Bagaimana tanggapanmu setelah mempelajari lapisan bumi

Bagaimana tanggapanmu setelah mempelajari lapisan bumi
Bagaimana tanggapanmu setelah mempelajari lapisan bumi
Ema Rahmawati, S.Pd

RADARSEMARANG.ID, Pembelajaran struktur lapisan Bumi dalam KD 3.3 Menganalisis dinamika litosfer dan dampaknya terhadap kehidupan, pada mata pelajaran Geografi di kelas X IPS di SMAN 1 SRAGI merupakan materi dasar yang harus dikuasai siswa. Tetapi terkadang mereka gagal paham antara masing-masing lapisan.

Jika hanya mengandalkan buku paket hanya menghafal dan mengenal nama dan karakteristik dari struktur lapisan bumi. Hal tersebut membuat siswa jenuh dengan menghafalkan berbagai karakteristik bentuk tanpa melihat kondisi nyatanya, sehingga pembelajaran struktur lapisan Bumi belum maksimal.

Berdasarkan masalah tersebut guru ingin mengajak siswa agar Asik Belajar Lapisan Bumi dengan MAngkuk BubUR LApisan BuMI (MABURLAMI). Salah satu pendukung pembelajaran adalah penggunaan media pembelajaran, yaitu, segala bentuk sesuatu baik barang asli maupun hasil tiruan, manipulasi, modifikasi, dan simplikasi yang dapat digunakan sebagai perantara dalam proses pembelajaran geografi.

Agar penyampaian materi dapat dengan mudah diterima dan diserap siswa. Sehingga bisa meningkatkan efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan pembelajaran geografi sesuai dengan rancangan skenario mengajar pendidik (Perdana, 2015:1).

Adapun media yang diterapkan dengan pendekatan analog. Pendekatan yang masih belum terkena arus digitalisasi. Media pembelajaran analog dirancang mengetahui pola interaksi siswa. Sehingga siswa menjadi aktif dalam pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran analog dari materi melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa tentang struktur lapisan Bumi.

Menurut Plato, Bumi terdiri dari masa cair yang berpijar (magma) dan dikelilingi lapisan batuan keras. Para ahli memperkirakan Bumi awalnya (±5.000 juta tahun lalu) merupakan planet dengan suhu permukaan panas mencapai 4.000 ºC. Kemudian mengalami proses pendinginan selama jutaan tahun sampai permukaannya mengeras.

Namun pada bagian dalam lapisan Bumi tetap terdiri atas massa zat yang lunak dengan suhu yang sangat tinggi. (Hendri, 2010:5). Lapisan bumi terdiri tiga bagian besar. Yaitu Litosfer (lempeng bumi) lapisan paling atas dengan ketebalan antara 10 – 50 km. Kerak bumi tersusun dari elemen yang relatif ringan seperti silika, aluminium, dan oksigen.

Baca juga:  Penanaman Nilai Karakter melalui Ramadan Star

Astenosfer (mantel bumi) merupakan lapisan dibawah lapisan kerak bumi. Berfungsi melindungi lapisan inti bumi, bersifat kental (plastis) dengan ketebalan 2.900 km dan suhu sekitar 3.000C. Lapisan inilah yang menyebabkan pergeseran dan pergerakan lempeng bumi. Inti bumi (core) terdiri dari inti luar dan inti dalam. Inti bagian luar merupakan struktur cair yang terdiri dari besi dan nikel. Inti dalam tersusun atas material besi dan nikel, bersifat padat, disebabkan adanya tekanan yang sangat tinggi dari bagian-bagian bumi lainnya.

Agar siswa mudah dan asik dalam Belajar Lapisan Bumi maka pendekatan analognya adalah dengan membuat penyamaan konsep antara lapisan bumi dengan semangkuk bubur nasi yang panas. Mengapa dengan MaBurLaMi? Karena lapisan bumi sangat mirip dengan semangkuk bubur panas, yang diatasnya diberi taburan kerupuk. Mangkok yang menjadi wadah bubur diibaratkan inti dalam bumi, yang sifatnya padat dan keras. Tersusun dari NiFe (nikel dan ferum), sama halnya dengan mangkok keras dan padat.

Astenosfer (mantel bumi) yang pijar dan panas, kita samakan dengan bubur nasi panas dan lunak / lembek. Sama halnya seperti astenosfer bersifat kental (plastis) dan panas karena suhunya mencapai 3000C. Lapisan teratas dari bumi adalah litosfer (lempeng bumi), untuk yang ini sama halnya seperti kerupuk yang ditaburi di atas bubur panas.

Kerupuk yang menempel pada bubur ketika kita bawa pulang dari tukang bubur sampai ke rumah akan ikut bergerak walaupun sangat lambat. Bahkan tidak terasa ada pergeseran kerupuk. Sama halnya seperti lempeng bumi, yang pergerakannya hanya 5 – 10 cm / tahun, karena pergerakannya sangat lambat. Sehingga tidak terasa manusia, kecuali terjadi gesekan atau tabrakan.

Dengan pendekatan analog tersebut, maka siswa tidak akan bingung lagi memahami lapisan bumi. Karena ketika guru menanyakan bagaimana struktur lapisan bumi, mereka akan menjawab lapisan bumi seperti semangkuk bubur nasi. Yang diatasnya ditaburi kerupuk. Mereka menjadi asik belajar lapisan bumi. (cd2/fth)

Guru SMAN 1 Sragi Kab. Pekalongan

Harta Benda

Bagaimana tanggapanmu setelah mempelajari lapisan bumi

                                                         Gambar 1:Struktur lapisan bumi

Sudah sewajarnya bagi kita mengetahui lapisan bumi seperti Gambar 1, namun tahukah bahwa pengeboran hanya dapat menembus sebagian kecil dari kerak bumi? Lantas bagaimana kita mengetahui lapisan bumi hingga ke inti bumi? Jawabannya adalah gelombang seismik. 

Setiap manusia di bumi ini pasti tidak asing lagi dengan gempa bumi. Namun tidak banyak orang yang mengetahui bahwa gelombang seismik yang dihasilkan oleh gempa bumi menyimpan informasi yang sangat penting. 

Gelombang seismik terdiri dari 2 tipe, yaitu gelombang body (gelombang yang menjalar di dalam permukaan bumi) dan gelombang permukaan (gelombang yang menjalar di atas permukaan bumi). Gelombang permukaan merupakan gelombang yang seringkali menyebabkan dampak yang besar ketika terjadi gempa, sementara Gelombang body  merupakan gelombang yang menjadi “sumber data” untuk meneliti bumi dan isinya. 

Gambar 2 menunjukkan gelombang body yang terdiri dari 2 jenis, yaitu gelombang P (primary) dan S (secondary). Gelombang P selalu muncul lebih cepat dibanding gelombang S. Tidak hanya dari waktu kemunculannya, namun kedua gelombang ini memiliki sifat yang berbeda dalam hal medium perambatannya. Gelombang P dapat merambat di segala medium (padat maupun cair), sementara gelombang S tidak dapat merambat di medium cair.

 

Bagaimana tanggapanmu setelah mempelajari lapisan bumi

Gambar 2Gelombang body berdasarkan waktu kemunculannya

Hampir seluruh gempa dapat dideteksi melalui alat pendeteksi yang disebut seismograf. Dari seismograf ini dapat diketahui waktu terjadi, lokasi terjadi, serta besar kekuatan gempa tersebut. Seorang ilmuwan bernama Mohorovicic menganalisis informasi yang terdapat di seismograf dan menyimpulkan bahwa gelombang seismik apabila melewati medium yang berbeda akan mengalami pembelokkan (Gambar 3) seperti layaknya gelombang cahaya saat melewati prisma.

 

Bagaimana tanggapanmu setelah mempelajari lapisan bumi
 

Gambar 3Pembelokkan gelombang ketika melewati medium yang berbeda (?1??2)

Sesuai dengan sifat gelombang seismik yang akan berbelok jika melewati medium yang memiliki sifat berbeda, ilmuwan terdahulu meneliti data yang didapat dari seismograf seluruh dunia dengan mendeteksi kemana arah rambat gelombang P dan  S. Dari gambar 4 terlihat bahwa banyak sekali pembelokkan gelombang yang terjadi (multiple refraction), contoh nyata nya yaitu dengan adanya “P-wave shadow zone”, yaitu daerah dimana gelombang P tidak muncul yang disebabkan pembelokkan gelombang akibat medium perambatannya. Akibat perambatan gelombang yang sangat unik ini, ilmuwan menyimpulkan 3 lapisan bumi yaitu kerak, mantel, dan inti.

 

Bagaimana tanggapanmu setelah mempelajari lapisan bumi

Gambar 4Perambatan gelombang P dan S pada lapisan bumi

Lalu bagaimana dengan menentukan lapisan tersebut padat atau cair? Jawabannya tentu saja adalah dengan menganalisis gelombang S. Gambar 4 menjelaskan bagaimana gelombang S tidak dapat muncul di zona-zona tertentu, hal ini disebabkan adanya “pemblokiran” gelombang akibat medium yang dirambati oleh gelombang S (lingkaran hitam). Terlihat bahwa saat gelombang P dan S merambat dari mantel ke inti, ada sesuatu yang menyebabkan terputusnya perambatan gelombang S.  Dari hasil ini, Ilmuwan menyimpulkan bahwa inti bumi merupakan  padat (inti dalam) yang diselimuti oleh luaran yang cair (inti luar).

Pengeboran terdalam yang pernah dilakukan manusia adalah sedalam ±12 km. Pengeboran tidak dapat dilakukan lebih dalam karena suhu dan tekanan yang sudah sangat ekstrim. Kedalaman pengeboran ini masih jauh untuk dapat menembus kerak bumi (kedalaman  kerak bumi yaitu sekitar 20-70 km) apalagi mantel(tebal mantel ±2800km) maupun inti bumi (tebal ±2700-3300 km dibawah mantel).

Referensi:

Researchgate.net

Science4fun.info

Dev.physicslab.org

Pfmias.com