Bagaimana firman Allah jika Allah berkehendak?

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Bila Allah berkehendak serta menghendakinya, adalah  mudah bagiNya, dan terjdilah hanya dengan kehendakNya.

Kun Fayakuun = Jadilah, maka terjadilah apa yang dikehendaki. Tiada hal yang sulit bagi Allah, tiada hal yang mustahil untuk tidak terjadi jika Allah menghendaki terjadinya sesuatu dan atau tiadanya sesuatu.

Dalam kehendakNya menjadikan sesuatu, ada yang melalui proses masa atau  kurun waktu, ada yang seketika, dan ada yang melalui proses tahapan hingga wujud akhirnya.

Berikut ini beberapa ayat firman Tuhan Allah dalam hal penciptaan atas kehendakNYA.

[Al Baqarah:117]
Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak sesuatu, maka Dia hanya mengatakan kepadanya: "Jadilah!" Lalu jadilah ia." (Yakuulu lahuu kun fayakuun)

[An Nahl:40]
Sesungguhnya perkataan Kami terhadap sesuatu apabila Kami menghendakinya, Kami hanya mengatakan kepadanya: "kun (jadilah)", maka jadilah ia".

[Yaasiin:82]
Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah ia".

[Al An'aam:73]
Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dengan benar. Dan benarlah perkataan-Nya di waktu Dia mengatakan: "Jadilah, lalu terjadilah", dan di tangan-Nyalah segala kekuasaan di waktu sangkakala ditiup. Dia mengetahui yang ghaib dan yang nampak. Dan Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui

[Al Mu'min:68]
Dia-lah yang menghidupkan dan mematikan, maka apabila Dia menetapkan sesuatu urusan, Dia hanya bekata kepadanya: "Jadilah", maka jadilah ia".

[Maryam:35]
Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya: "Jadilah", maka jadilah ia".

[Ali 'Imran:47]
Maryam berkata: "Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun." Allah berfirman (dengan perantaraan Jibril): "Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya: "Jadilah", lalu jadilah dia.

Bagaimana firman Allah jika Allah berkehendak?

Perbesar

Ilustrasi Muslim, Islami. Photo by Rachid Oucharia on Unsplash

Ali Imran ayat 47

Arti kun fayakun juga bisa kamu temui dalam surah Ali Imran ayat 47. Dalam surah ini Allah SWT mengucapkan Kun Fayakun untuk hal yang tidak mungkin sekalipun. Allah SWT yang menghendaki sesuatu hidup dan lahir dari Rahim seorang perempuan. Berikut lafaz dan arti surah Ali Imran ayat 47:

"Qalat rabbi anna yakunu li waladuw wa lam yamsasni basyar, qala kazalikillahu yakhluqu ma yasya, iza qada amran fa innama yaqulu lahu kun fa yakun."

Artinya: Dia (Maryam) berkata, "Ya Tuhanku, bagaimana mungkin aku akan mempunyai anak, padahal tidak seorang laki-laki pun yang menyentuhku?". Dia (Allah) berfirman, "Demikianlah Allah menciptakan apa yang Dia kehendaki. Apabila Dia hendak menetapkan sesuatu, Dia hanya berkata kepadanya: "Jadilah!", maka jadilah sesuatu itu.

Surah Yasin ayat 82

Arti kun fayakun dalam surah Yasin ayat 82 tidak berbeda dengan lainnya, yaitu jika Allah SWT menghendaki sesuatu, maka sesuatu itu akan benar terjadi. Berikut lafaz dan arti surah Yasin ayat 82:

"Innama amruhu iza arada syai'an ay yaqula lahu kun fa yakun."

Artinya: Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu Dia hanya berkata kepadanya: "Jadilah!" Maka jadilah sesuatu itu.

Surah Maryam ayat 35

Seperti menjelaskan bahwa Allah SWT lah satu-satunya, dan hanya Allah SWT lah yang maha berkuasa. Saat Ia berkehendak akan sesuatu, maka terjadilah. Berikut lafaz dan arti surah Maryam ayat 35:

"Ma kana lillahi ay yattakhiza miw waladin sub-hanah, iza qada amran fa innama yaqulu lahu kun fa yakun."

Artinya: Tidak patut bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia hendak menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya: "Jadilah", Maka jadilah sesuatu itu.

Al-An'am ayat 73

Arti kun fayakun berikutnya yaitu ada pada surah Al-An'am. Dalam ayat tersebut Allah SWT yang menciptakan langit dan bumi, dan hanya Allah lah yang maha mengetahui segalanya. Berikut isi ayat dalam surah Al-Al-An'am tersebut,

"Wa huwallazi khalaqas-samawati wal-arda bil-haqq, wa yauma yaqulu kun fa yakun, qauluhul-haqq, wa lahul-mulku yauma yunfakhu fis-sur, 'alimul-gaibi wasy-syahadati wa huwal-hakimul-khabir."

Artinya: Dialah yang menciptakan langit dan bumi dengan hak (benar), ketika Dia berkata, "Jadilah!" Maka jadilah sesuatu itu. Firman-Nya adalah benar dan milik-Nyalah segala kekuasaan pada waktu sangkakala ditiupkan. Dia mengetahui yang ghaib dan yang nyata. Dialah Yang Maha Bijaksana, Mahateliti.

Rencana, kegiatan dan proyek. Semuanya tentang masa depan. “Besok saya akan melakukan ini dan itu”. “Hari ini atau besok, saya akan pergi ke sana”, “Pada tanggal ini atau itu, saya akan memulai pekerjaan ini”, dll. Tidak ada salahnya untuk kita membuat rencana atau memiliki visi untuk masa depan. Yang salah adalah apabila dalam membuat rencana, kita tidak berserah kepada Tuhan serta tidak mencari kehendak-Nya. Tentang hal ini, Yakobus berkata kepada kita:

Yakobus 4:13
“Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: "Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung", sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu." Tetapi sekarang kamu memegahkan diri dalam congkakmu, dan semua kemegahan yang demikian adalah salah.”

Dalam membuat rencana, ada faktor “jika” yang teramat penting yang tidak boleh kita lewatkan: “Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu.” Menyusun rencana bukanlah sebuah kesombongan. Yang merupakan kesombongan adalah berperilaku seakan-akan kita memiliki otoritas total atas realisasi dari rencana-rencana tersebut atau kita merasa punya otoritas atas hari esok. Padahal kita semua tahu bahwa tak seorang pun dari kita memiliki otoritas seperti itu. “Kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok”.

Sebuah contoh perencanaan yang baik diberikan oleh Paulus dalam Kisah Para Rasul 18:21. Di sana kita mendapati Paulus sedang berada di Efesus, dan ia mengirimkan salamnya kepada orang-orang percaya lokal di tengah perjalanannya ke Yerusalem:

Kisah Para Rasul 18:20-21
“Mereka minta kepadanya untuk tinggal lebih lama di situ, tetapi ia tidak mengabulkannya. Ia minta diri dan berkata: "Aku akan kembali kepada kamu, jika Allah menghendakinya.”

Dan juga dalam I Korintus 16:5-7, tentang jemaat di Korintus:

“Aku akan datang kepadamu, sesudah aku melintasi Makedonia, sebab aku akan melintasi Makedonia. Dan di Korintus mungkin aku akan tinggal beberapa lamanya dengan kamu atau mungkin aku akan tinggal selama musim dingin, sehingga kamu dapat menolong aku untuk melanjutkan perjalananku. Sebab sekarang aku tidak mau melihat kamu hanya sepintas lalu saja. Aku harap dapat tinggal agak lama dengan kamu, jika diperkenankan Tuhan.”

“Jika diperkenan Tuhan”, “Jika Allah menghendakinya” haruslah selalu menyertai setiap rencana yang kita buat. Setiap rencana yang kita buat haruslah diserahkan ke dalam tangan Tuhan. Dia pun mempunyai rencana bagi hidup kita. Sebagaimana dikatakan dalam Yesaya 55:8-9:

Yesaya 55:8-9
“Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.”

Juga Mazmur 40:6
“Banyaklah yang telah Kaulakukan, ya TUHAN, Allahku, perbuatan-Mu yang ajaib dan maksud-Mu untuk kami. Tidak ada yang dapat disejajarkan dengan Engkau! Aku mau memberitakan dan mengatakannya, tetapi terlalu besar jumlahnya untuk dihitung.”

dan Efesus 3:20-21
“Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita, bagi Dialah kemuliaan di dalam jemaat dan di dalam Kristus Yesus turun-temurun sampai selama-lamanya. Amin.”

Apakah Anda banyak memikirkan tentang diri Anda dan masa depan Anda? Tuhan memikirkannya lebih lagi. Rancangan-Nya untuk kita, lebih dari yang dapat dihitung! Bahkan terlalu besar untuk dihitung! Jika rancangan-rancangan Anda tidak terlaksana dan Anda ingin bertanya, “Mengapa Tuhan?” lalu menunjukkan kepada-Nya betapa indahnya rancangan-rancangan yang telah Anda buat tersebut, ingatlah betapa jauh lebih tinggi rancangan-Nya daripada rancangan Anda. Ingatlah bahwa rancangan-Nya bagi Anda lebih banyak daripada yang dapat dihitung dan rancangan-Nya adalah rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kejahatan. Jikalau ada rancangan yang tidak Tuhan berkati, itu bukan karena Ia mengabaikan Anda, bukan pula karena Ia tidak mengasihi Anda, tetapi karena rancangan itu bukanlah kehendak-Nya yang sempurna bagi hidup Anda. Kehendak dan rancangan Allah bagi Anda adalah yang sempurna.

Sebagai kesimpulan, tentu tidak salah untuk membuat rencana. Namun, pastikan dalam semua rencana yang Anda buat, Anda menambahkan syarat utama yaitu sesuai dengan “kehendak Allah” dan berkata seperti Kristus, “janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki” (Matius 26:39)

Anastasios Kioulachoglou