Berdasarkan untuk apa suatu negara menguasai negara lain maka imperialisme dibagi atas?

Berdasarkan untuk apa suatu negara menguasai negara lain maka imperialisme dibagi atas?

Berdasarkan untuk apa suatu negara menguasai negara lain maka imperialisme dibagi atas?
Lihat Foto

SHUTTERSTOCK

Ilustrasi kolonialisme dan imperialisme.

KOMPAS.com - Imperialisme adalah suatu sistem penjajahan langsung dari suatu negara terhadap negara lain, dengan membentuk pemerintah jajahan dan menanamkan pengaruh pada semua bidang kehidupan.

Ditinjau dari segi etimologis, imperialisme berasal dari bahasa Latin, imperare, yang artinya memerintah atau menguasai.

Kekuasaan untuk memerintah (imperare) disebut imperium, dan raja yang memerintah disebut imperator.

Berdasarkan perkembangannya, imperialisme dapat dibedakan menjadi dua, yakni imperialisme kuno dan imperialisme modern.

Persamaan imperialisme kuno dan modern adalah menguntungkan negara induk dengan meraih keuntungan sebesar-besarnya.

Di samping itu, imperialisme kuno dan modern memiliki sejumlah perbedaan yang berkaitan dengan waktu dan tujuannya.

Berikut ini perbedaan imperialisme kuno dan modern beserta contohnya.

Baca juga: Kolonialisme: Pengertian, Tujuan, dan Perkembangannya

Imperialisme kuno

Imperialisme kuno adalah praktik imperialisme yang muncul pada abad ke-15 dan dipelopori oleh bangsa Portugis dan Spanyol.

Gerakan imperialisme kuno yang dilakukan oleh negara-negara Eropa mempunyai tujuan yang sama yaitu Gold (kekayaan), Glory (kejayaan), dan Gospel (penyebaran agama).

Dengan semboyan 3G itu, para penjajah menduduki suatu wilayah dengan tujuan untuk mencari kekayaan (gold), menambah kejayaan negeri induk (glory), dan menyebarkan agama (gospel).

Berdasarkan untuk apa suatu negara menguasai negara lain maka imperialisme dibagi atas?

Berdasarkan untuk apa suatu negara menguasai negara lain maka imperialisme dibagi atas?
Lihat Foto

kemdikbud.go.id

Kolonialisme dan imperialisme

KOMPAS.com - Memiliki lokasi yang strategis menjadikan Indonesia banyak disinggahi pedagang dari negara lain. Selain itu, Indonesia juga menjadi negara yang kaya rempah-remph. Dengan alasan itu, banyak negara yang ingin mengambil kekuasaan di wilayah Indonesia. 

Awal penjajahan di Indonesia dilakukan oleh bangsa Eropa yang erat kaitannya denan kolonialisme dan imperialisme. Tahukah kamu pengertian kolonialisme dan imperialisme? Berikut pejelasannya: 

Pengertian kolonialisme

Kolonialisme berasal dari bahsa latin colonial yang artinya pertanian atau permukiman. Dikutip dari Hermeneutika Pascakolonial (20014) oleh Mudji, pngertian kolonialisme adalah politik yang dilakukan oleh suatu koloni bagian dari imperium. 

Kata kolonialisme diartikan sebagai penakluk dan penguasaan atas tanah serta harta penduduk asli yang dilakukan penduduk pendatang. Hal ini akibat dari orang-orang Romawi yang berada di negeri-negeri lain dengan mempertahankan kewarganegaraan mereka. 

Umumnya, pembentukan komunitas atau koloni baru dalam masa kolonialisme ditandai dengan usaha mebubarkan dan membentuk kembali komunitas yang ada. Caranya dengan praktek perdagangan, pembunuhan massal, perbudakan, penjarahan, dan pemberontakan. 

Sejarah perkembangan kolonialisme ketika Vasco da Gama dari Portugis berlayar ke India pada 1498. Di awali dengan pencarian jalan ke timur untuk mencari sumber rempah-rempah, sehingga perlombaan mencari tanah jajahan dimulai.

Baca juga: Dampak Kolonialisme dan Imperialisme di Bidang Sosial-Budaya

Kuasa Barat Portugis dan Spanyol kemudian diikuti Inggris dan Belanda berlomba-lomba mencari daerah penghasil rempah-rempah dan menguasainya.

Namun seiring berjalannya tahun, tujuan penguasaan wilayah tidak hanya untuk kepentingan ekonomi saja tetapi beralih ke penguasaan atau penjajahan politik. Hal tersebut didorong dengan kebutuhan menyelesaikan perang saudara, pertikaian, dan lainnya. 

Kolonialisme berkembang pesat setelah Perang Dunia I. Sejarah kolonialisme Eropa dibagi dalam tiga peringkat, yaitu:

  • Dari abad 15 hingga Revolusi industri (1763) yang memperlihatkan kuasa Eropa, seperti Spanyol dan Portugis.
  • Setelah Revolusi Industri hingga tahun 1870-an
  • Dari tahun 1870 hingga tahun 1914 ketika meletusnya Perang DUnia I yang menjadi puncak pertikaian kuasa-kuasa imperalis.

Lihat Foto pinterest.com Ilustrasi Pengertian imperialisme

Imperialisme berasal dari kata imperator yang artinya memerintah. Pengertian imperialisme adalah sistem dalam dunia politik dengan tujuan menguasai negara lain untuk memperoleh kekuasaan dan keuntungan. 

Jakarta -

Kolonialisme dan imperialisme sering dianggap sebagai sesuatu yang sama. Namun kolonialisme dan imperialisme adalah dua hal yang berbeda.

Kolonialisme adalah penguasaan dan pendudukan atas suatu wilayah negara oleh negara lain. Daerah koloni adalah negeri jajahan sedangkan pemerintahan kolonial adalah pemerintah penjajahan.

Sedangkan imperialisme adalah nafsu untuk memperluas wilayah dengan menguasai negara. Berdasarkan perkembangannya paham imperialisme dibagi menjadi dua yaitu imperialisme kuno dan modern.

Imperialisme kuno disebut sebagai imperialisme perdagangan. Tujuan imperialisme kuno adalah untuk menguasai perdagangan atas suatu wilayah dengan cara monopoli dan paksaan. Imperialisme kuno didukung dengan semangat gold, gospel, dan glory.

Melansir dari buku Pengetahuan Sosial Sejarah 2 karya Drs. Tugiyono Ks, dkk, di Indonesia awal imperialisme kuno dimulai dengan kegiatan Portugis dan VOC termasuk imperialisme perdagangan, yaitu menguasai perdagangan dengan aturan dan paksaan.

Imperialisme modern bertujuan untuk memperluas daerah jajahan untuk industri, dan sebagai daerah sumber tenaga buruh yang murah. Imperialisme modern sendiri berkembang di dunia sejak abad ke-19.

Awal Mula Imperialisme di Indonesia

Awal mula imperialisme di Indonesia dimulai sekitar abad ke-16. Saat itu negara-negara Eropa yang dipelopori oleh Portugis dan Spanyol mencari daerah jajahan untuk menggali kekayaan, menyebarkan agama Nasrani, dan lambang kejayaan.

Pada tahun 1511, Portugis merebut Malaka dan disusul kedatangan mereka di Maluku pada tahun 1512. Di Banda mereka membeli cengkeh, pala, dan fuli.

Setelah itu mereka kembali ke Malaka. Pelayaran pertama ini lalu disusul dengan pelayaran-pelayaran berikutnya. Selanjutnya terjadilah hubungan dagang antara Portugis dan raja Ternate.

Akhirnya Portugis diizinkan untuk mendirikan benteng di Ternate, untuk melindungi Ternate dari musuh. Pendirian benteng kemudian diimbangi dengan hak monopoli perdagangan cengkeh.

Rakyat Ternate menjadi tertekan karena mereka tidak dapat menjual cengkeh secara bebas. Sementara cengkeh yang ditetapkan Portugis sangat rendah. Portugis menunjukkan sifat aslinya menjadi musuh dan pemeras rakyat Ternate.

Pada tahun 1521, Spanyol tiba di Maluku. Mereka kembali dalam pelayaran ke Spanyo dari Filipina. Di Maluku, Spanyol singgah di Tidore, Bacan, Jailolo. Spanyol disambut baik di tempat singgah tersebut.

Kemudian terjadi persaingan antara Spanyol dan Portugis. Kedua bangsa tersebut bermusuhan dan membuat perjanjian Thordesilas yang membagi wilayah perdagangan.

Spanyol lalu ditetapkan beroperasi di Filipina, sedangkan Portugis di Maluku. Kepergian Spanyol dari Maluku membuat Portugis lebih leluasa beroperasi di Maluku.

Portugis juga mengincar Sumatera yang kaya akan lada. Di Sumatera, Portugis gagal mendapatkan hak monopoli bahkan mereka juga tidak bisa berdagang. Kehadiran Portugis di Sumatera mendapatkan tentangan dari Kerajaan Aceh.

Selanjutnya di Jawa, Portugis hanya dapat berdagang di Pasuruan dan Blambangan. Di daerah ini Portugis tidak dapat berdagang karena dikuasai oleh Demak.

Di daerah Indonesia lainnya Portugis hanya dapat menetap di Timor, sementara kedudukan Ternate mulai goyah. Monopoli perdagangan dan penyebaran agama Nasrani yang dilakukan Portugis ditentang keras oleh rakyat Ternate.

Portugis memaksakan kekuasaan di Ternate, Tidore, Jailolo. Hal ini kemudian menimbulkan perlawanan rakyat. Portugis tidak berhasil menguasai kerajaan-kerajaan yang memiliki pelabuhan perdagangan rempah-rempah.

Itulah awal mula imperialisme di Indonesia. Jadi imperialisme adalah seperti yang dijelaskan di atas ya detikers!

Simak Video "Kebakaran Hutan di Spanyol, Ribuan Warga Dievakuasi"



(atj/nwy)

Pengertian Imperialisme Serta Jenis-Jenisnya. Imperialisme merujuk pada sistem pemerintahan serta hubungan ekonomi dan politik Negara kaya dan berkuasa , mengawal dan menguasai Negara -negara lain yang dianggap terbelakang dan miskin dengan tujuan mengeksploitasi sumber-sumber yang ada di negara tersebut untuk menambah kekayaan dan kekuasaan negara penjajahnya. imperialisme sering dijadikan propaganda efektif bagi sebagian orang untuk menentang prilaku atau kebijakan yang dijalankan oleh pihak yang tidak disenangi. Berikut adalah penjelasan tentang seputar pengertian Imperialisme.

Imperialisme berasal dari kata Latin "imperare" yang berarti "memerintah". Hak untuk memerintah (imperare) disebut "imperium". Orang yang diberi hak itu disebut "imperator". Yang lazimnya diberi imperium itu adalah raja, dan karena itu raja disebut imperator dan kerajaannya atau daerah di mana imperiumnya berlaku disebut dengan imperium. Pada zaman dahulu kebesaran seorang raja diukur menurut luas daerahnya, maka raja suatu negara ingin selalu memperluas kerajaannya dengan merebut negara-negara lain. Tindakan inilah yang disebut imperialisme oleh orang-orang sekarang.

Pengertian Imperialisme ialah sebuah kebijakan di mana sebuah negara besar dapat memegang kendali atau pemerintahan atas daerah lain agar negara itu bisa dipelihara atau berkembang. Sebuah contoh imperialisme terjadi saat negara-negara itu menaklukkan atau menempati tanah-tanah itu.

Imperialisme dalam kacamata politik ialah usaha untuk menguasai (dengan paksaan) seluruh dunia untuk kepentingan diri sendiri yang dijadikan sebagai imperiumnya. "Menguasai" disini tidak perlu berarti merebut dengan kekuatan senjata, tetapi dapat dijalankan dengan kekuatan ekonomi, kultur, agama dan ideologi. Imperium disini pun tidak perlu berarti suatu gabungan dari daerah jajahan-jajahan, tetapi dapat berupa daerah-daerah pengaruh, asal saja untuk kepentingan diri sendiri. 

Lazimnya imperialisme dibagi menjadi dua:

  1. Imperialisme Kuno (Ancient Imperialism). Inti dari imperialisme kuno adalah semboyan gold, gospel, and glory (kekayaan, penyebaran agama dan kejayaan). Suatu negara merebut negara lain untuk menyebarkan agama, mendapatkan kekayaan dan menambah kejayaannya. Imperialisme ini berlangsung sebelum revolusi industri dan dipelopori oleh Spanyol dan Portugal.
  2. Imperialisme Modern (Modern Imperialism). Inti dari imperialisme modern ialah kemajuan ekonomi. Imperialisme modern timbul sesudah revolusi industri. Industri besar-besaran (akibat revolusi industri) membutuhkan bahan mentah yang banyak dan pasar yang luas. Mereka mencari jajahan untuk dijadikan sumber bahan mentah dan pasar bagi hasil-hasil industri, kemudian juga sebagai tempat penanaman modal bagi kapital surplus.
  1. Imperialisme Ekonomi. Si imperialis hendak menguasai hanya ekonominya saja dari suatu negara lain. Jika sesuatu negara tidak mungkin dapat dikuasai dengan jalan imperialisme politik, maka negara itu masih dapat dikuasai juga jika ekonomi negara itu dapat dikuasai si imperialis. Imperialisme ekonomi inilah yang sekarang sangat disukai oleh negara-negara imperialis untuk menggantikan imperialisme politik.
  2. Imperialisme politik. Si imperialis hendak mengusai segala-galanya dari suatu negara lain. Negara yang direbutnya itu merupakan jajahan dalam arti yang sesungguhnya. Bentuk imperialisme politik ini tidak umum ditemui pada zaman modern karena pada zaman modern paham nasionalisme sudah berkembang. Imperialisme politik ini biasanya bersembunyi dalam bentuk protectorate dan mandate.
  3. Imperialisme Militer (Military Imperialism). Si imperialis hendak menguasai kedudukan militer dari suatu negara. Ini dijalankan untuk menjamin keselamatan si imperialis untuk kepentingan agresif atau ekonomi. Tidak perlu seluruh negara diduduki sebagai jajahan, cukup jika tempat-tempat yang strategis dari suatu negara berarti menguasai pula seluruh negara dengan ancaman militer.
  4. Imperialisme Kebudayaan. Si imperialis hendak menguasai jiwa (de geest, the mind) dari suatu negara lain. Dalam kebudayaan terletak jiwa dari suatu bangsa. Jika kebudayaannya dapat diubah, berubahlah jiwa dari bangsa itu. Si imperialis hendak melenyapkan kebudayaan dari suatu bangsa dan menggantikannya dengan kebudayaan si imperialis, hingga jiwa bangsa jajahan itu menjadi sama atau menjadi satu dengan jiwa si penjajah. Menguasai jiwa suatu bangsa berarti mengusai segala-galanya dari bangsa itu. Imperialisme kebudayaan ini adalah imperialisme yang sangat berbahaya, karena masuknya gampang, tidak terasa oleh yang akan dijajah dan jika berhasil sukar sekali bangsa yang dijajah dapat membebaskan diri kembali, bahkan mungkin tidak sanggup lagi membebaskan diri.