Pengertian probability sampling - Sampel merupakan bagian dari populasi penelitian yang dipakai dalam menentukan hasil dari sebuah penelitian. Sedangkan teknik sampling yaitu bagian dari metodologi statistika yang berhubungan dengan cara-cara yang digunakan untuk pengambilan sampel. Menurut Sujoko Efferin dalam bukunya yang berjudul “Metode Penelitian Akuntansi” disebutkan bahwa ada 2 teknik pengambilan sample. Teknik pengambilan sample tersebut yaitu Probability Sampling dan Non Probability Sampling. Nah yang akan kami bahas di sini yaitu tentang apa itu probability sampling. Untuk non probability sampling bisa anda baca dalam artikel yang berjudul: pengertian non probability sampling. Apa yang dimaksud probability sampling? Tahukah kamu arti dari probability sampling/ definisi probability sampling? Jika kamu belum tahu apa yang dimaksud dengan probability sampling, berikut ini silahkan simak penjelasan yang kami berikan. Show
Pengertian Probability SamplingProbability sampling adalah teknik pengambilan sampel secara acak/ random yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur/anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Probability Sampling yaitu sebuah teknik yang digunakan untuk pengambilan sample dimana seluruh elemen memiliki peluang untuk terpilih menjadi sample. Dengan memakai teknik ini, itu berarti tidak ada kendala apapun untuk melakukan penelitian terhadap probabilitas atau kemungkinanan dari elemen manapun apabila terpilih sebagai sample. Kembali ke Menu Pembahasan ↑ Pengertian probability sampling menurut sugiyono (2012:92) yaitu suatu teknik pengambilan sampel yang memberikan kesempatan/ peluang yang sama untuk setiap anggota atau unsur populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Kembali ke Menu Pembahasan ↑ Berikut ini adalah jenis-jenis probability sampling yaitu: 1. Simple Random SamplingMetode Simple Random Sampling dilakukan dengan cara memberikan kesempatan yang sama pada seluruh elemen untuk bisa dipilih sebagai sample. 2. Stratified Random SamplingStratified random sampling dilakukan dengan cara membagi produksi yang ada menjadi beberapa kelompok sesuai klasifikasi dengan mendasarkan diri pada kebutuhan, rellevansi, serta keselarasan dengan tujuan studi. Selanjutnya elemen akan dipilih pada tiap-tiap kelompok secara acak atau random. 3. Systematic SamplingMetode systematic sampling dilakukan melalui cara peneliti memberi batasan berupa sebuah elemen dari setiap populasi yang akan terpilih sebagai sample, dengan begitu elemen pertama pada setiap kelipatan akan terpilih sebagai sample. Dalam menentukan urutan elemen tetap dilakukan secara acak atau random. Biasanya sampling sistematik digunakan dalam marketing research atau traffic survey. Terdpat beberapa peneliti yang menganggap kalau sampling sistematik bukanlah sampling acak, padahal pada dasarnya sampling sistematik ialah sampling acak sebab pemilihan pertama memakai random start. Selain itu beberapa peneliti juga mengatakan kalau sampling sistematik sebagai Pseudo random sampling atau Quasi random sampling. 4. Double SamplingJenis Double sampling akan dipakai apabila peneliti ingin memperoleh data yang lebih rinci/ detail dari data yang sebelumnya diperoleh. 5. Cluster SamplingJenis cluster sampling akan tepat untuk dipilih apabila peneliti menginginkan pada setiap kelompok elemen heterogenitasnya tetap terjaga. Peneliti berharap kalau komposisi dari sample akan diusahakan sedemikian rupa sehingga sesuai dengan karakteristik dari populasi tersebut. 6. Area SamplingSebenarnya area sampling ini sama dengan cluster sampling, hanya saja ada bedanya yaitu dasar untuk mengelompokkannya yaitu faktor geografis, misalnya benua, negara, provinsi, kota dan kecamatan. Kembali ke Menu Pembahasan ↑ Itulah pengertian mengenai probability sampling. Semoga penjelasan yang kami tulis dalam blog temukan pengertian ini bisa memberikan manfaat untuk anda.
Dalam metode pengambilan sampel probabilitas, pada dasarnya dalam hal ini seorang peneliti harus menggunakan beberapa bentuk pemilihan acak. Dengan kata lain, si peneliti harus menyiapkan beberapa proses atau prosedur yang memastikan, dengan keyakinan, bahwa unit yang berbeda dalam jenis populasi dan sampel memiliki probabilitas yang sama untuk dipilih. Misalnya, jika seorang peneliti berurusan dengan populasi 100 orang, setiap orang dalam populasi akan memiliki peluang 1 dari 100 untuk dipilih. Hal ini berbeda dengan pengambilan sampel non-probabilitas, di mana setiap anggota populasi tidak akan memiliki peluang yang sama untuk dipilih. Para peneliti saat ini cenderung menggunakan komputer sebagai mekanisme utama untuk menghasilkan bilangan acak yang digunakan dalam pemilihan acak. Pengambilan sampel probabilitas memungkinkan peneliti membuat sampel yang secara akurat mewakili populasi minat di kehidupan nyata. Probability SamplingPengambilan sampel probabilitas adalah teknik pengambilan sampel yang paling umum untuk studi opini publik, polling pemilu, dan studi lain yang hasilnya akan diterapkan pada populasi yang lebih luas. Sehingga dalam hal ini haruslah memberi keterangan bahwa metode penelitiannya harus mewakili populasi yang lebih luas. Seperti populasi seluruh negara, atau kecil, seperti wanita muda yang tinggal di kota tertentu. Pengertian Probability SamplingProbability sampling adalah metode pengambilan sampel yang menggunakan beberapa bentuk pemilihan acak. Untuk mendapatkan metode pemilihan acak, seorang peneliti harus menyiapkan beberapa proses ataupun prosedur yang memastikan bahwa unit yang berbeda dalam populasi kita memiliki kemungkinan yang sama untuk dipilih. Pengertian Probability Sampling Menurut Para AhliAdapun definisi probability sampling menurut para ahli, antara lain:
Macam Teknik Probability SamplingAda beberapa teknik pengambilan sampel yang termasuk dalam jenis sampling probabilitas, diantaranya yaitu: Pengambilan sampel acak sederhana dianggap sebagai metode pengambilan sampel probabilitas yang paling mudah. Untuk melakukan pengambilan sampel acak sederhana, yang harus dilakukan peneliti adalah memastikan bahwa semua anggota populasi dimasukkan dalam daftar induk, dan subjek dipilih secara acak dari daftar induk ini. Dalam sampel acak sederhana adalah setiap anggota populasi diberi pengenal seperti nomor, dan mereka yang terpilih dalam sampel diambil secara acak, seringkali menggunakan program perangkat lunak otomatis Pengambilan sampel acak bertingkat juga disebut sebagai sampel acak proporsional. Dalam pengambilan sampel ini, subjek awalnya dikelompokkan ke dalam klasifikasi yang berbeda seperti jenis kelamin, tingkat pendidikan, atau status sosial ekonomi. Penting untuk diperhatikan bahwa klasifikasi ini tidak boleh memiliki subjek yang tumpang tindih. Dari sini, peneliti secara acak memilih daftar akhir subjek dari berbagai kategori yang ditentukan untuk memastikan sampel yang lengkap. Pengambilan sampel secara acak kelompok (kluster) dilakukan jika ukuran populasi terlalu besar untuk melakukan pengambilan sampel acak sederhana. Dalam pengambilan sampel klaster, suatu populasi dibagi menjadi klaster yang unik, namun mewakili kelompok yang beragam. Misalnya, kota sering digunakan sebagai klaster. Dari daftar cluster, nomor terpilih dipilih secara acak untuk mengikuti studi. Sehingga bisa dikatakan bahwa metode pengambilan sampel yang satu ini dapat dilakukan ketika kita harus mengambil sampel populasi yang disalurkan ke wilayah geografis yang luas, sehingga kita harus menjangkau banyak wilayah secara geografis untuk mendapatkan setiap unit yang kita sampel. Pengambilan sampel acak sistematis sering dibandingkan dengan perkembangan aritmatika di mana perbedaan antara dua angka berurutan memiliki nilai yang sama. Misalnya, jika seorang peneliti yang memeriksa sebuah klinik yang memiliki 100 pasien, langkah pertama dalam pengambilan sampel acak sistematis adalah memilih bilangan bulat yang lebih kecil dari jumlah total populasi. Ini akan menjadi pelajaran pertama. Dari contoh ini, mari kita pilih subjek nomor 4. Langkah selanjutnya adalah memilih bilangan bulat lain, yang akan menjadi jumlah individu di antara subjek. Misalkan kita memilih 6 dalam contoh ini. Dengan melakukan proses di atas maka subjek penelitian kami adalah pasien 4, 10, 16, 22, 28, dst. Dengan menggunakan sampel sistematis, peserta dipilih untuk menjadi bagian dari sampel menggunakan interval tetap. Misalnya, jika menggunakan interval 5, sampel dapat terdiri dari orang kelima, 10, 15, dan 20, dan seterusnya dalam daftar. Empat metode yang telah kita bahas sejauh ini dilakukan secara sederhana, bertingkat, kluster, dan sistematis. Dalam penelitian sosial terapan yang paling nyata, kita akan menggunakan metode pengambilan sampel yang jauh lebih kompleks daripada variasi sederhana ini. Prinsip terpenting di sini adalah kita dapat menggabungkan metode sederhana yang dijelaskan sebelumnya dalam berbagai cara berguna yang membantu kita menangani kebutuhan pengambilan sampel dengan cara yang seefisien dan seefektif mungkin. Saat kita menggabungkan metode pengambilan sampel, kita dapat menyebutnya pengambilan sampel multi-tahap. Atau dengan kata lain, pengambilan sampel multi-tahap melibatkan kombinasi dari dua atau lebih metode pengambilan sampel probabilitas yang diuraikan di atas. Dengan penelitian yang lebih maju, hanya menggunakan satu bentuk pengambilan sampel probabilitas tidak memastikan pengacakan diperlukan untuk memastikan keyakinan pada hasil. Dengan menggabungkan berbagai teknik pengambilan sampel probabilitas pada berbagai tahap inisiatif penelitian, peneliti dapat mempertahankan keyakinan bahwa mereka mengurangi bias sebanyak mungkin. Langkah Pengambilan Sampel ProbabilitasTerdapat beberapa langkah yang perlu kita perhatikan dalam pengambilan sampel probabilitas, diantaranya yaitu:
Kapan sekiranya sampling probabilitas digunakan?
Kelebihan Pengambilan Sampel ProbabilitasSetiap metode pengambilan sampel probabilitas memiliki kelebihan, yaitu sebagai berikut:
Kekurangan Pengambilan Sampel ProbabilitasAkan tetapi, ada pula beberapa kekurangan dalam pemilihan sampel probablitias, yaitu:
Contoh Probability SamplingDalam upaya memberikan penjelasan lebih. Mari ambil contoh untuk memahami teknik pengambilan sampel sampel probablitias. Antara lain;
Jumlah penduduk di Negara A sebanyak 330 juta. Hampir tidak mungkin mengirim survei ke setiap individu untuk mengumpulkan informasi. Gunakan pengambilan sampel probabilitas untuk mengumpulkan data, meskipun kita mengumpulkannya dari populasi yang lebih kecil.
Contoh lain misalnya, sebuah organisasi memiliki 500.000 karyawan yang duduk di lokasi geografis yang berbeda. Organisasi ingin membuat amandemen tertentu dalam kebijakan sumber daya manusianya, tetapi sebelum mereka melakukan perubahan, mereka ingin tahu apakah karyawan akan senang dengan perubahan tersebut atau tidak. Namun, itu tugas yang membosankan untuk menjangkau semua 500.000 karyawan. Di sinilah pengambilan sampel probabilitas berguna. Sampel dari populasi yang lebih besar yaitu, dari 500.000 karyawan, dipilih. Sampel ini akan mewakili populasi. Terapkan survei sekarang ke sampel. Dari tanggapan yang diterima, manajemen sekarang akan dapat mengetahui apakah karyawan di organisasi tersebut senang atau tidak dengan perubahan tersebut. Dari penjelasan yang dikemukakan dapatlah dikatakan bahwa pengambilan sampel probabilitas akan senantiasa didasarkan pada fakta bahwa setiap anggota populasi memiliki peluang yang diketahui dan sama untuk dipilih. Pengambilan sampel probabilitas ini memberikan peluang terbaik untuk membuat sampel yang benar-benar mewakili ciri populasi penelitian. Nah, itulah tadi artikel yang bisa kami berikan pada segenap pembaca berkenaan dengan pengertian probability sampling menurut para ahli, teknik pengambilan, langkah, waktu, kelebihan, kekuarangan, dan contohnya penggunaanya dalam penelitian. |