Bagaimana cara kerja obat sedatif sehingga dapat menekan gangguan tidur Bisa membuat makanan sendiri organisme hidup menguntungkan dan merugikan kenapa lintah sering digunakan untuk terapi? jawab tolong!! manusia bernapas dengan menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondioksida dan uap air Jelaskan proses berlangsungnya pernapasan pada manusia!!!! QUIZJelaskan tentang Skala Kardashev
Lihat Foto
Adakah hubungan antara rantai makanan dengan aliran energi? Jawabannya adalah ada. Pada dasarnya aliran energi adalah berpindahnya energi dari suatu bentuk ke bentuk lain. Energi adalah kekal, tidak dapat dihancurkan dan juga tidak dapat diciptakan. Artinya, makhluk hidup harus mendapat energi dengan cara memperolehnya dari bentuk lain. Aliran energi dalam suatu ekosistem yang terjadi melalui peristiwa makan dan dimakan yang disebut rantai makanan. Baca juga: Interaksi Makhluk Hidup dan Rantai Makanan Dilansir dari Online Biology Notes, rantai makanan adalah aliran energi dan material searah linear melalui makan memakan dari satu trofik ke tingkat trofik lainnya. Suatu makhluk hidup memakan makhluk hidup dari tingkat trofik lain untuk mendapatkan energi. Tingkatan trofik rantai makanan terdiri dari:
Aliran energi pada sebuah rantai makanan dimulai dari produsen. Produsen merupakan organisme yang dapat membuat makanannya sendiri dari faktor abiotik seperti air dan sinar matahari. Produsen seperti tumbuhan dan fitoplankton merupakan sumber energi bagi makhluk hidup lainnya. Baca juga: Rantai Makanan dan Tingkatannya Dilansir dari National Geographic, produsen kemudian dimakan oleh konsumen primer, konsumen primer kemudian dimakan oleh konsumen sekunder, dan seterusnya hingga energi mengalir dalam suatu rantai makanan. Namun, aliran energi dalam rantai makanan tidak terlalu efisien. Artinya, tidak semua energi makhluk hidup dalam suatu trofik diperoleh seutuhnya oleh makhluk hidup dari trofik lainnya. Misalnya, produsen menghasilkan energi sebesar dua puluh ribu kilo kalori per meter persegi setiap tahunnya. Namun, hanya sekitar sepuluh persen energi saja yang bisa diperoleh oleh konsumen primer rantai makanan. Dilansir dari Khan Academy, alasan tidak efisiennya aliran energi dalam rantai makanan dikarenakan oleh:
Baca berikutnya
Aliran energi pada ekosistem. Matahari merupakan sumber energi bagi seluruh makhluk hidup yang ada di bumi, baik manusia, tumbuhan, maupun hewan. Tanpa bantuan sinar matahari, niscaya makhluk hidup seperti tumbuhan hijau tidak akan mampu berfotosintesis dan menyalurkan kembali energi kimia yang dimilikinya Energi kimia yang disimpan oleh tumbuhan hijau sebagai produsen akan berpindah ke beberapa konsumen sampai ke pengurai di dalam tanah. Perubahan energi pada suatu ekosistem tersebut biasa disebut dengan aliran energi. Pada dasarnya, aliran energi ini dimulai dari cahaya matahari diubah oleh produsen (organisme fotoautotrof) menjadi energi kimia dalam bentuk senyawa organik. Senyawa organik ini, dimakan oleh konsumen, sehingga terjadinya perpindahan energi dari tumbuhan ke konsumen. Energi kimia dalam bentuk bahan organik dimanfaatkan organisme untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Pada ekosistem, aliran energi terjadi dalam peristiwa rantai makanan, jarring-jaring makanan, tingkat trofik, dan piramida ekologi. Rantai Makanan Rantai makanana adalah proses makan dan dimakan yang terjadi di dalam ekosistem. Tumbuhan berperan sebagai produsen yang dimakan oleh konsumen primer seperti herbivora. Herbivora kemudian dimakan oleh karnivora yang berkedudukan sebagai konsumen sekunder. Selanjutnya, konsumen sekunder akan dimakan oleh karnivora yang lebih besar yang berkedudukan sebagai konsumen tersier. Pada proses makan dan dimakan inilah terjadi pemindahan energi. Pada setiap tahap pemindahan energi 80% – 90% energi potensial hilang sebagai panas. Baca juga: Interaksi Antar Komunitas Dalam Ekosistem Oleh karena itu, semakin pendek rantai makanan, maka semakin besar pula energi yang dapat disimpan oleh organisme di ujung rantai makanan. Jaring-jaring Makanan Jaring-jaring makanan adalah gabungan berbagai rantai makanan yang saling berhubungan dalam suatu ekosistem. Semakin kompleks jaring-jaring makanan yang terbentuk, semakin tinggi tingkat kestabilan suatu ekosistem. Oleh karena itu, untuk menjaga kestabilan ekosistem suatu rantai makanan tidak boleh terputus akibat musnahnya salah satu atau beberapa organisme. Tingkat Trofik Tingkat trofik menentukan posisi spesifik makhluk hidup dalam rantai makanan. Jumlah energi yang ditransfer menurun di setiap tingkatan trofik, dimana hanya 10% energi ditransfer dari satu tingkatan trofik ke lainnya. Organisme di setiap tingkat trofik bergantung pada organisme di bawahnya untuk mendapatkan makanan. Produsen mewakili tingkat trofik pertama. Produsen adalah autotrof dan termasuk tanaman hijau, alga fitoplankton, dan lain-lain. sedangkan konsumen primer mewakili tingkat trofik kedua, dimana organisme pemakan produsen secara langsung atau herbivora seperti sapi, rusa, kelinci, dan lain sebagainya. Konsumen sekunder mewakili tingkat trofik ketiga, yang merupakan organisme pemakan herbivora seperti ular, kucing, dan lain-lain. konsumen tersier mewakili tingkat trofik keempat merupakan pemakan konsumen sekunder contohnya rubah, anjung, dan lain-lain. Dengan cara ini energi mengalir dari satu tingkat trofik ke lainnya dalam suatu ekosistem dan jumlah energi menurun pada setiap tingkat trofuk berturut-turut. Piramida Ekologi Piramida ekologi adalah gambaran susunan antar trofik berdasarkan kepadatan populasi, berat kering, maupun kemampuan menyimpan energi pada setiap trofik. Fungsi piramida ekologi adalah untuk menunjukan gambaran perbandingan antar trofik pada suatu ekosistem. Terdapat tiga macam piramida ekologi antara lain :
Aliran energi merupakan suatu proses perpindahan energi dari satu organisme ke organisme lainnya. Pemindahan ini dimulai dari sinar matahari lalu ke produsen, ke konsumen primer (herbivora), ke konsumen tingkat tinggi (karnivora), sampai ke pengurai. Perpindahan aliran energi dapat dilihat dari jaring-jaring makanan di ekosistem presawahan sebagai berikut. Dalam ekosistem sawah padi berperan sebagai tingkat trofik pertama, sekaligus sebagai autotrof. Pada tingkat trofik ke II yaitu belalang, capung, dan tikus merupakan hewan herbivora yang memakan produsen. Pada tingkat trofik ke III yaitu katak, merupakan hewan karnivora pemakan herbivora, dan ular yang merupakan hewan pemakan tikus. Tingkat trofik IV yaitu ular, merupakan hewan karnivora yang menduduki konsumen puncak. Sehingga berdasarkan jaring-jaring makanan diatas, maka ular dapat menduduki pada tingkat trofik ke III maupun IV. Semuanya saling ketergantungan untuk memenuhi energinya. Padi menyerap energi dari matahari untuk melakukan fotosintesis; selanjutnya, tikus, belalang, dan capung memakan padi; kemudian, katak memakan capung dan belalang; dan pada bagian puncak, ular memakan tikus dan katak. |