Show
SUMUT | 8 April 2022 14:20 Reporter : Ani Mardatila Merdeka.com - Rakaat shalat tarawih yang dilaksanakan umat muslim berbeda-beda. Para ulama berbeda pendapat tentang jumlah rakaat shalat tarawih. Kendati demikian, pemeluk agama Islam bisa menjalankan ibadah tarawih dengan rakaat shalat tarawih yang diyakininya. Shalat tarawih adalah shalat sunnah yang dilaksanakan di bulan Ramadhan seusai shalat isya’. Mayoritas Umat Islam di Indonesia hingga saat ini, sepakat bahwa pelaksanaan shalat tarawih dan witir adalah sunnah dari Rasulullah SAW. Berikut hadistnya: “Dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa menegakkan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. (HR al-Bukhari dan Muslim). Namun dalam pelaksanaannya, ada perbedaan rakaat shalat tarawih di berbagai masjid maupun jemaah. Berikut merdeka.com merangkum beberapa versi rakaat shalat tarawih yang umum dilakukan: 2 dari 3 halaman
Sebuah kelompok menyebut rakaat shalat Tarawih cukup 20 rakaat bersandar dari hadis Mauquf yang bersumber dari Umar bin Khattab. Ibnu Rusyd al-Qurthuby (w. 595 H) dalam kitab Bidayat al-Mujtahid menyebutkan: “Para ulama berbeda pendapat terkait berapakah bilangan shalat tarawih yang dipilih. Imam Malik dalam salah satu pendapatnya, Imam Abu Hanifah, Imam Syafi’i, Imam Ahmad bin Hanbal dan Daud ad-Dzahiri memilih bahwa shalat tarawih itu 20 rakaat. Sedangkan Ibnu al-Qasim meriwayatkan dari Imam Malik bahwa beliau memilih 36 rakaat tarawih.” Selain itu ada beberapa mazhab yang menyebutkan terkait rakaat shalat tarawih 20 rakaat. Pendapat dari Hanafiyyah di dalam kitab mereka adalah 20 rakaat. Abu al-Barakat an-Nasafi al-Hanafi (w. 710 H) menyebutkan: “Dalam Ramadhan, disunnahkan shalat malam sebanyak 20 rakaat dengan 10 salam, setelah shalat Isya’, sebelum atau setelah shalat witir dengan berjamaah.” Al-Kasani (w. 587 H) yang juga merupakan salah satu ulama mazhab Al-Hanafiyah menuliskan di dalam kitabnya, Badai’Ash-Shana’i’ fi Tartib AsySyarai' sebagai berikut : “Adapun jumlahnya 20 rakaat dengan 10 salam dan 5 kali istirahat. Tiap dua kali salam ada istirahat. Demikian pendapat kebanyakan ulama.” Adapun Imam as-Syafi’i sendiri (w. 204 H) menyebutkan: “Shalat malam bulan Ramadhan itu sendiri lebih saya sukai. Ketika di Madinah, saya melihat mereka shalat 36 rakaat, sedangkan saya suka 20 rakaat. Karena itulah yang diriwayatkan dari Umar bin Khattab. Mereka di Makkah shalat seperti itu, dan witir 2 rakaat.” Rakaat Shalat Tarawih 4-4-3 Neberapa ulama atsar dan sahabat nabi tidak membatasi jumlah rakaat shalat tarawih. Kendati demikian, Muhammadiyah mengikuti tata cara Rasullullah SAW yakni dengan formasi 4-4-3 atau 2-2-2-2-2-1 atas dasar hadist. Formasi rakaat shalat tarawih 4-4-3 didasarkan dari hadist yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim. “Dari A’isyah, istri Nabi Muhammad SAW, ia berkata, Nabi SAW tidak pernah melakukan shalat sunah pada Ramadan dan bulan lainnya lebih dari sebelas rakaat. Beliau salat empat rakaat dan jangan engkau tanya bagaimana bagus dan indahnya. Kemudian, beliau shalat lagi empat rakaat, dan jangan engkau tanya bagaimana indah dan panjangnya. Kemudian beliau shalat lagi tiga rakaat (witir).” Dalam salat witir, bacaan di rakaat pertama adalah surat Al-’Ala, rakaat kedua Al-Kafirun, dan rakaat ketiga surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, serta An-Nas. 3 dari 3 halaman
Formasi rakaat shalat tarawih dan witir versi berikutnya adalah 2-2-2-2-2-1. Formasi ini didasarkan hadist riwayat Muslim dari sahabat Ibn Abbas. “Aku berdiri di samping Rasulullah, kemudian Rasulullah meletakkan tangan kanannya di kepalaku dan dipegangnya telinga kananku dan ditelitinya, lalu Rasulullah shalat dua rakaat kemudian dua rakaat lagi, lalu dua rakaat lagi, dan kemudian dua rakaat, selanjutnya Rasulullah salat witir, kemudian Rasulullah tiduran menyamping sampai Bilal menyerukan azan. Maka bangunlah Rasulullah dan shalat dua rakaat singkat-singkat, kemudian pergi melaksanakan shalat subuh.” Atas hadist-hadist itu maka Tarjih Muhammadiyah memilih dua cara tersebut dalam pelaksanaan tarawihnya. Mengapa Jumlah Rakaat Shalat Tarawih Berbeda-Beda? Dengan tidak adanya satu pun hadits shahih yang secara tegas menetapkan jumlah rakaat tarawih Rasulullah SAW, maka para ulama berbeda pendapat tentang jumlahnya. Ada yang 8 rakaat, 11 rakaat, 13 rakaat, 20 rakaat, 23 rakaat, bahkan 36 rakaat. Jumlah rakaat shalat tarawih ini punya dalil sendiri-sendiri yang sulit untuk dipatahkan begitu saja.Oleh karena itu, jumlah rakaat shalat tarawih yang dilakukan umat muslim berbeda-beda. Kendati demikian, pemeluk agama Islam bisa menjalankan ibadah tarawih dengan rakaat shalat tarawih yang diyakininya. (mdk/amd)Baca juga:
Rabu, 24 Agustus 2022 | 13:54 WIB
Rabu, 24 Agustus 2022 | 06:08 WIB
Selasa, 23 Agustus 2022 | 18:00 WIB
Selasa, 23 Agustus 2022 | 07:43 WIB
Senin, 22 Agustus 2022 | 07:53 WIB
Senin, 22 Agustus 2022 | 06:02 WIB
Minggu, 21 Agustus 2022 | 10:09 WIB
Minggu, 21 Agustus 2022 | 08:01 WIB
Minggu, 21 Agustus 2022 | 05:46 WIB
Sabtu, 20 Agustus 2022 | 23:55 WIB
Sabtu, 20 Agustus 2022 | 19:00 WIB
Jumat, 19 Agustus 2022 | 13:00 WIB
Jumat, 19 Agustus 2022 | 12:40 WIB
Jumat, 19 Agustus 2022 | 11:01 WIB
Jumat, 19 Agustus 2022 | 10:25 WIB
Kamis, 18 Agustus 2022 | 06:49 WIB
Rabu, 17 Agustus 2022 | 19:58 WIB
Rabu, 17 Agustus 2022 | 07:55 WIB
Selasa, 16 Agustus 2022 | 11:47 WIB
Selasa, 16 Agustus 2022 | 11:18 WIB Page 2
Perempuan dan PatriotismeJumat, 19 Agustus 2022 | 13:00 WIB
Wirausaha Ala RasulullahJumat, 19 Agustus 2022 | 10:25 WIBPage 3
Perempuan dan PatriotismeJumat, 19 Agustus 2022 | 13:00 WIB
Wirausaha Ala RasulullahJumat, 19 Agustus 2022 | 10:25 WIB |