Bagaimana isi teori Cina tentang penyebaran Islam ke nusantara?

Perjalanan Islam (Foto: en.wikipedia.org)

Sejarah masuknya Islam di Nusantara diketahui terjadi melalui hubungan perdagangan antara Indonesia dengan negara-negara lain, khususnya negara timur tengah. Islam sendiri saat ini menjadi agama yang paling banyak dianut di Indonesia.

Pertumbuhan masuknya Islam di Indonesia terjadi sangat pesat dan masif. Masuknya islam di nusantara berlandaskan berbagai teori dari pendapat para ahli. Berikut beberapa teori mengenai sejarah masuknya Islam di Nusantara.

Teori Gujarat dikemukakan oleh para peneliti Belanda, seperti Snouck Hurgronje, Moquette, dan Pijnappel. Teori ini berasal dari Gujarat, India.

Berdasarkan pendapat para ahli, teori ini mengisahkan orang-orang Islam di Arab melakukan perjalanan ke Gujarat, India. Pada saat itu, Islam mazhab Syafi’I berkembang di sana.

Orang Gujarat sebelumnya sudah memiliki hubungan dagang dengan Nusantara. Ini membuat Islam sedikit demi sedikit menyebar di kalangan pedagang Nusantara.

Selain itu, Moquetta menyatakan bahwa masuknya Islam dari Gujarat ke Nusantara diperkuat dengan adanya batu nisan Sultan Malik Al-Saleh di Pasai. Model batu nisan tersebut memiliki kesamaan dengan yang ada di Kambay Gujarat.

Menurut P.A. Hosein Djajadiningrat, teori Persia muncul karena persamaan budaya Islam antara Persia dengan Indonesia. Kedua negara ini sama-sama memiliki peringatan Assyura atau 10 Muharram untuk memperingati syahidnya Hussein.

Selain itu, perkembangan dalam bentuk puisi juga memiliki kesamaan menurut aharan Syaikh Siti Jenar dengan ajaran Sufi Iran Al-hallaj. Teori ini juga menunjukkan bahwa Islam dari Persia juga ikut mempengaruhi perkembangan Mazhab Syafi’I yang dianut di Nusantara.

Teori ini juga biasa disebut dengan Teori Arab. Menurut teori ini, Islam masuk ke Nusantara pada abad pertama Hijriah, yakni abad ke-7 Masehi.

Islam yang masuk dari tanah Arab atau Mesir ini dibawa oleh para kaum musafir oleh kaum Sufi. Menurut A.H. Johns, kaum Sufi sering mengembara ke tempat-tempat di dunia untuk mendirikan kumpulan. Arab memulai kumpulannya pertama kali saat singgah di Gujarat sebelum ke Indonesia.

Teori yang satu ini mengemukakan bahwa Islam masuk di Indonesia dari penyebaran kaum muslim Cina. Pedagang muslim Cina datang dan menetap di Indonesia melalui Palembang di abad ke-9.

Sementara itu, terjadi pernikahan antara pedagang Cina dengan warga setempat. Hingga Raja Brawijaya V dengan seorang perempuan Cina terjadi perkawinan. Mereka melahirkan anak bernama Jin Bun atau yang sering dikenal dengan Raden Patah. Ia merupakan raja pertama Kesultanan Demak.

Bagaimana isi teori Cina tentang penyebaran Islam ke nusantara?

Sebelum menjadi agama yang paling banyak dianut oleh orang Indonesia, Islam adalah salah satu agama yang diperkirakan datang karena adanya pedagang yang singgah di Nusantara Squad. Lalu, bagaimana ya awal mula Islam masuk ke Nusantara? Supaya lebih jelas, yuk simak penjelasan tentang 4 teori masuknya Islam ke Nusantara.

Bagaimana isi teori Cina tentang penyebaran Islam ke nusantara?

Pedagang Arab (sumber: tugassekolah.com)

Para ahli sejarah memberikan 4 teori bagaimana proses masuknya Islam ke Nusantara. Masing-masing teori dijelaskan berdasarkan rentan waktu yang berbeda. Mulai dari abad ke 7, hingga ada pula yang menyebutkan abad ke 13. Nah apa saja ya teori-teori yang dimaksud? 

1. Teori Gujarat

Teori ini beranggapan bahwa agama dan kebudayaan Islam dibawa oleh para pedagang dari daerah Gujarat, India yang berlayar melewati selat Malaka. Teori ini menjelaskan bahwa kedatangan Islam ke Nusantara sekitar abad ke 13, melalui kontak para pedagang dan kerajaan Samudera Pasai yang menguasai selat Malaka pada saat itu.

Teori ini juga diperkuat dengan penemuan makam Sultan Samudera Pasai, Malik As-Saleh pada tahun 1297 yang bercorak Gujarat. Teori ini dikemukakan oleh S. Hurgronje dan J. Pijnapel.

Bagaimana isi teori Cina tentang penyebaran Islam ke nusantara?

Makam Sultan Malik As-Saleh (sumber: steemit.com)

2. Teori Persia

Umar Amir Husen dan Hoesein Djadjadiningrat berpendapat bahwa Islam masuk ke Nusantara melalui para pedagang yang berasal dari Persia, bukan dari Gujarat. Persia adalah sebuah kerajaan yang saat ini kemungkinan besar berada di Iran.

Baca juga: Proses Masuknya Agama Hindu-Budha ke Nusantara

Teori ini tercetus karena pada awal masuknya Islam ke Nusantara di abad ke 13, ajaran yang marak saat itu adalah ajaran Syiah yang berasal dari Persia. Selain itu, adanya beberapa kesamaan tradisi Indonesia dengan Persia dianggap sebagai salah satu penguat.

Contohnya adalah peringatan 10 Muharam Islam-Persia yang serupa dengan upacara peringatan bernama Tabuik/Tabut di beberapa wilayah Sumatera (Khususnya Sumatera Barat dan Jambi).

Bagaimana isi teori Cina tentang penyebaran Islam ke nusantara?

Prosesi Acara Tabuik (sumber: wartakepri.co.id)

3. Teori China

Lain halnya dengan Slamet Mulyana dan Sumanto Al Qurtuby, mereka berpendapat bahwa sebenarnya kebudayaan Islam masuk ke Nusantara melalui perantara masyarakat muslim China.

Teori ini berpendapat, bahwa migrasi masyarakat muslim China dari Kanton ke Nusantara, khususnya Palembang pada abad ke 9 menjadi awal mula masuknya budaya Islam ke Nusantara. Hal ini dikuatkan dengan adanya bukti bahwa Raden Patah (Raja Demak) adalah keturunan China, penulisan gelar raja-raja Demak dengan istilah China, dan catatan yang menyebutkan bahwa pedagang China lah yang pertama menduduki pelabuhan-pelabuhan di Nusantara.

4. Teori Mekkah

Dalam teori ini dijelaskan bahwa Islam di Nusantara dibawa langsung oleh para musafir dari Arab yang memiliki semangat untuk menyebarkan Islam ke seluruh dunia pada abad ke 7. Hal ini diperkuat dengan adanya sebuah perkampungan Arab di Barus, Sumatera Utara yang dikenal dengan nama Bandar Khalifah.

Selain itu, di Samudera Pasai mahzab yang terkenal adalah mahzab Syafi’i. Mahzab ini juga terkenal di Arab dan Mesir pada saat itu. Kemudian yang terakhir adalah digunakannya gelar Al-Malik pada raja-raja Samudera Pasai seperti budaya Islam di Mesir. Teori inilah yang paling benyak mendapat dukungan para tokoh seperti, Van Leur, Anthony H. Johns, T.W Arnold, dan Buya Hamka.

Islam juga sempat menjadi kekuatan yang cukup disegani di Nusantara, hal ini ditandai dengan munculnya banyak kerajaan Islam yang cukup terkenal dan berkuasa. Apa saja kerajaan-kerajaan Islam yang berkuasa?

Bagaimana isi teori Cina tentang penyebaran Islam ke nusantara?

Sekarang kamu sudah paham kan bagaimana Islam bisa hadir di bumi Nusantara kita? Selain mempelajari 4 teori masuknya Islam ke Nusantara, kalian juga bisa belajar melalui video animasi di ruangbelajar. Pastinya dengan menggunakan aplikasi belajar, kamu bisa menghemat waktu dan bisa belajar dengan lebih efektif.

 

Bagaimana isi teori Cina tentang penyebaran Islam ke nusantara?