Bentuk jaringan dimana tidak terdapat komputer server dan antar komputer memiliki kedudukan yang sama adalah?

tirto.id - Dunia komputer berkembang dengan pesat, bahkan saat ini ada jaringan Peer to Peer maupun jaringan Client Server. Namun, secara garis besar, jaringan komputer ini dibedakan lagi dalam skala kecil maupun skala besar. Dalam skala kecil misalnya, seperti sebuah kumpulan komputer, printer, dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan.

Setiap komputer, printer, atau periferal yang terhubung dengan jaringan disebut node dan dalam jaringan komputer mampu mencapai hingga jutaan node.

Komputer juga saling berhubungan sehingga membentuk jaringan, menurut Julianto Arif dalam buku Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk SMP Kelas IX (2010:10), jaringan komputer merupakan sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya.

Hubungan tersebut menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi sehingga setiap komputer dapat saling berbagi informasi, program, penggunaan perangkat keras.

Jaringan Client Server

Melansir laman resmi Kemendikbud, jaringan Client Server adalah komputer yang menyediakan fasilitas bagi komputer-komputer lain di dalam jaringan dan client adalah komputer-komputer yang menerima atau menggunakan fasilitas yang disediakan oleh server.

Server di jaringan tipe client-server disebut dengan Dedicated Server karena murni berperan sebagai penyedia fasilitas untuk workstation dan server tersebut tidak dapat berperan sebagai workstation

Keunggulan Jaringan Client Server:

  1. Kecepatan akses lebih tinggi karena penyediaan fasilitas jaringan dan pengelolaannya dilakukan secara khusus oleh satu komputer (server) yang tidak dibebankan dengan tugas lain sebagai workstation.
  2. Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik, karena terdapat seorang pemakai yang bertugas sebagai administrator jaringan, yang mengelola administrasi dan sistem keamanan jaringan.
  3. Sistem backup data lebih baik, karena pada jaringan client-server backup dilakukan terpusat di server, yang akan mem-backup seluruh data yang digunakan di dalam jaringan.

Kelemahan Jaringan Client Server:

  1. Biaya operasional relatif lebih mahal.
  2. Diperlukan adanya satu komputer khusus yang berkemampuan lebih untuk ditugaskan sebagai server.
  3. Kelangsungan jaringan sangat tergantung pada server. Bila server mengalami gangguan maka secara keseluruhan jaringan akan terganggu.

Jaringan Peer to Peer

jaringan tipe Peer To Peer merupakan non-dedicated server, hal ini disebabkan karen server tidak berperan sebagai server murni melainkan sekaligus dapat berperan sebagai workstation.

Keunggulan Jaringan Peer To Peer:

  1. Biaya operasional relatif lebih murah dibandingkan dengan tipe jaringan client-server, salah satunya karena tidak memerlukan adanya server yang memiliki kemampuan khusus untuk mengorganisasikan dan menyediakan fasilitas jaringan.
  2. Kelangsungan kerja jaringan tidak tergantung pada satu server.
  3. Apabila salah satu komputer/peer mati atau rusak, maka jaringan secara keseluruhan tidak akan mengalami gangguan.

Kelemahan Jaringan Peer To Peer:

  1. Kinerja lebih rendah dibandingkan dengan jaringan client-server karena setiap komputer/peer di samping harus mengelola pemakaian fasilitas jaringan juga harus mengelola pekerjaan atau aplikasi sendiri.
  2. Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user dengan mengatur keamanan masing-masing fasilitas yang dimiliki.
  3. Karena data jaringan tersebar di masing-masing komputer dalam jaringan, maka backup harus dilakukan oleh masing-masing komputer tersebut.

Baca juga:

  • Apa Saja Macam-Macam Jaringan Komputer dan Topologinya?
  • Pengertian Sistem Jaringan Komputer, Perangkat, dan Manfaatnya
  • Apa Saja Jenis Virus Komputer, Cara Deteksi dan Membasminya?

Baca juga artikel terkait APA ITU JARINGAN KOMPUTER atau tulisan menarik lainnya Abraham William
(tirto.id - wlm/ale)


Penulis: Abraham William
Editor: Alexander Haryanto
Kontributor: Abraham William

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Ilustrasi workstation yang menggunakan topologi peer to peer. Foto: Pexels

Topologi peer to peer atau dikenal juga dengan sebutan point to point merupakan suatu jaringan komputer yang terdiri dari beberapa komputer client yang umumnya tidak lebih dari sepuluh komputer.

Dalam topologi ini, pertukaran data dapat dilakukan antarkomputer yang terhubung tanpa perantara komputer server. Jadi, masing-masing komputer dapat berperan sebagai komputer server sekaligus sebagai komputer client.

Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai topologi peer to peer, mulai dari pengertian, ciri-ciri, fungsi, cara kerja, hingga kelebihan dan kekurangannya.

Pengertian Topologi Peer to Peer

Ilustrasi topologi Peer to Peer. Foto: Buku Konsep Jaringan Komputer oleh Dudih Gustian

Dalam jaringan, topologi mengacu pada wujud atau struktur visual jaringan. Topologi jaringan komputer adalah struktur fisik jaringan komputer yang digunakan untuk mengimplementasikan Local Area Network pada sebuah sistem yang terdiri dari seperangkat komputer yang saling terhubung.

Apa itu Local Area Network? Sering disebut sebagai LAN, istilah ini mengacu pada sebuah jaringan komputer yang hanya mencakup wilayah lokal saja. Dalam artian, LAN adalah jaringan yang hanya dapat digunakan oleh pengguna yang berada di wilayah cakupannya.

Berdasarkan tipe topologinya, sebuah jaringan komputer dapat terbagi menjadi beberapa macam. Macam-macam topologi jaringan antara lain topologi bus, ring, star, tree, mesh, dan peer to peer.

Mengutip Konsep Jaringan Komputer oleh Dudih Gustian (2022: 20), topologi peer to peer adalah sebuah jaringan komputer, di mana setiap komputer yang terhubung dalam jaringan tersebut merupakan client sekaligus server.

Topologi peer to peer juga sering disebut dengan workgroup, yang berarti kolaborasi tanpa adanya pusat kontrol (server). Topologi ini dibentuk tanpa adanya kontrol terpusat dari sebuah server yang terdedikasi.

Jadi, setiap komputer memiliki kedudukan yang sama. Pertukaran data antarkomputer serta penggunaan fasilitas yang terhubung pada jaringan peer to peer dapat dilakukan secara langsung.

Hal tersebut membuat pengguna setiap komputer memiliki tanggung jawab untuk administrasi sumber daya komputer, mulai dari membuat nama pengguna, berbagi, menandai izin akses, dan lainnya.

Contoh penggunaan topologi jenis peer to peer ini adalah komputer-komputer di rumah, kantor kecil, atau warung internet. Jaringan pada area yang terbatas tersebut biasanya menggunakan topologi peer to peer.

Ciri-Ciri Topologi Peer to Peer

Ilustrasi perangkat komputer di rumah dapat menggunakan topologi peer to peer. Foto: Pexels

Topologi peer to peer memiliki ciri-ciri khusus dalam penggunaannya. Adapun ciri-ciri topologi peer to peer antara lain sebagai berikut.

  • Digunakan pada jenis jaringan yang lebih sempit cakupannya.

  • Tidak mempunyai komputer sebagai suatu server yang terdedikasi.

  • Setiap komputer dalam jaringan bisa melayani atau dilayani pada saat bersamaan.

  • Hanya ada sedikit file dan folder yang perlu dibagikan.

  • Tidak memiliki kendali terkait pengaturan keamanan jaringan.

  • Kedudukan setiap komputer sama, dalam artian tidak membutuhkan spesifikasi komputer yang setara supaya bisa terhubung dalam suatu jaringan tertentu.

  • Jaringan yang paling lazim diterapkan di rumah atau kantor kecil.

Jaringan topologi peer to peer sering kali dihubungkan dengan tipe topologi bus, tetapi topologi peer to peer memiliki bentuk komunikasi dan arah koneksi yang tidak searah seperti pada topologi jenis bus. Berikut skema jaringan topologi peer to peer.

Ilustrasi skema jaringan topologi peer to peer. Foto: Buku Komputer Terapan Jaringan serta Pengaplikasiannya oleh Ahmad Mursyidun Nidhom

Fungsi Topologi Peer to Peer

Ilustrasi pengguna yang sedang menggunakan komputer dengan jaringan peer to peer. Foto: Pexels

Berikut beberapa fungsi topologi peer to peer dalam jaringan komputer.

  • Menjadikan komputer berfungsi sebagai sebuah client maupun server.

  • Memfasilitasi pengaturan jaringan yang tepat tanpa perlu menggunakan server.

  • Membagikan sumber daya dengan semua komputer pada jaringan yang sama.

  • Mengoptimalkan kinerja jaringan tanpa tergantung pada satu server.

  • Menyederhanakan pengaturan jaringan tanpa administrator jaringan khusus yang bertugas untuk mengawasi dan mengurus jaringan komputer.

Cara Kerja Topologi Peer to Peer

Ilustrasi komputer di rumah dapat menggunakan jaringan peer to peer. Foto: Pexels

Topologi peer to peer bekerja dengan cara menghubungkan beberapa komputer dalam sebuah jaringan. Masing-masing komputer pada topologi ini berperan sebagai client atau sebagai server.

Semua peralatan yang terhubung pada topologi peer to peer dapat membagikan sumber dayanya dengan semua komputer di jaringan yang sama.

Dalam prosesnya, tidak ada satu komputer pun yang memiliki prioritas akses tertinggi atau tanggung jawab tertinggi untuk berbagi sumber daya. Semuanya memiliki kedudukan yang sama.

Untuk membuat jaringan peer to peer tidak perlu menggunakan hub atau switch, tapi cukup menggunakan satu kabel twisted pair yang dipasangkan pada kartu jaringan masing-masing komputer.

Biasanya, jaringan peer to peer hanya membutuhkan dua komputer yang memiliki kartu jaringan dan terhubung ke dalam jaringan yang sama. Setelah komputer terhubung, pengguna dapat membagikan data maupun informasi kepada pengguna lainnya secara langsung dan terarah.

Kelebihan dan Kekurangan Topologi Peer to Peer

Ilustrasi kantor dengan perangkat komputer yang banyak menjadi salah satu kelemahan topologi peer to peer yang tidak bisa digunakan pada tempat dengan perangkat komputer lebih dari 10. Foto: Pexels

Dalam penggunaannya, topologi peer to peer memiliki kelebihan dan kekurangan. Mengutip Komputer Terapan Jaringan serta Pengaplikasiannya oleh Ahmad Mursyidun Nidhom (2019: 36), adapun kelebihan dan kekurangan topologi peer to peer adalah sebagai berikut.

1. Kelebihan Topologi Peer to Peer

Berikut beberapa kelebihan topologi peer to peer.

  • Semua komputer yang terhubung dengan jaringan memiliki hak yang sama.

  • Bersifat independen, di mana setiap komputer dalam jaringan dapat melakukan berbagai hal tanpa ketergantungan server.

  • Biaya lebih murah karena tidak memerlukan adanya komputer server ataupun perangkat penghubung lainnya di jaringan.

  • Kelancaran jaringan tidak tergantung pada komputer server.

  • Lebih mudah diimplementasikan karena ada banyak dukungan yang datang dari model perangkat lunak maupun perangkat keras terbaru.

  • Tidak akan membebani pekerjaan komputer lain di jaringan karena setiap komputer memiliki file yang tersimpan dan dapat digunakan dengan komputer lain secara bersamaan.

2. Kekurangan Topologi Peer to Peer

Berikut beberapa kekurangan topologi peer to peer.

  • Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing pengguna dengan mengatur keamanan pada fasilitas yang dimiliki.

  • Data tersebar pada masing-masing komputer, maka backup data dilakukan pada masing-masing komputer tersebut.

  • Pengaturan dan konfigurasi jaringan lebih rumit karena tipe jaringan peer to peer setiap komputer yang terhubung memungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi yang ada.

  • Jika salah satu komputer dalam jaringan terganggu, akan membuat akses data di semua komputer ikut terganggu.

  • Luas cakupan wilayahnya kecil dan umumnya terbatas pada sepuluh perangkat komputer.