Berapa skor portugal vs argentina

Manchester – Adu tajam Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi di level klub sudah sering disaksikan. Lantas apa jadinya jika dua pemain terbaik dunia paling aktual itu bertemu saat membela negaranya?

Pembuktian siapa yang terbaik di antara dua pemain papan atas dunia ini saat berkostum timnas, akan terjadi saat Portugal bertemu Argentina dalam partai uji coba, Selasa (18/11) atau Rabu dini hari WIB. Penilaiannya bisa lebih objektif karena pertarungan ini akan digelar di tempat netral bukan di Portugal atau Argentina tapi di tanah Inggris, tepatnya di Stadion Old Trafford, Manchester.

Soal lokasi pertandingan ini mungkin agak sedikit menguntungkan Ronaldo. Ya, partai ini memang digelar di kandang Manchester United. Pemain sayap yang juga bisa beroperasi sebagai striker ini pernah lama bermarkas di sana. Dia pasti sudah sangat hafal dengan stadion berjulukan “Theater of Dreams” itu.

Namun apalah artinya sebuah lokasi pertandingan. Satu hal yang pasti, Messi tak ingin sinarnya kalah redup lagi seperti saat terakhir dua mengabintang ini bertemu yakni di partai El Clasico, Real Madrid vs Barcelona pada 25 Oktober lalu.

Saat itu, kiprah Messi seolah tak terlihat. Sementara Ronaldo tampil cemerlang membantu timnya memetik kemenangan 3-1 dan menyumbang satu gol dari titik penalti.

Mereka memang sangat pantas mendapat porsi perhatian lebih dibanding pertandingannya sendiri. Dalam enam tahun terakhir kedua pemain ini mendominasi daftar pemenang Ballon d'Or. Ronaldo mendapatkannya tahun 2008 dan 2013, sementara Messi berturut-turut antara 2009-2012.

Keduanya juga sama-sama diunggulkan menyabet gelar serupa tahun 2014. Pelatih Argentina, Gerardo Martino tentu saja mengunggulkan Messi. Namun dia mengakui dirinya bukan orang yang tepat untuk menilai. Dia sadar, faktor subjektivitas sangat memengaruhi penilaiannya.

“Saya orang Argentina, hati saya jelas untuk Messi. Saya bukan orang terbaik untuk memberi penilaian. Saya tak bisa memisahkan sentimen (sebagai sesama orang Argentina dan pernah melatih Messi di Barcelona) dari keputusan objektif. Saya akan selalu memilihnya,” papar pelatih yang menggantikan Alejandro Sabella ini.

Pertemuan terakhir Argentina melawan Portugal terjadi tahun tiga tahun lalu tepatnya pada 9 Februari 2011. Dalam laga uji coba di Stadion De Geneve, Swiss itu, Messi dan Ronaldo juga menunjukkan ketajamannya. Namun akhirnya Argentina keluar sebagai pemenang dengan skor 2-1.

Gol Angel Di Maria pada menit ke-14 dibalas Ronaldo tujuh menit kemudian. Messi menjadi penentu kemenangan “Albiceleste” lewat titik penalti di pengujung laga.

Ronaldo dan Messi juga baru saja menjadi penentu kemenangan negaranya dalam pertandingan terakhir. Jumat lalu, Ronaldo mencetak satu-satunya gol kemenangan Portugal atas Armenia. Aksi ini membuatnya menjadi pencetak gol terbanyak dalam sejarah Piala Eropa (kualifikasi dan putaran final).

Sementara Messi juga menunjukkan peran pentingnya di tim Argentina ketika menaklukkan Kroasia 2-1 dalam uji coba. Argentina sempat tertinggal namun kemudian berhasil bangkit dan berbalik unggul lewat gol Cristian Ansaldi dan Messi.

Partai ini juga akan menjadi ajang bagi Messi untuk menepis tudingan jika penampilan dirinya membela Argentina tak sehebat saat membela Barcelona. Di mata publik Argentina, sukses Messi membawa negaranya hingga ke final Piala Dunia 2014, masih belum cukup. Dia dituntut untuk selalu menampilkan performa luar biasa setiap kali memakai kostum negaranya.

Motivasi itu pula yang diwaspadai oleh bek Portugal, Ricardo Carvalho dalam laga ini. “Kami harus menampilkan performa terbaik. Kami tahu segalanya tentang mereka. Argentina finalis Piala Dunia dan memiliki banyak pemain yang bisa menjadi penentu dalam waktu sekejap,” papar mantan pemain Chelsea dan Real Madrid ini.

Bagi pemain yang kini membela AS Monaco ini partai melawan Argentina ini juga menjadi arena untuk terus mengasah kekuatan mereka setelah sempat jeblok di awal-awal kualifikasi Piala Eropa. “Kami akui kami tak mengawali kualifikasi dengan baik namun kami terus berkembang setiap kali bermain,” paparnya.

Argentina sendiri terus menunjukkan performa yang stabil seusai Piala Dunia. Di bawah kendali Martino, mereka memang sempat dipermalukan Brasil setelah sebelumnya menaklukkan Jerman dalam uji coba. Namun setelah kekalahan saat bertemu juara dunia lima kali itu, mereka memetik kemenangan 7-0 atas Hong Kong serta menundukkan Kroasia 2-1.

Carlos Tevez tidak turun sebagai starter saat menghadapi Kroasia, namun Rabu dini hari nanti, striker Juventus itu mungkin bakal ditampilkan sejak awal. Ini merupakan kesempatan bagi penyerang berusia 30 tahun itu untuk memperbaiki kariernya bersama timnas Argentina.

Sebelum diturunkan pada menit k-62 saat melawan Kroasia, pekan lalu, Tevez sempat tiga tahun lebih tak pernah dipanggil masuk skuat Argentina. Laga terakhirnya membela “Tim Tango” adalah ketika turun di Copa America tahun 2011.

Di Old Trafford nanti, Martino kemungkinan bakal menurunkan trio striker terbaik Messi, Tevez, dan Sergio Aguero sejak menit pertama. Sementara Enzo Perez, Javier Mascherano, dan Angel Di Maria akan menjadi trio di lini tengah.

Dua bek andalan Argentina, Marcos Rojo dan Ezequiel Garay absen sehingga Martino kemungkinan bakal menurunkan Nicolas Otamendi untuk menemani Martin Demichelis di jantung pertahanan serta Cristian Ansaldi sebagai bek kiri. Pablo Zabaleta tetap dipercaya sebagai bek kanan dan di posisi penjaga gawang Sergio Romero belum tergeser.

Pelatih Portugal, Fernando Santos sepertinya bakal menempatkan Ronaldo sebagai striker, posisi yang kerap diperankannya akhir-akhir ini di Real Madrid. Mantan pemain Sporting Lisbon ini akan diduetkan dengan Eder.