Tidaklah mengejutkan mengetahui bahwa ikan menjadi hewan peliharaan terpopuler ketiga setelah anjing dan kucing. Tampilannya yang cantik, warnanya yang menarik, dan cara berenangnya yang anggun di dalam akuarium atau kolam bisa menghipnotis banyak orang. Show
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh American Pet Products Association (APPA), sebanyak 12,5 juta rumah tangga di Amerika Serikat (AS) memelihara ikan air tawar dan 2,5 juta memelihara ikan air asin. Di Indonesia, ikan air tawar juga banyak dipelihara karena perawatannya jauh lebih mudah. Lantas, mengapa ikan menjadi hewan peliharaan yang populer? Dan apa keuntungan memelihara ikan bagi kita? 1. Menyenangkan untuk dilihatPexels/Chait GoliSalah satu alasan paling umum mengapa orang memelihara ikan adalah karena tampilannya yang cantik. Contoh, ikan cupang yang akhir-akhir ini populer, memiliki sirip dan ekor panjang berwarna-warni. Belum lagi, dekorasi di dalam akuarium seperti tanaman hias, bebatuan koral, miniatur bangunan, dan gemericik air yang syahdu. Semua perpaduan itu menghasilkan efek positif bagi psikologis kita. Melansir dari Fishkeeping World, memelihara ikan mempromosikan perasaan tenang dan damai. Bahkan, kita mungkin tak sadar telah melihat ikan berenang kesana-kemari selama bermenit-menit atau berjam-jam. 2. Mengurangi stres, menurunkan tekanan darah dan detak jantung, serta memperbaiki kondisi seseorang yang memiliki AlzheimerUnsplash/Biljana MartinicBagaimana dari sisi medis? Ternyata, banyak manfaat kesehatan yang didapatkan dari memelihara ikan. Apa saja? Mengutip dari Fishkeeping World, memelihara ikan bisa mengurangi stres, menurunkan tekanan darah dan detak jantung, serta meningkatkan perilaku dan kebiasaan makan pada orang dengan Alzheimer. Menurut dr. Schwartz, akuarium memiliki efek menenangkan yang serupa dengan suara ombak di laut, badai hujan, serta gemericik aliran sungai. Ia mengutip satu studi yang membuktikan bahwa akuarium bisa mengurangi tingkat kecemasan pasien hingga 12 persen. Sedangkan, berdasarkan studi dari Plymouth University dan University of Exeter menunjukkan bahwa menonton ikan di akuarium dapat menurunkan tekanan darah dan detak jantung. Perasaan rileks itu muncul ketika kita mengamati ikan yang berenang. Di sisi lain, ketika orang dengan Alzheimer terpapar akuarium berwarna cerah, mereka terbukti mengurangi perilaku mengganggu dan meningkatkan nafsu makan. Ini berdasarkan satu studi yang dilakukan di tahun 1990-an. 3. Tidak memakan banyak tempat alias hemat ruangPixabay/DorigoIngin memelihara hewan tapi kamar atau rumah sempit? Pelihara ikan saja! Ukuran akuarium bergantung pada jenis ikan dan seberapa banyak jumlahnya. Misalnya, akuarium berukuran 5 gallon (16 x 8 x 10 inci) cocok untuk memelihara ikan guppy atau ikan cupang. Sedangkan, ikan mas membutuhkan akuarium ukuran 20 gallon (24 x 13 x 17 inci) agar kehidupannya optimal. Selain akuarium, pemilik juga membutuhkan lemari kecil atau kotak khusus untuk menyimpan keperluan ikan. Yang jelas, pilihlah akuarium yang layak dan jangan sesekali menempatkan ikan dalam mangkuk kecil. 4. Bisa jadi sarana belajar untuk anak-anakpetage.comMemelihara ikan memberikan pengalaman belajar yang luar biasa bagi anak-anak. Mereka akan belajar tentang cara bertanggung jawab, kasih sayang, dan bentuk peduli terhadap lingkungan. Melansir Fishkeeping World, anak-anak juga akan belajar keterampilan berharga seperti cara memberi makan, merawat, dan membersihkan akuarium. Memelihara ikan akan memberikan suasana menyenangkan di rumah. Selain itu, anak-anak juga akan belajar tentang kematian sebagai hal yang tak terhindarkan dari kehidupan. Anak-anak akan mengerti rasanya berduka dan kehilangan ketika ikan peliharaan mereka meninggal. Baca Juga: Mau Pelihara Burung Kenari? Pahami 7 Hal Penting Ini Dulu 5. Tidak berisik atau mengeluarkan suara yang menggangguPexels/FOXMemelihara kucing dan anjing memang menyenangkan. Tetapi, mungkin kita akan terganggu saat anjing menggonggong di malam hari atau kucing mengeong keras untuk meminta makan saat kita tidur. Dengan memelihara ikan, kita terbebas dari potensi kebisingan. Satu-satunya yang akan kita dengar hanya gemericik air dari kolam atau akuarium. Hidup menjadi lebih tenteram! 6. Lebih murah dan mudah dirawataquariumcoop.comBila dibandingkan dengan hewan lain, biaya memelihara ikan relatif lebih murah. Kita mungkin akan mengeluarkan modal yang besar di awal, seperti membeli akuarium, filter, tanaman, dekorasi, makanan, aksesori, dan ikan itu sendiri. Tetapi, setelahnya tidak banyak biaya yang dikeluarkan, kecuali listrik dan air. Biaya memelihara ikan jauh lebih kecil daripada kucing dan anjing yang harus rutin divaksin atau disteril untuk mencegahnya beranak-pinak. Selain itu, kita tidak perlu membeli alat mahal untuk menghibur ikan. Justru, ikan adalah sumber hiburan bagi kita. Dan ikan tidak mengalami kecemasan saat ditinggalkan pemiliknya, sehingga memudahkan kita saat hendak berlibur. Asal kebutuhannya tercukupi dan lingkungannya tetap bersih, mereka akan terus hidup. 7. Sebagai hobi yang memuaskan hatinavigatedlearning.orgSetiap orang memiliki hobinya masing-masing. Hobi sah-sah saja untuk dilakukan asal tidak mengganggu orang lain atau melanggar hukum. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh APPA, sebanyak 34 persen rumah tangga yang memelihara ikan mengatakan bahwa ini merupakan hobi yang bermanfaat. Selain bisa menenteramkan hati, juga bisa mempercantik sudut ruangan atau sebagai bentuk gengsi. Selain itu, sebagian orang sangat bangga dengan akuarium dan ikan-ikan yang ada di dalamnya. Bagi kolektor, tentu membahagiakan jika mereka berhasil memelihara atau membiakkan ikan tertentu. Nah, itulah 7 alasan mengapa kita perlu memelihara ikan. Bagaimana, apakah kamu berminat untuk menjadikannya sebagai hewan peliharaan? Baca Juga: 7 Spesies Burung Mudah Dipelihara, Cocok untuk Pemula
Sebagian besar dari kita pasti berpikir bahwa budidaya ikan hias adalah salah satu hobi yang sangat menyenangkan. Alasannya tentu saja karena warna dan bentuk dari ikan hias itu sendiri yang beragam dan indah, sehingga mampu memanjakan mata siapa saja yang melihatnya. Meskipun sebagian orang hanya memandang budidaya ikan hias hanya sekedar hobi saja, namun faktanya budidaya ikan hias juga bisa dijadikan sebagai suatu bisnis yang menguntungkan. Kenapa? Karena umumnya akan banyak sekali orang yang rela merogoh kantongnya lebih dalam untuk melengkapi koleksi ikan hiasnya. Oleh karena itu, budidaya ikan hias bisa Anda jadikan sebagai salah satu peluang bisnis yang menjanjikan. Dengan memanfaatkan modal yang tidak terlalu besar dan sedikit keterampilan, bisnis budidaya ikan hias bisa Anda jadikan sebagai suatu bisnis yang menggiurkan dan potensi keuntungannya pun sangatlah banyak sekali. Selain itu, bisnis budidaya ikan hias juga tidak memerlukan lahan yang terlalu besar. Karena Anda hanya memerlukan aquarium yang sederhana saja. Bagaimana, tertarik menjalankan bisnis ini? jika Anda tertarik, Anda bisa mengikuti tips dan langkah-langkah yang akan kami jabarkan di bawah ini. Cara Sederhana Melakukan Bisnis Budidaya Ikan Hias1. Persiapkan WadahSetiap menjalankan suatu bisnis yang berhubungan langsung dengan makhluk hidup, Anda wajib menyiapkan lahan yang cukup. Namun berbeda dengan budidaya ikan lain yang harus mempunyai lahan yang luas untuk membuat kolam, dalam melakukan budidaya ikan hias Anda hanya perlu menyiapkan akuarium saja. Untuk aquariumnya sendiri sebenarnya Anda tidak harus membeli baru hingga jutaan rupiah, karena Anda bisa menggunakan berbagai bahan bekas yang ada dan tidak bocor ketika diisi air. Selain itu, wadah tersebut juga harus memiliki sistem aliran air yang bagus agar ikan bisa terus aktif bergerak. Wadah dalam melakukan budidaya ikan hias ini memiliki berbagai fungsi, seperti untuk merawat indukan ikan hias, sebagai tempat pemijahan, penetasan telur, pendederan, pembesaran, hingga tempat penampungan hasil ikan. Untuk itu, sesuaikanlah wadah dengan jenis ikan yang ingin Anda pelihara, termasuk ukuran tubuh dari ikan hias tersebut. Kenapa? Karena setiap jenis ikan hias memiliki bentuk tubuh yang beragam. Ada yang berukuran kecil dan ada juga yang bisa membesar. Hindari meletakkan ikan hias pada ukuran aquarium yang tidak mampu menampung ukuran tubuhnya. Baca juga: Ide Jualan Makanan Pedas yang Cocok di Lidah Orang Indonesia 2. Penyesuaian Wadah Ikan HiasSeperti yang sudah kita singgung secara ringkas sebelumnya, ikan hias mempunyai ukuran dan bentuk tubuhnya masing-masing. Selain itu, ikan hias juga mempunyai lingkungan hidup yang berbeda antara satu dan yang lainnya, sehingga harus Anda sesuaikan dengan masing-masing ikan tersebut. Berbagai hal yang sangat memengaruhi perkembangan ikan hias adalah air, temperatur suhu, tingkat keasaman atau PH, kandungan oksigen, dan tingkat kecerahan. Untuk itu, coba galilah informasi terkait berbagai jenis ikan hias yang ingin Anda budidayakan sambil menyesuaikannya dengan wadah tersebut. Jika Anda ingin melakukan budidaya ikan hias air tawar, maka sediakan lah air yang memiliki kandungan kimiawi zero dengan suhu air yang disarankan 24-30 derajat celcius. Selain itu, pastikanlah tingkat keasaman air berkisar antara 6-7, oksigen terlarut >3 ppm dan tingkat kecerahan air antar 30-60 cm. Sumber air sendiri disarankan yang berasal dari air tanah atau air sungai, hindari penggunaan air PDAM karena air PAM memiliki bahan kimia yang tidak cocok dengan ikan hias. Jika Ingin menggunakan air PAM, disarankan untuk mengendapkannya terlebih dahulu selama 12-24 jam sebelum digunakan. Hal ini dilakukan agar kandungan oksigen di dalam air tersebut cukup dan berbagai gas yang ada di dalamnya menghilang. Untuk menyesuaikan tingkat keasaman air, Anda bisa memberikan kapur pertanian ataupun kapur bordo dengan dosisi yang cukup agar tingkat keasamannya sesuai. Selain itu, air aquarium pastinya akan mengalami penurunan kualitas karena sisi pakan ataupun kotoran ikan. Untuk itu, bersihkanlah pipa pembuangan secara rutin atau menyedotnya hingga maksimal 3/4 bagian aquarium. Setelahnya, isi kembali dengan air yang sebelumnya sudah diendapkan. 3. PakanSetiap makhluk hidup tentunya memerlukan makanan agar bisa bertahan hidup, termasuk dalam melakukan budidaya ikan hias. Pakan untuk budidaya ikan hias sendiri terbagi dua, yaitu pakan buatan dan pakan alami. Pakan alami bisa didapatkan dari infusoria, kutu air, jentik nyamuk, cacing sutra, serangga, dll. Sedangkan untuk pakan buatan, Anda bisa memberikan pellet yang memiliki kandungan protein yang sesuai dengan perkembangan ikan hias tersebut. 4. Memilih Calon Indukan Ikan HiasLangkah selanjutnya dalam melakukan budidaya ikan hias adalah Anda harus memilih calon indukan ikan hias yang baik. Nantinya, dalam proses pemijahan Anda memerlukan indukan jantan dan betina yang sudah cukup umur dan matang gonad atau kelamin. Agar bisa mengetahui tingkat kematangan gonad pada suatu ikan hias, Anda bisa melihatnya dari ciri-ciri ikan hias yang unik. Sedangkan untuk betina, perut mereka akan terlihat gendut pada arah genital, dan akan terasa lebih lembek dan halus jika diraba. Selain itu, genital ikan hias betina juga akan terlihat menonjol dan akan mengeluarkan suatu telur apabila diraba. Sedangkan untuk ikan hias jantan akan mengeluarkan cairan sperma jika diurut ke arah genitalnya. Selain itu, Anda juga harus menyiapkan indukan yang sehat dan tidak terjangkit penyakit serta berasal dari keturunan yang bagus. Jika hal tersebut membingungkan, Anda bisa membeli indukan ikan hias yang baik dari peternak ikan hias. 5. PemijahanKetika melakukan pemijahan pada budidaya ikan hias, tercatat ada dua jenis proses pemijahan, yaitu proses internal dan eksternal. Hal ini dilakukan karena tidak semua ikan hias bertelur, terdapat beberapa ikan hias yang beranak. Oleh karena itu, proses pemijahan harus dilakukan berbeda. Untuk itu, agar mempermudah proses pemijahan, Anda harus menyiapkan berbagai hal yang diperlukan, seperti bahan, media, dll. Kenapa? Karena umumnya ikan hias tidak mampu melakukan proses pemijahan sendiri, dan Anda harus menyuntikan hormon perangsang agar mereka mau melakukan pemijahan dengan baik secara alami. 6. Penetasan TelurProses penetasan telur pada ikan hias sangat berbeda-beda tergantung jenis ikan hias itu sendiri. Tapi, umumnya telur ikan akan menetas kurang lebih selama 24 jam dan akan berubah menjadi ikan dalam bentuk larva. Proses penetasan atau inkubasi ini bisa dilakukan di aquarium, kolam panen, hampa atau corong. 7. Perawatan Larva Hingga Tumbuh BesarSaat telur ikan menetas dan berbentuk larva, mereka tidak perlu diberi pakan selama seminggu, karena mereka sudah memiliki bekal cadangan makanannya sendiri berupa kuning telur. Setelah seminggu, Anda bisa memberi mereka makan berupa kutu air, infusoria, cacing sutra, dll. Dalam hal ini, disarankan Anda memberi pakan alami pada larva tersebut. Nah, ketika larva sudah berubah menjadi benih berukuran agak besar, maka Anda bisa memberikan makanan yang berbeda, seperti serangga, kodok, ikan kecil dan pellet. Selain itu, Anda juga harus menyesuaikan pemberian pakan, karena pakan akan memengaruhi kualitas air. Sedangkan untuk penebaran benih, cobalah untuk tidak terlalu padat dan sesuaikanlah dengan ukuran media yang Anda gunakan. Hal ini untuk menghindari pertumbuhan ikan yang melambat. 8. Hama dan PenyakitSetiap bisnis tentu memiliki resiko nya masing-masing, termasuk dalam melakukan bisnis budidaya ikan hias. Dalam hal ini, risiko yang harus diwaspadai dalam melakukan budidaya ikan hias adalah hama dan penyakit. Berbagai penyakit yang biasanya menyerang ikan hias adalah parasit yang menyerang badan ikan dan insang ikan. Selain itu, faktor lingkungan dan makanan pun harus Anda waspadai. Untuk menghindari hal tersebut, bersihkanlah air secara rutin dan berikanlah pakan yang higienis agar mereka bisa terhindar dari beragam risiko penyakit. 9. PemasaranLangkah selanjutnya yang harus Anda lakukan dalam melakukan bisnis budidaya ikan hias adalah pemasaran. Dalam memasarkan ikan hias, Anda bisa meminta bantuan jasa pengepul yang pada umumnya mereka sudah memiliki jaringan atau koneksi yang sangat luas. Harus selalu Anda ketahui bahwa konteks yang luas dalam menjalankan bisnis ini harus Anda miliki agar bisa menemukan target pasar yang pasti. Baca juga: Ingin Membangun Bisnis Fotografi? Berikut adalah Tips untuk Mengembangkannya PenutupBagaimana, bukankah menjalankan bisnis budidaya ikan hias ini cukup mudah? Anda hanya perlu menyiapkan tempat aquarium yang tidak terlalu luas, perawatan yang apik, dan jaringan pemasaran yang luas. Nantinya, Anda akan mendapatkan keuntungan atau laba secara otomatis dan Anda pun akan sukses. Namun, Anda juga harus membuat laporan laba dan arus kas yang baik pada bisnis Anda, agar kondisi keuangan bisnis Anda bisa terpantau dengan sempurna. Nah, untuk memudahkan Anda dalam membuat laporan laba dan laporan arus kas tersebut, Anda bisa menggunakan software akuntansi dari Accurate Online. Accurate Online adalah software akuntansi berbasis cloud yang memiliki fitur terbaik seperti otomasi pembukuan, manajemen aset, penghitungan dan pelaporan pajak, multi gudang, proses rekonsiliasi otomatis dan masih banyak lagi. Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online sebagai software akuntansi bisnis Anda secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini: |