara makhluk hidup dan juga lingkungannya) yang berada di wilayah daratan. Sehingga ekosistem darat ini merupakan kehidupan makhluk hidup dan lingkungannya yang ada di wilayah daratan. Ekosistem darat ini meliputi wilayah yang sangat luas dan seringkali kita sebut sebagai bioma. Ekosistem darat atau bioma ini sangat dipengaruhi oleh hal tertentu, yakni iklim (baca: iklim di Indonesia). Sementara iklim sendiri juga sangat dipengaruhi oleh beberapa hal. Yakni letak geografis (meliputi ketinggian tempat suatu tempat terhadap permukaan air laut), dan juga letak astronomis (yang meliputi garis lintang ataupun garis bujur) (baca: letak geografis dan astronomis Indonesia).

Ciri- ciri Ekosistem Darat

Kita mengetahui bahwasannya di Bumi ini mempunyai beberapa macam eksosistem. Pada dasarnya memang ekosistem di Bumi dibagi menjadi dua macam, yakni ekosistem daratan dan juga ekosostem air. Namun ekosistem tersebut dipecah lagi menjadi beberapa macam. Artikel ini akan membahas mengenai eksosistem daratan secara lebih spesifik, maka dari itulah berikut ini merupakan ciri- cici dari ekosistem darat:

  1. Ekosistem yang memiliki lingkungan fisik berupa daratan

Lingkungan fisik dari ekosistem daratan memang ada di wilayah daratan, namun bukan berarti tidak ada perairan sama sekali. Di ekosistem daratan pun kita juga bisa menemukan perairan, namun yang disoroti secara umum adalah wilayah daratannya, sedangkan perairan hanya sebagai tambahan saja.

  1. Memiliki tipe struktur vegetasi dominan dalam skala luas

Ekosistem daratan merupakan gambaran interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya secara umum. Sehingga ekosistem daratan tidak hanya mencakup wilayah yang sempit saja, namun meliputi wilayah yang luas. Maka dari itulah ekosistem daratan ini juga dikenal sebagai bioma.

  1. Jenis tumbuhan dan juga hewan beradaptasi pada lingkungan atau wilayah daratan

Karena ekosistem darat, maka dari itulah binatang dan tumbuhan atau flora dan fauna juga beradaptasinya dalam wilayah daratan. Hal ini karena daratan menjadi habitat dari flora dan fauna tersebut. Oleh karena ekosistem daratan ini terdiri dari beberpa jenis dan setiap jenis mempunyai karakteristiknya masing- masing, maka dari itulah setiap jenis ekosistem daratan ini mempunyai flora dan fauna yang khas dari masing- masing.

Komponen Ekosistem Darat

Seperti halnya jenis ekosistem yang lainnya, ekosistem daratan juga memiliki komponen- komponen yang menyusun ekosistem itu sendiri. Komponen yang terdapat dalam ekosistem darat ini juga meliputi komponen biotik dan juga abiotik. komponen abiotik merupakan komponen yang tidak hidup atau berupa benda mati, sedangkan komponen biotik merupakan komponen yang berupa makhluk hidup. Berikut ini merupakan komponen yang ada di dalam ekosistem darat.

  • Komponen biotik. Komponen biotik atau komponen yang berupa makhluk hidup yang ada di ekosistem daratan banyak sekali jenisnya, yakni binatang, tumbuhan, manusia, serta organisme- organisme lainnya.
  • Komponen abiotik. Selain komponen yang hidup, ada pula komponen yang tidak hidup. Meskipun tidak hidup namun keberadaan komponen ini bisa mempengaruhi komponen- komponen lain yang ada di ekosistem tersebut. Berikut merupakan komponen abiotik atau komponen yang tidak hidup di ekosistem darat, yaitu suhu, cahaya matahari, air, iklim, tanah, garam batu, dan lain sebagainya.

Jenis jenis Ekosistem Darat

Bila membicarakan tentang bioma, kita mengetahui bahwasannya bioma ini terdiri atas beberapa macam. Nama- nama bioma seringkali kita dengar, bahkan mirip dengan nama hutan. Sebagian nama bioma tersebut diambil dari vegetasi tumbuh- tumbuhan atau pohon- pohon yang hidup dominan di bioma tersebut.

Beberapa jenis bioma yang mempunyai nama disesuaikan dengan vegetasi tanaman yang tumbuh dominan adalah bioma hutan gugur, bioma savana, bioma tundra, bioma gurun, bioma taiga, hutan hujan tropis, dan padang rumput. Masing- masing bioma tersebut akan kita bahas satu- per satu karena merupakan ekosistem daratan. Berikut merupakan penjelasan dari masing- masing ekosistem darat atau bioma.

Berikut ini yang bukan termasuk ekosistem terestrial adalah

Bioma hutan gugur merupakan jensi ekosistem darat yang pertama akan kita bahas. Bioma hutan gugur ini terdapat di daerah yeng mengalami empat musim, yakni musim panas, musim gugur, musim dingin, dan musim semi.

Bioma hutan gugur ini kebanyakan berada di daerah Amerika Serikat bagian timur, Asia timur, Chili, dan juga Eropa Barat. Bioma hutan gugur ini bisa dikatakan sebagai bioma yang khas karena memiliki ke khas an sendiri apabila dibandingan dengan bioma yang lainnya. Beberapa ciri yang dimiliki oleh bioma hutan gugur antara lain:

  • Memiliki curah hujan yang merata di sepanjang tahunnya, yakni sekitar 75 hingga 100 cm/ tahun
  • Tumbuhan yang hidup di bioma ini pada umumnya memiliki daun yang lebar
  • Terdapat di daerah yang mempunyai empat musim, yaitu musim dingin, musim semi, musim panas, dan musim gugur
  • Air yang ada di bioma ini akna membeku apabila terjadi musim dingin
  • Tumbuhan tidak melakukan fotosintesis ketika musim dingin karena air tidak dapat diserap dengan baik
  • Dihuni oleh binatang- binatang yang mengalami hibernasi ketika musim dingin menyerang
  • Beberapa hewan melakukan hibernasi ketika musim dingin, dan beberapa hewan lagi melakukan membentuk jaringan lebak di bawah kulitnya, dan ada pula yang bermigrasi ke tempat lain
  • Berada di wilayah yang mempunyai iklim sub tropis, yakni yang terletak di 23,5ᵒ garis lintang utara/ lintang selatan
  • Radiasi sinar matahari, curah hujan, dan kelembaban meninggi ketika musim panas tiba
  • Sebaliknya, radiasi sinar matahari, curah hujan , dan tingkat kelembaban akan turun ketika musim dingin tiba
  • Daun- daun berubah menjadi merah atau coklat ketika musim dingin karena tumbuhan tidak melakukan fotosintesis (tidak dapat menyerapp air)
  • Salju mulai mencair adalah tanda musim panas tiba.

Berikut ini yang bukan termasuk ekosistem terestrial adalah

Bioma sabana merupakan ekosistem darat yang berupa padang rumput dengan diselingi oleh beberapa pohon. Sabana ini berada di daerah yang memiliki iklim tropis. Wilayah yang banyak terdapat bioma sabana adalah di Australia Utara, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Batat, dan Kenya.

Bioma sabana ini dibedakan menjadi dua jenis, yakni bioma sabana murni (yaitu sabana yang terdiri atas satu jenis pohon), dan bioma sabana campuran (yaitu sabana yang terdiri atas beberapa jenis pohon). Beberapa jenis pohon yang hidup di bioma sabana ini adalah rumput, Aucalyptus, tumbuhan gerbang, dan Acacia. Sedangkan beberapa hewan yang menempati bioma sabana ini antara lain macan tutul, gajah, rusa atau kijang, zebra, singa, kuda, dan beberapa macam serangga termasuk rayap. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai bioma sabana ini, berikut ini merupakan ciri- ciri dari bioma ini:

  • Mempunyai curah hujan antara 90 – 150 cm/ tahun
  • Merupakan padang rumput yang diselingi oleh beberapa pohon
  • Ditumbuhi oleh beberapa jenis flora, seperti tumbuhan gerbang, rumput, Acacia, Aucalyptus
  • Dihuni oleh beberapa jenis fauna, seperti gajah, macan tutul, kijang, zebra, singa, kuda, dan beberapa jenis serangga

Itulah beberapa  ciri yang dimiliki oleh bioma sabana ini. Untuk mengetahui lebih lengkap mengenai bioma ini, baca Bioma Sabana.

Berikut ini yang bukan termasuk ekosistem terestrial adalah

Jenis ekosistem darat selanjutnya adalah bioma tundra. Bioma tundra ini bisa dikatakan sebagai bioma yang paling dingin. Bioma tundra ini dipecah menjadi dua macam, yakni tundra Arktik dan juga tundra Alpin. Tundra Arktik merupakan tundra yang berada di daerah kutub utara atau Artktik, dan tundra Alpin terdapat di puncak pegunungan yang tinggi, seperti di puncak pegunungan Jaya Wijaya.

Bioma tundra ini banyak kita jumpai di daerah kutub Utara atau Arktik, Siberia, Finlanda, Rusia, dan juga Kanada. Bioma tundra ini merupakan ekosisten darat yang mempunyai ciri- cicri sebagai berikut:

  • Mengalami musim dingin yang sangat panjang, hingga mencapai 9 bulan
  • Mendapatkan sangat sedikit radiasi sinar matahari ketuka musim dingin, sehingga terlihat gelap
  • Mengalami musim panas selama 3 bulan saja
  • Tumbuhan- tumbuhan mulai tumbuh dan berkembang di musim panas ini
  • Tanahnya ditutupi oleh salu- salju yang mencaik ketika musim panas berlangsung
  • Memiliki flora yang khas, yaitu lumut sphagnum, dan lichen “reindeer”, pohon willow, birch, serta tumbuhan berbiji pendek yang mana mempunyai masa perkembangan sangat singkat, yakni 2 bulan saja
  • Mempunyai fauna yang khas juga, yakni muskoxem (bison yang berbulu teba), reindeer atau caribou atau rusa kutub, rubah, dan burung ptarmigan.

Itulah beberapa  ciri yang dimiliki oleh bioma tundra ini. Untuk mengetahui lebih lengkap mengenai bioma ini, baca Bioma Tundra

Berikut ini yang bukan termasuk ekosistem terestrial adalah

Ekosistem darat yang selanjutnya adalah bioma gurun. Gurun merupakan padang yang mempunyai ukuran sangat luas dan mempunyai sifat tandus. Hal ini karena curah hujan yang turun sangatlah sedikit. bisa dikatakan bahwasannya hujan sangat jarang menimpa wilayah gurun ini.

Contoh gurun yang terkenal di dunia adalah gurun Sahara di Afrika, dan gurun Gobi di Asia. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai gurun ini, berikut merupakan ciri- ciri yang dimiliki oleh gurun:

  • Mempunyai curah hujan yang sangat rendah, yakni kurang dari 25 cm/ tahun
  • Keadaan tanah sangat tandus
  • Tanah tidak dapat menyimpan air
  • Mempunyai kecepatan evaporasi atau tingkat penguapan yang sangat tinggi
  • Memiliki kelembapan udara yang sangat rendah
  • Terdapat perbedaan suhu yang sangat ekstrim pada malam dan siang hari. Suhu pada siang hari bisa mencapai 60ᵒ Celcius, sedangkan di malam hari suhu bisa mencapai 0ᵒ Celcius.

Itulah beberapa  ciri yang dimiliki oleh bioma gurun ini. Untuk mengetahui lebih lengkap mengenai bioma ini, baca Bioma Gurun.

Berikut ini yang bukan termasuk ekosistem terestrial adalah

Jenis ekosistem darat yang selanjutnya ada bioma taiga. Bioma taiga ini juga disebut sebgai hutan boreal. Bioma taiga ini berada di wilayah atau daerah di antara daerah pemiliki iklim sub tropis denagan daerah yang memiliki iklim kutub.

Selain di daerah yang demikian, bioma taiga ini juga berada di daerah yang memiliki iklim dingin. Daerah- daerah yang memiliki bioma ini antara lain Alaska, Amerika Utara, Rusia, dan semenanjung Skandinavia. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai bioma ini, berikut ini merupakan ciri- ciri bioma  taiga ini:

  • Terdapat di antara daerah iklim sub tropis dengan daerah iklim kutub atau di daerah iklim dingin
  • Terdapat perbedaan suhu yang sangat mencolok antara musim panas dan juga musim dingin
  • Terjadi pertumbuhan tanaman ketika musim panas, yakni selama 3 hingga 6 bulan
  • Memiliki flora atau tumbuhan yang bersifat homogen atau berseragam
  • Tumbuhan yang dominan tumbuh disana adalah tumbuhan yang memiliki daun runcing seperti jaru (tumbuhan konifer), yang tampak selalu hijau sepanjang tahunnya
  • Dihuni oleh berbagai fauna khas, yakni srigala, burung, beruang hitam, moosem ajak, dan lynx.

Itulah beberapa  ciri yang dimiliki oleh bioma taiga ini. Untuk mengetahui lebih lengkap mengenai bioma ini, baca Bioma taiga.

Berikut ini yang bukan termasuk ekosistem terestrial adalah

Ekosistem darat selanjutnya juga berupa hutan hujan tropis. Sesuai dengan namanya, hutan ini berada di daerah yang memiliki iklim tropis, yakni daerah yang dilalui oleh garis khatulistiwa.

Contoh hutan hujan tropis yang sangat terkenal di dunia antara lain hutan hujan tropis di lembah sungai Amazon, lembah sungai Kongo, dan beberapa lagi di Asia Tenggara (termasuk di Kalimantan, Indonesia). Untuk mengetahui lebih dalam mengenai hutan hujan tropis ini, berikut ini merupakan ciri- ciri yang dimiliki oleh hutan hujan tropis tersebut:

  • Memiliki tingkat curah hujan yang sangat tinggi, yakni antara 200 hingga 450 cm/ tahun
  • Mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun
  • Suhu lingkungan antara 21 hingga 30 derajat Celcius
  • Pohon yang berada di hutan ini tumbuh tinggi hingga mencapai 55 m, dan juga membentuk tudung atau kanopi.
  • Hutan ini juga ditumbuhi beberapa tanaman rambat seperti rotan dan anggrek yang menempel di ponon- pohon untuk mendapatkan sinar matahari.
  • Sebagi tempat naungan beberapa fauna yang hidup di sekitar kanopi pohon, seperti macan tutul, jaguar, dan babi hutan. Hal ini karena di bawah kanopi binatang- binatang tersebut bisa dengan mudah mendapatkan makanan. Beberapa binatang juga ditemukan bisa terbang dan emmanjat, seperti monyet, burung, kelelawar, ular, tupai, dna juga beberapa macam serangga.

Itulah beberapa  ciri yang dimiliki oleh hutan hujan tropis ini. Untuk mengetahui lebih lengkap mengenai bioma ini, baca hutan hujan tropis.

Berikut ini yang bukan termasuk ekosistem terestrial adalah

Jenis ekosistem darat yang terakhir adalah padang rumput. Sama seperti hutan hujan tropis, padang rumput ini  juga terdapat di wilayah atau daerah tropis hingga mempunyai iklim sedang. Beberapa negara yang mempunyai banyak padang rumput antara lain Amerika Selatan, Hongaria, Australia, Rusia bagian Selatan, dan beberapa di wilayah Indonesia.

Daerah di Indonesia yang banyak mempunyai padang rumput adalah di wilayah Nusa Tenggara. Untuk mengenal lebih dekat mengenai padang rumput ini, berikut merupakan ciri- ciir dari padang rumput:

  • Terdapat di daerah yang mempunyai iklim tropis dan juga sub tropis
  • Mempunyai curah hujan rata- rata sebesar 25 hingga 50 cm/ tahun. Curah hujan yang demikian ini turun dengan tidak teratur
  • Di daerah yang memiliki curah hujan tinggi, terdapat rumput yang tumbuh subur yang tingginya mencapai 3 meter, seperti bluestem grasses. Sementara di daerah surah hujannya hanya sedikit terdapat rumput- rumput yang pendek seperti grama dan bufallo grasses.
  • Suhu di padang rumput umumnya terasa panas
  • Terdapat posoritan dan juga drainase yang tidak teratur, hal ini akan menyebabkan tumbuhan sukar untuk dapat mengambil air
  • Dihuni oleh beberapa hewan khas padang rumput, yakni reptil, burung, kijang, singa, kanguru, srigala, cheetah, jaguar, zebra, jerapah, hewan- hewan pengerat, dan berbagai jenis serangga.

Itulah beberapa ciri yang dimiliki oleh bioma padang rumput ini. Dari semua ekosistem darat, padang rumput merupakan salah satu ekosistem yang indah dan didatangi oleh banyak orang untuk berbagai macam kepentingan.

Itulah ketujuh macam ekosistem darata yang tergambar dalam bioma. Ekosistem darat tersebut tersebar di berbagai belahan dunia, dan setiap daerahnya pun mempunyai jenis ekosistemnya masing- masing. Hal ini tergantung dengan letak geografis negara tersebut pula.

Manfaat Ekosistem Darat

Ekosistem yang merupakan istilah bagi interaksi yang dilakukan oleh makhluk hidup dengan lingkunganya ini pastilah mempunyai banyak sekali peranan. Peranan tersebut tentu saja merupakan peranan yang membawa manfaat. Dengan kata lain bahwa ekosistem- ekosistem tersebut mempunyai manfaat masing- masing. Demikian halnya dengan eksosistem darat ini. Ekosistem darat juga merupakan sebuah eksositem yang mempunyai banyak sekali manfaat. Berikut ini merupakan manfaat yang akan kita peroleh dari ekosistem darat:

  1. Sebagai tempat hidup atau habitat beragam makhluk hidup

Ekosistem daratan yang berupa bioma ini merupakan suatu tempat yang bermanfaat sebagai rumah dari berbagai jenis tumbuhnan maupun hewan atau flora atau fauna yang berada di wilayah bioma tersebut. Di tempat inilah tumbuhan dan binatang tersebut menjalani kehidupan, siklus hidup maupun rantai makanan yang mereka punyai. Karena bioma inilah flora dan fauna tersebut dapat lestari dan menjadi kekayaan alam.

  1. Mencerminakan bahwa kehidupan darat itu ada

Ekosistem yang merupakan interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya ini merupakan suatu pertanda bahwasannya kehidupan di Bumi, khususnya kehidupan di daratan itu ada. Ekosistem ini merupakan hubungan yang saling terkait antara satu sama lain dari berbagai komponen. Hal ini juga mengindikasikan bahwasannya setiap makhluk hidup saling membutuhkan satu sama lainnya.

Ekosistem darat juga mempunyai fungsi sebagai saraa edukasi tentang ketergantungan makhluk hidup terhadap lingkungannya. Bioma- bioma yang merupakan bentuk ekosistem darat bisa dijadikan sebagai objek penelitian sehingga manusia bisa meneliti tentang seperapa besar pengaruh lingkungan terhadap makhluk hidup dan juga komponen mana saja kan yang paling mempengaruhi bagi makhuk hidup.

Itulah beberapa manfaat yang dapat kita peroleh dari ekosistem darat ini. Selain manfaat yang telah disebutkan di atas, masih banyak manfaat- manfaat lainnya dari ekosistem darat ini baik yang kita sadari maupun yang tidak kita sadari.