Show Ilustrasi sikap tanggung jawab siswa di sekolah KOMPAS.com – Sila kedua Pancasila berbunyi Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab. Sila kedua tersebut harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di lingkungan sekolah. Menurut Krissantono dalam buku Pandangan Presiden Soeharto tentang Pancasila (1976), Sila kedua menempatkan manusia sebagai makhluk Tuhan yang saling menghargai dan juga merupakan sikap penghormatan bangsa Indonesia terhadap bangsa-bangsa lain. Sehingga, sila kedua tidak hanya berlaku bagi rakyat Indonesia, melainkan juga semua manusia di dunia. Menurut M. Syamsudin dalam buku Pendidikan Pancasila: Menempatkan Pancasila dalam Konteks Keislaman dan Keindonesiaan (2009), sila kedua mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan seperti persamaan, keadilan, tenggang rasa, mencintai sesama, setia kawan, kekeluargaan, dan kemanusiaan yang dijunjung tinggi. Baca juga: Perilaku yang Mencerminkan Nilai Sila Pertama Pancasila Perilaku sesuai sila kedua Pancasila di sekolahNilai-nilai sila kedua Pancasila tersebut dapat diamalkan di sekolah. Berikut adalah perilaku yang Sesuai Nilai Sila Kedua Pancasila di Sekolah:
Baca juga: Sila Keberapakah yang Sesuai dengan Perilaku Menabung? Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Baca berikutnya
Senin, 27 September 2021 | 12:30 WIB
Contoh sikap yang sesuai dengan Pancasila di lingkungan sekolah.
Bobo.id - Pancasila merupakan dasar negara dan pedoman hidup bagi masyarakat Indonesia, baik orang dewasa hingga siswa sekolah. Sebagai anak Indonesia, kita juga harus menerapkan sikap yang sesuai dengan Pancasila di lingkungan sekolah. Semua sila pada Pancasila dapat diterapkan dalam lingkungan sekolah, teman-teman. Berikut ini contoh sikap yang sesuai dengan Pancasila ke-1 hingga ke-5 di lingkungan sekolah. Pancasila Sila Ke-1 Sila pertama Pancasila yang berbunyi "Ketuhanan Yang Maha Esa" merupakan dasar dari keempat sila lainnya. Sila pertama Pancasila mengajarkan kita untuk mengutamakan kehidupan beragama dan mempercayai Tuhan Yang Maha Esa. Baca Juga: Perwujudan Nilai-Nilai Pancasila dalam Bidang Politik dan Hukum Berikut ini contoh sikap yang sesuai dengan sila ke-1 Pancasila di sekolah. 1. Melakukan kewajiban agama masing-masing di sekolah. 2. Menghormati dan menghargai teman yang berbeda agama dengan kita. 3. Tidak mengganggu teman dari agama lain saat beribadah. 4. Saling rukun sesama teman tanpa membedakan agamanya. 5. Saling menolong sesama teman dan guru tanpa membedakan agamanya. 6. Saling mengingatkan untuk melakukan kewajiban agama kepada teman beragama lain. Page 2
Page 3
Contoh sikap yang sesuai dengan Pancasila di lingkungan sekolah.
Bobo.id - Pancasila merupakan dasar negara dan pedoman hidup bagi masyarakat Indonesia, baik orang dewasa hingga siswa sekolah. Sebagai anak Indonesia, kita juga harus menerapkan sikap yang sesuai dengan Pancasila di lingkungan sekolah. Semua sila pada Pancasila dapat diterapkan dalam lingkungan sekolah, teman-teman. Berikut ini contoh sikap yang sesuai dengan Pancasila ke-1 hingga ke-5 di lingkungan sekolah. Pancasila Sila Ke-1 Sila pertama Pancasila yang berbunyi "Ketuhanan Yang Maha Esa" merupakan dasar dari keempat sila lainnya. Sila pertama Pancasila mengajarkan kita untuk mengutamakan kehidupan beragama dan mempercayai Tuhan Yang Maha Esa. Baca Juga: Perwujudan Nilai-Nilai Pancasila dalam Bidang Politik dan Hukum Berikut ini contoh sikap yang sesuai dengan sila ke-1 Pancasila di sekolah. 1. Melakukan kewajiban agama masing-masing di sekolah. 2. Menghormati dan menghargai teman yang berbeda agama dengan kita. 3. Tidak mengganggu teman dari agama lain saat beribadah. 4. Saling rukun sesama teman tanpa membedakan agamanya. 5. Saling menolong sesama teman dan guru tanpa membedakan agamanya. 6. Saling mengingatkan untuk melakukan kewajiban agama kepada teman beragama lain. tirto.id - Contoh pengamalan sila ke-5 Pancasila dapat diterakan di mana saja, mulai dari di masyarakat, tempat bermain, hingga lingkungan sekolah. Selain sebagai dasar negara, Pancasila juga menjadi pilar ideologis bagi bangsa Indonesia. Pancasila dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya dalam lingkungan masyarakat, termasuk Sila ke-5 yang berbunyi: “Keadilan bagi Seluruh Rakyat Indonesia". Istilah Pancasila berasal dari bahasa Sanskerta yang terdiri dari dua kata, yakni panca dan sila. Panca artinya "lima", sedangkan sila, bermakna "asas", "dasar", atau "prinsip". Artinya, Pancasila bisa dimaknai sebagai rumusan dan pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sukarno memperkenalkan 5 sila pada hari terakhir sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) tanggal 1 Juni 1945. Dalam pidato oleh tokoh yang kemudian menjadi Presiden RI pertama inilah secara spontan itulah tercetus nama Pancasila. “Sekarang, banyaknya prinsip kebangsaan, internasionalisme, mufakat, kesejahteraan, dan ketuhanan, lima bilangannya. Namanya bukan Panca Dharma, tetapi saya namakan ini dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa, namanya ialah Pancasila," ucap Sukarno, dikutip dari Risalah BPUPKI (1995). Adapun isi 5 sila dalam Pancasila yaitu (1) Ketuhanan yang Maha Esa; (2) Kemanusiaan yang Adil dan Beradab; (3) Persatuan Indonesia; (4) Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan; dan (5) Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Menurut P.J. Soewarno dalam Pancasila Budaya Bangsa Indonesia (1993), meskipun ke-5 sila itu merupakan satuan yang tidak terpisahkan, tetapi dalam pelaksanaannya tetap dapat ditelusuri perbedaan intensitas masing-masing sila. Walaupun satu tetap lima, masing-masing sila tidak sama asasinya.
Maka, dijabarkanlah butir-butir pengamalan Pancasila yang terkandung di setiap sila tersebut. Butir-Butir Pengamalan Pancasila pertama kali diatur melalui Ketetapan MPR No.II/MPR/1978. Setelah era reformasi, Butir-Butir Pengamalan Pancasila disesuaikan kembali berdasarkan Ketetapan MPR No. I/MPR/2003. Pancasila memuat berbagai nilai dan sikap yang hendaknya diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sudharmono dalam buku Beberapa Pemikiran Tentang Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 (1997) memaparkan, sikap-sikap yang penting dari Pancasila itu kemudian diperinci menjadi butir-butir pengamalan.
Baca juga:
Yudi Latif dalam Negara Paripurna: Historisitas, Rasionalitas, dan Aktualitas Pancasila (2011) berpendapat bahwa sila “Keadilan Sosial" (Sila ke-5) merupakan perwujudan yang paling konkret dari prinsip-prinisp Pancasila. Sila ke-5 adalah satu-satunya sila dalam Pancasila yang dilukiskan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 dengan menggunakan kata kerja “mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia." Prinsip keadilan adalah inti dari moral ketuhanan, landasan pokok perikemanusiaan, simpul persatuan, dan matra kedaulatan rakyat. Dengan kata lain, keadilan sosial merupakan perwujudan sekaligus cerminan imperatif etis keempat sila dalam Pancasila lainnya. Rumusan itu telah diuraikan Notonegoro melalui buku Pancasila Dasar Filsafat Negara (1974), bahwa Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia diliputi dan dijiwai oleh Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, serta Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan.
Baca juga:
Isi Butir-Butir Pengamalan Pancasila Sila ke-5Sila ke-5 Pancasila yakni Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia memiliki butir-butir pengamalan yang diatur dalam Ketetapan MPR No.II/MPR/1978 dan sudah diperbaharui setelah Reformasi dengan Ketetapan MPR No. I/MPR/2003.
Baca juga:
Contoh Pengamalan Sila ke-5 Pancasila di MasyarakatIstilah Pancasila berasal dari bahasa Sanskerta yang terdiri dari dua kata, yakni panca dan sila. Panca artinya "lima", sedangkan sila, seperti kata Sukarno, bermakna "asas", "dasar", atau "prinsip". Berikut ini contoh pengamalan Pancasila Sila ke-5 yakni “Keadilan bagi Seluruh Rakyat Indonesia" yang bisa diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat:
Baca juga:
Baca juga
artikel terkait
PANCASILA
atau
tulisan menarik lainnya
Iswara N Raditya
Subscribe for updates Unsubscribe from updates
|