Berapa lama pendidikan perwira tni ad

(1)

Jabatan di luar struktur TNI pada instansi sipil yang dapat diduduki oleh Prajurit aktif adalah jabatan pada kantor yang membidangi Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam), Pertahanan Negara, Sekretariat Militer Presiden, Intelijen Negara, Sandi Negara, Lembaga Ketahanan Nasional, Dewan Pertahanan Nasional, Search and Rescue (SAR) Nasional, Narkotika Nasional, dan Mahkamah Agung, serta instansi lain yang ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan.

Berapa lama pendidikan perwira tni ad
Delapan perwakilan perwira mengikuti pengambilan sumpah saat pelantikan Perwira Prajurit Karier TNI tahun 2020 di Mabes TNI Cilangkap, Kamis 16 Juli 2020. Sebanyak 208 Perwira Prajurit Karier TNI yang dilantik terdiri dari Matra Darat 115 personel, Matra Laut 40 personel, dan Matra Udara 53 personel. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

TEMPO.CO, Jakarta - Menjadi anggota TNI tak melulu harus lewat jalur Taruna Akademi Militer atau Akmil. Tamatan kuliah juga memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi bagian dari TNI. Sarjana dan Diploma, baik D3, D4 dan S1 dapat mengikuti pendaftaran Perwira Prajurit Karier untuk menjadi anggota TNI.

Apa itu Perwira Prajurit Karier?

Perwira Prajurit Karier merupakan anggota TNI yang direkrut dari jenjang pendidikan sarjana dan diploma untuk mengisi karier tertentu di TNI, misalnya kedokteran umum, arsitektur, teknik sipil, dan jurnalistik atau sesuai kebutuhan yang ditentukan oleh pusat. Untuk menjadi Perwira Prajurit Karier, sarjana kudu melakukan pendaftaran. Tahun ini, pendaftaran Perwira Prajurit Karier ditutup pada Maret lalu.

Bagi pendaftar yang lolos seleksi, akan diberikan beberapa ujian. Adapun materi ujian rekrutmen terbuka terbagi dua yaitu Materi Rik Uji awal tingkat daerah, dan Materi Rik Uji tingkat pusat. Materi Rik Uji awal tingkat daerah terdiri dari administrasi, kesehatan, kesempatan jasmani, dan mental ideologi. Sedangkan Materi Rik Uji tingkat pusat terdiri dari administrasi kesehatan, kesamaptaan jasmani, mental ideologi, psikologi, dan akademik pantukhir pusat.

Setelah lulus seleksi, Perwira Prajurit Karier kemudian mengikuti Sekolah Perwira Prajurit Karier Tentara Nasional Indonesia atau SEPA PK TNI. Ini merupakan sekolah pembentukan perwira di Indonesia yang berasal dari perguruan tinggi negeri dan swasta tersebut. Sekolah ini membentuk para Diploma dan Sarjana untuk menjadi perwira pertama atau PAMA. Setelah lulus, Perwira Prajurit Karier akan diberikan pangkat Letnan Dua atau Letda. Letda adalah pangkat terendah dalam jenjang perwira pertama di kemiliteran Indonesia

Pendidikan Perwira Prajurit Karier dijalani dalam waktu kurang lebih tujuh bulan di Akmil, Magelang dan diteruskan sesuai dengan disiplin ilmu. Untuk matra darat, pendidikan dilanjutkan pada Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan atau Kodiklat TNI AD, matra laut di Kodiklat TNI AL di Akademi Angkatan Laut Surabaya, dan matra udara di Kodiklat TNI AU di Akademi Angkatan Udara di Yogyakarta.

Untuk wanita, mereka pendidikan pembentukannya dilaksanakan di Pusdik Kowad Lembang, Bandung Barat, baik di matra darat, laut, maupun udara. Setelah pelantikan yang dilaksanakan bersama Perwira Pria di Akmil, mereka melanjutkan pendidikan di matra masing-masing, bergabung dengan Perwira Pria.

Persyaratan umum menjadi Perwira Prajurit Karier yaitu Warga Negara Indonesia, Pria atau Wanita, bukan prajurit TNI, Polri, dan PNS. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Setia kepada NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Berijazah serendah-rendahnya D3 sesuai kebutuhan Angkatan. Maksimal berusia 26 tahun bagi yang berijazah D3, 30 tahun bagi yang berijazah S1, dan 32 tahun bagi yang berijazah S1 Profesi.

Syarat lainnya, Tidak kehilangan Hak untuk menjadi Prajurit TNI, berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap. Sehat jasmani, rohani serta bebas narkoba. Tinggi badan minimal pria 163 sentimeter dan wanita 157 sentimeter, dengan berat badan seimbang.

Selain itu, Perwira Prajurit Karier juga harus bersedia menjalani Ikatan Dinas Pertama (IDP) selama 10 tahun dihitung mulai saat dilantik menjadi perwira TNI. Bersedia ditugaskan di seluruh wilayah NKRI. Menyertakan Surat Keterangan Bersih Diri atau SKBD. Serta, tidak memiliki catatan kriminal yang dikeluarkan secara tertulis oleh Polri. Bagi karyawan, harus mendapat persetujuan dari instansinya dan sanggup membuat pernyataan diberhentikan dengan hormat dari pimpinan instansi yang bersangkutan bila lulus seleksi dan masuk pendidik pertama Perwira Prajurit Karier.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca: Lulus Kuliah ingin Jadi Anggota TNI, Masuk Rekrutmen Perwira Prajurit Karier

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berapa lama pendidikan perwira tni ad
Drum Corp Akademi Militer Magelang melintas di depan markas Kodim 0733 Semarang Jalan Pemuda Semearang, 17 April 2016. TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Jakarta - Menjadi anggota TNI merupakan cita-cita sebagian anak muda untuk bisa mengabdi kepada negara. Tapi, bagaimana cara mendaftarkan dan mengetahui lebih jauh tentang pendidikan militer? Berapa lama masa yang harus ditempuh sebelum penugasan?

Sementara itu ketika sudah menjalani masa pendidikan militer di Akmil atau akademi militer para pendaftar akan ditempa menjadi seorang TNI baik Angkatan Darat, Angkatan Laut, maupun Angkatan Udara.

Dikutip dari ad.rekrutmen-tni.mil.id, pendidikan militer mempunyai beberapa jalur tingkatan. Untuk jalur pertama adalah Sekolah Calon Tamtama (Secata) dengan lama pendidikan militer dasar selama empat bulan, dilanjutkan dengan tiga bulan pendidikan kecabangan yaitu ada infanteri, kavaleri, penerbang, pelaut, dan lain sebagainya. Kemudian setelah lulus dari Secapa akan memperoleh pangkat Prajurit Dua (TNI AD dan TNI AU) atau Kelas Dua (TNI AL).

Sementara itu untuk jalur kedua ada Sekolah Calon Bintara (Secaba) dengan lama pendidikan lima bulan. Pangkat yang akan disandang setelah lulus dari Secaba adalah Sersan Dua.

Dan yang terakhir untuk jalur ketiga adalah perwira yang bisa dilalui lewat Akademi Militer (Akmil). Lama pendidikan di Akmil adalah empat tahun dan lulusan Akmil akan memeroleh gelar S.ST.Han serta dapat langsung menyandang pangkat Letnan Dua (Letda).

Setelah semuanya sudah menjalani masa pendidikan militer TNI maka calon anggota yang sudah terpilih bisa ditugaskan di berbagai daerah di Indonesia termasuk juga di perbatasan negara ataupun daderah-daerah pelosok negeri.

PRIMANDA ANDI AKBAR

Baca: Ingin Jadi Taruna Akademi Militer TNI AD? Ini Persyaratan Umum Harus Dipenuhi

Berapa lama pendidikan perwira tni ad

Berapa lama pendidikan perwira tni ad
Lihat Foto

TNI

Ilustrasi Prajurit TNI latihan menembak. (Dok TNI)

KOMPAS.com – Setiap tahun, Tentara Nasional Indonesia (TNI) selalu membuka kesempatan bagi setiap warga negara untuk bergabung menjadi prajurit. 

Untuk menjadi bagian dari TNI, seorang calon prajurit bisa memilih satu dari tiga jalur pendidikan pertama TNI.

Pendidikan pertama adalah pendidikan untuk membentuk warga negara terpilih menjadi prajurit TNI melalui pendidikan dasar keprajuritan.

Pendidikan pertama terdiri dari tamtama, bintara dan perwira.

Baca juga: TNI, Sejarah dan Fungsinya

Pendidikan pertama untuk menjadi prajurit golongan kepangkatan tamtama menerima masukan dari pendidikan dasar, yakni lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sederajat.

Prajurit siswa yang lulus pendidikan pertama tamtama diangkat menjadi prajurit dan diberi pangkat Prajurit Dua untuk TNI AD dan TNI AU atau Kelasi Dua untuk TNI AL.

Bintara

Untuk golongan kepangkatan bintara menerima masukan dari pendidikan menengah, yaitu lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat.

Prajurit yang lulus pendidikan pertama bintara diangkat menjadi prajurit dan diberi pangkat Sersan Dua.

Perwira

Untuk pengangkatan prajurit golongan kepangkatan perwira, pendidikan pertama dilakukan melalui akademi TNI dan pendidikan Prajurit Sukarela Dinas Pendek (PSDP) dengan masukan dari lulusan SMA sederajat, serta sekolah perwira dengan masukan dari perguruan tinggi.

Akademi TNI yang dimaksud adalah Akademi Militer (Akmil) untuk TNI AD, Akademi Angkatan Laut (AAL) untuk TNI AL dan Akademi Angkatan Udara (AAU) untuk TNI AU.

Berapa lama pendidikan perwira tni ad
Ilustrasi prajurit TNI. (Foto: Antara)

Tim Litbang MPI Rabu, 13 Juli 2022 - 07:05:00 WIB

JAKARTA, iNews.id - Untuk menjadi prajurit TNI (Tentara Negara Indonesia) di tiga matra, yaitu Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara, ada beberapa tahapan pendidikan yang bisa ditempuh. Setiap tahap memerlukan syarat-syarat yang wajib dipenuhi saat melakukan pendaftaran.

Untuk lulusan SMP atau sederajat, dapat mengikuti Sekolah Calon Tamtama (Secata). Masa pendidikan selama empat bulan dan dilanjutkan dengan tiga bulan pendidikan kecabangan yaitu infanteri, kavaleri, penerbang, pelaut, dan lain sebagainya. Lulus dari Secata, peserta didik akan memperoleh pangkat Prajurit Dua (Prada).

Sedangkan bagi tamatan SMU, bisa mengikuti Sekolah Calon Bintara (Secaba) yang berlangsung selama lima bulan. Mereka yang lulus Secaba akan menyandang pangkat Sersan Dua. Dari Secaba, perwira Bintara bisa meneruskan ke pendidikan lanjutan untuk mendapatkan pangkat yang lebih tinggi, yakni Sekolah Calon Perwira (Secapa). Pangkat yang diperoleh lulusan Secapa adalah Letnan Dua.

Selain Secaba, lulusan SMU juga bisa mendaftar Akademi TNI, yaitu Akademi Militer (TNI AD), Akademi Angkatan Laut (TNI AL), Akademi Angkatan Udara (TNI AU). Pendidikan di Akademi TNI ini seperti masa kuliah pada umumnya, yakni 4 tahun. Lulusan Akademi TNI akan mendapat pangkat Letnan Dua.

Letnan Dua merupakan pangkat terendah dalam jenjang perwira pertama di dunia kemiliteran Indonesia. Dari sinilah karier keperwiraan ditekuni hingga naik ke jenjang perwira menengah dan selanjutnya ke perwira tinggi. Masing-masing jenjang memiliki pangkat mulai dari yang rendah sampai pangkat tertinggi, dengan penyebutan yang berbeda sesuai matranya.

Seleksi

Berikut berbagai seleksi yang diterapkan dalam setiap tahap pendidikan TNI.

TNI Angkatan Darat

1. Seleksi Akademi Militer (Akmil)

• Pengecekan awal yang berupa seleksi administrasi, kesehatan tahap I, jasmani (postur) dan penentuan mengikuti tes psikologi.

• Uji tingkat Panda (panitia daerah) berupa seleksi administrasi, kesehatan tahap II, tes jasmani, litpers (tes penelitian personel) berupa tes teori NKRI dan ideologi dasar negara, tes psikologi dan ujian tes sidang Panda.

• Uji tingkat pusat berupa seleksi administrasi, kesehatan tahap III, tes jasmani, litpers, uji psikologi II (lapangan), uji akademik, uji sidang pusat.

2. Seleksi Bintara TNI AD

• Administrasi

• Kesehatan

• Jasmani

• Litpers

• Psikologi

3. Seleksi Tamtama TNI AD

• Administrasi

• Kesehatan (Garjas A, B, Renang dan Postur)

• Mentai Ideologi

• Psikologi

TNI Angkatan Laut

1. Seleksi Akademi Angkatan Laut (AAL)

• Seleksi tingkat daerah berupa pemeriksaan kesehatan umum, rontgen, laborat darah (HBSAG, UDRL, HCV, HIV), Urin. Terdapat juga pemeriksaan psikologi, pemeriksaan mental ideologi, uji kesamaptaan jasmani, pemeriksaan administrasi pantukhir daerah.

• Seleksi tingkat pusat berupa pemeriksaan kesehatan, tes akademik, pemeriksaan kesehatan jiwa, uji kesamaptaan jasmani. Terdapat juga pemeriksaan jasmani, pemeriksaan psikologi, pemeriksaan administrasi dan pantukhir.

2. Seleksi Bintara TNI AL

• Seleksi tingkat daerah berupa kesehatan umum, rontgen, laborat darah (HBSAG, UDRL, HCV, HIV), dan Urin. Terdapat juga test psikologi, mental ideologi, uji kesamaptaan jasmani, administrasi dan pantukhir daerah.

• Seleksi tingkat pusat berupa pemeriksaan kesehatan umum, pemeriksaan kesehatan jiwa, uji kesamaptaan jasmani, pemeriksaan jasmani, uji akademik, pemeriksaan administrasi, pantukhir pusat.

3. Seleksi Tamtama TNI AL

• Seleksi tingkat daerah berupa kesehatan umum, rontgen, laborat darah (HBSAG, UDRL, HCV, HIV), dan urin. Terdapat juga test psikologi, mental ideologi, uji kesamaptaan jasmani, administrasi dan pantukhir daerah.

• Seleksi tingkat pusat berupa pemeriksaan kesehatan umum dan jiwa, uji kesamaptaan jasmani, pemeriksaan administrasi, pantukhir pusat.

 TNI Angkatan Udara

1. Seleksi Akademi Angkatan Udara (AAU)

• Seleksi tingkat daerah berupa seleksi administrasi, pemeriksaan kesehatan I, pengujian kesamptaan jasmani dan postur, penelitian personel (litpers), pemeriksaan psikologi, skrinin pom, pemeriksaan kesehatan I, pemeriksaan administrasi II, kesehatan III, sidang tingkat Panda.

• Seleksi tingkat pusat berupa tes psikologi, kesehatan (ketum dan keswa), penelitian personel, kesamptaan jasmani, skrining pom, administrasi, akademis, sidang tingkat Panpus.

2. Seleksi Bintara TNI AU

• Seleksi tingkat daerah berupa seleksi administrasi I, pemeriksaan kesehatan I, uji kesamaptaan jasmani dan postur, penelitian personel. Terdapat juga skrining pom, pemeriksaan psikologi, pemeriksaan kesehatan II, administrasi II, sidang tingkat Panda.

• Seleksi tingkat pusat berupa pemeriksaan administrasi, skrining pom, penelitian personel, kesamaptaan jasmani, pemeriksaan kesehatan (kesum dan keswa), pemeriksaan psikologi CAT, tes potensi akademik.

3. Seleksi Tamtama TNI AU

• Seleksi tingkat daerah berupa pemeriksaan administrasi I, pemeriksaan kesehatan II, pengujian kesamptaan jasmani dan postur. Terdapat juga penelitian personel, pemeriksaan psikologi, skrining pom, pemeriksaan kesehatan II, pemeriksaan administrasi II, sidang tingkat daerah.

• Seleksi tingkat pusat berupa psikologi, pemeriksaan kesehatan (kesum dan keswa), penelitian personel, kesamaptaan jasmani, skrining pom, administrasi dan sidang pemilihan tingkat pusat.


Editor : Muhammad Fida Ul Haq

TAG : tni ad tni al tni au

Berapa lama pendidikan perwira tni ad
​ ​