Mengapa Biston betularia yang bersayap cerah sebelum revolusi industri jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan yang bersayap gelap jelaskan?

  • , aktif

Mengapa Biston betularia yang bersayap cerah sebelum revolusi industri jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan yang bersayap gelap jelaskan?

Contoh Soal Teori Evolusi – SMA 1 berisi kumpulan soal dengan materi teori evolusi berdasarkan kisi – kisi UN Biologi SMA terbaru untuk level kognitif pengetahuan dan pemahaman. Materi evolusi dalam kisi – kisi UN SMA/MA/Sederajat 2020 diberikan dalam tiga level kognitif yaitu level kognitif pengetahuan dan pemahaman, level kognitif aplikasi, dan level kognitif penalaran. Soal dengan level kognitif pengetahuan dan pemahaman akan menguji pengetahuan dan pemahaman peserta ujian seputar materi teori evolusi. Selanjutnya, simak kumpulan beberapa contoh soal teori evolusi beserta pembahasannya yang sesuai dengan kisi – kisi UN Biologi SMA/MA terbaru untuk level kognitif pengetahuan dan pemahaman berikut.

Teori evolusi Darwin menyatakan:

“Alam akan mengadakan seleksi terhadap makhluk yang ada di dalamnya, hanya makhluk hidup yang mampu beradaptasi dengan lingkungan yang dapat bertahan hidup.”

Fenomena evolusi yang sesuai pendapat Darwin tersebut adalah ….

A. populasi kupu – kupu Biston betularia sayap gelap lebih banyak dibandingkan kupu – kupu Biston betularia sayap cerah saat revolusi industri

B. populasi jerapah leher panjang lebih banyak setelah populasi pohon berbatang pendeng sebagai penyedia makanan berkurang

C. usus buntu pada manusia mengalami penyusutan dan mengecil karena manusia menjadi pemakan segala (omnivora)

D. populasi ular semakin menurun ketika berada di lingkungan yang terdapat banyak predatornya

E. populasi tikus berekor pendek menurun seiring menurunnya jumlah makanan yang tersedia di lingkungannya

Pembahasan:

Teori evolusi Darwin sering dikaitkan dengan teroi:

  • Jerapah berleher panjang dan pendek
  • Kupu – kupu Biston betulatria pada era Revolusi Industri

Ketika terjadi revolusi industri muncul banyak asap berwarna hitam akibat pembakaran mesin sebagai pembanngkit tenaga. Asap kemudian menempel pada pohon sehingga membuat warnanya menjadi cenderung berwarna hitam. Kupu – kupu berwarna hitam menjadi susah untuk dilihat oleh predatornya akibat tersamar pohon yang berwarna gelap, sehingga predatornya tidak bisa mengetahi keberadaan kupu – kupu.

Jadi, Fenomena evolusi yang sesuai pendapat Darwin tersebut adalah populasi kupu – kupu Biston betularia sayap gelap lebih banyak dibandingkan kupu – kupu Biston betularia sayap cerah saat revolusi industri.

Jawaban: A

Perhatikan pernyataan tentang teori evolusi berikut!

(1) Memanjangnya leher jerapah karena pengaruh lingkungan.(2) Jerapah berleher panjang berasal dari jerapah berleher pendek.(3) Nenek moyang jerapah berleher panjang dan berleher pendek.

(4) Jerapah berleher pendek mati kelaparan, sedangkan jerapah berleher panjang tetap hidup.

KOMPAS.com – Makhluk hidup beradaptasi, menyesuaikan diri dengan lingkungannya agar dapat terus hidup. Contoh yang paling terkenal adalah adaptasi ngengat Biston betularia. Bagaimana adaptasi ngengat biston betularia? Berikut adalah penjelasannya!

Ngengat Biston betularia adalah ngengat dari famili Geometridae. Ngengat Biston betularia memiliki sepasang sayap besar yang menyerupai kupu-kupu.

Sayap ngengat Biston betularia memiliki warna putih yang terang dengan bercak-bercak hitam. Warna putih yang seperti ditaburi lada dapur, membuat Biston betularia disebut dengan ngengat lada.

Adaptasi ngengat Biston betularia akibat revolusi industri

Namun setelah revolusi industri terjadi, ngengat Biston betularia dengan sayap hitam dan sedikit bintik putih mulai ditemukan. Sedangkan, ngengat bersayap putih cerah menjadi sulit ditemukan.

Baca juga: Adaptasi Morfologi Pada Hewan

Mengapa Biston betularia yang bersayap cerah sebelum revolusi industri jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan yang bersayap gelap jelaskan?
wikimedia.org Ngengat Biston betularia sayap hitam hasil adaptasi dengan lingkungan

Ditemukannya ngengat Biston betularia bersayap hitam

Pada tahun 1848 di kota Manchester, ngengat Biston betularia dengan sayap hitam pekat dan sedikit bentik putih kecil ditemukan.

Dilansir dari BBC, penemuan ngengat langka tersebut bertepatan dengan pabrik yang dibangun di sebagian wilayah besar Inggris dan mengeluarkan asam hitam jelaga dalam jumlah besar.

Asap hitam jelaga pabrik tersebut menutupi udara Inggris, menimbulkan polusi udara besar, polutan hitam menutupi pepohonan.

Kulit pohon yang tertutupi polutan jelaga pabrik berubah menjadi hitam. Ngengat Biston betularia dengan sayap putih yang hinggap akan kesulitan berkamuflase dan dengan mudah ditemukan oleh predator.

Baca juga: Bentuk Adaptasi pada Penguin

Kesulitan kamuflasi menyebabkan tingginya predasi terhadap ngengat bersayap putih. Hal tersebut menyebabkan menurunnya populasi ngengat bersayap cerah.

Meningkatnya populasi ngengat Biston betularia bersayap hitam

Sejak revolusi industri terjadi, ngengat bersayap hitam mulai sering ditemukan. Awalnya, orang-orang mengira perubahan warna sayap Biston betularia disebabkan sayapnya terkena asap jelaga pabrik yang hitam.

Namun, para ilmuan akhirnya menemukan bahwa perubahan warna sayap disebabkan oleh mutasi genetik.

Dilansir dari Ask Biologist Arizona State University, warna gelap disebabkan mutasi pada DNA ngengat tunggal yang kemudian diturunkan ke keturunannya.

Ngengat Biston betularia dengan sayap hitam akan menghasilkan telur ngengat berwarna hitam pula. Telur hitam tersebut akan berkembang menjadi ngengat bersayap hitam juga.

Baca juga: Adaptasi Perilaku yang Dilakukan oleh Paus

Dilansir dari Smithsonian Magazine, revolusi industri menciptakan latar belakang yang sempurna bagi ngengat bersayap hitam untuk bertahan hidup. Ngengat bersayap hitam dapat berkamuflase dan membuat predator sulit menemukan mereka.

Sehingga, ngengat Biston bietularia dapat beradaptasi dan bertahan hidup dalam kondisi lingkungan yang berubah akibat revolusi industri.

Ngengat Biston betularia sayap hitam yang awalnya langka pada tahun 1848, mendominasi populasi setelah revolusi industri. Diperkirakan hanya sekitar dua persen ngengat Biston betularia yang bertahan hidup, dan 98 persen sisanya adalah ngengat berswap hitam.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Mengapa Biston betularia yang bersayap cerah sebelum revolusi industri jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan yang bersayap gelap jelaskan?

Biston betularia berwarna putih.

Evolusi biston betularia selama dua ratus tahun terakhir telah dipelajari. Bahwa populasi biston betularia yang berwarna putih sebelum revolusi industri lebih banyak, karena dapat berkamuflase pada pohon-pohon berwarna cerah. Namun, menyebarnya polusi udara setelah revolusi industri di Inggris, banyak ngengat putih yang mati, dan pohon yang digunakan untuk berkamuflase berubah warna menjadi hitam, menyebabkan predator dapat memakan ngengat ini. Pada waktu yang sama, ngengat berwarna hitam, bertambah banyak karena kemampuan mereka untuk bersembunyi di pohon yang gelap.[1]

Referensi

  1. ^ Miller, Ken (1999). The Peppered Moth: An Update

Mengapa Biston betularia yang bersayap cerah sebelum revolusi industri jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan yang bersayap gelap jelaskan?

Artikel bertopik biologi ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Evolusi_biston_betularia&oldid=20460517"