Apakah yang dimaksud dengan unsur fisik pada sebuah karya seni rupa

Tolong jelaskan unsur fisik dan non fisik seni rupa. Seri rupa adalah cabang dari seni yang dapat dilihat dan diraba (rabaan).

Beberapa jenis seni rupa murni adalah:  Seni lukis, Seni grafis, Seni patung, Seni instalasi, Seni pertunjukan, Seni keramik, Seni film, Seni koreografi, dan Seni fotografi.

Yang mungkin pernah kalian lakukan adalah seni lukis, karena pasti pernah mengikuti kegiatan menggambar di sekolah.

Baca juga :

Macam-macam Unsur fisik dan non fisik seni rupa

Seni rupa terbagi menjadi dua unsur, yaitu fisik dan non fisik, berikut penjelasannya:

Apa itu Unsur Fisik Seni Rupa

Pengertian Unsur fisik adalah semua unsur yang terlihat secara visual dan dapat diraba pada sebuah karya seni. Berikut ini adalah unsur fisik pada seni rupa:

Unsur Garis

Garis merupakan unsur fisik yang memiliki arah dengan dimensi memanjang, dimana garis biasanya berbentuk panjang, pendek, lurus, melengkung, berombak, vertikal, horizontal, tebal, dan tipis.

Unsur Bidang (raut atau bentuk)

Bidang merupakan adalah tampilan bentuk atau wujud sebuah objek (memiliki massa/ volume) yang membentuk karya seni, seperti menonjol, pipih, dll

Unsur Ruang

Ruang merupakan unsur dalam seni rupa yang tidak berisi atau kosong, menunjukkan dimensi sebuah objek. Biasanya terdapat pada seni 3 dimensi.

Unsur Tekstur (barik)

Tekstur merupakan penggambaran sebuah objek baik halus ataupun kasar, dimana keindahan karya seni terlihat dari kualitas taktil (dapat diraba)

Unsur Warna

Warna merupakan unsur penting dalam sebuah karya seni, karena mata yang melihat akan memberikan penjelasan kepada otak, baik atau buruk dan pas atau tidak. Biasanya terdapat pada karya seni dua dimensi.

Unsur Tone

Tone merupakan unsur keseimbangan warna, seperti gelap dan terang atau kontras atau tidaknya suatu karya seni. Biasanya timbuk akibat perbedaan intensitas pencahayaan.

Baca juga : Ukuran buku gambar A3

Apa itu Unsur non Fisik Seni Rupa

Pengertian unsur non fisik adalah suatu prinsip atau kaidah yang bersifat umum namun bersifat penting mendukuk kaidah non fisik, sehingga menghasilkan sebuah karya seni yang indah dan dapat dinikmati. Berikut ini adalah contoh unsur nonfisik dalam seni rupa:

Unsur Kesatuan (unity)

Kesatuan merupakan perpaduan kedua unsur untuk membentuk karya seni yang indah dari banyak karakter.

Unsur Keseimbangan (balance)

Keseimbangan merupakan semua unsur yang tersusun dengan seimbang, sehingga tercipta keterpaduan menjadi sebuah karya yang indah.

Unsur Irama (rhythm)

Irama merupakan suatu kesan yang tersirat dari karya yang dihasilkan dari perpaduan unsur dengan komposisi yang pas.

Baca juga : Cara membuat cover buku dan unsur-unsurnya dimana sudah dibahas lebih detail tentang unsur.

Terima kasih sudah membaca unsur fisik dan non fisik seni rupa, tentunya sekarang kalian sudah tahu apa yang dimaksud dengan unsur-unsur non fisik dan fisik.

Apakah yang dimaksud dengan unsur fisik pada sebuah karya seni rupa

Secara umum orang tidak akan tertariknya kalau melihat suatu karya kriya membahas tentang unsur, karena unsur adalah bagian terkecil dari sesuatu yang membentuk kesatuan sistem. Berbeda dengan orang/kelompok pragmatis, formal, dan sruktural, karena berasumsi suatu karya dilihat karena adanya unsur-unsur yang membentuk. Sebagai praktisi sekaligus pendidik dibidang seni, unsur adalah hal yang sangat diperlukan untuk memberi dan mendukung suatu obyek. Dalam pembentukan suatu struktur pada karya seni kriya/ ukiran, dalam unsur yang terkecil dapat dijadikan identitas suatu bentuk atau motif.

Bentuk adalah bagian yang paling sukar dan rumit diantara empat elemen yang menunjang terjadinya sebuah karya seni rupa. Namun demikian, Plato membedakan bentuk itu; antara bentuk yang relatif dan yang absolut.

  • Bentuk relatif yang dimaksudkan adalah perwujudan yang perbandingan maupun keindahannya terkait atau dikaitkan pada hakikat bentuk-bentuk alam dan merupakan tiruannya.

  • Bentuk absolut adalah suatu abstraksi yang terdiri dari garis lurus, lengkung yang dihasilkan lewat perentara atau tidak, serta bentuk-bentuk di alam, tiga dimensional. Dan sesuai dengan pengrtian dan sifat yang dimilikinya, maka bentuk ada dua macam yaitu yang arsitektural dan bentuk simbolik ”abstrak dan absolut” (Herbert Read).

Unsur-unsur fisik yang ada dalam seni rupa antara lain :

1. Garis

Apakah yang dimaksud dengan unsur fisik pada sebuah karya seni rupa

Garis adalah hubungan dua titik/jejek-jejak titik yang bersambungan atau berderet. Dalam gambar, garis adalah aktual/nyata. Dalam seni lukis/patung, garis bersifat maya atau berupa kesan karakter garis tergantung pada alat dan bahan yang digunakan seperti: karakter garis dengan pensil berbeda dengan goresan kapur, begitu pula tekanan tangan dalam menggores. Dalam seni kriya garis bisa didapat dengan berbagai teknik pahatan dan cawian. Garis yang tampak pada pahatan bisa berbentuk garis lurus, lengkung, mendatar, zigzag, keras ataupun tipis.

Apakah yang dimaksud dengan unsur fisik pada sebuah karya seni rupa

Garis adalah unsur yang paling penting/elementer dalam seni rupa. Garis adalah hubungan dua buah titik atau jejak-jejak titik yang bersambungan atau berderet yang dapat menghasilkan irama. Secara historis jenis seni rupa yang menggunakan garis (kontur) ada di gua-gua yang bertolak dari keinginan untuk menggaris. Pedoman yang kuat dan ampuh bagi seni, dan buat kehidupan ini, adalah bahwa makin tajam, nyata, dan kuat garis batasnya, makin sempurna karya seninya.

Apakah yang dimaksud dengan unsur fisik pada sebuah karya seni rupa

Pada seni kriya garis dalam ornamen bersifat aktual atau nyata, sedangkan dalam pahatan/ukiran garis tersebut bersifat maya atau berupa kesan. Kesan garis terjadi karena adanya pertemuan dua permukan atau sisi dalam bentuk. Secara fisik garis yang dimunculkan akibat pahatan/ukiran menjadi karakter tersendiri sesuai dengan yang dikehendaki atau memang merupakan karakter pembuatnya. Arah jejak dan jarak garis dapat berupa garis lurus, lengkung, zig-zag, vertikal, horisontal, ikal, dan vertikal.

Garis yang menari, berirama atau yang lainnya dapat memberi kesadaran ritmik yang lebih gampang dirasakan dari pada diungkapkan, hal inidapat dinikmati dengan jalan analogi fisis. Namun untuk menceritakan ini secara visual (rupa) kita mencarikan atau memerlukan pendekatan empati yaitu beberapa hal harus diproyeksikan ke dalam garis.

Apakah yang dimaksud dengan unsur fisik pada sebuah karya seni rupa

2. Raut

Apakah yang dimaksud dengan unsur fisik pada sebuah karya seni rupa

Raut adalah tampang, potongan, bentuk suatu obyek. Raut juga sering disebut perwujudan dari suatu obyek. Dilihat dari visual/tampilan raut tersebut berwujud sebagai: raut geometris seperti segi tiga, persegi atau lingkaran. Raut organis atau biomorfis yakni raut yang terbentuk dari lengkungan-lengkungan bebas.

Apakah yang dimaksud dengan unsur fisik pada sebuah karya seni rupa

Raut dalam seni kriya dapat terbentuk karena tidak disengaja, kebetulan atau secara alamiah. Dalam buku Estetika Makna, Simbol, dan Daya, istilah raut untuk saat ini mengandung difinisi yang beragam dan sangat bias. Silang pendapat para ahli juga masih terjadi di perguruan tinggi seni ketika bangun praksis seni rupa, desain produk industri, desain interior, desain komunikasi visual, dan kriya seni ditarik atau diarahkan ke bidang kajian estetika. Dalam praksis kesenirupaan dan desain, diposisikan adanya unsur-unsur yang melibatkan aspek estetis (kepekaan, keterampilan, pengalaman,proses kreatif yang diimplementasikan keberbagai wujud berkarya, baik temetis atau bebas. (Agus sachari, 2002).

3. Warna

Apakah yang dimaksud dengan unsur fisik pada sebuah karya seni rupa

Dalam teknologi warna dikenal adanya warna cahaya atau warna aditif (benda yang memancar). Warna Figmen atau bahan disebut warna subteraktif (kualitas warna pada bahan). Pada seni kriya warna akan didapat dari bahan-bahan yang digunakan. Warna bahan yang alami memberikan nilai tambah pada suatu karya yang dihasilkan. Pemilihan jenis bahan seperti: kayu, bambu, dan rotan yang mengandung zat ektrasi telah memberikan keragaman warna pada setiap jenisnya. Warna olahan pabrik t sering digunakan untuk mewarnai barang-barang kerajinan. Tetapi bukan berarti karya kriya seni tidak menggunakan warna olahan pabrik. Oleh beberapa seniman/kriyawan di Bali selain menggunakan warna olahan pabrik, masih ada mengunakan warna tradisional. Warna-warna ini diperoleh dengan jalan membuat sendiri. Adapun bahan dari warna tersebut putih, coklat/oker, hijau, kuning dan merah.

Jenis-jenis warna

  • Warna Primer- merah, kuning dan biru
  • Warna Sekunder – oranye/jingga, hijau, ungu/violet
  • Warna tersier – coklat, abu-abu, dan yang lainnya (ke-an).

Menurut teori warna, putih dan hitam tidak tergolong warna. Sifat-sifat Warna: Panas-dingin, Cerah-suram, terang-gelap.

Dalam dunia teknologi warna dikenal adanya warna cahaya yang disebut warna aditif dan warna bahan disebut subtraktif yang sering digunakan bagi yang mencintai warna-warna alam (natural). Warna cahaya bersumber dari pantulan/pancaran sebuah benda, sedangkan warna bahan (subtraktif) yang juga disebut warna figmen adalah warna yang melekat pada bahan itu sendiri. Berdasarkan klasifikasinya warna dapat digolongkan menjadi warna primer, sekender, dan tersier.

Menurut Herbert Read, Penggunaan warna dapat digolongkan menjadi 3 (tiga) yaitu: warna heraldik, harmonis, dan murni.

  • Warna heraldik adalah warna digunakan untuk menutupi/mendukung jenis/bentuk natural yang telah ada. Penggunaan warna seperti ini bisa dikatakan yang paling primitif yang dimanfaatkan untuk kepentingan-kepentingan simbolis.

    Apakah yang dimaksud dengan unsur fisik pada sebuah karya seni rupa

  • Warna harmonis adalah warna-warna yang disesuaikan, dihubungkan, dengan warna dominan untuk mendapatkan variasi pada obyek.

    Apakah yang dimaksud dengan unsur fisik pada sebuah karya seni rupa

  • Warna murni yang juga disebut ala Cezanne, adalah warna yang digunakan untuk memperjelas dan untuk kepentingan warna itu sendiri. Suatu bentuk digambarkan secara langsung oleh warna tanpa mempertimbangkan cahaya dan bayangan atau yang lazin disebut chiaro-scuro.

    Apakah yang dimaksud dengan unsur fisik pada sebuah karya seni rupa

4. Tekstur

Tekstur adalah sifat atau kualitas permukaan (nilai raba) suatu benda seperti: kasar, halus, licin, dan berkerut. Tekstur dapat dibedakan menjadi dua yaitu: 1. Nyata, 2. Semu.

Kriya yang hampir semua karyanya menggunakan bahan dari benda bertekstur, dapat dipastikan tekstur yang dihasilkan dari karya tersebut adalah tekstur nyata, dan sangat sedikit tekstur yang terdapat pada produk kriya bertekstur semu.

Apakah yang dimaksud dengan unsur fisik pada sebuah karya seni rupa

Apakah yang dimaksud dengan unsur fisik pada sebuah karya seni rupa

Karya yang dikenakan tekstur semu lebih dominan pada barang-barang kerajinan yang terbuat dari bahan kualitas rendah. Tujuan barang tersebut diberi tekstur semu (warna) pada dasarnya untuk melindungi bahan agar lebih berkualitas/kuat. Dan sangat sedikit karya yang terbuat dari bahan berkualitas tinggi dibuat/diberi tekstur semu, dan bila hal tersebut terjadi dikarenakan ada unsur kesengajaan untuk mendapatkan efek tertentu. Pada karya kriya kedua tekstur baik yang semua maupun nyata terdapat didalamnya.

5. Ruang

Secara umum ruang dikaitkan dengan tiga demensi, namun dalam seni rupa, ruang adalah unsur yang memberi kesan keluasan, kesatuan, kedalaman, jauh atau dekatny suatu obyek. Ruang atau keluasan suatu obyek dalam gambar arsitektur ataupun seni rupa dapat dicapai dengan permainan perspektif. Ukuran dimensi atau matra yang secara realitas dapat dibagi tiga; eka,dwi,dan tri matra yang sebelumnya untuk menunjuk perbedaan suatu karya rupa seperi garis (ekamatra), lukisan/kriya (dwimatra), dan Patung/bangunan (trimatra) saat ini tidak begitu dipermasalahkan lagi didalam dunia seni rupa. Kesan bentuk tri matra juga bisa didapat pada karya dwimatra.

Gelap terang sering dikaitkan dengan pencahayaan. Dalan Seni patung/kriya dapat melalui raut/kedalaman. Teori atau pendapat ini selalu mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Untuk mendapatkan gelap-terang atau cerah suramnya karya seni kriya tidak hanya terbatas dengan tinggi atau rendahnya kedalaman pahatan, namun dapat dilakukan seperti pada seni lukis yaitu dengan pewarnaan. Pahatan yang dalam identik dengan kesan gelap juga bisa berbalik kalau pada pahatan yang dalam tersebut diberi warna yang cerah/putih.

Imanuel Khan seorang filsuf Jerman mengatakan ciri khas kebudayan terdapat dalam kemampuan manusia untuk mengajar dirinya sendiri. Dalam Kebudayaan, manusia tidak saja bertanya bagaimana sifat-sifat sesuatu, melainkan juga bagaimana sesuatu bersifat. (Syafii Dkk., 2003). Selain kita diharapkan untuk mengetahui sifat-sifat dari suatu benda atau suatu karya seni, ada baiknya pula kita (kriyawan) belajar dan memastikan untuk mengerti istilah ”kriya ”dan memberi arti beserta sifat-sifat yang terkandung di dalamnya.

Gustav Theodor Fechner seorang pelopor estetika eksperimental dalam membuat suatu karya selalu mempertimbangkan dan menjadikan golden Section sebagai kuncinya. Begitu juga seorang yang ekstrim seperti Zeising menyatakan ”pembagian” itu selalu ada di mana-mana pada setiap hasil seni. Hal ini (golden Section) bisa didapat pada struktur ataupun karena kesadaranya terhadap bentuk. (Herbert Read, Terj. Soedarso Sp. 2000).

Apakah yang dimaksud dengan unsur fisik pada sebuah karya seni rupa

Apakah yang dimaksud dengan unsur fisik pada sebuah karya seni rupa

Suatu proporsi (golden Section) dalam sebuah bentuk pada karya seni dapat memberi/ menjadikan karya tersebut indah.

Sebuah benda dapat diekpresikan kedalam berbagai macam/jenis bentuk seni sesuai dengan spesialisasinya. Seperti misalnya burung, dapat dijadikan inspirasi sebuah tarian, lukisan, relief, nyanyian, ataupun tabuh. Ekpresi itu dapat diperlihatkan dengan berbagai media ungkap, seperti pada seni pertunjukan, rupa, musik, dan yang lainnya. Gerak, bentuk, dan irama yang terwujud adalah simbol-simbol yang mengandung makna tertentu. Pernyataan ekpresi itu sangat nyata dapat dilihat atau tersirat pada anak-anak ketika sedang bahagia, sedih, marah atau kecewa.

Sumber : I Made Suparta, Unsur-Unsur Seni Rupa, Program Studi Kriya Seni ISI Denpasar