Show tirto.id - Keadaan alam Indonesia dan negara-negara ASEAN termasuk Thailand dan Singapura merupakan salah satu gambaran potensi sumber daya alam dan ekonomi mereka.Association of Southeast Asian Nation (ASEAN) atau Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara merupakan organisasi regional yang kini beranggotakan 10 negara. ASEAN berdiri pada 8 Agustus 1967 saat wakil dari 5 negara Asia Tenggara meneken Deklarasi Bangkok. Pada tanggal itu, para Menteri Luar Negeri masing-masing negara pelopor pembentukan ASEAN menandatangi deklarasi tersebut. Baca juga: Hari Ulang Tahun ASEAN 2022 & Daftar Negara yang Jadi Anggotanya Kelima negara yang membentuk ASEAN ini ternyata memiliki tujuan yang tertulis dalam Deklarasi Bangkok. Berikut ini tujuan pembentukan ASEAN:
Keadaan Alam Negara-negara ASEANNegara- negara anggota ASEAN memiliki potensi sumber daya alam dan ekonomi berlainan. Oleh karena itu, kerja sama di antara negara-negara tersebut menjadi penting. Salah satu gambaran potensi dari negara-negara anggota ASEAN bisa dilihat dari kondisi alam di wilayahnya masing-masing.Di bawah ini, penjelasan tentang kondisi alam di sebagian dari negara ASEAN, yakni Indonesia, Thailand, dan Singapura, sebagaimana dikutip dari buku Ilmu Pengetahuan Sosial (2017) yang diterbitkan Kemdikbud. 1. Keadaan Alam Indonesia Penjelasan tentang keadaan alam Indonesia dibagi menjadi empat macam, yakni letak dan batas, iklim, bentang alam, dan perairan. a. Letak dan batas negara IndonesiaSecara astronomis, Indonesia terletak di antara 95 derajat BT-141 hingga 141 derajat BT dan 6 derajat LU sampai dengan 11 derajat LS. b. Iklim di IndonesiaIndonesia termasuk sebagai negara beriklim tropis berdasarkan letaknya yang berada di antara dua garis 23 setengah derajat LU sampai 23 setengah derajat LS. c. Bentang alam IndonesiaBentang ini dijabarkan sebagai relief atau ketinggian vertikal di daratan Indonesia. Di antaranya terdapat pegunungan, dataran tinggi, dataran rendah, peneplain, dan depresi. Berikut contoh masing-masingnya:
2. Keadaan Alam Thailand Penjelasan mengenai keadaan alam Thailand dibagi menjadi 3: letak dan batas negara, iklim, dan bentang alamnya. Berikut ini rincian terkait keadaan alam negara Thailand.a. Letak dan batas negara ThailandWilayah Thailand derada di antara 6 derajat LU sampai 21 derajat LU dan 97 derajat BT hingga 106 derajat BT. Thailand sebelah utaranya berbatasan dengan Myanmar dan Laos, lalu di barat dengan Myanmar, timur dengan Kamboja dan Laos, dan di sebelah selatan dengan Malaysia. b. Iklim di ThailandSeperti Indonesia, Thailand memiliki iklim tropis dengan temperatur kisaran 26 derajat celcius hingga 28 derajat celcius kala musim kemarau. Sedangkan wilayah Thailand sebelah utara punya udara yang lebih dingin dengan curah hujan yang juga lebih besar. c. Bentang alam ThailandBerdasarkan aspek ini, Thailand punya permukaan tanah yang berliku-liku di tengah negaranya, dataran tinggi di sebelah timur, hutan di bukit-bukit/pegunungan sebelah utara, dan bukit-bukit di daerah selatannya. Thailand punya tanah subur di bagian dataran rendahnya, yakni daerah aliran Sungai Chao Phraya. Bahkan, ibu kota negara Thailand, yakni Bangkok, berada di wilayah dataran rendah tersebut.3. Keadaan Alam Singapura Kondisi Penduduk Filipina, Vietnam, Malaysia & MyanmarDi antara negara-negara ASEAN yang memiliki kedekatan geografis dan sejumlah kesamaan dari segi komposisi penduduk adalah Filipina, Vietnam, Malaysia dan Myanmar. Meskipun begitu, ada juga beberapa perbedaan karakteristik penduduk di antara 4 negara itu.Berikut gambaran umum tentang karakteristik penduduk Filipina, Vietnam, Malaysia dan Myanmar, sebagaimana dikutip dari buku Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII (2017) terbitan Kemdikbud. 1. Kondisi Penduduk Filipina Pada tahun 2015, jumlah penduduk Filipina tercatat mencapai 103 juta jiwa, dengan pertumbuhan populasi sebesar -0,1 persen per tahun. Adapun agama dengan jumlah pemeluk paling banyak di Filipina secara berurutan adalah Katolik Roma (85 persen), Kristen (5 persen), Islam (7 persen), serta Buddha (3 persen). Penjajahan Spanyol di wilayah Filipina pada kurun 1520–1898 banyak memengaruhi kondisi sosial dan budaya rakyat negara tersebut. Contoh pengaruh itu adalah banyaknya warga Filipina yang menganut agama Katolik. Hanya Suku Moro di Pulau Mindanao dan Pulau Palawan yang sebagian besar beragama Islam. Banyak pula terjadi perkawinan antara orang-orang Spanyol dan warga suku bangsa melayu yang keturunannya disebut mestis atau Filipino. Nama-nama warga Filipina pun punya banyak kemiripan dengan nama orang-orang Spanyol. Etnis mayoritas yang menghuni wilayah Filipina ialah Filipino (campuran Melayu-Spanyol), Melayu, Spanyol, dan etnis Moro-negrito. Tagalog merupakan suku utama di Filipina. Bahasa resmi yang digunakan rakyat Filipina adalah bahasa Inggris dan bahasa Tagalog. 2. Kondisi Penduduk Malaysia Jumlah penduduk Malaysia sebesar 30,8 juta jiwa pada 2015 lalu, dengan pertumbuhan 0,3 persen per tahun. Sementara kepadatan penduduk Malaysia adalah 3.321 jiwa per kilometer persegi. Komposisi penduduk Malaysia dari kategori suku-bangsa terdiri atas Melayu (sekitar 50 persen), Tiongkok (37 persen), dan India (11 persen). Sisanya adalah orang-orang Eurasia, Eropa, dan keturunan bangsa lain. Bahasa yang digunakan yaitu bahasa Malaysia. Bahasa tersebut hampir sama dengan bahasa Indonesia karena keduanya sama-sama berakar pada bahasa Melayu. Namun, bahasa Inggris juga sering digunakan sebagai bahasa nasional di Malaysia. Lebih dari 50 persen penduduk Malaysia beragama Islam, lalu Buddha (12 persen), kepercayaan Tiongkok (Taoisme) sebesar 7 persen, dan sisanya Kristen, Hindu serta agama lainnya. Undang-undang yang diberlakukan di Malaysia banyak mengambil hukum-hukum yang diterapkan oleh ajaran Islam. Karena itu, di Malaysia dikenal hukuman rajam, cambuk, dan hukum gantung bagi orang yang melakukan pelanggaran hukum berat. Hukum tersebut diberlakukan bagi siapa saja yang melakukan pelanggaran di wilayah kedaulatan negara Malaysia. 3. Kondisi Penduduk Myanmar Penduduk Myanmar berjumlah 52,1 juta jiwa pada tahun 2015, dengan pertumbuhan sebesar -0,1 persen per tahun. Secara etnisitas, Myanmar terdiri dari beberapa kelompok suku bangsa. Bangsa Tibet Burma adalah mayoritas dengan presentasi mencapai 72 persen dari jumlah keseluruhan penduduk Myanmar. Kelompok suku lain ialah Shan (9 persen), Karen (7 persen), Tiongkok (3 persen), dan India (2 persen). Komunikasi sehari-hari menggunakan bahasa resmi, yaitu bahasa Burma. Sementara dari segi keyakinan, mayoritas warga Myanmar memeluk agama Buddha (85 persen). Maka itu, di Myanmar banyak berdiri kuil-kuil Buddha. Agama lain yang juga diperluk oleh warga di Myanmar adalah Kristen, Islam, Hindu, kepercayaan suku, dan lain sebagainya. 4. Kondisi Penduduk Vietnam Penduduk Vietnam berjumlah sekitar 91,7 juta jiwa pada tahun 2015 lalu. Secara etnis, Vietnam termasuk negara yang homogen di Asia Tenggara. Sekitar 90 persen penduduknya adalah bangsa Vietnam. Sebenarnya ada sejumlah etnis minoritas di Vietnam, tapi tidak sebanyak di negara-negara ASEAN, seperti Indonesia, Malaysia dan Filipina. Sekitar 85 persen dari 7 juta penduduk etnis minoritas di Vietnam termasuk suku asli di wilayah negara itu. Kawasan tempat tinggal mereka umumnya adalah barisan pegunungan di Vietnam. Kelompok etnis minoritas di Vietnam yang terbesar adalah rumpun Thai dan Hmong. Sementara di pusat-pusat kota Vietnam bagian selatan, ada sekitar 1 juta etnis Cina yang tinggal di sana.
|