Ideologi Pancasila berpeluang menjadi ideologi masyarakat global mengapa jelaskan

Dalam kehidupan global seperti sekarang ini, dimana banyak terjadi benturan-benturan ideologi dan budaya, banyak negara dan bangsa-bangsa yang sebetulnya gamang dengan keadaan ini, karena mereka tidak punya pegangan ideologi ideal yang bisa menjaga stabilitas dan keharmonisan kehidupannya dalam berbagai segi. Syukurnya Indonesia memiliki ideologi yang ideal, sehingga dengan ideologi tersebut bila dijalankan dan dimanifestasikan secara optimal, maka stabilitas dan keharmonisan itu akan tetap ada tanpa harus terkontaminasi oleh ideologi lainnya yang sedang bertabrakan satu dengan yang lainnya dalam era globalisasi sekarang ini.

Kita tahu bahwa ideologi Kapitalisme Liberal  bukanlah ideologi yang baik, karena ideologi tersebut terlalu menjunjung hak individu. Begitu pula sebaliknya Ideologi Komunisme Sosial menjadi kebalikan dari ideologi kapitalisme liberal tersebut, yang justru menghilangkan hak-hak individu. Kedua ideologi tersebut yang  dimanifestasikan dalam sistem oleh negaranya sehingga sistem semacam itu yang mengatur negara dan kehidupan bangsanya yang otomatis  memiliki implikasi luas dalam berbagai segi yang mewarnai negaranya. Dan bagi negara yang kuat, ideologi semacam itu pula yang dipraktekkannya dalam mempengaruhi kehidupan dunia yang lebih luas. Kita tidak bermaksud mengomentari ideologi negara atau bangsa lain, cuma kita berkepentingan agar ideologi negara dan bangsa kita jangan sampai terkontaminasi olehnya, walaupun kalau kita periksa dari produk sistem yang ada semenjak reformasi dilakukan ada juga yang tersusupi oleh ideologi semacam itu sehingga terjadi benturan-benturan di dalam bangsa kita sendiri dan menggoyahkan sendi-sendi kebangsaan dan tatanan yang ada di masyarakat kita, apakah hal itu terjadi dengan disengaja atau tanpa kita menyadarinya.

Kodrat fitrah manusia disatu sisi memang adalah makhluk individu, tapi disisi lainnya manusia adalah makhluk sosial. Dalam hal ini kita  tidak bisa berat sebelah mengasah salah satunya, jutru kita harus mencari keseimbangan dari keduanya sebagai jalan tengah. Dan ideologi tengah semacam itu ada dalam ideologi negara kita yakni Pancasila sebagai dasar negara dan dasar nilai tertinggi yang di anut negara dalam menyusun sistem yang juga  menjadi bagian budaya bangsa.

Di tengah kebingungan bangsa-bangsa oleh karena pengaruh globalisasi, yang memungkinkan terjadinya benturan-benturan yang berkepanjangan dan bahkan mungkin bisa hebat lagi dalam berbagai dimensi kehidupan, jika sekiranya bangsa-bangsa di dunia tersebut menginginkan satu ideologi yang sama untuk menjadi acuan bersama, jawabannya adalah ideologi seperti pancasila. Sebab sesungguhnya ideologi pancasila adalah ideologi yang universal sesuai fitrah manusia.

Maka bila dunia menghendaki satu ideologi yang sama tersebut agar dapat menampung dan mewadahi berbagai aspirasi dan kepentingan bangsa-bangsa agar terjadi stabilitas dan keharmonisan kehidupan dunia, ideologi negara kita itu dapat saja dikonversi untuk menjadi ideologi dunia sehingga menjadi  :

1.Ketuhanan Yang Maha Esa.

Sila pertama tetap, karena tidak mungkin kita mendasari segala sesuatunya tanpa berangkat dari nilai ketuhanan, karena umumnya masyarakat bangsa-bangsa di dunia memiliki agama dan fitrah manusia juga tidak lepas dari Tuhan atau beragama sesuai agama dan keyakinannya masing-masing dan bagi yang atheis terpaksa harus mengikuti dan menerimanya.

2.Kemanusiaan yang adil dan beradab.

Sila kedua juga tetap sama, karena ini adalah dasar nilai kemanusiaan yang universal. Seluruh nilai-nilai luhur kemanusiaan ada dalam sila kedua ini.

3.Persatuan Dunia.

Sila ketiga hakikatnya tetap, cuma dikonversi menyesuaikan skalanya sehingga menjadi seperti diatas, sebab hanya dengan merasa bersatu dan adanya kesatuan, segalanya menjadi mungkin.

4.Komunitas bangsa-bangsa yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.

Sila keempat hakikatnya tetap, cuma dikonversi seperti diatas untuk menyesuaikan skala, yang mengisyaratkan bahwa dengan jalur demokrasi atau musyawarah secara perwakilan bangsa-bangsa, yang didalamnya dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dan bukan dipimpin oleh dominasi suatu bangsa, ego dan kepentingan suatu bangsa atau hal lainnya, maka segala sesuatunya akan mendapatkan kesepakatan yang layak dan solusi untuk berbagai persoalan dunia. Tapi memang dalam cara perwakilan ini tidak ada partai-partai, yang ada hanya wakil-wakil negara bangsanya.

5.Keadilan sosial bagi seluruh bangsa di dunia.

Sila terakhir juga hakikatnya tetap, cuma dikonversi untuk menyesuaikan skala. Dan sila ini adalah tujuan akhir dari sila-sila sebelumnya yang menjadi maksud tujuan diadakannya ideologi bersama dunia tersebut.

Kita dapat lihat betapa idealnya susunan urutan dan sistematisnya pancasila tersebut sebagai suatu dasar landasan kehidupan karya cipta anak bangsa  para pendahulu kita yang juga telah mengusahakan dan memperjuangkan kemerdekaan bangsa kita. Hal ini adalah rahmat Tuhan yang harus kita syukuri dan kita jaga demi keutuhan dan kejayaan bangsa. Maka wajar kalau Pemimpin kita ketika itu Presiden Sukarno mengatakan “ Kutitipkan bangsa dan negara ini kepada kalian”, karena memang apa yang dititipkan dan diwariskannya adalah sesuatu yang besar yang akan bisa mempengaruhi dunia. Tinggal kita yang mau mengambil hikmah dan manfaat dari apa yang diusahakan oleh para pendahulu kita tersebut.