Ilustrasi teknologi pengenalan wajah. KOMPAS.com - IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) adalah teknologi yang dapat menunjang segala macam kehidupan manusia sehingga bisa membangun peradaban purba hingga menjadi peradaban modern seperti sekarang ini. IPTEK terus berkembang dan meningkat secara signifikan. Dilansir dari NBC News, selama 50 tahun terakhir terobosan teknologi telah merevolusi cara hidup manusia. Contoh terobosan tersebut adalah teknologi transplantasi organ, robot dan kecerdasan buatan (artifisial intelligent), transfer dana elektronik, tenaga nuklir, smartphone, penerbangan luar angkasa, media digital, rekayasa genetika (bioteknologi modern), serta internet. Dibalik majunya IPTEK terdapat dampak buruk yang juga mengirinya seperti kejahatan online (cybercrime), konten-konten kekerasan, pornografi, juga hal-hal berbau sara, dan juga masalah kesehatan. Baca juga: Peran IPTEK dalam Menunjang Kegiatan Ekonomi Dilansir dari Medical News Today, perkembangan IPTEK memberikan dampak buruk kesehatan seperti memunculkan masalah tidur, depresi, gangguan kecemasan, postur tubuh yang buruk, mengurangi aktivitas fisik, masalah sosial, dan kecanduan teknologi. Contoh sikap selektifUntuk mengehindari pengaruh buruk dari perkembangan IPTEK, maka kita harus bersikap selektif dalam menghadapinya. Berikut contoh sikap selektif dalam menghadapi pengaruh IPTEK:
Baca juga: Pancasila sebagai Paradigma Pengembangan IPTEK Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Baca berikutnya
Artikel akan menerangkan perlunya sikap selektif terhadap pengaruh kemajuan IPTEK. Membangun sikap selektif sangat penting dilakukan untuk memilih atau memilah berbagai pengaruh yang ditimbulkan oleh kemajuan IPTEK. Wajib diketahui bahwa kemajuan IPTEK tidak hanya memberikan dampak positif bagi manusia, tetapi beberapa di antaranya berdampak secara negatif.
Kita pun tidak bisa menolak kemajuan IPTEK sebab salah satu syarat berkembangnya sebuah masyarakat adalah pengusaaan IPTEK yang baik. Kita tidak bisa berdalih karena mengandung dampak negatif, maka IPTEK harus ditolak. Tindakan ini hanyalah menimbulkan kerugian jangka panjang, yaitu kehidupan masyarakat akan tertinggal atau mundur ke belakang. Cara yang bisa kita lakukan untuk menghindari pengaruh negatif IPTEK tanpa harus menolak kemajuan IPTEK adalah mengembangkan sikap selektif. Kita harus mengidentifikasi dampak positif dan negatif dari kemajuan tersebut, kemudian mengambil yang positif saja dan menolak segala hal yang berbau negatif. Seperti apa bentuk sikap selektif terhadap pengaruh kemajuan IPTEK? Nah, kami akan menguraikannya di bawah. Kami akan menunjukkan contoh sikap selektif yang bisa dilakukan oleh masyarakat untuk menolak pengaruh negatif dari kemajuan IPTEK. Baca Juga:
Yuk, berikut ini pembahasannya... Apa yang dimaksud dengan sikap selektif? Jadi, sikap selektif adalah sikap memilih-milih, melakukan seleksi, atau melakukan penyaringan. Pemilihan dilakukan untuk memisahkan hal baik dan hal buruk dari sesuatu. Sikap selektif dilakukan dengan cara melakukan identifikasi terhadap segala sesuatu yang terkandung dalam suatu objek, kemudian memilih yang baik dan membuang yang buruk Jika dikaitkan dengan kemajuan IPTEK, maka sikap selektif bertujuan untuk memisahkan hal-hal yang menguntung dan merugikan dari IPTEK. Pemisahan dilakukan agar kita bisa mengambil hal-hal yang menguntungkan saja, dan membuang semua yang bersifat merugikan. Dengan begitu, kita akan terhindar dari dampak negatif kemajuan IPTEK. Berikut ini adalah tujuh contoh sikap selektif terhadap kemajuan IPTEK:
Berikut ini adalah contoh sikap selektif terhadap kemajuan IPTEK di berbagai bidang, seperti politik, hukum, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan:
7+ Sikap Selektif Terhadap Pengaruh Kemajuan IPTEK 2020-03-09T17:13:00-07:00 Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Author Ilmusiana
Terdapat beberapa hal yang selalu dikedepankan pada masa sekarang ini mengenai kemajuan iptek dalam bidang politik, yaitu demokratisasi, fredoom (kebebasan), keterbukaan dan HAM (hak asasi manusia).
Oleh Keempat hal tersebut, negara adidaya seperti Amerika dan sekutunya dijadikan sebagai standar atau acuan bagi negara lain yang tergolong sebagai negara berkembang. Acuan itu dibuat berdasarkan atas kepentingan negara adidaya tersebut dan tidak berdasarkan kondisi negara yang bersangkutan dan jika suatu negara tidak mengedepankan empat hal tersebut, akan dianggap sebagai musuh bersama. Selain dari itu, sering pula dianggap sebagai teroris dunia serta akan diberikan sanksi yang beragam seperti embargo dalam segala hal yang dapat menyebabkan timbulnya kesengsaraan dalam suatu negara seperti kelaparan, konfl ik, dan lainnya. Sebagai contoh sederhana, Amerika Serikat pernah meng-embargo Indonesia, dengan cara tidak memberikan suku cadang pesawat F-16 serta bantuan militer lainnya, karena pada saat itu, negara Indonesia dituduh sebagai negara yang tidak demokratis dan melanggar HAM (hak asasi manusia). Dan perlu kita ketahui bersama bahwa sanksi – sanksi tersebut hanya diberikan kepada negara-negara yang tidak menjadi sekutu Amerika, dan sebaliknya para sekutunya tetap dibiarkan meskipun melakukan pelanggaran. Contoh konkritnya seperti negara Israel yang banyak membunuh rakyat Palestina dan menyerang Lebanon tetap direstui tindakannya dan mendapatkan dukungan penuh oleh Amerika Serikat. Di sisi lain, isu demokratisasi yang saat sekarang ini menjadi acuan utama bagi eksistensi dari suatu negara sebenarnya secara tidak langsung telah menutup mata kita terhadap suatu keadilan dan tentang mana yang benar dan mana yang salah. Segala bentuk peristiwa selalu dikaitkan dengan demokratisasi. Namun, demokratisasi yang diutamakan hanyalah demokrasi yang dikehendaki oleh negara adidaya semata yang digunakan untuk menekan hingga menyerang negara-negara berkembang yang bukan sekutunya. Akibatnya dari lasan tersebut, sering terjadi konfl ik kepentingan yang pada tentunya mengarah pada pertikaian antarnegara. Permasalahan di atas dapat ditaati oleh Indonesia apabila menerapkan menganut paham demokrasi Pancasila. Melalui paham demokrasi pancasila inilah maka akan tercipta pemerintahan yang kuat, mandiri, tahan uji serta dapat mengelola konfl ik kepentingan yang bisa menghancurkan persatuan dan kesatuan, apalagi bangsa Indonesia sebagai bangsa yang pluralistik, dapat memperteguh wawasan kebangsaannya melalui wawasan Bhinneka Tunggal Ika. Negara dan Bangsa Indonesia harus mampu memperlihatkan eksistensinya sebagai negara yang kuat dan mandiri, tanpa meninggalkan kemitraan serta kerjasama dengan negara lain dalam hubungan yang seimbang, saling menguntungkan, saling menghormati, dan menghargai hak dan kewajiban masing-masing. Untuk mencapai hal tersebut, bangsa Indonesia harus segera mewujudkan hal-hal sebagai berikut.
Nah.. itulah uraian singkt tentang sikap selektif terhadap pengaruh kemajuan iptek di bidang politik tersebut diatas, semoga bermanfaat untuk anda sekalian, Terimakasih. |