Berdasarkan barang yang dihasilkan sektor industri dapat dibedakan menjadi tiga jenis yakni

  1. Perusahaan Industri Pengolahan

  2. Konsep dan Definisi

    Industri Pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan mengubah suatu barang dasar secara mekanis, kimia, atau dengan tangan sehingga menjadi barang jadi/setengah jadi, dan atau barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, dan sifatnya lebih dekatkepada pemakai akhir. Termasuk dalam kegiatan ini adalah jasa industri/makloon dan pekerjaan perakitan (assembling).

    Jasa industri adalah kegiatan industri yang melayani keperluan pihak lain. Pada kegiatan ini bahan baku disediakan oleh pihak lain sedangkan pihak pengolah hanya melakukan pengolahannya dengan mendapat imbalan sejumlah uang atau barang sebagai balas jasa (upah makloon), misalnya perusahaan penggilingan padi yang melakukan kegiatan menggiling padi/gabah petani dengan balas jasa tertentu.

    Perusahaan atau usaha industri adalah suatu unit (kesatuan) usaha yang melakukan kegiatan ekonomi, bertujuan menghasilkan barang atau jasa, terletak pada suatu bangunan atau lokasi tertentu, dan mempunyai catatan administrasi tersendiri mengenai produksi dan struktur biaya serta ada seorang atau lebih yang bertanggung jawab atas usaha tersebut.

    Perusahaan Industri Pengolahan dibagi dalam 4 golongan yaitu :

    1. Industri Besar (banyaknya tenaga kerja 100 orang atau lebih)
    2. Industri Sedang (banyaknya tenaga kerja 20-99 orang)
    3. Industri Kecil (banyaknya tenaga kerja 5-19 orang)
    4. Industri Rumah Tangga (banyaknya tenaga kerja 1-4 orang)
    Penggolongan perusahaan industri pengolahan ini semata-mata hanya didasarkan kepada banyaknya tenaga kerja yang bekerja, tanpa memperhatikan apakah perusahaan itu menggunakan mesin tenaga atau tidak, serta tanpa memperhatikan besarnya modal perusahaan itu.

    Klasifikasi Industri

    Klasifikasi industri yang digunakan dalam survei industri pengolahan adalah klasifikasi yang berdasar kepada International Standard Industrial Classification of all Economic Activities (ISIC) revisi 4 , yang telah disesuaikan dengan kondisi di Indonesia dengan nama Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) tahun 2009.

    Kode baku lapangan usaha suatu perusahaan industri ditentukan berdasarkan produksi utamanya, yaitu jenis komoditi yang dihasilkan dengan nilai paling besar. Apabila suatu perusahaan industri menghasilkan 2 jenis komoditi atau lebih dengan nilai yang sama maka produksi utama adalah komoditi yang dihasilkan dengan kuantitas terbesar.

    Golongan Pokok

    1. Makanan
    2. Minuman
    3. Pengolahan tembakau
    4. Tekstil
    5. Pakaian jadi
    6. Kulit, barang dari kulit dan alas kaki
    7. Kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya
    8. Kertas dan barang dari kertas
    9. Pencetakan dan reproduksi media rekaman
    10. Produk dari batu bara dan pengilangan minyak bumi
    11. Bahan kimia dan barang dari bahan kimia
    12. Farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional
    13. Karet, barang dari karet dan plastik
    14. Barang galian bukan logam
    15. Logam dasar
    16. Barang logam, bukan mesin dan peralatannya
    17. Komputer, barang elektronik dan dan optik
    18. Peralatan listrik
    19. Mesin dan perlengkapan ytdl
    20. Kendaraan bermotor, trailer dan semi trailer
    21. Alat angkutan lainnya
    22. Furnitur
    23. Pengolahan lainnya
    24. Jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan
  3. Jumlah Tenaga Kerja

  4. Konsep dan Definisi Jumlah tenaga kerja adalah banyaknya pekerja/karyawan rata-rata perhari kerja baik pekerja yang dibayar maupun pekerja yang tidak dibayar. Pekerja Produksi adalah pekerja yang langsung bekerja dalam proses produksi atau berhubungan dengan itu, termasuk pekerja yang langsung mengawasi proses produksi, mengoperasikan mesin, mencatat bahan baku yang digunakan dan barang yang dihasilkan. Pekerja lainnya adalah pekerja yang tidak berhubungan langsung dengan proses produksi, pekerja ini biasanya sebagai pekerja pendukung perusahaan, seperti manager (bukan produksi), kepala personalia, skretaris, tukang ketik, penjaga malam, sopir perusahaan, dll.
  5. Nilai Tambah

  6. Konsep dan Definisi Nilai tambah adalah besarnya output dikurangi besarnya nilai input (biaya antara). Metode Penghitungan:

    NTB = Output-Input

  7. Produktifitas Tenaga Kerja

  8. Konsep dan Definisi Produktivitas tenaga kerja adalah kemampuan tenaga kerja dalam menghasilkan barang produksi. Metode Penghitungan:

    Produktifitas TK = Output / Jumlah tenaga kerja yang dibayar.

    Sumber Data : Survei Tahunan Perusahaan Industri Pengolahan Besar dan Sedang

  9. Komposisi Biaya Input
  10. Konsep dan Definisi Input atau biaya antara adalah biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi yang terdiri dari biaya:
    • Bahan Baku
    • Bahan baku adalah semua jenis bahan baku dan bahan penolong yang digunakan dalam proses produksi dan tidak termasuk: pembungkus, pengepak, pengikat barang jadi, bahan bakar yang dipakai habis, perabot/ peralatan.
    • Bahan bakar, tenaga listrik dan gas
    • Bahan bakar yang digunakan selama proses produksi yang berupa: bensin, solar, minyak tanah, batubara dan lainnya.
    • Sewa gedung, mesin dan alat-alat

    • Jasa non industri
    • Jasa yang tidak berkaitan dengan proses produksi
    Komposisi biaya input adalah persentase dari masing-masing komponen biaya input terhadap biaya input.
  11. Komposisi Nilai Output

  12. Konsep dan Definisi

    Output adalah nilai keluaran yang dihasilkan dari proses kegiatan industri yang terdiri dari:

    • Barang yang dihasilkan
    • Barang –barang yang dihasilkan dari proses produksi
    • Tenaga listrik yang dijual
    • Tenaga listrik yang dibangkitkan sendiri oleh perusahaan dan sebagiannya dijual kepada pihak lain.
    • Jasa industri yang diterima dari pihak lain
    • Adalah kegiatan industri yang melayani keperluan pihak lain. Pada kegiatan ini bahan baku disediakan oleh pihak lain sedangkan pihak pengolah hanya melakukan pengolahannya dengan mendapat imbalan sejumlah uang atau barang sebagai balas jasa (upah makloon).
    • Selisih nilai stok barang setengah jadi
    • Selisih nilai stok barang setengah jadi akhir tahun dikurangi dengan stok awal tahun.
    • Penerimaan lain dari jasa non industri
    • Komposisi nilai output adalah persentase dari masing-masing komponen nilai output terhadap nilai output.
  13. Sumber Data
    • Survei Tahunan Perusahaan Industri Pengolahan Besar dan Sedang
    • Survei Industri Mikro dan Kecil

Metode Pengumpulan Data

  1. Survei Industri Besar Sedang (IBS)Tahunan dilakukan secara lengkap kepada semua perusahaan industri yang tergolong besar dan sedang yang tercatat dalam Direktori Industri BPS (pencacahan lengkap).

  2. Survei Industri Besar dan Sedang Bulanan dilakukan secara sampel.

  3. Survei Industri Mikro dan Kecil (IMK) dilakukan secara sampel.

  4. Survei Industri Mikro dan Kecil Triwulanan dilakukan dengan mengamati panel sampel selama satu tahun.

Ruang Lingkup

  1. Perusahaan Industri Besar dan Sedang yang dicakup dalam survei IBS Tahunan dan IBS Bulanan adalah perusahaan yang mempunyai tenaga kerja 20 orang atau lebih, termasuk perusahaan industri yang baru mulai berproduksi secara komersial.

  2. Perusahaan Industri Mikro dan Kecil yang dicakup dalam survei IMK Tahunan dan Triwulanan adalah perusahaan industri yang mempunyai tenaga kerja 1-19 orang.

Tabel Dinamis Subjek Industri Besar dan Sedang

Video panduan tabel dinamis, lihat disini.


1. Pilih Data

2. Pilih Judul Baris

Secara default seluruh judul baris akan terpilih

3. Pilih Tata Letak Tabel

Video Panduan Tabel Dinamis

Macam-Macam Industri yang Ada di Dunia – Sebelum kita memasuki pengelompokan dan macam-macam industri, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu pengertian dari industri. Apa itu industri? Industri ialah sebuah sisi produksi kegiatan usaha disebut industri dan tentunya ada banyak contoh perusahaan industri  yang tersebar luas di Indonesia. Industri-industri ini merupakan sebuah kegiatan bisnis, yang terkait dengan peningkatan, produksi, pengolahan atau pembuatan produk.

Produk dari industri ialah barang konsumen dan juga barang produsen. Barang konsumen ialah barang, yang akhirnya digunakan oleh konsumen. Contohnya ialah produk olahan makanan, tekstil, kosmetik, dan yang lainnya. Barang produsen ialah barang yang digunakan oleh produsen untuk memproduksi beberapa barang lainnya. Contohnya Mesin, peralatan, dan lain sebagainya. Perluasan perdagangan dan perdagangan bergantung pada pertumbuhan industri. Ini merupakan sisi penawaran pasar.

Macam-Macam Industri

Ada bermacam jenis industri yang dapat di temukan di Indonesia. Berikut adalah macam-macam industri, yaitu:

1. Industri Primer

Industri primer berkaitan dengan produksi barang dengan bantuan alam. Ini adalah industri yang berorientasi alam, yang membutuhkan usaha manusia yang sangat sedikit. Contohnya Pertanian, kehutanan, perikanan, hortikultura, dan yang lain seperti contoh industri nonekstraktif.

Berdasarkan barang yang dihasilkan sektor industri dapat dibedakan menjadi tiga jenis yakni

2. Industri Sekunder

Industri ini akan terlibat dalam produksi ulang dan perbanyakan rempah tanaman dan hewan tertentu dengan objek penjualan. Tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan keuntungan dari penjualan tersebut. Misalnya pembibitan tanaman, pemeliharaan ternak sapi, unggas, peternakan, dll.

3. Industri Ekstraktif

Industri ekstraktif berkaitan dengan ekstraksi atau pengambilan barang dari tanah, udara atau air. Umumnya produk industri ekstraktif masuk dalam bentuk mentah dan digunakan oleh industri manufaktur dan konstruksi untuk memproduksi produk jadi. Misalnya industri pertambangan, mineral batubara, industri minyak, bijih besi, ekstraksi kayu dan karet dari hutan, dll.

4. Industri Manufaktur

Industri manufaktur bergerak dalam mentransformasikan bahan baku menjadi produk jadi dengan bantuan mesin dan tenaga kerja. Barang jadi bisa berupa barang konsumsi atau barang barang. Misalnya tekstil, bahan kimia, industri gula, industri kertas, dll.

5. Industri Konstruksi

Industri konstruksi mengambil pekerjaan konstruksi bangunan, jembatan, jalan, bendungan, kanal, dan lain-lain. Industri ini berbeda dengan industri jenis lain karena dalam hal barang industri lain dapat diproduksi di satu tempat dan dijual di tempat lain. Tapi barang yang diproduksi dan dijual oleh industri konstruktif dipasang di satu tempat.

6. Industri Jasa

Di zaman modern, sektor jasa memainkan peran penting dalam pembangunan bangsa dan oleh karena itu dinamai sebagai industri jasa. Industri utama, yang termasuk dalam kategori ini, meliputi industri perhotelan, industri pariwisata, industri hiburan, dll yang merupakan penjabaran dari contoh industri fasilitatif.

7. Industri Kuarter

Merupakan industri yang melibatkan penggunaan industri teknologi tinggi. Orang-orang yang bekerja untuk perusahaan-perusahaan ini sering berkualifikasi tinggi dalam bidang pekerjaan mereka. Perusahaan riset dan pengembangan adalah tipe bisnis yang paling umum di sektor ini merupakan salah satu contoh industri menengah

8. Hasil Barang

Semua perusahaan akan menghasilkan barang produksi sama terkait dalam satu atau dengan lain cara. Contohnya:

Bahan baku kapas diekstraksi oleh industri primer

Kapas kemudian bisa diubah menjadi barang pakaian di industri sekunder.

Industri tersier dapat mengiklankan barang di majalah dan surat kabar.

Industri kuartener mungkin melibatkan produk yang diiklankan atau diteliti untuk memeriksa apakah item pakaian memenuhi standar yang diklaimnya juga.

Berikut adalah Macam-Macam Industri berdasarkan  Kekuatan Tenaga Kerja

1. Industri Skala Besar

Industri yang mempekerjakan sejumlah besar buruh di setiap unit disebut industri berskala besar. Industri tekstil kapas atau jute adalah industri berskala besar.

Berdasarkan barang yang dihasilkan sektor industri dapat dibedakan menjadi tiga jenis yakni

2. Industri Skala Menengah

Industri yang mempekerjakan tidak banyak atau sangat kecil jumlah buruh dimasukkan ke dalam kategori industri skala menengah. Industri daur, industri radio dan televisi adalah beberapa contoh industri skala menengah.

3. Industri Kecil

Industri yang dimiliki dan dijalankan oleh perorangan dan yang mempekerjakan sejumlah kecil buruh disebut industri skala kecil.

Berdasarkan Barang Baku dan Barang Jadi

Industri yang diklasifikasikan berdasarkan bahan baku dan barang jadi adalah:

1. Industri berat

Industri yang menggunakan bahan baku berat dan besar dan menghasilkan produk dari kategori yang sama disebut industri berat. Industri besi dan baja menyajikan contoh bagus industri berat.

2. Industri Ringan

Industri ringan menggunakan bahan baku ringan dan menghasilkan produk jadi yang ringan. Penggemar listrik, mesin jahit adalah industri ringan.

Atas dasar Kepemilikan

Sejak dimulainya rencana pengembangan ekonomi di Indonesia India, industri dibagi dalam empat kelas berikut:

1. Industri Sektor Swasta

Industri yang dimiliki oleh perorangan atau perusahaan yang di kelola dan dimiliki oleh pihak swasta disebut industri sektor swasta.

2. Industri Sektor Publik

Industri milik negara dan agensinya yang akan dimiliki oleh di kelola demi kepentingan orang banyak atau masyarakat adalah industri sektor publik.

3. Industri Sektor Gabungan

Industri yang dimiliki bersama oleh perusahaan swasta dan negara atau agensinya yang bersama sama mengembangkan industri tersebut jatuh dalam kelompok industri sektor gabungan.

4. Sektor Industri Koperasi

Industri yang dimiliki dan dijalankan secara kooperatif oleh sekelompok orang yang pada umumnya produsen bahan baku industri tertentu seperti pabrik gula yang dimiliki dan dijalankan oleh petani disebut industri sektor koperasi.

Pada Dasar Sumber Bahan Baku

Atas dasar sumber bahan baku, industri diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Industri Berbasis Agro

Industri berbasis agregat adalah industri yang memperoleh bahan baku dari pertanian. Tekstil katun, tekstil goni, gula dan minyak sayur merupakan industri representatif kelompok industri berbasis agro.

2. Industri Berbasis Mineral

Industri yang menerima bahan baku terutama dari mineral seperti industri besi dan baja, aluminium dan semen termasuk dalam kategori ini.

3. Industri Berbasis Pastoral

Industri ini bergantung pada hewan untuk bahan bakunya. Jangat, kulit, tulang, tanduk, sepatu, susu, dan sebagainya adalah beberapa industri berbasis pastoral.

4. Industri Berbasis Hutan

Papan kartu kertas, lac, rayon, resin, penyamakan kulit, peralatan pengering, industri keranjang disertakan dalam industri jenis ini.

Berdasarkan Kriteria Ekonomi

Untuk membantu mereka memahami industri tempat perusahaan berinteraksi, parapakar  ekonomi telah mengelompokkan industri menjadi tiga struktur dasar. Ketiga struktur tersebut adalah sebagai berikut:

Persaingan Sempurna

Persaingan sempurna terjadi di industri ketika banyak perusahaan kecil bersaing satu sama lain. Perusahaan dalam industri yang kompetitif menghasilkan tingkat output yang optimal secara sosial dengan biaya seminimal mungkin per unitnya.

Monopoli

Adalah perusahaan yang tidak memiliki pesaing di industri. Ini mengurangi output untuk menaikkan harga dan meningkatkan keuntungan. Dengan demikian, ia menghasilkan tingkat output yang kurang optimal secara sosial dan menghasilkan biaya yang lebih tinggi daripada perusahaan yang kompetitif.

Oligopoli

Sebuah oligopoli ialah sebuah industri dengan hanya beberapa perusahaan. Jikalau mereka berkolusi, mereka mengurangi output dan meningkatkan keuntungan seperti monopoli. Akan tetapi, karena insentif yang kuat untuk menipu kesepakatan kolusi, perusahaan oligopoli sering kali saling bersaing satu sama lain.

Demikianlah pembagian dari beragam tipe industri yang telah kita rangkum dan sajika dari beragam pengelompokan.