Bagaimana tahap pembentukan bahan baku pada usaha produk transportasi dan logistik

Produksi Produk Teknologi Transportasi dan Logistik - Kegiatan produksi diawali dengan persiapan produksi. Persiapan produksi dapat berupa pembuatan gambar teknik atau gambar kerja atau gambar pola. Gambar kerja atau file akan menjadi patokan untuk kebutuhan Pembelian bahan. Produksi produk pembawa gelas jus terbuat dari satu lembar kertas karton yang dipotong dan dilipat, membutuhkan pola untuk membentuk dan melubangi kartunnya sebagai patokan produksi. Alat bantu pemindahan piring dan transportasi dapat terbuat dari beberapa bahan misalnya pipa besi, papan kayu, tali. Oleh karena itu dibutuhkan gambar teknik untuk patokan produksi. Tahapan produksi secara umum terbagi atas pembahanan, pembentukan, perakitan, dan finishing. Tahap pembahanan adalah mempersiapkan bahan atau material agar siap dibentuk. Pada pembuatan produk pembawa gelas jus dengan bahan kertas karton, pembahanan adalah menggambarkan pola pada karton dan memotongnya berdasarkan pola. Penempatan pola pada setiap lembar karton harus mempertimbangkan efisiensi bahan. Pada produksi dalam jumlah terbatas pemotongan dapat dilakukan dengan gunting atau cutter dengan teliti agar rapi. Pada produksi dalam jumlah besar pemotong yang sudah berbentuk pola. Cutting punch untuk pemotong kertas biasanya terbuat dari plat besi. Pada pembuatan alat bantu pemindah piring dan transportasi dengan bahan pipa besi, papan kayu, tali, dan lain lain. Pembahanan yang dilakukan di antaranya adalah melakukan pemotongan dan penghalusan papan agar siap dibentuk serta pemotongan pipa agar sesuai dengan kebutuhan produksi. Tahapan proses pembahanan dilanjutkan dengan proses pembentukan. Pembentukan bahan baku bergantung pada jenis material, bentuk dasar material dan bentuk produk yang akan dibuat. Material kertas dibentuk dengan cara dilipat. Kayu, bambu, dan rotan lainnya dapat dibentuk dengan cara dipotong atau dipahat. Pemotongan dan pemahatan juga biasanya digunakan untuk membuat sambungan baru seperti menyambungkan bilah-bilah papan atau dua batang bambu. Pembentukan besi dan rotan, selain dengan pemotongan dapat menggunakan teknik pembengkokan. Pembentukan besi juga dapat menggunakan teknik las. Logam lempengan dapat dibentuk dengan cara pengetokan. Tahap berikutnya adalah perakitan dan finishing. Sebuah produk pada umumnya terdiri dari berbagai bagian misalnya bagian rangka, bagian dinding dan roda. Menggabungkan perakitan adalah menggabungkan bagian-bagian dari sebuah produk. Rakitan dapat memanfaatkan bahan pendukung untuk penguat seperti lem, paku, benang, tali atau teknik sambungan tertentu.

Baca juga : Teknik Produksi Kerajinan Hiasan Berbahan Limbah
Tahap terakhir adalah finishing. Finishing dilakukan sebagai Tahap terakhir sebelum produk tersebut dimasukkan ke dalam kemasan. Finishing dapat berupa penghalusan dan atau pelapisan permukaan. Penghalusan yang dilakukan diantaranya penghalusan pembuatan kayu dengan amplas atau menghilangkan lem yang tersisa pada permukaan produk. Finishing dapat juga berupa pelapisan permukaan atau pewarnaan agar produk yang dibuat lebih awet dan lebih menarik.  Kelancaran produksi juga ditentukan oleh cara kerja yang memperhatikan K3 (kesehatan dan keselamatan kerja),  upaya menjaga kesehatan dan keselamatan kerja bergantung pada bahan, alat dan proses produksi yang digunakan pada proses produksi. Proses pembahanan atau pembentukan material Solid seringkali menghasilkan sisa potongan atau debu yang dapat melukai bagian tubuh pekerjanya. Maka, dibutuhkan alat keselamatan kerja berupa kacamata pelindung dan masker anti debu. Proses pembahanan dan finishing apabila menggunakan bahan kimia yang dapat berbahaya berbahaya bagi kulit dan pernapasan pekerja harus menggunakan sarung tangan dan masker dengan filter untuk bahan kimia. Selain alat keselamatan kerja yang tak kalah penting adalah sikap kerja yang lebih hati-hati teliti dan penuh konsentrasi. Sikap tersebut akan mendukung kesehatan keselamatan kerja.

Sumber artikel : buku pelajaran sekolah terbitan kemendikbud

Jelaskan tahap produksi pada pembuatan produk kerajinan!

Pada tahap produksi terdiri dari persiapan bahan/ pembahanan, pembentukan, dan penyelesaian (finishing).


  1. Persiapan Bahan: Tahap pembahanan adalah mempersiapkan bahan atau material agar siap dibentuk.
  2. Tahap Pembentukan: Pembentukan bahan baku bergantung pada jenis material, bentuk dasar material dan bentuk produk yang akan dibuat. Material kertas dibentuk cara dipotong atau dipahat. Pemotongan bahan dibuat sesuai dengan bentuk yang direncanakan. Pemotongan dan pemahatan juga biasanya digunakan untuk membuat sambungan bahan, seperti menyambungkan bilah-bilah papan atau dua batang bambu. Pembentukan besi dan rotan, selain dengan pemotongan, dapat menggunakan teknik pembengkokan. Pembentukan besi juga dapat menggunakan teknik las. Logam lempengan dapat dibentuk dengan cara pengetokan.
  3. Tahap Finishing: Finishing dilakukan sebagai tahap terakhir sebelum produk tersebut dimasukkan ke dalam kemasan. Finishing dapat berupa penghalusan dan/atau pelapisan permukaan. Penghalusan yang dilakukan di antaranya penghalusan permukaan kayu dengan ampelas atau menghilangkan lem yang tersisa pada permukaan produk. Finishing dapat juga berupa pelapisan permukaan atau pewarnaan agar produk yang dibuat lebih awet dan lebih menarik.

----------------#----------------

Jangan lupa komentar & sarannya

Email:

Kunjungi terus: masdayat.net OK! :)

Newer Posts Older Posts


Bagaimana memulai kegiatan produksi ?


Kegiatan produksi diawali dengan persiapan produksi.


Apa itu persiapan produksi ?


Persiapan produksi dapat kita lakukan dengan pembuatan gambar teknik atau gambar kerja, atau gambar pola.


Gambar kerja atau pola akan menjadi patokan untuk kebutuhan pembelian bahan.


Misalnya produksi produk pembawa gelas jus. Kita membuat sebuah pembawa gelas jus dari satu lembar kertas karton yang dilipat dan dipotong, membutuhkan pola khusus untuk membentuk serta melubangi kartonnya sebagai patokan produksi.


Alat bantu pemindahan piring dan transportasi dapat dibuat dari beberapa bahan seperti papan kayu, pipa besi, tali. Oleh karena itu, dibutuhkan gambar teknik dalam membuat patokan produksi.

Tahapan produksi secara umum terbagi ke dalam empat tahap, yaitu :
  1. Pembahanan
  2. Pembentukan
  3. Perakitan
  4. Finishing

Pada tahap pembahanan yang dilakukan adalah mempersiapkan bahan atau material agar siap untuk dibentuk.


Seperti pada proses pembuatan produk pembawa gelas jus dengan menggunakan bahan kertas karton, pembahanan dilakukan dari menggambarkan pola pada karton dan memotongnya berdasarkan polanya.


Penempatan pola pada setiap lembar karton harus mempertimbangkan efisiensi dari pemanfaatan bahan. Seperti untuk produksi dalam jumlah terbatas, pemotongan dapat dilakukan dengan gunting atau cutter dengan teliti agar rapi. Sedangkan pada produksi dalam jumlah besar, pemotongan dapat dilakukan dengan menggunakan cutting punch atau pemotong yang sudah berbentuk pola. Cutting punch untuk memotong kertas biasa kita temukan dari plat besi.


Contoh lainnya, adalah pembuatan alat bantu pemindah piring yang terbuat dari bahan papan kayu, pipa besi, tali dan sebagainya, pembahanan yang dapat dilakukan di antaranya seperti melakukan pemotongan dan penghalusan papan agar siap dibentuk serta pemotongan pipa agar sesuai dengan kebutuhan produksi.


Tahapan proses pembahanan dilanjutkan dengan proses pembentukan.


Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembentukan bahan baku, beberapa hal itu diantaranya adalah:
  1. Jenis material
  2. Bentuk dasar material
  3. Bentuk produk yang akan dibuat

Untuk material kertas, dapat dibentuk dengan cara dilipat. Sedangkan untuk kayu, bambu dan rotan dan sebagainya dapat dibentuk dengan cara dipotong atau dipahat.


Pemotongan bahan dibuat sesuai dengan bentuk yang telah direncanakan. Pemotongan serta pemahatan juga dapat digunakan untuk membuat sambungan bahan, seperti menyambung bilah-bilah papan atau dua batang bambu. Pembentukan besi dan rotan, selain dengan pemotongan, dapat juga dengan teknik pembengkokan.


Pembentukan besi juga dapat memanfaatkan teknik las. Lempengan logam dapat dibentuk dengan cara mengetoknya. Setelah itu dilakukan perakitan dan finishing.


Sebuah produk pada dasarnya terdiri atas beberapa bagian, seperti bagian rangka, bagian dinding dan roda.


Pada proses perakitan. Perakitan akan menggabungkan bagian-bagian dari sebuah produk. Perakitan juga memanfaatkan bahan pendukung misalnya untuk penguat kita dapat gunakan lem, paku, benang, tali atau teknik sambungan tertentu.


Untuk tahap terakhir kita akan melakukan finishing. Finishing dilakukan sebelum produk dimasukan ke dalam kemasan. Finishing dapat dilakukan seperti penghalusan atau melapisi permukaan.


Penghalusan dapat dilakukan seperti penghalusan permukaan kayu dengan amplas atau menghilangkan lem yang tersisa pada permukaan produk. Finishing dapat juga berupa pelapisan permukaan atau pewarnaan agar produk yang dibuat lebih awet dan lebih menarik.


Kelancaran produksi juga bergantung pada cara kerja yang memperhatikan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja). Upaya menjaga kesehatan dan keselamatan kerja terkait dengan bahan, alat dan proses produksi yang digunakan, pada proses produksi.


Proses menjadikan bahan dan pembentukan material solid seringkali menghasilkan sisa potongan atau debu yang dapat melukai bagian tubuh pekerjanya. Oleh karena itu, dibutuhkan alat keselamatan kerja berupa kaca mata melindung dan masker anti debu.


Proses menjadikan bahan dan finishing, apabila menggunakan bahan kimia yang dapat berbahaya bagi kulit dan pernapasan, pekerja harus menggunakan sarung tangan dan masker dengan filter untuk bahan kimia. Selain alat keselamatan kerja, yang tak kalah penting adalah sikap kerja yang rapi, hati-hati, teliti dan penuh konsentrasi.