Bagaimana pengaruh relief Bentuk muka bumi bagi kehidupan masyarakat Indonesia

JAKARTA - Pengaruh pembentukan muka bumi bagi kehidupan termasuk salah satu mata pelajaran bagi pelajar. Saat ini, bumi sudah dihuni oleh makhluk hidup dari jutaan tahun yang lalu. Namun banyak yang belum tahu pembentukan muka Bumi terjadi.

Show

Pembentukan muka Bumi ini dimasukan dalam dua kelompok besar, yaitu daratan dan lautan. Untuk berupa daratan seperti gunung, pegunungan, bukit, dataran tinggi, dataran rendah, dan pantai. Sedangkan Bumi sendiri terdiri dari luatan yang luas.

Dalam hal ini, bentuk permukaan Bumi seharusnya datar. Hanya saja, ada tenaga endogen dan eksogen yang mempengaruhi dan mengubah bentuk muka bumi yang datar dalam tingkatan yang berbeda-beda, seperti tinggi rendahnya pada bumi.

Selain itu, pengaruh pembentukan muka bumi bagi kehidupan berhubungan erat dengan tenaga eksogen dan tenaga endogen. Kedua tenaga tersebut memiliki pengaruh positif dan negatif bagi kehiudpan manusia.

Pembentukan Bumi yang berasal dari tenaga endogen adalah tenaga pembentuk muka bumi yang berasal dari dalam bumi. Tenaga endogen bersifat membangun/ membentuk muka bumi. Lalu tenaga   eksogen yaitu tenaga yang berasal dari luar bumi. Sifat umum tenaga eksogen adalah merombak bentuk permukaan bumi hasilbentukan dari tenaga endogen.

Berikut pengaruh pembentukan muka bumi bagi kehidupan:

1. Terjadi Penyimpatan Wilayah Daratan

Proses bumi yang disebabkan oleh tenaga endogen ini menimbulkan gerak epirogenetik positif. Gerakan ini proses turunnya daratan dan naiknya permukaan air laut, mengakibat-kan terendamnya wilayah-wilayah pantai yang rendah dan mempersempit wilayah daratan. 

Proses gerak epirogenetik positif ini menjadi ancaman untuk kota-kota yang terletak di wilayah pantai yang rendah. Selain itu, meletusnya gunung berapi dapat menyebabkan kerusakan lingkungan, seperi lahan pertanian, pemukiman penduduk, dan lain-lain.

2. Bisa Hasilkan Emas

Tenaga Endogen juga menimbulkan aktivitas vulkanisme dari gunung berapi yang mengeluarkan bermacam-macam bahan seperti kandungan mineral, dalam proses pembekuannya akan terurai bermacam-macam mineral sebagai barang tambang yang tinggi nilainya seperti emas, perak, intan, timah, tembaga, dan sebagainya.

Adanya proses metamorfosis batuan akibat perubahan suhu dan tekanan menghasilkan tambang yang bernilai tinggi, seperti marmer untuk bahan bangunan dan antrasit untuk bahan bakar.Selain itu gunung yang meletus bisa memberikan kesuburan tanah dan bisa dimanfaat oleh manusia dalam menjadikan salah satu lahan pertanian untuk kehidupan.

3. Ciptakan Tempat Wisata

Adanya proses pelapikan ini merupakan salah satu pemebentukan tenaga eksogen yang dapat menyebabkan bentuk muka bumi yang unik. Seperti contonya Grand Canyon di Amerika dan Anyer’s Rock di Australia.

Adanya proses sedimentasi yang dapat menyebabkan adanya dataran baru dengan tanah yang subur.

Pada daerah pesisir pantai, tenaga eksogen akan menghasilkan delta-delta sungai yang bermanfaat bagi manusia.

Pengaruh pembentukan muka bumi bagi kehidupan bisa dijadikan tempat wisata yang dihasilkan oleh tenaga eksogen. Namun yang perlu diwaspadai adalah abrasi pada daerah pantai dapat menyebabkan pengikisan sehingga lama kelamaan akan menghilang. (RIN)

  • #wisata
  • #Sains
  • #permukaanbumi
  • #emas
  • #BUMI

Bagaimana pengaruh relief Bentuk muka bumi bagi kehidupan masyarakat Indonesia

Bagaimana pengaruh relief Bentuk muka bumi bagi kehidupan masyarakat Indonesia
Lihat Foto

KOMPAS.com/FIKRI HIDAYAT

Telaga Warna dilihat dari Batu Ratapan Angin di Dataran Tinggi Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah, Minggu (2/11/2014).

KOMPAS.com - Permukaan bumi tercipta dengan ketinggian yang bermacam-macam.

Ada yang tinggi dan ada yang rendah. Perbedaan tegak lurus antara tempat tinggi dan rendah di permukaan bumi disebut dengan relief bumi.

Relief bumi yang berbeda-beda menyebabkan adanya gunung, bukit, dan pantai. Perbedaan relief dapat memengaruhi kondisi geografis.

Dilansir dari Encyclopaedia Britannica (2015), berikut pengertian dan ciri dari relief bumi:

Pantai

Pantai adalah bagian dari daratan yang berbatasan langsung dengan laut. Wilayahnya terdiri dari tepi laut dan tepi daratan.

Di Indonesia, sebagian besar pantai ditumbuhi kelapa. Pantai juga biasanya berupa pasir dan koral. Meskipun ada juga yang berbentuk tebing.

Baca juga: Pantai dan Pesisir: Perbedaan dan Fungsinya

Di peta, pantai ditunjukkan lewat garis yang memisahkan daratan dengan lautan.

Dataran

Dataran atau tanah adalah wilayah luas dengan permukaan rata atau sedikit bergelombang.

Dataran dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan mulai dari permukiman, industri, pertanian, dan sarana transportasi darat.

Dataran terbagi menjadi dua yakni:

Pengaruh Bentuk Muka Bumi terhadap Kehidupan. Keanekaragaman relief muka bumi mempunyai pengaruh yang sangat penting pada kehidupan. Adanya keragaman bentuk muka bumi ini menyebabkan perbedaan berbagai aspek, antara lain : iklim, kesuburan tanah, tata air, dan unsur-unsur lainnya.  Perbedaan semua aspek tersebut tentu saja berpengaruh terhadap mahluk hidup (tumbuhan, hewan, dan manusia) di sekitarnya.

Pengaruh bentuk muka bumi terhadap kehidupan dapat berpengaruh di segala bidang, diantaranya:

1. Mata Pencaharian

Sebagian besar mata pencaharian penduduk Indonesia adalah bertani dan nelayan. Berikut ini adalah mata pencaharian yang ada di Indonesia berdasarkan pembagian daerahnya:

  • Daerah pantai dan tepi danau besar, biasanya penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan dan penangkap ikan. Selain menangkap ikan, mereka juga menyelam untuk mengambil mutiara dan budidaya rumput laut dan kerang mutiara.  Sedangkan, di daratan pantai nelayan membudidayakan tambak ikan, dan tambang garam.

  • Daerah Dataran Rendah, biasanya penduduknya bermarapencaharian sebagai petani. Jenis tanaman yang di tanam di dataran rendah biasanya padi dan palawija dan tanamam musiman lainnya.

  • Daerah Dataran tinggi, mata pencahariaan penduduknya juga bertani. Bedanya jenis pertanian yang di usahakan di dataran tinggi biasanya adalah tanaman perkebunan seperti teh, kopi, dan tanaman tahunan lainnya. Serta ada juga yang bertanam sayur-mayur khusus yang hanya bisa tumbuh baik di daerah dataran tinggi seperti kubis, kentang, wortel, dll.

  • Daerah Gunung Api, biasanya merupakan tempat lokasi pariwisata karena memiliki pemandangan yang indah. Sehingga biasanya penduduknya bermatapencahariaan sebagai pedagang, pemilik restoran dan penginapan.

2. Bentuk Rumah

Indonesia terdiri atas beragam suku bangsa, dan tentunya memiliki ciri khas dari suku-suku tersebut. Ciri khas yang dimiliki dapat dilihat dari bentuk rumah, pakaian yang dikenakan, dan kebiasaan sehari-hari yang menunjukkan keadaan yang berbeda-beda. Misalnya, bentuk rumah di pantai biasanya tinggi-tinggi dan berventilasi besar, kadang tidak memakai langit-langit dan banyak memiliki serambi atau beranda. Sedangkan, untuk rumah di dataran tinggi rumahnya pendek pendek, rapat, dan berventilasi kecil.

3. Alat Transportasi

Alat transportasi, terutama yang masih bersifat tradisional akan berbeda antara yang di pantai, dataran rendah ataupun yang di dataran tinggi (pegunungan). Perbedaan ini dapat kamu lihat dari alat transportasi yang digunakan. Misalnya, di daerah pegunungan alat transportasi yang digunakan berupa hewan, seperti kuda atau sapi.

4. Adat Kebiasaan, cara bicara dan cara pakaian

Adat kebiasaan dalam berbicara, bertatakrama, dan berpakaian antara penduduk pantai, dataran rendah, dan dataran tinggi tidak akan sama. Orang pantai biasanya berpakaian terbuka, seperti menggunakan kaus, celana pendek. Hal ini disebabkan karena suhu di daerah pantai panas. Sedangkan, di dataran tinggi biasanya orang berpakaian tertutup. Hal ini disebabkan karena suhu di dataran tinggi atau daerah pegunungan dingin. Cara berbicara orang daerah pantai biasanya keras seperti berteriak, hal ini karena mereka harus mengatasi suara ombak.

KEL 12.3 Peran Geografi Dalam PertanianPendekatan geografi pertanian difokuskan pada kegiatan manusia dalam memanfaatkan lahan untukmemenuhi kebutuhan hidupnya memperhatikan keruangan, kelingkungan, dan kewilayahan (Chapman,1979). Pendekatan kontemporer geografi pertanian dikembangkan berdasar komoditas pertanianmenyangkut syarat tumbuh, distribusi, konsentrasi produksi, proses produksi, dan pemasaran komoditaspertanian sebagai pendekatan yang banyak diterapkan dalam kajian geografi pertanian (Sighn, J danDhillon, 1990). Pendekatan geografi pertanian dengan menerapkan pendekatan komoditas usaha tani dimuka bumi.Komoditas pertanian kemudian dikaitkan dengan faktor-faktor fisis dan non fisis di muka bumi,sebagaimana pendekatan geografi meliputi pendekatan keruangan, kelingkunga, dan kewilayahan dalammenganalisa perssoalan kegiatan pertanian di muka bumi (Hagget, 1999). Pendekatan keruanganmenekankan analisis variasi distribusi, lokasi, dan gejala di muka bumi, mencari faktor yangmenyebabkan pola distribusi keruangan berbeda dan bagaimana pola keuangan dapat diubah sedemikianrup sehingga distribusinya menjadi lebih efektif menyangkut pola, proses, dan struktur dikaitan dimensiwaktu.Pendekatan kelingkungan tentang interaksi organisme hidup dengan ekosistem membentuk sistemkeruangan, menghubungkan region dengan region untuk mendekati, menelaah, dan menganalisa suatugejala atau masalah dengan menerapkan konsep dan prinsip ekologi. Pendekatan kewilayahan kombinasianalasis keruangan dan analisa kelingkungan dikenal dengan areal differentiation, yaitu anggapa bahwainteraksi antar wilayah akan berkembang karena pada hakekatnya antara wilayah satu dengan wilayahlain meliputi identifikasi persamaan dan perbedaan wilayah dalam pengelolaan pertanian, sistempertanian, penggunaan lahan pertanian, tipe pertanian, kualitas dan kuantitas produksi pertanian,ketergantungan antar wilayah dalam pengelolaan pertanian, pertukaran produksi dan sarana produksi,seleksi atas wilayah tertentu dalam hal penggunaan lahan, pengembangan pertania, menganalisa danmesintesa antar wilayah untuk kegiatan pertanian serta integrasinya secara menyeluruh, perencanaan, danpengembangan wilayah untuk kegiatan pertanian.Pertanian dipengaruhi faktor alam dan manusia sehingga wilayah tertentu mempunyai karakteristikyang berbeda dengan wilayah lain. Faktor determinan manusia dalam mengambil keputusan untukpenggunaan lahan dipengaruhi oleh faktor determinan alam dan faktor determinan manusia itu sendiri,yakni elemen kultural, sosial ekonomi, dan kebijakan yang berlaku. Faktor fisik, seperti iklim, curah

hujan, suhu, relief, penyinaran, batuan, air, tanah, dan unsur hara. Faktor manusia seperti tenagakerja,teknologi, pengangkutan, modal, permintaan, kebutuhan, harga, pasar, dan kebijakan pemerintah.

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

End of preview. Want to read all 41 pages?

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document