Bagaimana cara menyusun tujuan penelitian


Setiap melakukan penelitian pasti ada tujuan yang hendak dicapai. 

Beberapa tujuan penelitian, antara lain, sebagai berikut.

a . Memperoleh Informasi Baru

Jika fakta atau teori tersebut baru diungkap dan disusun secara

sistematis oleh seorang peneliti, dapat dikatakan bahwa data tersebut

baru, contohnya, teori relativitas Einstein, teori geosentris, dan teoriteori

yang ditemukan peneliti untuk pertama kalinya.

b . Mengembangkan dan Menjelaskan Teori yang Sudah Ada

Ketika para peneliti berusaha memecahkan masalah, perlu

dipertimbangkan agar tidak terjadi pengulangan kerja atau penggunaan

tenaga yang sia-sia. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mencari faktafakta

penunjang yang dapat digali dari sumber-sumber hasil penelitian

yang telah dilakukan oleh para peneliti terdahulu, dihubungkan dengan

kegiatan penelitian saat ini, kemudian dilakukan pendalaman terhadap

permasalahan yang hendak dipecahkan sehingga akan diperoleh

perkembangan wawasan pengetahuan. 


  
  
Merumuskan Masalah 

Pertimbangan untuk memilih atau menentukan apakah suatu masalah

layak dan sesuai untuk diteliti pada dasarnya dilakukan dari dua arah.

a . Pertimbangan dari Arah Masalahnya

Dalam hal ini, pertimbangan dibuat atas dasar sejauh mana

penelitian mengenai masalah tersebut akan memberi sumbangan kepada

dua hal berikut ini: 


  
1) pengembangan teori dalam bidang yang berhubungan dengan dasar 
teoritis penelitian;

2) pemecahan masalah praktis. Ini berarti bahwa kelayakan suatu

masalah untuk diteliti sifatnya relatif, tidak ada kriteria, dan

keputusan tergantung kepada ketajaman calon peneliti untuk

melakukan evaluasi secara kritis, menyeluruh, dan menjangkau ke depan.

b . Pertimbangan dari Arah Calon Peneliti

Pertimbangan kelayakan sebuah masalah dalam penelitian yang

didasarkan pada arah calon peneliti dibuat atas dasar empat hal, yaitu sebagai berikut.

1) Biaya yang cukup untuk melakukan penelitian.

2) Waktu yang dapat digunakan. Seorang siswa yang waktunya

terbatas sebaiknya tidak melakukan penelitian yang memerlukan waktu bertahun-tahun.

3) Bekal kemampuan teoritis. Mampukah peneliti melakukan penelitian

tersebut? Misalnya, penelitian tentang makhluk hidup yang diberi

perlakuan radioaktif. Jika peneliti belum pernah belajar radioaktif,

tentu akan sulit mengerjakan penelitian tersebut.

4) Alat-alat dan perlengkapan yang tersedia. Seorang siswa yang tidak

memiliki peralatan laboratorium yang memadai sebaiknya tidak

melakukan penelitian yang memerlukan alat dan perlengkapan yang

rumit dan tidak terjangkau.

Jadi, setiap calon peneliti perlu menanyakan kepada diri sendiri,

”Apakah masalah yang hendak diteliti sesuai baginya?” Jika tidak,

sebaiknya dipilih masalah lain atau masalah itu dimodifikasi sehingga menjadi sesuai baginya.


Page 2

Beranda Definisi Metodologi penelitian Ciri Masalah Cara Merumuskan Masala Pentingnya Tujuan Penelitian Cara Merumuskan Tujuan Penelitian KERANGKA TEORITIS Kerangka Konsep pengertian kerangka konsep peranan kerangka konsep cara mengembangkan konsep metodologi penelitian video

Pada tulisan sebelumnya saya sudah menyampaikan bahwa masalah penelitian berkaitan sangat erat dengan tujuan penelitian. Bahkan, pada tulisan lebih awal saya sudah menyampaikan bahwa tujuan penelitian adalah untuk memaparkan, menjelaskan, memprediksi, atau mengendalikan fenomena yang benar-benar terjadi. Dalam hal ini, saya telah menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan fenomena yang benar-benar terjadi adalah masalah penelitian. Lalu apa pula yang dimaksud dengan tujuan penelitian dalam tulisan ini? Dan bagaimana menyusun tujuan penelitian agar berkaitan dengan masalah penelitian yang telah dirumuskan (dibuatkan pernyataan)? Terakhir, bagaimana kaitan antara masalah penelitian dan tujuan penelitian dengan judul penelitian? Saya berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dalam tulisan ini dengan terlebih dahulu mengumpulkan referensi untuk saya pelajari.

Tapi sebelum melanjutkan, tujuan penelitian yang dimaksud di sini itu sebenarnya apa? Tujuan penelitian yang dimaksud di sini bukanlah tujuan penelitian pada umumnya sebagaimana yang telah saya sampaikankan pada tulisan sebelumnya, melainkan tujuan penelitian yang sedang direncanakan. Menurut How to write SMART objectives?, tujuan penelitian yang dimaksud adalah pernyataan yang jelas mengenai hal-hal yang ingin dicapai dalam selang waktu pelaksanaan penelitian. Dalam hal ini, tujuan penelitian harus memenuhi syarat SMART sebagai beerikut:

  1. Specific, secara khusus menyatakan apa yang ingin dicapai, biasanya dinyatakan dalam kata-kata kerja khusus;
  2. Measurable, mencantumkan ukuran kualitatif atau kuantitatif;
  3. Agreed, sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan serta disepakati antara peneliti dan penyandang dana atau antara mahasiswa dan pembimbing;
  4. Realistic, menantang tetapi sesuai dengan sumberdaya yang tersedia; dan
  5. Timebound, dengan tahapan waktu yang dinyatakan dengan jelas.
Dengan menggunakan kriteria tersebut, penelitian dengan masalah besar dan nilai kehilangan hasil yang disebabkan oleh berbagai OPT golongan patogen pada tanaman pisang adalah:
  1. Mengidentifikasi jenis penyakit yang disebabkan oleh jamur;
  2. Menentukan macam kehilangan hasil yang disebabkan oleh OPT golongan jamur; dan
  3. Menentukan besar dan nilai kehilangan hasil yang disebabkan oleh seluruh jenis OPT golongan jamur.
Dalam hal ini, kehilangan hasil merupakan perbedaan antara hasil tanaman sehat dan hasil tanaman berpenyakit dengan intensitas (insidensi atau keparahan) yang berbeda-beda pada pada tanaman pisang di lokasi penelitian. Tujuan di atas sesuai dengan rumusan masalah dan dinyatakan dengan menggunakan kata-kata kerja mengidentifikasi dan menentukan. Pada rumusan masalah penelitian, saya memang tidak menyebutkan mengidentifikasi jenis penyakit dan menentukan macam kehilangan hasil. Kedua tujuan tersebut perlu saya sebutkan untuk membuat tujuan menjadi lebih rinci sehingga benar-benar menjadi dapat terukur. Selain itu, saya juga perlu menyebutkan kedua tujuan tersebut untuk mempertegas bahwa penelitian yang saya lakukan merupakan penelitian eksploratif sehingga dapat menjadi panduan bagi saya dalam menyusun bagian metode penelitian. Dalam konteks penulisan tujuan ini saya menuliskan apa yang lazim disebut tujuan khusus, sedangkan sebagai tujuan umum penelitian saya cukup menyebutkan untuk menentukan besar dan nilai kehilangan hasil yang disebabkan oleh penyakit-penyakit yang disebabkan oleh OPT golongan jamur pada tanaman pisang. Tujuan penelitian sebenarnya juga berkaitan dengan metode penelitian, tetapi saya akan menuliskannya setelah memperoleh referensi untuk mempelajari keterkaitan tersebut. Untuk kali ini, saya baru mengerti kaitan antara masalah dan tujuan penelitian dengan judul penelitian. Dalam hal ini, judul penelitian harus mendapat mencerminkan masalah dan tujuan penelitian. Saya masih perlu menunggu memahami kaitan antara metode penelitian dengan judul penelitian sehingga yang dapat saya tulis kali ini hanyalah bahwa selain mencerminkan masalah penelitian dan tujuan penelitian, judul penelitian haruslah ringkas. Karena harus ringkas maka penggunaan kata-kata yang tidak perlu sebaiknya dihindari. Misalnya kata 'studi' yang sebagaimana telah saya sampaikan pada tulisan terdahulu merupakan bentuk tertentu dari penelitian, sebaiknya tidak digunakan dalam judul. Selain itu, nama ilmiah juga sebaiknya tidak digunakan dalam judul, kecuali bila memang diperlukan.

Nama ilmiah tidak perlu digunakan dalam judul penelitian karena sesuai dengan ketentuan tata nama, nama ilmiah digunakan terhadap nama umum mahluk hidup sebagai kata benda. Dalam judul, nama umum mahluk hidup pada umumnya merupakan kata keterangan. Misalnya, dalam frasa 'produksi jagung', yang menjadi kata benda obyek adalah produksi, sedangkan nama umum jagung digunakan sebagai keterangan terhadap produksi. Dalam hal ini, penulisan frasa 'produksi jagung (Zea mays)' menjadi tidak tepat sebab produksi jagung bukan mahluk hidup. Lagipula, judul harus ringkas dan pencantuman nama ilmiah dalam judul tidak akan membuat penelitian dengan sendirinya menjadi ilmiah. Bahkan justeru sebaliknya, bisa menjadi ditertawakan. Bayangkan saja kalau nama ilmiah dicantumkan setelah frasa 'bubur kacang hijau'.

Revisi belum pernah dilakukan

Bagaimana cara menyusun tujuan penelitian

Hakcipta tulisan ini dilindungi berdasarkan Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 3.0 Unported License.

Untuk memahami tulisan singkat ini secara lebih tuntas, silahkan klik setiap tautan yang tersedia. Bila Anda masih mempunyai pertanyaan, silahkan sampaikan melalui kotak komentar di bawah ini.


Page 2